Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN EKOLOGI TENTANG SISTEM MINA PADI

Sampai saat ini pada beberapa daerah masih mempertahankan pola


tanam dengan sistem Minapadi adalah petani Kabupaten Sleman, Yogyakarta,
khususnya yang berada di Kecamatan Pakem, Ngemplak, Seyegan dan Berbah.
Petani di wilayah tersebut sudah tak asing lagi memadukan pertanian dan
perikanan melalui sistem mina padi. Budidaya ikan yang dilakukan bersama
dalam satu lahan di sawah ini bisa menghasilkan bahan pangan ganda yakni ikan
dan padi. Selain itu, mina padi juga bermanfaat bagi petani untuk menghalau
hama tikus, wereng, dan keong mas yang kerap mengganggu tanaman mereka.

Sistem usaha tani memelihara ikan bersama padi di sawah atau Minapadi
telah dikembangkan di Indonesia sejak satu abad yang lalu (Ardiwinata, 1987)
dan merupakan salah satu tipe budidaya ikan di sawah, dimana ikan dan padi
ditanam secara bersama-sama (Balai Informasi Pertanian Irian Jaya, 1992).
Sedangkan sawah yang sesuai untuk usaha tani ini adalah sawah yang
berpengairan teknis maupun setengah teknis (Mujiman, 1987).

Tupan et al, (2013) mengatakan bahwa sistim budidaya Minapadi


merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi di sawah; sebagai
penyelang diantara dua musim tanaman padi dan atau pemeliharaan ikan
sebagai pengganti palawija di persawahan. Karena dapat memperkaya media
tanam dengan pupuk organik dan meningkatkan produksi plankton yang menjadi
sumber makan ikan, dan itulah sumbangsih ikan pada usaha tani terpadu ini.

Bahkan menurut Montazeri (2012) minapadi adalah salah satu teknologi


lahan pertanian untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup sebagai antisipasi
anomali iklim, karena minapadi ini adalah budidaya terpadu yang dapat
meningkatkan produktivitas lahan sawah, yaitu: peningkatan pendapatan petani
melalui peningkatan produksi padi 10%; peningkatan keragaman hasil pertanian
karena menghasilkan ikan; meningkatkan kesuburan tanah dan air (mengurangi
pupuk 30%); juga dapat mengurangi hama penyakit Wereng Coklat, tikus, dan
keong mas pada tanaman padi.

Pemeliharaan ikan dilakukan pada sela-sela tanaman padi


yang sengaja dibuat agar pertumbuhan tanaman padi tidak
terganggu dengan aktivitas ikan selain sebagai ruang untuk
pemeliharaan ikan, juga agar sinar matahari dapat langsung
mengenai petakan sawah sehingga dapat meningkatkan
produksi padi sebesar dan memberikan ruang yang luas untuk
pemeliharaan ikan.
Dalam penerapan sistem Mina Padi ini, terdapat beberapa kajian ekologi
yang dapat dibahas. Pada penanaman padi dan budidaya ikan secara bersamaan
pada lahan yang sama maka produktivitas dari padi akan semakin baik. Tidak ada
hama yang mengganggu seperti tikus, wereng, dan keong mas. Penggarapan
sawah bisa dilakukan secara optimal, yaitu dengan pembuatan mina padi dalam
satu tempat. Hal ini adalah salah satu optimalisasi potensi lahan sawah irigasi
teknis sekaligus untuk peningkatan pendapatan petani adalah melalui rekayasa
teknologi tepat guna pada lahan sawah. Rekayasa teknologi yang dianjurkan
adalah melalui sistim usaha tani dengan memelihara ikan bersama padi di sawah
atau disebut juga dengan minapadi. Maka jika diaplikasikan mina padi pada
sawah mereka diharapkan dapat meningkatkan produk dan pendapatan petani.
Dengan adanya pemeliharaan ikan di persawahan tersebut, maka selain dapat
meningkatkan pendapatan petani juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan
air. Selain itu, juga dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi. Banyak
keuntungan yang didapat menggunakan teknik budidaya minapadi ini, antara lain
yaitu:

1. Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang


mengandung berbagai unsur hara
2. Mengurangi penggunaan pupuk
3. Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman lain yang bersifat
kompetitor (pesaing) dengan padi dalam pemanfaatan unsur hara
4. Mengurangi biaya penyiangan tanaman liar

Antara populasi
Antara yang yang
populasi satu dengan populasi
satu dengan lain selalu
populasi terjadi
lain selalu interaksi
terjadi
secara langsung
interaksi secaraatau tidak atau
langsung langsung
tidakdalam komunitasnya.
langsung Kompetisi
dalam komunitasnya.
merupakan
Kompetisi interaksi
merupakan antar populasi,
interaksi bilapopulasi,
antar antar populasi terdapat
bila antar ke-
populasi
pentingan yang
terdapat sama sehingga
ke-pentingan yangterjadi
sama persaingan untukpersaingan
sehingga terjadi mendapatkan
apa yang diperlukan
untuk mendapatkan apa yang diperlukan

Untuk selanjutnya, pada sistem Minapadi ini, terdapat beberapa


pertimbangan yang harus dilakukan untuk keberhasilan sistem Minapadi. Hal
yang harus diperhatikan adalah jenis tanaman pada yang sesuai dan jenis ikan
yang dapat dipelihara bersama dengan penanaman padi. Jenis-jenis padi yang
cocok dengan sistem Minapadi menurut Supriadiputra dan Setiawan (2005), padi
yang akan ditanam sebaiknya dipilih yang cocok dengan lahan mina padi.
Varietas padi itu harus memenuhi kriteria berikut :

1. Tahan genangan pada awal pertumbuhan


2. Ketinggian tanaman sedang
3. Perakaran dalam
Karena sawah merupakan lahan yang terendam, maka tanaman padi yang
ditanam sebaiknya mempunyai perakaran yang dalam dan kuat agar tidak
mudah roboh
4. Cepat beranak
Kurang lebih 7 hari setelah penanaman padi, areal akan digenang air.
Untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan
tadi, sebaiknya dipilih tanaman padi yang cepat bertunas banyak.
5. Batang kuat dan tidak mudah rebah
Karena banyak air disekitar perakaran, maka kemungkinan air yang
diserap tanaman lebih banyak. Akibatnya, batang tanaman padi menjadi
lemah. Untuk mencegah masalah itu, sebaiknya padi yang ditanam
mempunyai batang yang kuat dan tidak mudah rebah.
6. Tahan hama dan penyakit
Semua tanaman yang akan ditanam harus mempunyai sifat tahan
terhadap hama penyakit.
7. Produksi tinggi
8. Daun tegak
Untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh
permukaan daun, sehingga diharapkan hasil fotosintesis besar dan hasil
padi tentunya akan meningkat.
9. Rasanya enak sehingga disukai masyarakat

Selain itu menurut Khairuman (2002), agar mendapatkan hasil yang


tinggi, ikan yang akan ditebarkan sebaiknya memenuhi persyaratan berikut :

1. Warna tidak mencolok


Hal ini untuk menghindari hewan pemangsa sebab warna yang mencolok
akan menarik perhatian hewan pemangsa. Sebaiknya dihindari warna
merah dan kuning keemasan. Paling baik adalah warna gelap.
2. Tahan hidup di air dangkal dan panas
Ketinggian air pada sistem mina padi biasanya sekitar 20-30 cm dan
bersuhu tinggi. Oleh karena itu, harus dicari jenis ikan yang tahan
terhadap dua kondisi tersebut agar pertumbuhan ikan tidak terganggu.
3. Dipilih dari induk unggul dan sehat
Apabila ikan yang ditebar berasal dari induk yang unggul dan sehat, maka
diharapkan pertumbuhannya akan baik. Induk yang unggul dan sehat
untuk ikan mas, misalnya, yaitu yang berasal dari strain majalaya.
4. Disukai oleh masyarakat dan mempunyai harga jual yang memuaskan
Selain ikan mas dan tawes, jenis ikan lain yang juga baik dibudidayakan
dengan sistem ini yaitu ikan tambakan, mujair, nila, dan nilem.

Ikan Nila merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah,
karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang
dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari.

Sistem Mina Padi ini sesuai dengan konsep ekologis karena adanya
hubungan timbal balik baik untuk ikan maupun padi. Keuntungan bagi padi
yang ditanam bersamaan dengan budidaya ikan, adalah adanya kotoran ikan
yang larut dan terurai sehingga dapat dijadikan pupuk alami dan menambah
zat hara pada tanah, sehingga kualitas padi akan meningkat seiring dengan
kualitas zat hara tanah yang meningkat. Selain itu, pemeliharaan ikan di sela
sela tanaman padi ini dapat mengurangi bahkan membasmi hama yang
mengganggu produktivitas padi. Dengan adanya pemeliharaan ini, maka tikus
yang semula hidup dan banyak menghabiskan tanaman padi akan beralih
tempat karena tikus tidak mungkin hidup pada habitat dengan banyak air.
Dengan adanya pemeliharaan ikan ini, maka tikus yang sering mengganggu
akan teratasi.

Selain itu, sistem mina padi juga dapat membasmi hama keong mas
yang merupakan hewan yang sangat rakus dalam menanam padi. Dengan
adanya keong mas, daun pada tanaman padi akan berkurang sehingga
produktivitas juga menurun. Cara ini merupakan cara yang alami. Dengan
cara ini, petani tidak perlu menggunakan cairan kimia demi memmberantas
hama keong mas, seperti yang kita tau racun kimia yang membunuh keong
dampaknya juga tidak baik bagi beras yang kita makan nanti. Adanya ikan
pada sela-sela tanaman padi, maka keong dan telur keong mas ini akan
berkurang karena ikan dapat memakan keong maupun telur yang ada dan
mengganggu tanaman padi.

Hubungan mutualisme yang terjadi antara ikan dan padi adalah,


tanaman padi memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang baik dan sehat
karena tidak diganggu oleh hama peyakit yang biasa menyerang tanaman
padi. Tanaman padi juga mendapat pupuk alami dari kotoran ikan yang larut
dan terurai, sehingga tanaman padi menjadi subur karena mendapat unsur-
unsur hara dari kotoran ikan yang larut dan diserap oleh tanaman padi.
Sedangkan keuntungan bagi ikan adalah ikan pun dapat tumbuh dengan baik
dengan memakan organisme pengganggu tanaman (OPT), baik hama
maupun gulma yang mengganggu tanaman padi.

Berdasarkan hubungan mutualisme yang terjadi antara tanaman padi


dan ikan, terdapat juga rantai makanan yang terjadi pada ekosistem sawah
dengan sistem Minapadi. Padi sebagai produsen mendapatkan energi dari
cahaya matahari. Tanaman padi yang baru ditanam adalah makanan terbaik
yang dipilih keong mas dewasa. Reproduksi keongmas sendiri berjalan sangat
pesat sehingga menghasilkan banyak telur. Telur inilah yang sering dimakan
oleh katak. Katak yang bermain di sekitaran sawah merupakan mangsa
empuk bagi ikan, sementara ikan adalah makanan terlezat bagi para ular
sawah. Dalam hal ini, ular sawah menjadi organisme tingkat trofik tertinggi
yang baru akan melanjutkan rantai makanan setelah mati dan membusuk.

Konsep ekologi yang dibangun dalam hal ini adalah adanya hubungan
antar individu pada ekosistem sawah. Sedangkan faktor abiotik yang relevan
dan mempengaruhi ekosistem sawah dalam hal ini seperti suhu, tanah, air,
udara, dan cahaya matahari. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh
organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh
dengan baik pada tanah yang subur. Tanah merupakan tempat hidup bagi
organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup
didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi
pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

Selain itu, air juga merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat
tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air seluruh organisme tidak akan dapat
hidup. Bagi tumbuhan, air mempunyai peranan yang penting karena dapat
melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari
dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat
tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Faktor udara juga penting
dalam keberlangsungan ekosistem. Udara terdiri dari berbagai macam gas,
yaitu nitrogen (78,09%), oksigen (20,93%), karbon dioksida (0,03%), dan gas-
gas lain. Nitrogen diperlukan mahluk hidup untuk membentuk protein.
Oksigen digunakan makhluk untuk bernafas. Karbon dioksida diperlukan
tumbuhan untuk fotosintesis.(Aryulina, 2007:269). Lalu yang terakhir adalah
cahaya matahari. Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global
Karena matahari menentukan suhu lingkungan. Cahaya matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen
untuk berfotosintesis (pratiwi,2007:273)
DAFTAR PUSTAKA

Ardiwinata, R.O. 1987. Pemeliharaan Ikan. Bandung: Penerbit Sumur Bandung.

Balai Informasi Pertanian Irian Jaya, 1992. LIPTAN no 11/ 1992. Nopember 1992

Khairuman, S.P. 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Jakarta : Agro Media
Pustaka.

Mudjiman. 1987. Makanan Ikan Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Penebar


Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai