Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PRAKTEK LAPANG ILMU HIJAUAN PAKAN

DAN TATALAKSANA LADANG TERNAK


PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK YANG BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH
( Pennisetum purpureum)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata


Kuliah Ilmu Hijauan Pakan Dan Tatalaksana Ladang Ternak
Jurusan
Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh:

DION WARDANI
60700121034

JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK YANG BERBEDA TERHADAP
PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum)
THE EFFECT OF DIFFERENT TYPES OF FERTILIZER ON THE GROWTH OF
ELEPHANT GRASS (Pennisetum purpureum)

DION WARDANI, EKA RAHMADANI

Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan


Teknologi Jalan H. Yasin Limpo No. 36 Samata, Gowa
Email: Dion140201@gmail.com. No Hp: 082187441194

ABSTRAK
Praktek lapang ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh pemberian pupuk urea
dengan dosis yang berbeda. Waktu dan tempat dilaksanakannya praktek lapang ini yaitu
pada hari Minggu 6 November 2022, pukul 07.00-12.00 bertempat di Samata Integrated
Farming System. Alat yang digunakan pada praktik lapang ini yaitu alat ukur, alat
tulis, cangkul, Handphone , linggis, parang dan tali rapiah. Bahan yang digunakan yaitu
rumput gajah, pupuk kandang dan pupuk urea. Metode yang dilakukan pada praktik
lapang yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 pelakuan dan 6 ulangan yang
terdiri dari P0 (tampa pupuk urea), P1 (pupuk urea 4 gram), P2 (pupuk urea 7 gram),
dan P3 (pupuk urea 11 gram). Variable yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah
daun dan jumlah anakan
Kata kunci: petumbuhan Rumput gajah (penisetum purpereum) dan pupuk urea

ABSTRACK
This field practice aims to determine the effect of urea fertilizer application with different
doses. The time and place for this field practice is Sunday, November 6 2022, 07.00-12.00 at
the Samata Integrated Agricultural System. The tools used in this field practice are measuring
tools, stationery, hoes, cell phones, crowbars, machetes and ropes. The materials used are
elephant grass, kendang manure and urea fertilizer. The method used in practice areas was a
completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 6 replications consisting of P0
(without urea fertilizer), P1 (4 grams of urea fertilizer), P2 (7 grams of urea fertilizer),
and P3 (urea fertilizer 11gram). Variables considered include plant height, number of leaves and
number of tillers
Keywords: growth of elephant grass (penisetum purpereum) and urea fertilize

PENDAHULUAN

Hijauan pakan merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan


usaha peternakan, khususnya ternak ruminansia. Ketersediaan hijauan pakan yang tidak
memadai baik kuantitas maupun kualitasnya, menjadi salah satu kendala dalam
pengembangan usaha peternakan. ketersediaan hijauan pakan umumnya mengalami
kendala pada saat musim kemarau karena jumlah yang sangat terbatas serta kualitasnya
yang rendah. Untuk menyediakan hijauan pakan yang baik, salah satunya adalah dengan
melakukan penanaman hijauan pakan baik rumput maupun leguminosa dan disertai
manajemen yang baik (Lasamadi dkk., 2013) dan (Sirait
,2017). Rumput ini dapat hidup diberbagai tempat, tahan lindungan, respon terhadap
pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.

Rumput gajah (Pennisetum purpereum) merumpun dengan perakaran serabut yang


kompak, dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur.
Morfologi rumput gajah (Pennisetum purpereum) yang rimbun, dapat mencapai tinggi
lebih dari 1 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break)
terhadap tanaman utama (Hading, 2014).
Faktor penting yang menentukan keberhasilan usaha ternak ruminansia salah
satunya yaitu hijauan pakan yang baik secara kualitas dan kuantitasnya. Hijauan pakan
ternak dapat dikelompokkan menjadi hijauan segar, hijauan limbah pertanian, hijauan
awetan, dan limbah pengolahan pertanian. Hijauan pakan ternak harus mengandung
beberapa zat gizi, antara lain energi, protein, mineral, vitamin dan air. Hijauan pakan
yang dibutuhkan ternak setiap hari adalah sebesar 10-15% dari berat badannya. Selain
hijauan pakan, peningkatan produktivitas ternak dapat digunakan suplemen pakan
penguat/konsentrat sebesar 1% dari berat badan. Pemberian suplemen pakan ini dapat
meningkatkan nafsu makan dan kecernaan pakan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan
pertumbuhan ternak (Syaiful, 2020). Menurut Singh et al., (2013), rumput gajah
(pennisetum purpureum atau elephant grass) merupakan pakan ternak yang bersal dari
Afrika. Keunggulan rumput ini yaitu produksi biomas tinggi, rendah biaya
pemeliharaan, cocok pada lahan marjinal, mampu menyerap karbon yang tinggi, potensi
erosi rendah dan cepat panen.

Allah swt. Berfirman dalam Al-qur’an surah Ar-rahman 55/12 :

٢١ ‫حا ُن‬
‫صف وٱل‬ ‫ٱ ۡل َع‬ ‫وٱ ۡلح‬
‫َّر ۡي‬ ‫ب ُذو‬
Terjemahannya:

“Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya”.

Dia juga menciptakan bumi dan membentengkannya agar makhluk bisa tinggal
diatasnya. Disana ada buah-buahan,pohon kurma yang memiliki kelopak- kelopak
mayang buah,ada biji-bijian yang berkulit,semua itu sebgai rizki bagi kalian dan ternak
kalian disana ada tanam-tanaman yang berbau harum.
Makna dari ayat diatas adalah “dan biji-bijian yang berkulit”, yakni memiliki
tangkai yang ditebah sehingga bermanfaat untuk binatang ternak dan sebagainya.
Termasuk didalamnya biji, gandum, beras, jagung, padi dan jerawut. Allah swt. Telah
mengaruniakan kepada para hambanya berupa makanan dan segala macam rizki, baik
secara umum maupun secara khusus. Dan dimungkinkan juga bahwa yang dimaksud
dengan Ar-raihan disini adalah tumbuh-tumbuhan berbau harum yang telah diketahui
(Syaikh muhammad bin Shalih asy-syawi)

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran dari pada


pemberian air, pupuk organik, pupuk urea, pupuk campuran organik dan non organik
serta tanpa perlakuan pada rumput gajah (Pennisetum purpereum) yang ditanam selama
5 minggu.

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum kali ini yaitu pada hari
Minggu 06 November 2022 pukul 07:30 WITA sampai selesai, bertempat di Samata
Integred Farming system.

Metode Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu : cangkul, linggis, parang, kaos
tangan, ember. Bahan yang digunakan yaitu : bibit rumput gajah, pupuk urea dan
organik.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktek lapang ini adalah
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Pengolahan tanah dengan membuat dua bedengan dengan Panjang bendengan 5,5
meter lalu digumbarkan dan ditambahkan dengan pupuk kompos.
3. Penambahan bibit rumput gajah masing-masing dengan jarak 40 cm dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 6 ulangan
perlakuan tersebut P0 (tampa pupuk urea), P1 (pupuk urea 4 gram), P2
(pupuk urea 7 gram) dan P3 (pupuk urea 11 gram).
4. Melakuan pengawetan dengan mengamati variable pertumbuhan mulai dari tinggi
tanaman, jumlah anakan, dan jumlah helai daun yang diamati setiap 1 pekan selama
1 bulan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktek lapang ini adalah

Tabel 1. Pertumbuhan rumput gajah

Perlakuan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Keterangan

P0 11,2cm 27,8cm 60,8cm 103,5cm Tumbuh


P1 12,75cm 30,5cm 62cm 106,2cm Tumbuh
P2 12,4cm 32,2cm 59,6cm 96,6cm Tumbuh
P3 12,5cm 28,6cm 61,1cm 103,5cm Tumbuh
Sumber: SIFS (Samata Integrated Farming System),2022.

Tabel 2. Pertumbuhan panjang batang rumput gajah

Perlakuan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Keterangan

P0 9,6cm 25,1cm 58,5cm 101cm Tumbuh


P1 8cm 27,5cm 60cm 103,2cm Tumbuh
P2 10,2cm 29cm 57cm 94,2cm Tumbuh
P3 9,6cm 27,2cm 59cm 101,2cm Tumbuh
Sumber: SIFS (Samata Integrated Farming System),2022.

Tabel 3. Pertumbuhan daun rumput gajah

Perlakuan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Keterangan

P0 4 cm 6 cm 6,8 cm 9,5 cm Tumbuh


P1 2,7cm 5 cm 6,7 cm 8,7 cm Tumbuh
P2 2,4cm 5 cm 6,2 cm 7,4 cm Tumbuh
P3 3,6cm 5,6 cm 6,1 cm 8,8 cm Tumbuh

sumber: SIFS (Samata Integrated Farming System),2022


Tabel 4. Pertumbuhan anakan rumput gajah

Perlakuan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Keterangan

P0 1 1 1` 1 Tumbuh
P1 1 1 1 1 Tumbuh
P2 1 1 1 1 Tumbuh
P3 1,142 1,125 1,125 1,125 Tumbuh
Sumber: SIFS (Samata Integrated Farming System),2022.

Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada pertumbuhan rumput gajah selama 5
minggu terlihat dengan jelas pada tabel di atas bahwa adanya perbedaan pertumbuhan
rumput gajah disetiap perlakuan yang berbeda hal ini disebabkan oleh karena
pemberian jenis pupuk yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Subowo (2010),
menyatakan bahwa dukungan kesuburan tanah untuk pertumbuhan tanaman sangat
penting untuk peningkatan produktifitas panen. Penggunaan pupuk merupakan salah
satu alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan rumput gajah, karena pupuk
mengandung unsur-unsur hara yang di perlukan pertumbuhan tanaman. Pupuk
kandang dapat mempertahankan bahan organik tanah, meningkatkan aktifitas biologis
dan juga meningkatkan ketersediaan air. Semakin tinggi kadar air tanah maka absorbsi
dan transportasi unsur hara maupun air akan lebih baik, sehingga laju fotosintesis
untuk dapat menghasilkan cadangan makanan bagi pertumbuhan tanaman lebih
terjamin dan produksinya pun akan meningkat.
Hijauan makanan ternak (pakan hijauan) ialah semua bahan makanan yang
berasal dari tanaman atau tumbuhan berupa daun-daunan, terkadang termasuk batang,
ranting dan bunga. Yang termasuk ialah bangsa rumput, kacang-kacangan
(leguminosa) dan tumbuh-tumbuhan lain. Semuanya bisa diberikan dalam dua macam
bentuk, yakni hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan sebagai bahan makanan ternak
ruminansia memegang peranan penting karena hijauan mengandung hampi semua zat
yang diperlukan hewan. Bahan makanan berupa rumput-rumputan bisa dibedakan atas
rumput lapangan (liar) dan rumput pertanian (rumput budidaya). Rumput pertanian
sengaja diusahakan dan dikembangkan untuk persediaan pakan ternak(rumput unggul).
Rumput atau hijauan jenis unggul ini bisa dibedakan lagi antara rumput potongan dan
rumput gembala. Yang termasuk rumput potongan adalah rumput gajah
(Pennisetum purpureum), rumput raja(Pennisetum purpureophoides),rumput benggala
(Panicum maximum), rumput setaria (Setaria spacelata), dan lain-lain. Sedangkan yang
termasuk rumput gembala adalah rumput bede (Brachiaria decumben), rumput Australia
(Paspalum dilatatum) dan lain-lain. (Ir. Tunggul Ferry Sitorus, MP,2016)
Rumput gajah, adalah salah satu jenis hijauan makanan ternak yang sangat
disukai oleh ternak ruminansia, tanaman ini dapat tumbuh didaerah dengan minimal
nutrisi, sehingga tanaman ini dapat memperbaiki kondisi tanah yang rusak akibat erosi.
Tanaman ini juga dapat hidup pada tanah kritis dimana tanaman lain relatif tidak dapat
tumbuh dengan baik (Sanderson and Paul, 2018).
Pengolahan tanah yaitu membalik dan menggemburkan struktur tanah agar
menjadi gembur, sehingga memudahkan perakaran untuk masuk ke dalam tanah dan
memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara. Hal ini dilakukan agar tanaman
terhindar dari gulma atau pun serangan hama lainnya . (Amin Pugut Prayogo, Nevy
Diana Hanafi dan Hamdan,2018)
Dukungan kesuburan tanah untuk pertumbuhan tanaman sangat penting untuk
peningkatan produktifitas panen. Penggunaan pupuk merupakan salah satu alternatif
untuk meningkatkan pertumbuhan rumput gajah, karena pupuk mengandung unsur-
unsur hara yang di perlukan pertumbuhan tanaman.
Pupuk kandang dapat mempertahankan bahan organik tanah, meningkatkan
aktifitas biologis dan juga meningkatkan ketersediaan air. Semakin tinggi kadar air tanah
maka absorbsi dan transportasi unsur hara maupun air akan lebih baik, sehingga laju
fotosintesis untuk dapat menghasilkan cadangan makanan bagi pertumbuhan tanaman
lebih terjamin dan produksinya pun akan meningkat (Ifradi dan Elsifitriana, 2013).
Pemberian pupuk kandang dapat menambah unsur hara makro dan mikro, meningkatkan
kapasitas menahan air, meningkatkan kemampuan pertukaran kation serta dapat
meningkatkan pH tanah. Pupuk kandang kambing mengandung 1,7 % Nitrogen, 0,80 %
Phospor dan 0,90 % Kalium, sedangkan pupuk kandang ayam mengandung 1,5 %
Nitrogen, 0,7 % Phospor, dan 0,89 % Kalium ( Purbayanti, 2013 ).
Hijauan makanan ternak dapat dipupuk dengan pupuk buatan atau pupuk organik.
Penggunaan dengan pupuk organik seperti pupuk kandang hendaknya dilakukan
bersamaan pada saat pengolahan tanah, walaupun kandungan unsur hara pupuk
kandang tidak sebesar pupuk buatan tetapi mempunyai kelebihan yaitu dapat
memperbaiki sifat fisik tanah dan kimia tanah serta mendorong kehidupan jasad renik
tanah. Dengan kata lain pupuk kandang mempunyai kemampuan mengubah berbagai
faktor dalam tanah, sehingga menjadi faktor-faktor yang menjamin kesuburan tanah.
Pupuk urea merupakan pupuk anorganik yang praktis digunakan dan mudah
diperoleh, sehingga banyak petani yang tidak bijaksana dalam menggunakan dosis
pupuk urea bagi tanaman yang dibudidayakannya. Pupuk urea merupakan pupuk
tunggal yang hanya mengandung satu unsur hara primer yaitu 42% - 46% N. Proporsi
dan waktu pemberian N berinteraksi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
seperti panjang tanaman, diameter batang, banyak buah dan produksi (Sebayang
2004). Pemakaian pupuk anorganik yang relatif tinggi dan terus-menerus dapat
menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan
produktivitas lahan pertanian (Band et al. 2017; Zulia, Purba, and Hirawan 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Band, A. M. et al. 20017. “Nutrient Management Studies in French Bean (Phaseolus


Vulgaris L.).” Journal of Soils and Crops 17(2):367–72.
De Lima, Dominggus dan Yoris, Lili. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
Terhadap Pertumbuhan Awal Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum).
Agrinimal vol.7 42-47.

Ferry Situros, Tunggal. 2016. Budidaya Hijauan Makanan Ternak Unggul Untuk Pakan
Ternak Ruminansia. Skripsi.

Hading, A. R. 2014. Kandungan protein kasar, lemak kasar, serat kasar, dan BETN silase
pakan lengkat berbahan dasar rumput gajah dan biomassa murbaei. Skripsi.
Lasamadi .R.D., S.S. malalantang, rustadi dan S. D. Anis. 2013. Pertumbuhan dan
perkembangan rumput gajah dwarf (Pennisetum Purpureum cv. Mott) yang diberi
pupuk organik hasil fermentasi EM4. Zootek 32 (5):158-171.
Pugut Prayogo, Amin.,dkk Produksi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Dengan
Pemberian Pupuk Organik Cair Fermentasi Limbah Rumen Sapi. Jurnal
Pertanian Tropik ISSN NO :2356- 4725 Vol.5. No.2. Agustus 2018 (25) 199- 206
Sanderson, M. A. And R. A., Paul. 2018. Perennial Forages As Second Generation
Bioenergy Crops. International Journal Of Molecular Sciences, 9, 768-788.

Singh, B.P., Hari, P.S., Eric, O. 2013. Elephantgrass. ©CAB International 2013. Biofuel
Crops: Production, Physiology and Genetics. Chapter 13, page 271291

Sirait, J. 2017. Rumput Gajah Mini (Pannisetum Purpureum cv. Mott). Wartazoa. 27 (4):
167-176.

Anda mungkin juga menyukai