Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN

TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DAN CABAI


RAWIT (Capsicum frustescens L.)
James Sulaiman1, Zainuddin Aris1 ,Fathurrahman Cesa Ardi1 , Widyan1
1
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Indonesia
Jamessulaiman44@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menanam, merawat, memelihara tanaman dan untuk
mengetahui hasil dari, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah buah,dari tanaman tomat,dan
tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilakukan di Lahan Atas Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas
Andalas. Yang dilaksanakan mulai dari 13 Maret 2022 sampai 05 Juni 2022. Dengan alat dan bahan. bahan yang
digunakan adalah tanaman cabai rawit, tanaman tomat, pupuk kandang 27 kg, pupuk NPK, dolomite 0.9 kg, mulsa,
ajir, lidi, kardus, botol plastik, dan pancang. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, sabit,
meteran, ember, tali rafia, gayung, gembor, penggaris, dan penyiram tanaman. Hasil dari penelitian ini didapatkan
hasil pertumbuhan tanaman tomat dan cabai rawit. Pada tanaman tomat didapatkan pertumbuhan maksimal yang
terdapat pada sampel 5 yaitu dengan jumlah bunga sebanyak 2 bunga dan jumlah buah sebanyak 10 buah. Pada
tanaman cabai rawit didapatkan pertumbuhan maksimal yang terdapat pada sampel 4 yaitu dengan tinggi tanaman
16 cm dan jumlah daun 16.

Keywords:cabai rawit, Hortikultura, pemupukan, tomat

PENDAHULUAN vitamin yang cukup lengkap dalam tomat dipercaya


dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Hortikultura berasal dari bahasa latin hortus Mengkomsumsi buah tomat secara teratur dapat
(tanaman kebun) dan cultura (budidaya). Istilah mencegah kanker, terutama kanker prostat (Sarigih,
hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang 2008).
dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi Tanaman tomat dapat tumbuh baik di tempat yang
pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi bersuhu panas, akan tetapi tomat memiliki suhu
tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan optimum untuk pertumbuhannya, sinar matahari yang
distribusi. (Zulkarnain,2009) berlebihan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
Dalam sektor pertanian komoditas hortikultura dan hasil tanaman tomat. Salah satu bentuk modifikasi
sangat banyak, terdapat 5 jenis biodiversitas komoditas iklim mikro yang dapat membantu pertumbuhan dan
hortikultura, yaitu : pomologi atau fruticulture, hasil tanaman tomat yaitu dengan penggunaan
floriculture, olericulture, biofarmaka, dan naungan. Naungan dapat berbentuk rumah kaca, rumah
lansekap.(Zulkarnain,2009) plastik, paranet atau bahan lain yang dianggap dapat
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat membantu melindungi tanaman dari cahaya berlebih.
ditentukan oleh unsur-unsur cuaca seperti suhu udara. Tomat juga membutuhkan perlakuan khusus untuk
Namun faktor yang paling berpengaruh terhadap dapat memperbaiki tingkat pertumbuhan dan kualitas
perkembangan tanaman adalah suhu dan panjang hari, hasil yang baik (Ashari, 2006)
sedangkan pada pertumbuhan hampir semua unsur Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) termasuk
cuaca sangat mempengaruhinya (Handoko, 1995). dalam famili terong-terongan dan tergolong tanaman
Tanaman tomat (Lycopersium esculentum Mill.) semusim atau tanaman berumur pendek. Tanaman
merupakan tanaman komonitas pertanian, mempunyai cabai rawit merupakan jenis tanaman perdu yang
rasa yang unik, yakni mempunyai rasa perpaduan memiliki kayu, bercabang dan tumbuh dengan tegak.
manis dan asam, menjadikan tomat menjadi buah yang Habitat tanaman cabai rawit yaitu di dataran tinggi
memiliki banyak pengemar (Astarini, 2009). maupun dataran rendah. Kandungan zat-zat gizi pada
Buah tomat dapat dinikmati dalam berbagai bentuk. buah cabai rawit cukup lengkap, yaitu lemak, protein,
Tomat segar dapat dijadikan sebagai sayuran, jus, atau karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, B2,
semacam campuran bumbu masak. Buah tomat juga C dan senyawa alkaloid seperti capsaicin, flavanoid,
banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industry. oleoresin dan minyak atsiri (Sujitno dan Dianawati,
Misalnya tomat segar dapat dijadikan saus, bahan 2015).
kosmetik, bahkan sebagai obat-obatan. Kandungan

1
Agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi cabai rawit yang ditanam adalah sebanyak 28 bibit
tinggi, tanaman cabai rawit memerlukan suhu udara yang akan ditanam di 2 bedengan.
yang berkisar antara 18 °C – 30 °C. namun demikian,
cabai rawit memiliki toleransi yang tinggi terhadap Penyiraman
suhu panas maupun suhu dingin sehingga dapat Penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari
ditanam pada daerah kering ataupun pada daerah yang menggunakan gembor.
curah hujan tinggi. Namun, produksi yang dihasilkan
tidak sebaik produksi tanaman yang ditanam pada suhu Pemupukan
yang sesuai (Rosdiana et al., 2011)) Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2
Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk minggu dan setelah berumur 1 bulan lebih yaitu
mengetahui pertumbuhan tanaman tomat dan cabai memberikan pupuk NPK dengan dosis 1 genggam
rawit. tangan dan takaran 3 liter air untuk 3 bedengan.

BAHAN DAN METODE Pengendalian Hama dan Penyakit


Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan
Waktu dan Tempat cara pencabutan gulma serta pemberian mulsa.
Praktikum ini dilaksanakan mulai dari 13 Maret
2022 sampai 05 Juni 2022. Bertempat di Lahan Atas Pengamatan
Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan
Andalas. vegetative dan generative. Pengamatan vegetative
dilakukan dengan mengamati tinggi tanaman dan
Bahan dan Alat jumlah daun sedangkan pengamatan generative
Pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah dilakukan dengan mengamati jumlah bunga, dan
tanaman cabai rawit, tanaman tomat, pupuk kandang jumlah buah.
27 kg, pupuk NPK, dolomite 0.9 kg, mulsa, ajir, lidi,
kardus, botol plastik, dan pancang. HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
cangkul, sabit, meteran, ember, tali rafia, gayung, Tinggi Tanaman. Tinggi tanaman diamati pada
gembor, penggaris, dan penyiram tanaman. minggu 1 sampai minggu ke-2 pada tanaman tomat
sedangkan pada tanaman cabai rawit diamati pada
Prosedur Penelitian minggu ke-3 sampai minggu ke-5.
Kegiatan praktikum disusun berdasarkan tahapan Jumlah Daun. Jumlah daun diamati pada minggu 1
budidaya tanaman hortikultura. Tanaman yang sampai minggu ke-2 pada tanaman tomat sedangkan
dibudidayakan adalah cabai rawit, dan tomat. Media pada tanaman cabai rawit diamati pada minggu ke-3
tanam yang digunakan adalah 3 bedengan dengan sampai minggu ke-5. Pada daun tanaman cabai rawit
ukuran yaitu : terkena penyakit kuning yang disebabkan oleh virus.
Setiap bedengan diberikan pupuk kandang dengan Jumlah Bunga. Jumlah bunga hanya diamati pada
dosis 9 kg dan dolomite 0.9 kg serta dilakukan tanaman tomat yaitu pada minggu ke-3 sampai minggu
pemasangan mulsa. ke-5. Pada tanaman cabai rawit tidak dilakukan
pengamatan jumlah bunga karena umur tanaman yang
Pengolahan lahan masih muda sehingga tanaman belum berbunga.
Kegiatan awal yaitu pengolahan lahan yang diawali Jumlah Buah. Jumlah buah hanya diamati pada
dengan pembersihan rumput liar yang kemudian juga tanaman tomat yaitu pada minggu ke-3 sampai minggu
dilakukan penggemboran yang dicampurkan dengan ke-5. Pada tanaman tomat tidak dilakukan pengamatan
pupuk kendang. Setelah itu dilakukan pembuatan jumlah buah karena umur tanaman yang masih muda
bedengan dengan ukuran : sehingga tanaman belum berbuah. Pada minggu ke-4
Panjang bedengan : 2.4 meter tanaman tomat diserang hama yang menyebakan
Lebar bedengan : 1.2 meter beberapa buah menjadi berlubang.
Tinggi bedengan : 20 centimeter

Pembuatan Lubang Tanam


Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara
ditugal. Adapun jarak yang digunakan yaitu :
Tanaman tomat : 30 x 50 cm
Tanaman cabai rawit : 40 x 50 cm

Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara menanam 1 bibit
tanaman ke dalam 1 lubang tanam. Bibit tomat yang Gambar 1. Buah yang terserang hama
ditanam adalah sebanyak 16 bibit sedangkan bibit
2
(Capsicum frutescens) di lahan kering
kabupaten Garut, Jawa Barat”. Dalam Jurnal
Biodiv Indon. Vol. 1. No. 4. Hal. 874-877

Buku Teks
Ashari, S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. UI
Press, Jakarta.
Astarini, I. D. (2009). Pemuliaan Tanaman Sayuran.
Tidak Diketahui.
Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. PT Dunia Pustaka
Tabel 1. Hasil pengamatan generative dan vegetative Jaya, Jakarta.
tan. tomat minggu 1-5 Rosdiana. Muh Assad. Zulkifli Mantau. 2011.
Teknologi Budidaya Cabai Rawit. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo.
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Penelitian. Kementrian
Pertanian.
Zulkarnain. (2009). Dasar-dasar Hortikultura. Jakarta:
Bumi Aksara.

Tabel 2. Hasil pengamatan generative tan. cabai rawit


minggu 3-5

Keterangan
TT : Tinggi Tanaman (dalam cm)
JD : Jumlah Daun
JBg : Jumlah Bunga
JBh : Jumlah Buah

KESIMPULAN

Pada praktikum yang dilakukan didapatkan hasil


pertumbuhan tanaman tomat dan cabai rawit. Pada
tanaman tomat didapatkan pertumbuhan maksimal
yang terdapat pada sampel 5 yaitu dengan jumlah
bunga sebanyak 2 bunga dan jumlah buah sebanyak 10
buah. Pada tanaman cabai rawit didapatkan
pertumbuhan maksimal yang terdapat pada sampel 4
yaitu dengan tinggi tanaman 16 cm dan jumlah daun
16.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu


Shalati Febjislami, SP., M.Si penanggung jawab
praktikum, kepada asisten dosen yang telah membantu
selama praktikum dan tidak lupa kepada teman-teman
Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura
Utama Kelas Agri B yang telah bekerja sama
mensukseskan praktikum ini hingga selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal
Sarigih, W. C. (2008). Respon Pertumbuhan Dan
Produksi Tomat Terhadap Pemberian Pupuk
Sujitno, E., M. Dianawati. 2015.”Produksi panen
berbagai varietas unggul baru cabai rawit
3

Anda mungkin juga menyukai