Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

APLIKASI PEMUPUKAN PADA OKRA

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pupuk merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang diberikan
pada tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan proses
reproduksi setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral
dan air. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan diserap melalui akar,
batang dan daun. Nutrisi tersebut memiliki berbagai fungsi yang saling
mendukung satu sama lainnya dan menjadi salah satu komponen
penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian (Dwi, 2007).
Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan
pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan
tingkat intensifikasi serta makin beragamnya penggunaan pupuk
sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli lingkungan hidup
khawatir dengan pemakaian pupuk kimia akan menambah tingkat
polusi tanah akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia
(Lingga dan Marsono, 2000).
Penggunaan pupuk kima secara berkelanjutan menyebabkan
pengerasan tanah. Kerasnya tanah disebabkan oleh pemupukan sisa
atau residu pupuk kimia, yang berakibat tanah sulit terurai. Sifat bahan
kimia adalah relatif lebih sulit terurai atau hancur dibandingkan dengan
bahan organik. Semakin kerasnya tanah dapat mengakibatkan:
1. Tanaman semakin sulit menyerap unsur hara.
2. Penggunaan konsentrasi pupuk lebih tinggi untuk mendapat hasil
sama dengan hasil panennya.
3. Proses penyebaran perakaran dan aerasi (pernafasan) akar
terganggu berakibat akar tidak dapat berfungsi optimal dan pada
gilirannya akan menurunkan kemampuaan produksi tanaman
tersebut (Notohadiprawiro, 2006).

24
25

2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui cara aplikasi pemupukan pada tanaman okra
b. Mengetahui cara perhitungan kebutuhan pupuk bagi tanaman okra.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman okra merupakan tanaman tema tahunan dengan batang
yang tegak. Daun tanaman okra terusan spiral, panjang tangkai daun
mencapai 50 cm, daun penumpu membentang dengan panjang hingga 20
mm dan sering kali terbelah hingga ke bagian pangkalnya. Bunga tanaman
okra merupakan bunga tunggal yang terletak di ketiak daun atau dalam
tanda semu, bewarna kuning, dengan panjang tangkai bunga mencapai 7
cm. Buah membentuk silinder hingga kapsul bentuk pyramid, dengan
panjang sekitar 5-35 cm, diameter 1-5 cm, membentuk rongga, setengah
rongga, atau tidak berongga. Buah muda berwarna hijau, ungu kehijauan,
atau berwarna ungu, dan berwarna kecoklatan saat sudah matang. Biji
berbentuk bundar dan berwarna kehitaman, dengan diameter 3-6 mm
(Hanum dan Maesen, 1997).
Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut:
Kingdom :plantae
Divisi :magnoliophyta
Kelas :magnoliopsida
Ordo :malvales
Famili :malvaceae
Genus :abelmoschus
Spesies :abelmoschus esculentus (Watson dan Preedy, 2016).
Ukuran diameter batang tanaman okra dapat dipengaruhi oleh jarak
tanam dan pemberian dosis pupuk. Tanaman okra yang ditanam pada
jarak tanam yang lebar akan lebih mudah dalam menyerap nutrisi dan
memanfaatkan energi dengan baik sehingga berpengaruh pada peningkatan
ukuran diameter batang (Ibeawuchi dkk, 2005).
26

Aplikasi N dengan dosis sebesar 160 kg/ha dapat menghasilkan


sintesis karbohidrat yang lebih besar karena adanya sumber dedaunan
yang lebih banyak yang dapat mempercepat pembentukan buah
dibandingkan dengan dosis N yang lebih rendah. Pemberian pupuk N
sebesar 160 kg/ha dan perlakuan jarak tanam yang lebih lebar (45x15 cm)
memberikan hasil jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan dosis yang
lebih rendah dan jarak tanam yang lebih sempit (Singh, dkk, 2012).

C. ALAT,BAHAN, dan CARA KERJA


1. ALAT
a. Garu
b. Cangkul
c. Tugal
d. Mal jarak tanam
e. Ember
f. Gembor
2. BAHAN
a. Benih okra
b. Pupuk Urea, TSP, KCL, pupuk organik
3. CARA KERJA
a. Membersihkan lahan terlebih dahulu dari gulma yang tumbuh di
areal yang akan ditanami. Lahan dapat dibersihkan dengan
menggunakan sabit, parang, atau menggunakan herbisida. Setelah
lahan bebas dari tumbuhan pengganggu, dilakukan pengolahan
tanah dengan traktor, diikuti dengan garu serta perataan sampai
lahan siap ditanami.
b. Membuat lubang dengan cara ditugal sedalam 5 cm. Jarak tanam
yang dianjurkan yaitu jarak tanam 70 cm x 80 cm dengan benih
perlubang tanam.
c. Memasukkan benih ke dalam lubang dan tutup dengan pupuk
kandang, dengan dosis 1,5- 3 ton/ha atau 1-2 genggam (± 50 gr)
27

tiap lubang. Dosis pemupukan okra adalah 150 kg/ha SP, 150
kg/ha KCL, dan 100 kg/ha Urea. Pupuk diberikan dengan cara
ditugal sedalam 5 cm dengan jarak 10 cm dari batang tanaman dan
ditutup dengan tanah.
d. Pemupukan susulan pertama kali dilakukan ketika tanaman okra
berusia 10-15 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan
cara dikocor menggunakan pupuk ZA/Urea dan KCL dengan
perbandingan 1:1. Gunakan 1 kg pupuk nitrogen dan 1 kg pupuk
KCL larutkan dalam 500 liter air dikocorkan pada pangkal batang
dengan takaran 200 ml larutan pupuk untuk satu tanaman.
Pemupukan dilakukan setiap 7-10 hari sekali atau disesuaikan
dengan kondisi tanaman.
e. Pemupukan susulan kedua saat tanaman berusia 1 bulan,
pemupukan susulan dengan cara ditabur disamping tanaman.
Penaburan pupuk sebaiknya dilakukan setelah penyiraman atau
ketika tanah dalam keadaan basah atau lembab. Jenis dan dosis
pupuk yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman,
antara lain ZA/Urea, KCL, TSP, dan NPK. Ketika tanaman mulai
berbunga (memasuki masa generatif) gunakan pupuk mengandung
P dan K tinggi dan kurangi pupuk yang mengandung unsur N.
f. Memanen buah okra dapat dimulai ketika tanaman berusia 60-80
hari. Buah okra dipanen ketika masih muda, yaitu 5-6 hari setelah
bunga mekar, kira-kira yang sudah berukuran panjang 10-12 cm.
Pemanenan bisa dilakukan setiap 2 atau 3 hari sekali, dan
berlangsung hingga 2-3 bulan sejak panen pertama. Masa panen
tergantung pada kondisi tanaman dan pemeliharaan tanaman.
28

D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pemupukan Okra dengan Cara Kocor
Tinggi Tanaman Jumlah Daun
Tanaman Pengamatan Ke- Pengamatan Ke-
Sampel
1 2 3 1 2 3
1 20 22 31 3 4 15
2 19 22 28,5 2 2 10
3 21 24,5 31 4 5 5
4 18,5 20 25 2 4 7
5 17,5 19 28,5 4 6 11
Rata-rata 20 20,75 29 3 4 10
Sumber : Praktikum Dasar Teknologi Budidaya Tanaman 2018.

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pemupukan Okra dengan Cara Tugal


Tinggi Tanaman Jumlah Daun
Tanaman Pengamatan Ke- Pengamatan Ke-
Sampel
1 2 3 1 2 3
1 8 11 14 9 6 8
2 9,5 12 15 12 8 9
3 9 13 16 11 8 10
4 10 13 14,5 10 8 9
5 11 12 15,5 12 8 11
Rata-rata 9,5 12,2 15 12 8 9
Sumber : Praktikum Dasar Teknologi Budidaya Tanaman 2018

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pemupukan Okra dengan Cara Larikan


Tinggi Tanaman Jumlah Daun
Tanaman Pengamatan Ke- Pengamatan Ke-
Sampel
1 2 3 1 2 3
1 6 13 17 8 8 8
2 12 18 29 10 12 14
3 9 11 23 10 11 13
4 9,5 16 21 12 12 15
5 14 22 27 10 11 13
Rata-rata 10,25 16 23,4 10 11 13
Sumber : Praktikum Dasar Teknologi Budidaya Tanaman 2018
29

E. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini adalah aplikasi pemupukan pada tanaman
okra, sebelum penanaman okra lahan dibersihkan terlebih dahulu dari
gulma, agar tidak menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman
okra, okra ditanam di bedengan panjang dengan jarak tanam 70 x 80 cm.
Dan perawatan okra dilakukan penyiraman 2 kali sehari sekaligus
membersihkan okra dari gulma.
Aplikasi pemupukan pada tanaman okra yang dilakukan oleh
kelompok A2 adalah dengan cara di tugal, pupuk yang di beri adalah
pupuk urea, bagian yang dipupuk hanyalah di bagian dekat tanaman okra.
dengan mengamati tinggi tanaman dan jumlah daun, rata-rata tinggi
tanaman pada pengamatan terakhir adalah 15 cm, dan rata-rata jumlah
daun pada pengamatan terakhir adalah 9 jumlah daun. Semakin tinggi
tanaman semakin berkurang jumlah daun.
Dalam satu bedengen dengan jarak tanam 70 x 80 cm terdapat 10
tanaman okra. Pada hasil akhir yang didapati oleh kelompok A2 tanaman
okra tidak semuanya hidup dengan sempurna, sebagian ada yang mati, hal
ini mungkin disebabkan karena pada pemupukan okra telalu banyak dosis
yang diberikan pada tanaman okra atau mungkin perawatan yang kurang
baik yang dilakukan pada tanaman okra.
Aplikasi pemupukan okra dengan cara dikocor mendapatkan hasil
rata-rata tinggi tanaman 29 cm dan rata-rata jumlah daun adalah 10 helai.
Dan pada aplikasi pemupukan okra dengan cara larikan mempunyai rata-
rata tinggi tanaman adalah 23,4 cm dan rata-rata jumlah daunnya adalah
13 helai daun.
Dari perbandingan aplikasi pemupukan yang dilakukan terhadap
tanaman okra yang mendapatkan hasil paling tinggi adalah dengan cara di
kocor dengan rata-rata 29 cm. Adapun hasil paling rendah yaitu aplikasi
pemupukan dengan caradi tugal dengan hasil rata-rata tinggi tanaman 15
cm, jadi, diantara 3 cara pemupukan, perlakuan yang baik dilakukan pada
aplikasi pemupukan dengan cara di kocor.
30

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1) Cara aplikasi pemupukan pada tanaman okra ada 3 cara yaitu dengan
cara di kocor, di tugal dan di larik.
2) Pupuk yang diberi adalah pupuk ZA dan haruslah diberi sesuai dosis
pemupukan pada tanaman okra. Jika dosis yang diberikan melebihi
batas kebutuhan tanaman okra, tanaman tersebut akan mati.
31

DAFTAR PUSTAKA

Ibeawuchi, I. I., 2007. Landrace legumes : Synopsis of the Culture, importance,


potentials and roles in Agricultural production system. J. Biol. Sci., 7 (3) :
464-474

Dwi. 2007. Pembuatan Bionutrien Dari Ekstrak Tanaman KPD dan Aplikasinya
pada Tanaman Caisin. Skripsi Sarjana pada FMIPA UPI Bandung : tidak
diterbitkan.

Lingga, Pinus dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta : Penebar
Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai