Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM VERTIKULTUR

PERTANIAN PERKOTAAN

Disusun oleh :
Rizqi Djaya Ramadhan
20200210092
Agroteknologi B
Kelompok A4

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2023
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Keterbatasan lahan yang dapat diolah merupakan tantangan yang harus dihadapi untuk
pengembangan pertanian kedepan, untuk itu perlu dicari cara untuk memanfaatkan lahan
yang akan diolah seperti penanaman secara vertikal atau bertingkat yang biasanya disebut
vertikultur. Vertikultur adalah cara bertanam dalam susunan vertikal ke atas menuju udara
bebas, dengan susunan media tanam yang juga disusun secara vertikal (Wartapa et al., 2010).
Penerapan metode vertikultur sangat cocok diterapkan di area ini yang membatasi lahan
pertanian. Penanaman vertikultur ini dilakukan dengan menempatkan penanaman dalam
wadah yang sudah disiapkan secara vertikal sehingga masing-masing tanaman tersebut
nantinya dapat tumbuh secara vertical bangun dan jangan saling mengganggu di dekat
tanaman. Bahan yang digunakan untuk vertikultur juga lebih sederhana dan dapat disesuaikan
dengan kondisi ketersediaan bahan yang ada.

Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang


leluasa,terutama di perumahan di perkotaan, namun dengan memanfaatkan ruang secara
vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan dengan kuantitas yang dapat ditingkatkan.
Perumahan yang tidak mempunyai lahan pekarangan tetapi masih mempunyai ruang terbuka
di atas bangunan masih dapat dimanfaatkan sebagai penghasil tanaman.Vertikultur adalah
pola bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi
keterbatasan lahan. Tempat media vertikultur dapat menggunakan bambu, talang, rak
kayu bertingkat dll. Media tanam digunakan bisa campuran tanah, kompos, dan sekam.
Jenis tanaman yang ditanam dari tanaman sayur-sayuran dan sayuran buah serta tanaman
hias. Pertanian perkotaan merupakan sebuah upaya pemanfaatan ruang minimalis yang
terdapat di perkotaan untuk dimanfaatkan agar dapat menghasilkan produksi.

b. Tujuan
Untuk mengetahui pemanfaatan media vertikultur pada lahan sempit yang digunakan
pada tanaman seledri.
TINJAUAN PUSTAKA

a. Botani Tanaman Seledri


Klasifikasi tanaman seledri menurut Mursito (2002) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.

Tanaman seledri ini berupa herba tegak. Umur tanaman ini bisa mencapai 2 tahun.
Seledri memiliki daun berpangkal pada batang dekat tanah, bertangkai, dan mengeluarkan
bau aromatis yang khas, bunga majemuk dan bertangkai pendek-pendek dan buah membulat
panjang, dan berwarna coklat serta biji berwarna hitam (Mursito, 2002). Seledri (Apium
graveolens) dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah dataran rendah maupun
pegunungan. Tumbuhan seledri dikonsumsi sebagai sayuran, perkebunan seledri di Indonesia
terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan
Cipanas yang berhawa sejuk (Iptek.net, 2015). Tanaman seledri merupakan tanaman yang
sangat bergantung pada lingkungan. Untuk memperoleh kualitas dan hasil yang tinggi , maka
tanaman harus ditanam pada kondisi lingkungan yang tepat. Berdasarkan indikator daerah
sentral penanaman seledri di berbagai wilayah, tanaman ini cocok untuk dikembangkan ke
daerah yang mempunyai ketinggian tempat 1000-1200 meter di atas permukaan laut, suhu
harian 18-24 °C, udara sejuk dengan kelembaban antara 80-90%, serta cukup mendapat sinar
matahari (iptek.net, 2015).
METODE DAN CARA KERJA

a. Alat dan bahan


Alat Bahan
Paralon Bibit tanaman seledri
Ember Tanah
Bor pupuk
Botol kaca
Pemanas

b. Cara kerja

Siapkan paralon besar Buatlah lubang di


kemudian dipotong sekeliling paralon dengan jarak 30cm
dengan panjang 150cm

Isi paralon dengan tanah Panaskan botol kemudian


dan media tanam yang buat lengkungan pada
telah disiapkan lubang agar memudahkan
tanaman untuk ditanam

Keluarkanbibit semai dari Masukkan ke dalam wadah penanamanyang


besertamedianya baru leher
dalam wadah penyemaian batas
sampai tanaman,

Padatkan media di sekitar


Amati tanaman setiap permukaan media, lalu
seminggu sekali susun tanamansesuai
tingkatan berdasarkan
kebutuhannya akan cahaya
matahari,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

a. Tabel Hasil Vertikultur Kelompok A4


Minggu Tinggi Tanaman Jumlah Daun Berat Segar
(cm) (gram)
1 10 14 12 16 6 12 5,18
Baris 1 2 13 17 12 17 9 15 2,22
3 14 17 14 22 10 18 4,03
1 12 11 13,5 22 13 10 5,57
Baris 2 2 13 13 14,5 26 18 12 4,24
3 13 16 17 22 21 13 7,16
1 10 10,5 10 11 20 18 2,03
Baris 3 2 12,5 13 12 14 22 23 3,77
3 18 13 15 18 22 25 9,89

b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, mahasiswa melakukan pembuatan vertikultur dimana
bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan yang sempit selain menambah estetika,
vertikultur juga menambah oksigen yang dapat diterapkan di lahan perkotaan. Pada
kelompok A4 menggunakan tanaman seledri sebagai pengamatan praktikumnya.
Parameter yang dilakukan mengamati pertumbuhan tanaman seledri setiap
seminggu sekali sehingga dilakukan selama 3 minggu pengamatan. Kemudian
terdapat pengamatan jumlah daun dan berat segar pada tanaman seledri.
Hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada baris ke-1 berat segar yang paling
baik terdapat pada minggu pertama, kemudian diikuti minggu ke 3 dan yang terakhir
minggu ke dua. Hal ini disebabkan penyiraman yang kurang maksimal sehingga
terdapat kenaikan dan penurunan berat segar pada tanaman seledri. Pada jumah daun
paling banyak terdapat pada minggu ke 3 dengan jumlah 22 daun, kemudian tinggi
tanaman paling tinggi 17 cm. Hal ini disebabkan karena pencahayaan yang maksimal
sehingga memiliki tinggi dan jumlah daun yang banyak.
Pada baris ke-2 terdapat berat bersih paling bagus pada minggu ke 3 dengan
berat 7,16 gram dan jumlah daun 22 kemudian dengan tinggi tanaman 17cm.
Pada baris ke 3 terdapat berat bersih yang maksimal 9,89gr, tinggi tanaman
18cm dan pada jumlah daun memiliki 25 buah. Hal ini dapat diketahui bahwa
penyiraman dan penyiranan paling efektif terdapat pada baris ketiga pada vertikultur
ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil data diatas dapat diketahui bahwa tanaman seledri dengan metode
vertikultur dapat di tumbuh dengan baik jika penyiraman dan penyinaran oleh sinar matahari
dilakukan secara baik dan teratur.
Daftar Pustaka

BACHTIAR, E. S. (2015). ANALISIS USAHATANI SELEDRI Apium graveolens L (Studi


Kasus: Desa Wiyurejo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang) (Doctoral dissertation,
University of Muhammadiyah Malang).

Mursito, B., & Prihmantoro, I. H. (2002). Tanaman hias berkhasiat obat. Penebar Swadaya
Grup.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai