1. Yesika Gultom
2. Leli Citrayana Simarmata
3. Nur Azizah
4. Indri A.R.Y Sinaga
5. Silvi Putri
6. Ari Mulia Lubis
7. Tafhdilah Tartil
8. Irfan Fauzi
9. Farros Daffa Churrifian Dosen Pembimbing : Eti Artiningsih Octaviani, S.Hut, M.Si
Asiste Praktikum : Muhammad Saeful Fadlan
INSTITUT TEKNOLOGI
SUMATERA
DEFINISI
Penyapihan bibit merupakan
usaha untuk memindahkan bibit dari bedeng tabur
ke dalam polybag yang sudah berisi media
tanah guna untuk semai dapat tumbuh lebih besar
dengan perakaran yang lebih baik (Sari,2021).
CAMPURAN
tanah mineral
tanah mineral tanah gambut + tanah mineral tanah gambut +
+ tanah gambut
+ abu + pupuk abu + pupuk + abu + pupuk abu + pupuk
+ abu + pupuk
kandang kandang kandang kandang
kandang
(1:0,5:0,5) (1:0,5:0,5) (1:1:1) (1:1:1)
(1:1:1:1)
MEDIA TANAM 1 (s1) MEDIA TANAM 2 (s2) MEDIA TANAM 3 (s3) MEDIA TANAM 4 (s4) MEDIA TANAM 5 (s5)
HASIL PENELITIAN
CAMPURAN
Topsoil+Kompos
(1:1,v/v)
(P3)
PROSEDUR KERJA
Rancangan Percobaan
Sterilisasi Media
Tumbuh
Pertumbuhan bibit cabutan Alnus dapat dilihat dari hasil pertambahan tinggi, diameter,
biomassa serta persen tumbuh. Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan bibit Alnus pada
umur 6 bulan diperoleh hasil rerata parameter seperti disajikan pada Tabel 1.
Bibit yang ditumbuhkan pada ketiga macam media tanam di atas
tidak berpengaruh nyata terhadap persen hidup bibit. Hal ini
menggambarkan bahwa ketiga macam media sapih tersebut
mampu menunjang pertumbuhan bibit cabutan Alnus. Selain
jenis media tanam, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan
bibit cabutan tersebut adalah suhu, kelembaban, ketersediaan air
dan hara.
antar perlakuan • tidak ada perbedaan diameter • tidak ada perbedaan diameter
• tidak ada perbedaan batang signifikan antar perlakuan batang signifikan antar perlakuan
diameter batang
signifikan antar
perlakuan
Catatan Penting
PERTUMBUHAN SELAIN DIPENGARUHI OLEH DIDUGA, MEDIA TANAM AKAR PAKIS TANPA
AKAR PAKIS DAPAT MENCIPTAKAN KONDISI LINGKUNGAN
FAKTOR FISIOLOGIS, JUGA DIPENGARUHI OLEH CAMPURAN ARANG SEKAM LEBIH MEMILIKI TUMBUH YANG BAIK SEHINGGA PERTUMBUHAN TANAMAN DAPAT
FAKTOR MEDIA TANAM YANG MAMPU KEMAMPUAN MENYEDIAKAN KONDISI BERJALAN DENGAN BAIK PULA. MEDIA TUMBUH YANG BAIK
MENGANDUNG UNSUR HARA YANG CUKUP, BERTEKSTUR RINGAN,
MENYEDIAKAN KEBUTUHAN UNSUR HARA, AIR, LINGKUNGAN MEDIA YANG MAMPU DAN DAPAT MENAHAN AIR, SERTA KEMASAMAN MEDIA OPTIMAL
DAN UDARA DALAM MENUNJANG PROSES MENUNJANG PERTUMBUHAN BIBIT. BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN SEHINGGA MENCIPTAKAN
KONDISI YANG DAPAT MENUNJANG PERTUMBUHAN TANAMAN.
PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN.
HASIL
OBSERVASI
Parameter yang diamati adalah
persen hidup tanaman dan
pertumbuhan tinggi setelah 3 Parameter
bulan disapih
PEMBAHASAN
secara umum menunjukkan bahwa penggunaan Dari hasil pengamatan diketahui bahwa pengaruh
kompos kotoran sapi pada media penyapihan komposisi top soil + kompos kotoran sapi terhadap
berpengaruh nyata terhadap tinggi, pertambahan indeks mutu bibit jabon cenderung menurun seiring
tinggi, berat kering akar dan indeks mutu bibit. Hal dengan peningkatan dosis kompos. Berdasarkan
tersebut menunjukkan bahwa pemberian kompos penghitungan analisis rata-rata indeks mutu bibit
kotoran sapi dapat memperbaiki kesuburan fisik, yang paling baik yaitu dengan komposisi top soil +
kimia, dan biologi media penyapihan. kompos kotoran sapi 1:2.
Menurut Hakim dkk. (1986) bahwa pemberian Hal ini didapatkan dari hasil penghitungan indeks
kompos ke dalam tanah dapat memperbaiki struktur mutu bibit sebesar 8,73 gram dibandingkan dengan
tanah, meningkatkan daya penyerapan air, perlakuan lain. Hal ini menunjukkan bahwa bibit
memperbaiki tata udara tanah, meningkatkan jabon (Anthocephalus cadamba) di pembibitan PT
ketahanan terhadap erosi serta meningkatkan Anugrah Subur Sejahtera tersebut layak untuk
kesuburan tanah dengan menambah unsur hara ditanam di lapangan dikarenakan nilai Indeks Mutu
yang dibutuhkan tanaman. bibit = 8,31 > Indeks Mutu Minimum = 0,09
(Johnson dan Cline, 1991).
PEMBAHASAN