Anda di halaman 1dari 7

PERLAKUAN MEDIA TANAM DENGAN PUPUK ORGANIK

PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum)


Oleh:
Ir. Nurdi Ibnu Wibowo, MP*

ABSTRAK
Tomat (Solanum lycopersicum) adalah tumbuhan dari keluarga solanaccae yang dapat tumbuh
dengan siklus hidup singkat dan tidak mengenal musim. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam
peningkatan dan hasil produksi tanaman tomat diantaranya yaitu menggunakan media tanam alami,
seperti pupuk kompos, kascing dan pupuk kandang untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia
sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa media tanam terhadap tinggi
tanaman, jumlah buah, bobot buah, banyak daun tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
April sampai Juli 2015 di Green House Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK) Pertanian, Cianjur, Jawa Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan, yaitu: tanah (kontrol), (tanah + kascing), (tanah +
pupuk kandang sapi), (tanah + pupuk kandang ayam), (tanah + pupuk kandang kambing). Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan ANOVA dengan taraf 95%, lalu dilanjutkan dengan uji
Tukey untuk melihat pengaruh interaksi antar perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
perlakuan (tanah + kascing), dengan perbandingan media tanam (1:1) berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah buah, bobot buah, banyak daun tanaman tomat.

Kata kunci: Tanaman tomat, media tanam organik.

ABSTRACT
Tomato (Solanum lycopersicum) is a plant of the family solanaccae that can grow with a short life
cycle and knows no season. One effort that can be done in increasing production and yield of tomato plants
among which uses natural planting medium, such as compost, vermicompost and manure to minimize the use
of synthetic chemical fertilizers. This study aims to determine the effect of some of the growing media on plant
height, number of fruit, fruit weight, many leaves of the tomato plant. The research was conducted from April
to July 2015 at the Green House Center for Development and Empowerment of Teachers and Education
Personnel (P4TK) Agriculture, Cianjur, West Java. Research using a completely randomized design (CRD)
with 5 treatments and 6 replications, namely: soil (control), (soil + vermicompost), (soil + cow manure), (soil
+ chicken manure), (soil + manure goat ). Hypothesis testing is performed using ANOVA with a level of
95%, followed by Tukey's test to see the effects of interaction between treatments. These results indicate that
treatment (soil + vermicompost), with a ratio of planting medium (1: 1) significantly affected the growth of
plant height, number of fruit, fruit weight, many leaves of the tomato plant.

Keywords: Tomato plants, organic growing media.


* Dosen Fakultas Pertanian UNSUR

PENDAHULUAN Tomat (Solanum lycopersicum) adalah


Negara Indonesia merupakan salah tumbuhan dari keluarga solanaccae,
satu Negara yang dilalui oleh garis tumbuhan asli Amerika Tengah dan
khatulistiwa sehingga memiliki iklim Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat
tropis. Iklim tropis yang ada di Indonesia merupakan tumbuhan dengan siklus
menyebabkan Negara ini memiliki hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1
keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah sampai 3 meter. Selain itu
satu tanaman yang tumbuh subur di iklim pertumbuhannya tidak mengenal musim
tropis adalah tanaman tomat (Solanum sehingga mudah diperoleh setiap saat.
lycopersicum L.). Tanaman tomat tumbuh Keanekaragaman varietas atau jenisnya
dengan subur di daerah dataran tinggi juga cukup banyak, sayangnya varietas
(Sutarya, dkk., 1995). lokal kadang-kadang tidak disukai dengan

Perlakuan Media Tanam Dengan Pupuk Organik Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) 44
keinginan pasar karenanya diciptakan
varietas unggul seperti tomat apel Pelaksanaan penelitian
(Anonim, 2007). Pelaksanaan penelitian terdiri dari
Penggunaan bahan kimia pada saat beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
awal memang dirasakan memberikan hasil 1. Alat dan bahan yang harus
yang positif terhadap hasil tomat yang disiapkna terdiri dari : benih tomat,
diperoleh, namun tanpa disadari polybag yang digunakan
penggunaan bahan kimia secara terus berdiameter 25 cm yang telah
menerus bisa berdampak negatif terhadap dilubangi untuk membuang
pertumbuhan tanaman dan perkembangan kelebihan air, dan media tanam
mikroroganisme dalam tanah. Dampak berupa tanah, berbagai macam
dari penggunaan bahan kimia ini juga akan pupuk kandang, dan kascing.
berdampak negatif pada kesehatan 2. Perlakuan P1, tanah (Kontrol),
manusia. Salah satu upaya yang dapat tanah dimasukan ke dalam polybag
dilakukan dalam peningkatan kualitas dan sampai terisi penuh.
hasil produksi tanaman diantaranya yaitu 3. Perlakuan P2, tanah + kascing
menggunakan media tanam alami, media (1:1), tanah dan pupuk kascing
tanam yang dapat digunakan antara lain : diaduk kemudian dimasukan ke
pupuk kompos, pupuk kascing, pupuk dalam polybag sampai terisi penuh.
kandang. Selain ramah lingkungan media 4. Perlakuan P3, tanah + pupuk
tanam organik ini merupakan bahan alami kotoran sapi (1:1), tanah dan pupuk
yang relatif mudah diperoleh. Dan yang kotoran sapi diaduk kemudian
terpenting adalah media ini mampu dimasukan ke dalam polybag
memberikan dampak yang positif sampai terisi penuh.
terhadap pertumbuhan tanaman. 5. Perlakuan P4, tanah + pupuk
Untuk mendapatkan variasi kotoran ayam (1:1), tanah dan
media tanam organik yang optimal bagi pupuk kotoran ayam diaduk
pertumbuhan dan produksi tanaman kemudian dimasukan ke dalam
tomat, maka dilakukan penelitian polybag sampai terisi penuh.
mengenai ”Perlakuan Media Tanam 6. Perlakuan P5, tanah + pupuk
Dengan Pupuk Organik Pada Tanaman kotoran kambing (1:1), tanah dan
Tomat Menggunakan Irigasi Tetes”. pupuk kotoran kambing diaduk
Tujuan dari penelitian ini adalah : kemudian dimasukan ke dalam
1. Mengetahui pengaruh beberapa polybag sampai terisi penuh.
media tanam terhadap tinggi 7. Benih tomat disemai terlebih
tanaman tomat. dahulu dalam wadah selama 20
2. Mengetahui pengaruh beberapa hari. Hal ini dimaksudkan agar
media tanam terhadap bobot buah memperoleh bibit yang seragam.
tanaman tomat. 8. Bibit ditanam dalam polybag.
3. Mengetahui pengaruh beberapa 9. Polybag yang sudah berisi media
media tanam terhadap jumlah buah tanam disimpan di tempat yang
tanaman tomat. rata.
4. Mengetahui pengaruh beberapa 10. Penyiraman dilakukan dengan cara
media tanam terhadap jumlah daun irigasi tetes.
tanaman tomat.
Rancangan Percobaan
METODE PENELITIAN Kondisi lingkungan di Green House
Penelitian ini dilaksanakan di Green cukup merata artinya tanaman mendapat
House Pusat Pengembangan perlakuan yang sama mulai dari suhu,
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga kelembaban, curah hujan, sinar matahari,
Kependidikan (P4TK) Pertanian, ketinggian tempat dan pengairan maka
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian itulah digunakan Rancangan Acak
dimulai pada bulan April sampai dengan Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 6
Agustus 2015.

Jurnal Agroscience Volume 6 No. 1 : Januari – Juni 2016 45


ulangan yang komposisinya sebagai penimbangan digital. Untuk
berikut: mengukur bobot buah tomat
P1 = Tanah (Kontrol) disimpan di atas timbangan
P2 = Tanah + Pupuk kascing (1:1) kemudian dicatat hasil
P3 = Tanah + Pupuk kandang sapi (1:1) perhitungannya dalam format yang
P4 = Tanah + Pupuk kandang ayam (1:1) sudah disediakan. Pengukuran
P5 = Tanah + Pupuk kandang kambing dilakukan pada 9 MST.
(1:1) 4. Pengukuran jumlah daun tanaman
tomat
Teknik pengambilan data Jumlah daun dihitung pada akhir
Parameter yang diamati adalah sebagai penelitian, daun dihitung dengan
berikut:. cara dicacah atau dihitung jumlah
1. Pengukuran tinggi tanaman daun yang ada (per helainya).
Pengukuran tinggi tanaman dimulai
dari pangkal akar paling atas sampai HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan mata tunas paling atas, 1. Tinggi Tanaman Tomat
pengukuran dilakukan pada 2 MST Parameter pertama yang diamati
sampai 8 MST. pada penelitian ini adalah pengaruh media
2. Pengukuran banyaknya buah tanam: tanah, kascing dan pupuk kandang
Pengamatan dilakukan dengan (sapi, ayam, kambing) terhadap tinggi
menghitung banyaknya buah yang tanaman tomat. Hasil pengamatan rata-
dihasilkan. Pengukuran dilakukan rata tinggi tanaman tomat pada minggu ke
pada 9 MST. (panen) 2 sampai minggu ke 8 setelah tanam bisa
3. Pengukuran bobot buah tomat dilihat pada tabel 1.
Pengukuran bobot buah yaitu
dengan cara menimbangnya dengan

Tabel 1. Data rata-rata pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tinggi tanaman tomat.
(cm)
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke :
2 4 6 8
P1 54,91c 111,08c 139,65c 158,61d
(Tanah)
P2 62,68a 122,16a 174,80a 235,03a
(Tanah+kascing)
P3 56,78b 118,41b 162,63b 217,28b
(Tanah+pukan sapi)
P4 57,25b 116,41b 163,93b 214,98b
(Tanah+pukan ayam)
P5 56,31bc 111,28c 158,63b 209,88c
(Tanah+pukan kambing)
Keterangan: Angka-angka pada lajur sama yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Tukey pada taraf α 5%.

Data pada tabel 1 dapat Hal ini menunjukan bahwa


memberikan gambaran bahwa tanaman pemberian kascing sudah cukup mampu
tomat yang ditanam menggunakan meningkatkan kesuburan fisika dan
menggunakan media tanam P2, P3, P4, biologi tanah sehingga tanaman dapat
P5, tumbuh lebih tinggi dibandingkan tumbuh lebih subur. Sesuai dengan
dengan perlakuan P1 (tanah). Perlakuan pendapat Sarief (1986) bahwa
P2 merupakan perlakuan yang ketersediaan unsur hara yang cukup
memberikan pengaruh paling baik selama proses pertumbuhan akan
terhadap tinggi tanaman tomat. meningkatkan fotosintesis sehingga
pembelahan, perbesaran dan diferensiasi

Perlakuan Media Tanam Dengan Pupuk Organik Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) 46
sel akan lebih baik. Sedangkan menurut, Perlakuan P3, P4, dan P5 tidak
Mashtur (2001) kascing mengandung berbeda nyata karena kandungan unsur
nutrisi yang dibutuhkan tanaman. hara pada pupuk kandang berbeda-beda,
Penambahan kascing pada media tanaman tapi pada prinsipnya, semua jenis pupuk
akan mempercepat pertumbuhan, kandang sangat baik untuk tanaman yang
meningkatkan tinggi dan berat tumbuhan. terpenting pupuk tersebut harus benar-
Penelitian terdahulu mengemukakan benar matang, karena pupuk kandang
bahwa perlakuan pupuk kascing yang tidak matang akan berbahaya bagi
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sebab masih mengeluarkan gas
tanaman kakao. (Nahapun, 2009). selama proses pembusukannya (Prajnanta,
Selain itu kascing mengandung 2009).
asam humat. Zat-zat humat bersama-sama
dengan tanah liat berperan terhadap 2. Jumlah Buah Tanaman Tomat
sejumlah reaksi kompeks baik secara Parameter kedua yang diamati
langsung maupun tidak langsung dapat pada penelitian ini adalah pengaruh media
mempengaruhi pertumbuhan tanaman tanam: Tanah, kascing dan Pupuk
melalui pengaruh terhadap sejumlah Kandang (sapi, ayam, kambing) terhadap
proses-proses pertumbuhan tanaman. jumlah buah tanaman tomat. Hasil
Secara tidak langsung zat humat dapat pengamatan rata-rata setiap ulangan
meningkatkan kesuburan tanah dengan jumlah total buah tanaman tomat dapat
mengubah kondisi-kondisi fisik, kimia dan dilihat pada tabel 2.
biologi tanah.

Tabel 2. Data Pengaruh Media Tanam Terhadap jumlah Buah Tomat


Perlakuan Jumlah Rata-rata Buah Tomat
P1 (Tanah) 4,51b
P2 (Tanah+kascing) 7,52a
P3 (Tanah+pukan sapi) 5,41b
P4 (Tanah+pukan ayam) 5,11b
P5 (Tanah+pukan kambing) 4,91b
Keterangan: Angka-angka pada lajur sama yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Tukey pada taraf α 5%.

Hasil pengamatan jumlah buah Pada tanaman yang tanpa kascing


tanaman tomat menunjukan bahwa nilai dan pukan (sapi, ayam, kambing) dalam
rata-rata tertinggi adalah perlakuan P2 tanah tidak bertambah, oleh sebab itu
dengan nilai rata-rata buah tomat 7,52 penyerapan unsur hara tidak maksimal,
buah yang berbeda nyata dengan empat dibanding pada tanaman yang diberi
perlakuan lainnya. Diduga bahwa kascing dan pukan (sapi, ayam, kambing),
perlakuan P2 kebutuhan unsur hara baik buah yang terbentuk menjadi lebih sedikit
kandungan unsur hara makro maupun sehingga akan menyebabkan penurunan
mikro telah terpenuhi sehingga proses banyaknya buah tomat. Menurut Wijayani
pertumbuhan dan perkembangan lebih dan Widodo (2005), kemampuan tomat
optimal. Sebagaimana yang dikemukakan untuk dapat menghasilkan buah sangat
oleh Atiyeh, dkk., (2000). Unsur hara tergantung pada interaksi antara
dalam kascing tergolong lengkap baik hara pertumbuhan tanaman dan faktor
makro maupun hara mikro, tersedia dalam lingkungannya. Menurut Zulfitri (2005),
bentuk yang mudah diserap oleh tanaman. tanaman yang lebih tinggi dapat
Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) memberikan hasil per tanaman yang lebih
ada dua faktor yang mempengaruhi baik dibandingkan dengan tanaman yang
jumlah buah yaitu faktor luar dan faktor lebih pendek. Hal ini dikarenakan
dalam. Faktor luar dipengaruhi oleh suhu tanaman yang lebih tinggi dapat
sedangkan faktor dalam dipengaruhi oleh mempersiapkan organ vegetatifnya lebih
genetika

Jurnal Agroscience Volume 6 No. 1 : Januari – Juni 2016 47


baik sehingga organ fotosintat yang diantaranya dapat menghambat
dihasilkan akan lebih banyak. pembungaan dan pembentukan buah.
Sebagaimana pendapat Sutejo
(2005) bahwa ketersedian unsur hara 3 Bobot Buah Tanaman Tomat
nitrogen dan fosfor yang banyak dapat Parameter ketiga yang diamati
mempercepat pembungaan dan pada penelitian ini adalah pengaruh media
pembentukan buah. Ditambahkan lagi tanam: Tanah, kascing dan Pupuk
Hardjowigeno (2010) bahwa kekurangan Kandang terhadap bobot buah tanaman
unsur hara nitrogen dan fosfor dapat tomat.
mengakibatkan gangguan pada Hasil pengamatan rata-rata setiap
metabolisme dan perkembangan tanaman, ulangan bobot buah tanaman tomat dapat
dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Data Pengaruh Media Tanam Terhadap Bobot Buah


Perlakuan Jumlah Rata-rata
P1 (Tanah) 23,02d
P2 (Tanah+kascing) 78,83a
P3 (Tanah+pukan sapi) 71,94a
P4 (Tanah+pukan ayam) 63,26b
P5 (Tanah+pukan kambing) 54,36c
Keterangan: Angka-angka pada lajur sama yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Tukey pada taraf α 5%.

Hasil pengamatan bobot buah pertumbuhan tanaman, akan tetapi


tanaman tomat menunjukan bahwa nilai disimpan (ditimbun) untuk perkembangan
rata-rata tertinggi adalah perlakuan P2 bunga, biji, buah, atau alat-alat persediaan
dengan nilai rata-rata bobot 78.83 buah yang lain.
yang berbeda nyata dengan perlakuan P1, Umumnya kascing mengandung
P4, dan P5, tetapi tidak berbeda nyata unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dengan perlakuan P3. Karena kedua jenis seperti nitrogen, fosfor, mineral dan
pupuk yang digunakan memiliki vitamin. Menurut Eti Farda Husin (1994)
kandungan nitrogen dan bahan organik kotoran cacing tanah lebih banyak
yang tinggi, kascing memiliki kandungan mengandung mikro organisme, mineral –
N-total sebesar 1.01% dan C-organik mineral dan bahan organik dalam bentuk
sebesar 11%. Sedangkan pukan sapi tersedia untuk dikonsumsi oleh tanaman
memiliki kandungan N-total sebesar dibanding tanah disekitarnya
0.58% dan C-organik sebesar 10%.
Kandungan bahan organik yang tinggi 4. Jumlah Daun Tanaman Tomat
dalam kascing dan pukan sapi dapat Parameter keempat yang diamati
memperbaiki struktur tanah menjadi pada penelitian ini adalah pengaruh media
gembur. tanam: Tanah, kascing dan Pupuk
Menurut Harjadi (1979), jika Kandang (sapi, ayam, kambing) terhadap
suatu tanaman yang sedang berada pada jumlah daun tanaman tomat. Hasil
fase reproduktif dari perkembangan pengamatan rata-rata setiap ulangan
tanaman, maka karbohidrat hasil jumlah total daun tanaman tomat dapat
fotosintesis yang terjadi di daun, tidak dilihat pada tabel 4.
seluruhnya dipergunakan untuk

Perlakuan Media Tanam Dengan Pupuk Organik Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) 48
Tabel 4. Data Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Jumlah Daun
Perlakuan Jumlah Rata-rata
P1 (Tanah) 716,50c
P2 (Tanah+kascing) 942,17a
P3 (Tanah+pukan sapi) 724c
P4 (Tanah+pukan ayam) 880,50ab
P5 (Tanah+pukan kambing) 826b
Keterangan: Angka-angka pada lajur sama yang diikuti huruf sama, tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Tukey pada taraf α 5%

Data hasil pengamatan jumlah kascing sudah mampu untuk


daun tanaman tomat menunjukan P2 meningkatkan pertumbuhan tanaman,
yang berbeda nyata dengan perlakuan P1, sehingga jumlah daun yang dihasilkan juga
dan P3, dan P5, tetapi tidak berbeda nyata semakin banyak.
dengan perlakuan P4. Dan perlakuan P4 Hasil penelitian menunjukan
tidak beda nyata dengan P5. perlakuan P2 yang tidak berbeda nyata
Pupuk kascing mengandung dengan perlakuan P4. Hal ini disebabkan
unsur hara seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe pada pukan ayam diketahui mengandung
dan unsur lainnya yang dibutuhkan oleh banyak kadar hara P yang relatif lebih
tanaman. Palungkun (1999) menyatakan tinggi dibanding pukan lainnya. Diketahui
bahwa komponen-komponen biologis bahwa unsur P bermanfaat bagi tanaman
yang terkandung dalam pupuk kascing yaitu berperan dalam pertumbuhan benih,
adalah hormon pengatur tubuh giberallin, akar, bunga, dan buah. Dengan
sitokinin dan hormon auksin juga tidak membaiknya struktur perakaran sehingga
mempunyai efek negatif terhadap daya serap nutrisipun lebih baik. Bersama
lingkungan. Menurut sutejo (1994), dengan kalium , fosfor dipakai untuk
jumlah daun dipengaruhi oleh merangsang pembungaan. Karena
kemampuan bibit atau tanaman dalam kebutuhan tanaman terhadap fosfor
membentuk daun. Pada setiap meningkat tinggi ketika tanaman akan
pertambahan tinggi tanaman, daun akan berbunga. Unsur hara P juga berperan
keluar dari buku-buku pada batang. Daun dalam proses respirasi dan fotosintesis,
membantu dalam menyerap unsur hara penyusunan asam nukleat, pembentukan
dan melakukan proses fotosintesis. Proses bibit tanaman dan penghasil buah,
ini dipengaruhi oleh ketersediaan unsur perangsang perkembangan akar, sehingga
hara. Lakitan (1995) juga menyatakan tanaman akan lebih tahan terhadap
bahwa pertumbuhan tanaman dipengaruhi kekeringan, dan, mempercepat masa
oleh faktor lingkungan seperti panen sehingga dapat mengurangi resiko
ketersediaan unsur hara. Salah satu keterlambatan waktu panen (Balitra.
pertumbuhan tanaman adalah 2015).
menghasilkan daun, ini berarti bahwa
unsur hara yang disumbangkan oleh

DAFTAR PUSTAKA the effects on seedling growth.


Anonim. 2007. Sejarah Tomat. Wikipedia Pedobiologia 44:709-7724
Indonesia
Eti Farda Husin. 1994. Mikoriza Fakultas
Atiyeh, R.M., J. Dominguez, S. Subler, Pertanian Universitas Andalas
and C.A. Edwars. 2000. Padang, 151 hal.
Changes in biochemical
properties of cow manure Balitra,2015. Mengenal Pupuk Fosfat dan
during processing by Fungsinya bagi Tanaman.
wearthworm (Eisenia andrei) and http://balittra.litbang.pertanian.g
o.id/index.php?option=com_con

Jurnal Agroscience Volume 6 No. 1 : Januari – Juni 2016 49


tent&view=article&id=1573&Ite Palungkun. 1999. Sukses Beternak Cacing
mid=5 Tanah Lumbricus rabellus. Penebar
Goldsworthy, P. R. Dan Fisher, N. M. Swadaya
1992. Fisiologi Tanaman Budidaya
Tropika. Gadjah Mada University Prajnanta. F. 2009. Agribisnis Cabai
Press. Yogyakarta. Hibrida. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Hardjowigeno. S. 2010. Ilmu Tanah.
Akademik Pressindo, Jakarta. Sarief, E.S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan
Cetakan ketujuh Tanah Pertanian. Pustaka Buana.
Bandung.
Harjadi, S. S., 1979, Pengantar
Agronomi, PT. Gramedia, Sutarya, R., G. Grubben & H. Sutarno.
Jakarta. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran
Dataran.
Lakitan. 1995. Kontribusi
pemanfaatan.doc Sutejo. M. M. 2005. Pupuk Dan Cara
Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Mashtur. 2001. Vermikompos Pupuk Cetakan Kedelapan
Organik Berkualitas dan Ramah
Lingkungan.http://202.158.78.180 Wijayani, A., Widodo, W., 2005, Usaha
/agritech/ntbr0102.pdf Meningkatkan Kualitas Beberapa
Varietas Tomat Dengan Sistem
Nahampun. (2009). Pengaruh Pemberian Budidaya Hidroponik, Ilmu
Pupuk Kascing dan Pupuk Organik Pertanian.
Cair Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kakao (Theobroma Zulfitri, 2005, Analisis Varietas dan
cacao.L). University Press: Polybag Terhadap Pertumbuhan
Sumatera Utara serta Hasil Cabai (Capsicum annum
L.) Sistem Hidroponik,
BULETIN Penelitian (08),
Universitas Mercu Buana, Jakarta

Perlakuan Media Tanam Dengan Pupuk Organik Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) 50

Anda mungkin juga menyukai