Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PROGRAM KERJA INDIVIDU

KKN REGULER UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 100


DIDESA KARANG TENGAH

JUDUL KEGIATAN:
PEMETAAN PERSEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TEMPAT TINGGAL
(RUMAH) DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN
APLIKASI AVENZA MAP DAN PEMBUATAN PESTISIDA
NABATI DARI DAUN KATES

DISUSUN OLEH:
IRFAN FAUZI
120420054

PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANAN


JURUSAN TEKNIK PROSES DAN HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
JULI, 2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KERJA INDIVIDU


KKN BILATERAL UNIB PERIODE 100 TAHUN 2023

Nama Mahasiswa Irfan Fauzi


NPM 120420054
Kelompok 31
Program Studi Rekayasa Kehutanan
Judul Kegiatan 1. Pemetaan Persebaran Penduduk Berdasarkan
Tempat Tinggal (Rumah) dan Implementasinya
Menggunakan Aplikasi Avenza Map
2. Pembuatan Pestisida Nabati Dari Daun Kates
Sifat Kegiatan Inovatif dan Kolaboratif
Kelompok Sasaran Masyarakat Umum dan Kelompok Tani
Lokasi Kegiatan Desa : Karang Tengah
Kecamatan : Tebat Karai
Kabupaten : Kepahiang
Lembaga Mitra -
Waktu Pelaksanaan 15 Juli s/d 20 Juli 2023
Biaya yang diperlukan Rp. 351.500
Sumber Biaya Dana Pribadi

Karang Tengah, 12 Agustus 2023


Mengetahui,
Koordinator Kelompok
Dosen Pembimbing Lapangan

Madani Hatta, S.E., M.Si., Ak,


Ade Saputra
CA
NPM.B1A020201
NIP. 198208202006041014
Menyetujui
Kepala Desa Karang Tengah

Sugianto

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
RINGKASAN..................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................2
1.2 Tujuan...............................................................................................................................3
1.3 Sasaran..............................................................................................................................3
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH.............................................................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja...................................................................................................................6
BAB IV RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN................................................................8
BAB V RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................9
5.1 Rencana Anggaran Biaya..................................................................................................9
5.2 Jadwal Kegiatan..............................................................................................................10
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................11
6.1 Hasil Yang Dicapai.........................................................................................................11
6.2 Pembahasan.....................................................................................................................12
6.2.1 Pestisida Nabati Dari Daun Pepaya.........................................................................12
6.2.2 Pemetaan Penduduk Desa Karang Tengah..............................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
LAMPIRAN..................................................................................................................................15

iii
RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas
Bengkulu (UNIB) menjadikan KKN sebagai kegiatan wajib bagi mahasiswa strata satu (S1) yang
dilaksanakan secara interdisipliner. UNIB berperan dalam pembangunan dengan mendidik
generasi muda, mengembangkan IPTEKS yang relevan, dan melakukan kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Melalui KKN, UNIB berupaya memberdayakan masyarakat dengan fokus
pada pemberdayaan berbasis potensi lokal. Panduan ini dibuat untuk memandu pelaksanaan
KKN agar berjalan efektif dan efisien, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat dan memperluas pengetahuan mahasiswa kepada masyarakat.

1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Desa Karang Tengah, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu
merupakan salahsatu deretan desa di Kecamatan Tebat Karai yang memiliki sebaran pemukiman
memanjang mengikuti jalan utama. Pemukiman penduduk desa karang tengah dominan berada di
pinggiran jalan utama desa tersebut. Beberapa kelebihan yang dimiliki desa dengan pola
pemukiman yang memanjang yaitu mudah dalam melakukan pendataan penduduk, pengawasan
penduduk, dan pengumpulan massa masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, ketersediaan
lahan untuk pemukiman sepanjang jalan di desa karang tengah mulai berkurang.

Berkurangnya lahan untuk pemukiman di sepanjang jalan desa karang tengah


menyebabkan masyarakat memilih membangun permukimannya menjauhi jalan utama. Hal
tersebut dapat menjadi tugas baru untuk pemerintah desa agar masih bisa tetap menjalankan
kegiatannya secara maksimal seperti misalnya dari segi akses yang akan semakin sulit untuk
dijangkau. Salahsatu cara agar lebih efektif dan efisien dalam melayani masyarakat, pemerintah
desa karang tengah perlu memiliki data sebaran penduduk yang kemudian disebut sebagai peta
sebaran penduduk. Pemetaan persebaran penduduk Desa karang tengah sangat penting dan perlu
dilakukan karena beberapa alasan yang mendasar. Pertama, pemetaan penduduk akan
memberikan informasi yang komprehensif tentang pola dan kepadatan penduduk di Desa Karang
tengah. Dengan pemahaman yang jelas tentang distribusi penduduk, pemerintah desa dapat
merencanakan pembangunan secara lebih efektif (Sendov & Longdong, 2012). Informasi
tersebut akan membantu dalam alokasi sumber daya yang tepat dan pengembangan infrastruktur
yang sesuai dengan kebutuhan penduduk di setiap wilayah. Namun, sebaran penduduk di desa
karang tengah memiliki proporsi yang beragam pada setiap Rukun Tetangganya (RT), maka dari
itu perlu dilakukan pemetaan penduduk yang lebih kompleks agar proporsi penduduk yang
beragam tersebut dapat di pahami dengan mudah. Salahsatu penyederhanaan pemetaan penduduk
yang proporsi sebarannya beragam yaitu dengan cara memetakan penduduk berdasarkan tempat
tinggalnya (rumah).

Penduduk desa karang tengah memiliki bidang pekerjaan utama di bidang pertanian.
Beberapa komoditas yang digunakan di karang tengah diantaranya yaitu kopi, cabe rawit dan

2
padi. Pertanian menjadi salahsatu komoditas utama karena keseuaian lahan yang memiliki
kandungan tanah yang baik untuk tanaman pertanian.

I.2 Tujuan
1) Mengidentifikasi pola dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah dalam suatu area
geografis.
2) Menyediakan informasi yang mendalam mengenai karakteristik demografis penduduk,
seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan komposisi keluarga, di
setiap wilayah.
3) Memahami hubungan antara lokasi tempat tinggal dengan aksesibilitas terhadap
layanan publik, sarana transportasi, dan fasilitas infrastruktur.
4) Membantu dalam perencanaan pembangunan wilayah yang efektif dan berkelanjutan
dengan memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi penduduk di berbagai
wilayah.
5) Menghasilkan Pestisida Nabati dari daun kates (pepaya)
6) Mengurangi biaya dalam merawat tanaman pasca tanam
7) Meningkatkan penduduk masyarkat desa karang tengah

I.3 Sasaran
1) Menyediakan informasi yang akurat tentang pola dan kepadatan penduduk di berbagai
wilayah Desa Karang Tengah.
2) Mengidentifikasi dan memahami karakteristik demografis penduduk di setiap wilayah,
seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan komposisi keluarga.
3) Menentukan wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan rendah serta
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk tersebut.
4) Memahami hubungan antara tempat tinggal penduduk dengan aksesibilitas terhadap
layanan publik, sarana transportasi, dan fasilitas infrastruktur.
5) Membantu dalam pemantauan perubahan populasi dari waktu ke waktu, seperti
pertumbuhan penduduk, migrasi, dan perubahan pola usia.
6) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyediaan pelayanan publik, khususnya
dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pelayanan sosial.

3
4
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Keberadaan lahan untuk permukiman akan terus mengalami penurunan sesuai dengan
peningkatan jumlah penduduk. Lahan yang berada di sepanjang jalan desa karang tengah sudah
hampir habis, maka dari itu penduduk beralih membuat pemukiman menjauhi jalan. Setiap letak
permukiman memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Pemukiman yang berada di
sepanjang jalan memiliki kekurangan yaitu suara dari kendaraan yang melaju dijalanan serta
tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. Sedangkan kelebihan dari pemukiman yang berada di
sepanjang jalan adalah mudahnya akses dan akan lebih cepat mendapatkan informasi.
Pemukiman yang berada jauh dari jalanan memiliki keuntungan kebalikan dari pemukiman yang
berada disepanjang jalan.
Terdapat beberapa faktor yang cukup penting yang dapat mempengaruhi teknis pelayanan
perangkat desa. Pemerintahan desa memiliki kewajiban untuk melayani dan mengayomi
masyarakatnya. Dengan tata letak pemukiman yang menuju ke kompleks membuat perangkat
desa perlu merencanakan kegiatannya secara maksimal. Salahsatu cara untuk dapat
memaksimalkan kegiatan dari perangkat desa yaitu dengan membuat suatu media yang berisikan
informasi penduduk seperti nama, jumlah, dan sebarannya. Menimbang bahwa sebaran
penduduk di desa karang tengah proporsinya tidak seimbang dari setiap titik, maka dari itu perlu
adanya teknik pemetaan yang sedikit terpusat.
Desa karang tengah memiliki dominansi pekerjaan sebagai petani dengan komoditas
utamanya adalah kopi. Kopi merupakan tanaman perkebunan yang memiliki umur pengelolaan
cukup lama. Perkebunan kopi di desa karang tengah banyak yang di beri perlakuan tertentu
dalam perawatan tanamannya. Salahsatu perlakuan yang diberikan oleh petani kopi di desa
karang tengah yaitu pemberian pupuk an-organik dan pestisida kimia. Pestisida dan pupuk an-
organik memiliki dampak jangka pendek yang cukup menguntungkan, baik dari pertumbuhan
tanaman kopi hingga jumlah bunga yang kemudian menjadi cikal bakal buah kopi yang banyak
(Qiptiyah, Wahyuni, & Asyiah, 2015).

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
III.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan terbagi menjadi 3 tahapan yaitu pembuatan pestisida dari daun
pepaya, pengambilan data dan pembuatan peta, dan yang terakhir yaitu pengaplikasian peta
menggunakan aplikasi avenza map. pada tanggal 15 Juli - 05 Agustus Tahun 2023. Waktu
penelitian terbagi menjadi 2 kegiatan yaitu proses pembuatan peta dari tanggal 15 juli-30 Juli
tahun 2023 dan implementasi peta dengan menggunakan aplikasi avenza map dari mulai tanggal
01 - 05 Agustus Tahun 2023. Penelitian dilakukan di Desa Karang Tengah, kecamatan Tebat
Karai, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut:

III.2 Alat dan Bahan


Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu avenza map, seperangkat komputer,
aplikasi ArcMap 10.3, Aplikasi SAS Planet, Aplikasi QGis, dan Microsoft Office word.

6
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu citra satelit desa karang tengah, Peta Rupa Bumi
Indonesia (RBI), dan data shapefile (jalan, pemukiman penduduk, batas desa). Wilayah kajian
dalam penelitian ini adalah seluruh pemukiman yang ada di desa karang tengah.

III.3 Prosedur Kerja


Pemetaan Sebaran Penduduk Berdasarkan Tempat Tinggal
1) Pengambilan Data Spatial dan Non Spatial secara sensus. Metode pengambilan data
dilapangan dibedakan menjadi 2 yaitu untuk data spasial, pengambilan datanya
menggunakan teknik survey dengan bantuan aplikasi Avenza Map. Sedangkan untuk data
non-spasial seperti jumlah penduduk pertempat tinggal (rumah), kepala keluarga, dan umur,
pengambilan datanya dilakukan secara sensus dengan mendatangi setuap tempat tinggal
penduduk. Data yang didapat kemudian ditulis kedalam tallysheet yang sudah dibuat
sebelumnya.
2) Rekap data Spasial dan Non-Spasial. Hasil dari pengambilan data spasial maupun non-spasial
kemudian di rekap kedalam bentuk yang mudah untuk diolah atau di analisis. Data spasial
direkap kedalam satu folder agar memudahkan dalam menemukan data tersebut. Sedangkan
untuk data non-spasial direkap kedalam satu sheet dengan menggunakan aplikasi microsotf
office excell.
3) Pembuatan Peta. Selanjutnya data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah kedalam bentuk
peta dengan menggunakan aplikasi ArcMap 10.3. Data spasial maupun non-spasial dapat di
interpretasikan kedalam bentuk peta.
4) Koreksi Peta. Peta yang sudah dibuat kemudian dikoreksi dengan berbagai macam acuan
diantaranya kesesuaian titik lapang dengan titik sebenarnya (menggunakan aplikasi avenza
map), keseuaian jalan dan kesesuaian jumlah penduduk pada setiap titik. Peta hasil koreksi
merupakan peta final dan siap untuk dianalisis.
5) Analisis Peta. Peta dianalisis dengan menentukan diantaranya titik-titik area yang mudah
dijangkau oleh seluruh masyarakat, menentukan jumlah sebaran penduduk terbanyak di
wilayah-wilayah tertentu, dan merencanakan area pembangunan pemukiman kedepannya.
6) Pencetakan Peta. Peta kemudian dicetak dengan 3 output atau format berbeda yaitu
diantaranya: format PDF, Format JPEG, dan Kertas Peta. Peta yang di eksport kedalam
bentuk JPEG bisa dibuka dengan aplikasi pembuka gambar, peta dengan format PDF
kemudian akan digunakan sebagai bahan yang diperlukan dalam implementasi peta dengan

7
menggunakan aplikasi Avenza Map. Sedangkan output terakhir yaitu peta dalam bentuk
kertas akan disimpan di balai desa karang tengah.

Pestisida Nabati Dari Daun Kates

1) Bawang putih ditumbuk hingga halus


2) Campurkan bawang putih dengan minyak sayur.
3) Biarkan selama 24 jam.
4) Tambahkan air dan sabun
5) Aduk hingga rata.
6) Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan
7) 950 ml air.
8) Kocok sebelum digunakan.
9) Semprotkan ke seluruh bagian ulat hongkong pada kotak 1
10) Percobaan dilakukan menggunakan 10 ulat hongkong ( kotak 1 disemprot, kotak lain
dijadikan sebagai kontrol)
11) Lakukan hal yang sama pada daun pepaya.
12) Catat hasil ppengamatan pada tabel hasil pengamatan sebagai berikut:

8
BAB IV
RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN
Program kerja pemetaan sebaran penduduk menghasilkan beberapa output diantaranya
peta digital dan peta dalam bentuk kertas. Sedangkan untuk pestisida nabati dari daun kates
menghasilkan luaran produk berupa pestisida cair yang digunakan untuk membunuh hama
serangga luar tanaman pertanian. Kedua program kerja menghasilkan luaran berupa produk yang
kemudian akan di pamerkan di acara besar kecamatan tebat karai, kabupaten kepahiang, provinsi
bengkulu.

Peta yang dihasilkan memiliki spesifikasi peta pada umumnya sesuai dengan peraturan
dirjen Planologi Kehutanan No P.6/PKTL/SETDIT/KUM.1/11/2017 Tentang Petunjuk Teknis
Penggambaran dan Penyajian Peta Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Peta yang dicetak dengan
ukuran A0 kemudian akan di berikan untuk balai desa agar dapat menjadi salahsatu komponen
penunjang pemerintahan desa. Sedangkan peta yang berbentuk pdf akan digunakan sebagai
bahan yang dibutuhkan oleh aplikasi avenza map.

Program kerja kedua yang berjudul pembuatan pestisida nabati dari daun pepaya
memiliki luaran berupa produk pestisida yang digunakan sebagai penanganan hama serangga
kecil bagian luar tanaman pertanian. Selain dari produk, program kerja kedua ini juga
mengahasilkan luaran berupa materi yang dapat dengan mudah untuk dipahami oleh masyarakat.

9
BAB V
RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

V.1 Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARAN BIAYA


KKN UNIB PERIODE 100 TAHUN 2023
KELOMPOK 31 DESA KARANG TENGAH

DESA : KARANG TENGAH


: PEMETAAN DAN
KECAMATAN : TEBAT KARAI BIDANG KEGIATAN
PERTANIAN
KABUPATEN : KEPAHIANG

Harga
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Sumber Dana
Satuan (Rp)
(Rp)
Pemetaan Sebaran Penduduk Berdasarkan Tempat Tinggal dan Impementasinya
A
Menggunakan Aplikasi Avenza Map
Bahan
1 Kuota 10 GB 5.000 50.000 Mahasiswa
2 Token Listrik 31,2 Watt 52.000 52.000 Mahasiswa
Alat
1 Aplikasi 1 Bulan 54.000 54.000 Mahasiswa
2 Perangkat Komputer 1 - - Mahasiswa
3 Handphone 1 - - Mahasiswa
4 Jasa Cetak 1 100.000 100.000 Mahasiswa
Pembuatan Pestisida Nabati Dari Daun Pepaya dan Aplikasinya Pada Tanaman
B
Pertanian Desa Karang Tengah
Bahan
1 Daun Kates 8 Helai - - Masyarakat
2 Rinso Cair 10 Saset 1000 10.000 Mahasiswa
3 Air Bersih 10 Liter - - Masyarakat
Alat
1 Kain Lap 1 5000 5000 Mahasiswa
2 Ulekan 1 30.500 30.500 Mahasiswa
3 Gayung 1 10.000 10.000 Mahasiswa
4 Baskom 1 10.000 10.000 Mahasiswa
5 Semprotan (1 Liter) 1 20.000 20.000 Mahasiswa

10
6 Sendok Makan 2 4000 8000 Mahasiswa
7 Cup (200 ml) 4 500 2000 Mahasiswa
Total Rp.351.500

V.2 Jadwal Kegiatan


KALENDER KERJA
MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 100 TAHUN 2023
KELOMPOK 31 DESA KARANG TENGAH KECAMATAN TEBAT KARAI

DESA/KELURAHAN : KARANG TENGAH


KECAMATAN : TEBAT KARAI
KABUPATEN : KEPAHIANG
BIDANG KEGIATAN : KESEHATAN DAN KEWIRAUSAHAAN
Minggu Ke-
No Urutan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
.
1. Persiapan dan Survey Potensi
2. Penyusunan program kerja
3. Lokakarya
4. Pengumpulan informasi, data spasial dan
sensus penduduk
5. Pembuatan pestisida nabati
6. Pengujian Pestisida Nabati
7. Pembuatan Peta

11
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
VI.1 Hasil Yang Dicapai

Gambar 1 Peta Penduduk Desa Karang Tengah

12
Gambar 2 Pestisida Nabati Daun Kates

VI.2 Pembahasan
VI.2.1 Pestisida Nabati Dari Daun Pepaya
Daun kates (Eupatorium odoratum) dapat dijadikan pestisida nabati karena mengandung
senyawa-senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Senyawa-senyawa ini
memiliki efek toksis terhadap hama tanaman, mempengaruhi sistem saraf atau metabolisme
mereka, sehingga menyebabkan gangguan dan kematian. Selain itu, beberapa senyawa dalam
daun kates juga memiliki sifat repelen, yang dapat mengusir hama tanaman tanpa membunuhnya.
Pestisida nabati dari daun kates memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah daripada
pestisida kimia sintetis, karena senyawa-senyawa alami lebih mudah terurai dalam lingkungan.
Selain itu, pestisida nabati juga cenderung lebih ramah terhadap keanekaragaman hayati, karena
pengaruhnya lebih spesifik terhadap hama tertentu. Penggunaan pestisida nabati ini juga
mendukung pendekatan pengendalian terpadu dalam pertanian, di mana berbagai metode
pengendalian hama digabungkan untuk hasil yang lebih optimal. Namun, efektivitas pestisida
nabati perlu diuji dan disesuaikan dengan kondisi spesifik untuk mencapai hasil pengendalian
hama yang diinginkan.
Pembuatan pestisida nabati dari daun kates sangat efektif dilakukan di desa karang
tengah. Selain bahan baku yang sangat memadai, masyarat atau penduduknya juga tidak begitu
padat pekerjaannya, karena komoditas yang di tanamnya berupa kopi dengan jenis robusta.
Selain kopi, masyarakat sekitar juga menanam komoditas lain seperti cabe, jahe, dan beberapa
jenis palawija lain. Jenis-jenis palawija ini yang kemudian menjadi tujuan implementasi dari
pestisida nabati karena dari jenis serangga pada komoditas tersebut adalah jenis serangga
penyerang daun dan batang (Thariq, 2021). Pestisida nabati sangat cocok untuk mengendalikan
jenis serangga yang menyerang daun dan batang tanaman. Ini karena banyak senyawa alami
yang terkandung dalam tanaman memiliki sifat yang efektif dalam mengganggu sistem

13
pernapasan, pencernaan, dan pertumbuhan serangga, yang pada gilirannya dapat menghambat
aktivitas makan dan perkembangan serangga tersebut.

VI.2.2 Pemetaan Penduduk Desa Karang Tengah


Peta populasi mempunyai implikasi luas di banyak bidang. Informasi mengenai sebaran
dan kepadatan penduduk memungkinkan kebijakan publik dan perencanaan pembangunan yang
lebih tepat sasaran (Sendov & Longdong, 2012). Data dari peta penduduk juga memberikan
informasi penting dalam analisis demografi, seperti komposisi umur, jenis kelamin, angka
kelahiran dan kematian. Selain itu, peta populasi digunakan dalam pengendalian bencana dengan
mengidentifikasi daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi untuk alokasi sumber daya dan
evakuasi yang tepat (Olivi & Qurniati, 2015).
Pada bidang ekonomi, peta populasi memfasilitasi analisis pasar dan pengambilan
keputusan bisnis, serta membantu perencanaan transportasi umum dan jalan. Selain itu, peta
populasi merupakan alat penting bagi penelitian ilmiah dan sosial untuk memahami pola dan
tren sosial dalam masyarakat (Purnama, Suhery, & Triyanto, 2013). Selain praktis, peta
komunitas juga dapat digunakan oleh LSM dan kelompok advokasi dalam upaya pemberdayaan
dan advokasi komunitas. Secara keseluruhan, peta kependudukan tidak hanya merupakan
representasi spasial suatu populasi, namun juga merupakan alat yang ampuh untuk memberikan
informasi kebijakan, pengambilan keputusan, dan pemahaman tentang dinamika sosial.
Peta penduduk desa Karang Tengah memberikan gambaran visual persebaran wilayah
dan persebaran penduduk di wilayah tersebut. Informasi tersebut meliputi lokasi, jumlah, dan
sebaran penduduk. Selain itu, peta populasi juga dapat menggambarkan hubungan antara lokasi
organisasi dan aksesibilitas terhadap infrastruktur dan layanan seperti sekolah dan fasilitas
kesehatan. Informasi ini dapat membantu merencanakan pembangunan infrastruktur dengan
lebih efisien dan menyesuaikan kebijakan agar lebih sesuai dengan demografi desa (Amliana,
Prasetyo, & Sukmono, 2016). Peta jumlah penduduk juga memberikan wawasan tentang
bagaimana penggunaan lahan desa dikaitkan dengan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Dengan menganalisis peta kependudukan, pemerintah dan pembuat kebijakan dapat mengambil
tindakan yang lebih baik dalam merancang program pelayanan masyarakat dan pembangunan.
Peta desa Karang Tengah banyak digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan
kondisi spasial seperti pembangunan, pertanian, transportasi dan lain-lain (Prahasta, 2005). Peta
ini juga dapat digunakan dengan smartphone, dengan tambahan aplikasi Pemetaan yaitu Avenza
maps. Implementasi program ini secara khusus menyasar para pemimpin desa Karang Tengah
karena dari kepentingan mereka yang memerlukan alat untuk mengatur pemerintahan
dibandingkan langsung ke masyarakat.

14
BAB VII
PENUTUP
VII.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan, peta penduduk memiliki dampak yang luas dalam berbagai aspek
kehidupan. Informasi tentang distribusi penduduk dan kepadatan populasi bukan hanya
memberikan dasar bagi perencanaan pembangunan dan kebijakan publik yang lebih baik, tetapi
juga memberikan wawasan penting dalam analisis demografis dan pengendalian bencana. Dalam
ranah ekonomi, peta penduduk mendukung analisis pasar, pengambilan keputusan bisnis, dan
perencanaan transportasi. Selain itu, peta penduduk menjadi instrumen penting dalam penelitian
sosial dan ilmiah serta advokasi masyarakat. Peta penduduk juga memiliki aplikasi praktis di
tingkat lokal, seperti dalam kasus Peta Desa Karang Tengah.
VII.2 Saran
Dalam melakukan pembuatan pestisida alami dari daun kates, perlu diberlakukan sistem
kebersihan baik dari bahan-bahan maupun peralatan yang digunakan. Kebersihan dalam proses
pembuatan pestisida alami akan berpengaruh terhadap kualitas dari pestisida tersebut. Sedangkan
pada proses pemetaan desa perlu acuan dari kebijakan kementrian planologi yangt terbaru dan
sudah di legalisir.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amliana, D. R., Prasetyo, Y., & Sukmono, A. (2016). Analisis Perbandingan Nilai NDVI
Landsat 7 dan Landsat 8 Pada Kelas Tutupan Lahan. Jurnal Geodesi Undip, 5(1).
Lufilah, S. N. (2017). Pemanfaatan Citra Landsat 8 Untuk Analisis Indeks Vegetasi Di Dki
Jakarta. Jurnal Landscap Indonesia, 9 (1).
Muda, Y. T. (2005). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Petani Dalam
Memilih Pola Agroforest "Napu" (Kasus Di Daerah Penyangga Taman Nasional
Kelimutu, Kabupaten Ende Provinsi NTT). IPB (Bogor Agricultural University).
Nucifera, F. (2019). Modul Praktikum Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: Universitas
AMIKOM Yogyakarta.
Olivi, R., & Qurniati, R. (2015). Kontribusi Agroforestri Terhadap Pendapatan Petani Didesa
Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Jurnal Sylva Lestari, 3(2) : 1-
12.
Prahasta, E. (2005). Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar Perspektif geodesi dan
geomatika. Bandung: CV Informatika.
Purnama, Suhery, C., & Triyanto, D. (2013). Implementasi Logika Fuzzy Dalam Pengolahan
Peta Tematik Daerah Rawan Penyakit Demam Berdarah (Studi Kasus: Kota Pontianak).
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura, 11-19.
Qiptiyah, F., Wahyuni, D., & Asyiah, I. N. (2015). Potensi Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah
(Alpinia Purpurata K Schum) Dalam Pengendalian Jamur Hemileia Vastartix B. Et Br.
Pada Kopi Arabika (Coffea Arabica). Jurnal Pancaran, 103-114.
Sendov, T. K., & Longdong, J. (2012). Studi Pemetaan Peta Kota (Studi Kasus Kota Manado).
Jurnal Ilmiah Media Engineering, 35-46.
Thariq, A. (2021). Pemetaan Titik Keladaian Permukaan Jalan Dengan Memanfaatkan Teknologi
Google Maps 3D. Jurnal Simetrik, 10 (2) : 328-332.

16
LAMPIRAN
- Pengambilan data titik rumah penduduk menggunakan avenza maps

-Pembuatan Pestisida Nabati Dari Daun Kates

17
18

Anda mungkin juga menyukai