Anda di halaman 1dari 18

Tabel Hasil Identifikasi, Proses dan Produk Penelitian

a. Identifikasi
No Aspek Terpenuhi Tidak Terpenuhi

1. Potensi (objek dan permasalahan) 

2. Kesesuaian dengan tujuan 


pembelajaran

3. Sasaran materi dan peruntukanya 

4. Informasi yang akan diungkap 

5. Pedoman eksplorasi 
6. Perolehan yang akan dicapai 

b. Proses Penelitian
No Langkah Jabaran Langkah Kegiatan Ilmiah Hasil Penelitian Biologi (Skripsi)
Kegiatan
Ilmiah
1. Identifikas 1. Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan
i Masalah tanaman tomat meliputi penambahan tinggi, diameter, jumlah
percabangan batang, luas, daun, warna, dan jumlah daun.
2. Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap perkembangan
tanaman tomat meliputi perkembangan jumlah bunga tiap fase,
jumlah buah tiap fase, dan berat buah tiap plot, kandungan gizi,
kandungan vitamin C, dan kandungan klorofil.
3. Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap kandungan rasio C/N
tanah dan kandungan NPK tanah.
4. Pengaruh pemberian pupuk terhadap ketahanan tomat terhadap
serangan hama dan penyakit tanaman diabaikan karena penelitian
ini diarahkan seperti pertanian organik sehingga berjalan secara
alami tanpa menggunakan pemulsaan dan pestisida.

2. Rumusan 1. Bagaimana pengaruh variasi jenis pupuk terhadap pertumbuhan


Masalah tanaman tomat?
2. Bagaimana pengaruh variasi jenis pupuk terhadap perkembangan
tanaman tomat?
3. Jenis pupuk apakah yang paling baik bagi pertumbuhan,
perkembangan dan hasil panen buah tomat?
3. Rumusan 1. Mengetahui pengaruh variasi jenis pupuk terhadap pertumbuhan
Tujuan tanaman tomat.
2. Mengetahui pengaruh variasi jenis pupuk terhadap perkembangan
tanaman tomat.
3. Mengetahui jenis pupuk yang paling baik bagi pertumbuhan,
perkembangan dan hasil panen buah tomat.

4. Rumusan 1. Perbedaan kandungan unsur dalam setiap jenis pupuk ditambah


Hipotesis adanya faktor edafik dan klimatik membuat perbedaan dari
pengaruh masing-masing pupuk terhadap pertumbuhan tanaman
tomat.
2. Perbedaan kandungan unsur dalam setiap jenis pupuk ditambah
adanya faktor edafik dan klimatik membuat perbedaan dari
pengaruh masing-masing pupuk terhadap perkembangan tanaman
tomat.
3. Ada perbedaan pengaruh dari jenis pupuk yang paling baik bagi
pertumbuhan dan hasil panen buah tomat. Berdasarkan sifat fisik
pupuk ditambah pengaruh oleh iklim yang menghasilkan
perbedaan pada pertumbuhan dan hasil panen buah tomat.

5. Prosedur a. Persiapan
Pengumpu a. Penanaman dan penumbuhan benih tomat di dalam green
lan Data house, untuk menjaga gangguan dari luar sebelum ditanam
di lahan.
b. Pembuatan papan plot dengan kode sesuai perlakuan dan
penyiapan pengolahan tanah.
c. Menyiapkan pupuk sesuai perlakuan (dalam rancangan
percobaan) dengan dosis yang ditetapkan yaitu masing-
masing 2kg/m3 kecuali pupuk NPK 0,02 kg/m3.
b. Penataan Perlakuan Lapangan
a. Terdiri dari 4 perlakuan yaitu : pupuk umum, pupuk
kompos, pupuk kandang, dan pupuk kascing (sesuai
rancangan penelitian).
b. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali
ulangan (acak), sehingga total ada 20 plot.
c. Ukuran plot 2 x 2 m2 dengan jarak antar plot 2 m
d. Satu plot terdiri dari 16 individu tanaman tomat, sehingga
yang dibutuhkan sebanyak 320 individu tanaman tomat.
Namun diambil hanya 4 tanaman tomat di bagian tengah
sebagai sampel sehingga total tanaman yang diamati ada 80
sampel tanaman tomat.
e. Tanaman tomat antara satu dengan yang lainnya ditanam
dengan jarak kurang lebih 50 x 50 cm.
f. Penyiraman dilakukan setiap hari 2 kali sehari; pagi hari
pukul 08.30 dan sore hari pukul 17.00, untuk menjaga
kelembaban dan aerasi pada masa pertumbuhan. Sedangkan
ketika mulai masa panen, penyiraman menjadi 2 kali sehari
pada sore hari senja.
c. Pemberian pupuk
a. Pemupukan dasar pada lahan yang terdiri dari pupuk NPK,
pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk kascing. Pupuk
dasar ini diaplikasikan 7 hari sebelum dilakukan
penanaman bibit yang diberikan pada tiap lubang pada plot.
b. Pemberian pupuk pada plot sesuai perlakuan yang tertera
pada rancangan percobaan.
c. Pemupukan susulan dilakukan pada plot yang diberi pupuk
NPK, pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk kascing.
Pupuk ini diberikan 21 hari setelah tanam ke dalam lubang
sedalam 5-7 cm. Selanjutnya pupuk di tengah dengan
tanah.
d. Pengambilan data lapangan
a. Pengambilan data lapangan dilakukan 2 minggu sekali
selama Mei-Agustus 2015. Pengambilan dilakukan pada
pagi hari 08.00-12.00 WIB.
b. Pengukuran tinggi tanaman menggunakan meteran,
masing-masing plot diambil 4 sampel tanaman dan tiap
tanaman ditandai sebagai sampel yang sama untuk dihitung
selanjutnya. Hasil penghitungan kemudia dirata-ratakan
untuk mendapat hasil tinggi tanaman keseluruhan dari tiap
2 minggu sekali pengamatan.
c. Pengukuran diameter batang diambil dari 10 cm tinggi
batang di atas permukaan tanah dengan asumsi diameter
tersebut merupakan penopang pengangkutan makanan dari
bawah batang sehingga didapat diameter maksimal pada
tanaman tomat dibandingkan diameter batang pada bagian
lainnya.
d. Penghitungan jumlah daun menggunakan counter. Daun
yang dihitung adalah daun berwarna hijau, baik hijau muda
maupun hijau tua yang telah membuka sempurna dengan
panjang minimal ±10mm.
e. Perkembangan bunga dihitung menggunakan counter
berdasarkan jumlah bunga pada fase anthesis. Fase anthesis
dihitung ketika mahkota kekuningan sudah membuka,
mekar, akan mekar maupun sudah layu.
f. Perkembangan buah dihitung berdasarkan jumlah buah
menggunakan counter. Buah tomat dihitung pada fase
pembesaran vesikel dan fase ripening. Fase pembesaran
vesikel ketika buah sudah setengah lunak dan berwarna
hijau muda kekuningan hingga warna merah 20%,
sedangkan fase ripenig atau pematangan buah dihitung
ketika buah sudah berwarna lebih dari 60% merah dan
lunak serta berbau khas tomat.
g. Pengklasifikasian perkembanga buah tomat berdasarkan
skala warna perkembangan buah tomat disadur dari
Noviyanto (2009:10).
 Un-ripe : yaitu tahap pertama, ketika pada buah
tomat kecil terjadi penebalan perikarp berwarna
hijau, buah relatif keras dan berukuran kecil.
 Half-ripe : yaitu tahap kedua, ketika buah mulai
mengalami pelunakan atau pembesaran vesikel
dalam buah. Warna buah mulai menguning dan
sedikit merah.
 Ripe : yaitu tahap ketiga, ketiga buah telah siap
panen atau matang sempurna, berwarna merah lebih
dari 60% dari seluruh permukaan luar tomat.
h. Pengukuran faktor klimatik diambil dari setiap plot
kemudian direrata kecuali untuk kecepatan angin.
Pengukuran faktor edafik tanah diambil dari setiap plot
kemudian direrata. Pengukuran faktor edafik dan klimatik
diambil selama 5 kali pengamatan dalam 10 minggu
penelitian.
i. Pengambilan sampel tanah secara sampling acak kemudian
dihomogenkan. Pengambilan sampel ini dilakukan sebelum
dan setelah masa panen tomat. Kemudian dilakukan uji
kandungan KTK, N, C, C/N, BO, dan Ph tanah di Lab.
BPTTP Yogyakarta.

6. Pelaksanaa 1. Tempat : Lahan Pertanian Kebun Percobaan Milik Universitas


n Kegiatan Gadjah Mada (UGM), Kecamatan Banguntapan, Kabupaten
Bantul. Pengamatan dilakukan langsung di lapangan (In-situ).
2. Waktu : Mei-Agustus 2015
3. Objek penelitian : tanaman tomat yang diukur pertumbuhan tinggi
tanaman, diameter batang, dan jumlah daun, sedangkan
perkembangan tanaman tomat dilihat dari rerata jumlah bunga fase
anthesis, rerata jumlah buah fase pembesaran vesikel dan fase
pematangan, jumlah berat buah per slot saat panen, pH buah tomat,
gula total, sukrosa, dan gula reduksi buah tomat.
7. Data Hasil No. Parameter uji Hasil Keterangan
Penelitian
Tekstur Lempung
berpasir
1. Pasir 62,6%
Debu 25,6%
Liat 11,6%
2. pH 7,13 5,5-6,5 agak
masam, 6,6-
7,5 netral
3. C-organik 0,85% <1 sangat
rendah
4. N-total 0,063% <0,1 sangat
rendah
5. P2O5 potensial 221,3 >60 sangat
mg/100g tinggi
6. K2O potensial 1,43 10-20 rendah
mg/100g
7. KTK 59,83
Cmol(+)kg-1

No. Parameter Jenis Pupuk


pengujian
PU PK PKM PC
1. Ph 6,87 6,95 6,6 6,63
2. C-organik 1,22 1,01 0,81 1,20
(%)
3. N-total 0,11 0,11 0,09 0,09
(%)
4. Ratio C/N 10,6 9 8 13
5. B-organik 2,10 1,75 1,4 2,07
(%)
6. P2O5 229 239,6 213 233
(mg/100g)
7. K2O 47,6 59,3 16,6 23,6
(mg/100g)
8. KTK 7,60 5,31 6,02 4,01
(mg/100g)

Keterangan :
 Pupuk (dosis)
PU = Pupuk Umum (0,02 kg/m2)
PK = Pupuk Kandang (2 kg/m2)
PKM = Pupuk Kompos (2 kg/m2)
Pc = Pupuk Kascing (2 kg/m2)
Mingg Parameter faktor klimatik Parameter faktor
u ke- edafik
Suhu Kelem Intensit Kecepat suh Kelembab p
udara baban as an angin u an tanah H
udara cahaya
2 30,73 57,62 55295 2,1 30, 57,62 6,
73 11
4 24,73 72,92 65020 0,2 23 68,65 6,
57
6 25,57 73,48 23770 0 26, 46,8 6,
4 75
8 24,83 70,34 27870 0 26, 25 7,
7 05
10 26,14 71,32 33940 0,3 25, 50,3 6,
7 98

Minggu ke- Rerata tinggi tanaman (cm) dari beberapa variasi pupuk
PU PK PKM PC
2 7,9 8,3 7,375 8,05
4 21,1 22,25 19,7 21,55
6 41,65 37,65 39,2 37,3
8 53,65 47,4 50,8 46,1
10 54,5 51,4 55,95 50,2

Minggu ke- Rerata jumlah daun (per helai) dari beberapa variasi
pupuk
PU PK PKM PC
2 5,9 5,9 5,8 5,65
4 38,1 39,12 30,95 34,65
6 75,15 67,8 74,95 70,25
8 180,5 144,8 160 122,7
10 123,15 97,55 159 102,25

Minggu ke- Rerata diameter batang (mm) dari beberapa variasi


pupuk
PU PK PKM PC
2 3,25 3,25 3,1 3,45
4 6,4 7 5,13 5,6
6 9,43 8,28 8,29 8,041
8 10,16 10,2 9,895 9,13
10 9,77 9,245 9,764 9,085
8 Analisis Hasil analisis tanah sebelum dan sesudah perlakuan
Data Hasil analisis tanah pada lahan percobaan dilakukan
sebelum tanam dan sesudah pemanenan tomat. Data yang didapat
berupa data analisis kuantitatif kadar N, P, K, C-organik, BO
(Bahan Organik), dan KTK (Kapasitas Tukar Kation) dalam tanah
yang berfungsi untuk mengetahui unsur hara makro dan faktor
yang akan mempengaruhi hasil pertumbuhan dan perkembangan
tanaman nantinya. Uji tanah sebelum perlakuan diambil 3 titik
sampel yakni titik di utara, tengah, dan selatan dari keseluruhan
lahan. Masing-masing titik sampel diambil 3 sampeltanah secara
acak baik bagian tengah maupun ujung untuk kemudian
dihomogenkan lalu diuji.
Tabel 1 menunjukkan data kuantitatif tanah sebelum
perlakuan pemberian variasi pupuk organik dan anorganik.
Sebelum dilakukan perlakuan dapat dianalisis bahwa tekstur tanah
merupakan tanah lempeng berpasir mempunyai partikel pasir,
debu, dan liat namun dominan pasir dengan ideal proporsi fraksi
tanah yakni; pasir 40-87,5%, debu <50%, dan liat <20%. Tekstur
tanah lempung berpasir cocok untuk tanaman tomat ditambah
dengan irigasi yang baik, sehingga perakaran tomat lebih leluasa
untuk berkembang. Tanah di lapangan termasuk padat, sehingga
untuk mencegah air menggenang ketika hujan tanah ditinggikan
menjadi bedengan setinggi 20 cm.
Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian tanah terhadap unsur
makro tanah, kapasitas tukar kation dan pH. pH tanah cenderung
netral dari sebelum perlakuan hingga setelah perlakuan yakni
rentang 6-7. Kestabilan pH dalam tanah penting kaitannya dalam
kapasitas tukar kation dan serapan hara oleh tanaman.
Tabel 3 menunjukkan suhu udara maupun suhu tanah ideal
bagi pertumbuhan tomat yakni 18-30o C. Suhu optimal bagi
pertumbuhan tomat yakni 23 o C. Suhu udara lingkungan pagi hari
pukul 08.00-11.00 yakni 24-30 o C, sehingga suhu tanah
lingkungan penelitian termasuk ideal bagi pertumbuhan tomat.
Tanaman tomat memerlukan suhu yang sejuk, bila terlalu dingin
pertumbuhan tanaman akan terhambat sedangkan terlalu panas
akan menyebabkan rontoknya bunga dan banyak buah rusak.
Kelembaban udara dan kelembaban tanah menunjukkan persentase
kelembaban tinggi dari minggu ke minggu pengamatan.
Kelembaban udara didapat 57-73% sedangkan kelembaban tanah
terendah yakni di minggu ke-8 25% dan tertinggi di minggu ke-2
58,65% dan rata-rata kelembaban tanah 49,6%. Kelembaban udara
yang ideal bagi tanaman tomat yaitu 60-70% sedangkan
kelembaban tanah ideal 50-60% (Javamas, 2010).
Tabel 4 menunjukkan bahwa rerata tinggi tanaman tidak
jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Minggu kedua hingga
minggu keempat merupakan fase pertumbuhan tanaman sedangkan
mulai miggu ke-6 sudah berlangsung fase penyerbukan dan
pembuahan. Hasil pada tabel 4 menunjukkan tanaman yang
mengalami pertambahan tinggi rata-rata paling tinggi yaitu pada
PU 35,76 cm dan PKM 34,6 cm selanjutnya PK 33,4 cm dan
terendah PC 32,64 cm.
Tabel 5 menunjukkan rata-rata jumlah daun tanaman
hampir sama dan terus meningkat hingga minggu ke-8. Minggu ke-
10 sudah memasuki masa perkembangan tanaman ke arah fase
generatif sehingga daun umumnya mulai rontok berganti dengan
perkembangan bunga dan buah tanaman.
Tabel 6 menunjukkan rata-rata jumlah daun tanaman
memasuki masa perkembangan tanaman ke arah fase generatif
sehingga daun umumnya mulai rontok berganti dengan
perkembangan bunga dan buah tanaman. Kecuali pada pupuk
kompos yang grafik jumlah daun cenderung stabil di minggu ke-8
dan ke-10, pupuk lainnya mengalami penurunan jumlah daun.
Keadaan demikian dapat disebabkan oleh kelebihan pupuk kompos
yang umumnya dapat membuat tanaman lebih hijau dan tanah
lebih gembur dikarenakan asam-asam organik yang tidak didapat
pada pupuk lain yaitu asam humic, asam fulfic, hormon, dan enzim
(Hery, 2011:55). Adanya enzym-enzym dalam pupuk kompos
memungkinkan pupuk kompos bekerja lebih optimal dalam
menyediakan unsur hara untuk memperbanyak jumlah daun
tanaman.
Tabel 7 menunjukkan bahwa diameter batang pada plot PU
memperlihatkan pertumbuhan diameter yang lebih besar dari
pupuk lainnya. Jika mengacu pada tabel 3 persentase N-total pada
keempat pupuk tidak berbeda jauh yaitu 0,11% pada pupuk PU dan
PK. Sedangkan pada pupuk PKM dan PC 0,09 %. Kandungan P
tertinggi yaitu pada pupuk kandang 239, 6 mg/100 gr dan
kandungan unsur K sebesar 59,3% tertinggi dibandingkan pupuk
lainnya.

9. Pembahasa A. Pengaruh Pupuk terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat


n 1. Hasil pengaruh terhadap tinggi tanaman tomat
Tinggi tanaman merupakan bukti dari adanya pembelahan dan
pembesaran sel-sel pada tanaman. Hal ini membuat tanaman setiap
waktu akan dapat dilihat pertumbuhannya melalui tinggi. Tinggi
tanaman dapat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi oleh
lingkungan yang dapat diserap melalui akar. Oleh karena itu
pemupukan yang tepat penting untuk membantu pertumbuhan
tanaman agar mencapai produksi optimal.
2. Hasil pengaruh pupuk terhadap jumlah daun
Daun merupakan organ tanaman penting yang menjalankan
tugasnya untuk mensintesis enegeri dan cadangan makanan untuk
memenuhi kebutuhan tanaman. Proses pertumbuhan organ
vegetatif daun membutuhkan unsur nitrogen dalam jumlah yang
banyak. Nitrogen merupakan unsur hara pembentuk asam amino
dan protein sebagai bahan dasar tanaman dalam menyusun daun
(Nurmin, 2015: 577). Unsur N dalam jumlah yang mencukupi akan
meningkatkan pertumbuhan daun sehingga daun menjadi lebih
banyak, warna akan menjadi lebih hijau dan daun menjadi lebar.
Daun dengan warna yang lebih hijau dapat meningkatkan kadar
protein dalam tanaman (Dora, 2009:97). Jika dilihat dari komposis
nitrogen dalam keempat pupuk umumnya sama yaitu kurang dari
1%, nitrogen pada PU dan PK sama yaitu 0,11% sedangkan pada
PKM dan PC 0,09%.
3. Hasil pengaruh pupuk terhadap diameter batang tanaman
Pertumbuhan diameter batang terjadi karena pertambahan
dan pembesaran sel-sel pada tanaman. Salah satu unsur hara yang
dapat mempengaruhinya adalah kalium dam posfor. Fungsi kalium
yakni dapat mempercepat daerah pembesaran dan perpanjangan sel
pada tanaman (Silahooy, 2008:130). Sedangkan posfor dalam
tanaman dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan
tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya. Sehingga
perlakuan yang mengalami kekurangan N, P, K yang merupakan
unsur mobile dalam tanaman akan mengalami gejala pertumbuhan
yang lambat dan lemah. Kandungan unsur hara K yang lebih tinggi
akan melarut dan bersifat membebaskan ion K+ sebagai kation
basa, sehigga pupuk akan bersifat/bereaksi netral (Silahooy,
2008:128).
B. Pengaruh Pupuk terhadap Perkembangan Tanaman Tomat
1. Pengaruh pupuk terhadap fase anthesis bunga
Fase pembungaan merupakan tahap perkembangan
tanaman yang penting untuk menghasilkan hasil akhir berupa biji.
Tahap-tahap pembungaan dipengaruhi faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal di antaranya yakni suhu, cahaya,
kelembaban dan unsur hara. Fase anthesis penting bagi tanaman
tomat dalam fase generatif untuk menghasilkan bakal calon buah
tomat.
2. Pengaruh pupuk terhadap fase perkembangan fase pembesaran
vesikel
Fase pembentukan dan pembesaran vesikel berair buah
terjadi pada buah tomat karenabuah tomat termasuk buah
yangberdaging. Fase ini terjadi karena adanya pembesaran sel dan
penimbunan cadangan makanan. Genetik dan faktor lingkungan
mempengaruhi pengeluaran hormon auksin sitokinin dan giberelin
yang berperan dalam perkembangan buah.
3. Pengaruh pupuk terhadap fase pematangan buah
Fase pematangan adalah tahap terakhir dari perjalanan buah
sebelum dipanen. Fase ini merupakan saat akumulasi air dan gula,
buah telah mengandung 80-90% air dan 10-20% gula. Umumnya
pada fase pematangan terjadi peningkatan bau dan aroma buah,
pektin terlarut meningkat dan terjadi peningkatan senyawa fenolik
terpolimerasi. Warna buah tomat adalah salah satu ciri yang
memunjukkan fase pematangan pada buah dan siap panen.

10. Kesimpula 1. Tidak terdapat perbedaan signifikan dari pengarug variasi jenis
n pupuk terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Pupuk umum
merupakan pupuk paling bagus untuk pertumbuhan tinggi dan
diameter batang tanaman. Sedangkan pupuk kompos bagus untuk
memperbanyak jumlah daun tanaman.
2. Tidak terdapat perbedaan signifikan dari pengaruh variasi jenis
pupuk terhadap perkembangan tanaman tomat. Pupuk umum
(NPK) paling bagus untuk perkembangan bunga. Pembesaran buah
dan penghasil buah terbanyak pada tanaman tomat, sedangkan
pupuk kompos dapat membuat kematangan buah lebih cepat.
3. Jenis pupuk yang memberikan hasil terbaik jika dilihat dengan
pengamatan selama 10 minggu yakni pupuk umum atau pupuk
NPK. Pupuk organik yang potensial dijadikan campuran untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen adalah pupuk
kompos dan pupuk kandang. Terutama pupuk kompos karena
memberi hasil jumlah daun terbanyak pada tanaman, fase
pematangan buah lebih cepat, dan buah terasa manis.

c. Produk Hasil Penelitian


Macam Produk Penelitian Jabaran Produk Hasil Penelitian

Fakta Pupuk umum merupakan pupuk paling bagus


untuk pertumbuhan tinggi dan diameter
Tidak terdapat perbedaan signifikan dari
batang tanaman, sedangkan kompos untuk
pengaruh variasi jenis pupuk terhadap
memperbanyak jumlah daun tanaman. Pupuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
umum (NPK) paling bagus untuk
tomat.
perkembangan bunga, pembesaran buah dan
penghasil buah terbanyak pada tanaman
tomat, sedangkan pupuk kompos dapat
membuat kematangan buah lebih cepat.

Konsep Pupuk organik yang potensial digunakan


sebagai pupuk tanaman tomat adalah pupuk
Penggabungan pupuk organik dan anorganik
kompos dan pupuk kandang. Jika pupuk
dimungkinkan dapt meningkatkan
organik seperti NPK digunakan sendiri dalam
produktivitas tanaman dan memperbaiki
waktu panjang dapatt menurunkan tingkat
kesuburan tanah
kesuburan tanah dan baru terasa dalam
jangka waktu 10-20 tahun.

d. Seleksi dan Modifikasi Hasil Penelitian

Anda mungkin juga menyukai