PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan pada
Program Studi Peternakan
Diajukan Oleh :
RIZKI
NIM 1750500039
Kepada :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2021
PERSETUJUAN
Proposal dengan judul : “Pengaruh jarak tanam terhadap produksi rumput pakchong”
Nama : Rizki
NIM : 1750500039
Program Studi : Peternakan
Hari :
Tanggal :
telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Disetujui Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti halnya umur pemotongan, jarak tanam juga memberi pengaruh terhadap
produktivitas hijauan. Jarak tanam yang cukup memungkinkan akar tumbuhan
untuk menyerap cukup hara dari tanah. Semakin rapat jarak tanam semakin
banyak populasi tanaman persatuan luas, sehingga persaingan hara antar tanaman
semakin ketat. Akibatnya pertumbuhan tanaman akan terganggu dan produksi per
tanaman akan menurun. Pemilihan jarak tanam 25 x 25cm, 35 x 35 cm dan 45 x
45cm disesuaikan dengan jarak tanam yang biasa digunakan petani rumput
pakchong sehingga dapat diketahui jarak tanam yang baik untuk digunakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur jarak tanam Rumput
Pakchong terhadap produksi daun, jumlah anakan, dan tinggi tanaman.
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada peternak untuk
mengetahui umur pemotongan dan jarak tanam Rumput Pakchong yang baik
untuk mendapatkan produksi optimal dengan jumlah lahan yang dimiliki.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumput Pakchong
VBN 8.57%
LA 4.45%
AA 90.76%
PA 3.69%
BA 1.10%
OM 88.92%
GE 3724.95 kcal/g
NDF 75.89%
ADF 53.65%
ADL 10.75%
Rumput Gajah Thailand (pakchong) secara fisik memiliki beberapa kesamaan dengan
rumput gajah yang lain seperti odot, oleh karena karena itu penanaman rumput
pakchong juga bisa menerapkan metode penanaman rumput gajah ataupun rumput
odot.
1. Penanaman dari stek : bibit dari ruas/batang dipotong sepanjang 15-25cm lalu
ditanam ke lahan, sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan
pupuk dasar yaitu pupuk kandang dan lokasi lahan mendapatkan sinar matahari
yang cukup.
2. Pola Tanam : monokultur artinya lahan hanya ditanami rumput gajah. Tanaman
ini tidak bisa disela, karena tanaman ini memiliki ukurannya lebih besar yang
menyebabkan tidak bisa dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain,
Rumput ini juga bisa digunakan untuk menahan erosi lahan.
3. Cara Penanaman : lahan yang akan ditanami rumput dibersihkan dari tanaman
gulma dan semak belukar lalu buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi
20 cm. Kemudian bibit rumput ditanam menggunakan stek minimal 3 ruas dan 2
ruas ditanam didalam tanah di tengah gundukan.
C. Pemupukan
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah,
sedangkan pemupukan adalah penambahan bahan tersebut (pupuk) kedalam tanah
agar tanah menjadi subur ( Marassing , Dompas dan Bawole, 2013). Jumlah pupuk
yang diberikan tergantung respons dari tanaman pakan tersebut, semakin lengkap
unsur hara yang diberikan dengan jumlah yang tepat, semakin baik dan maksimal
hasil yang diperoleh (Polakitan dan Kairupan, 2010).
Penyediaan unsur hara terutama nitrogen (N), pospor (P), dan kalium (K) dalam
tanah secara optimal bagi tanaman dapat meningkatkan produksi tanaman selain itu
juga perlu dilakukan pemilihan jenis hijauan unggul yang cocok dan responsif
terhadap pemupukan (Seseray, Santoso dan Lekitoo, 2013)
Untuk mempercepat pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15 hari
setelah tanam dengan pupuk kimia majemuk (NPK) sebanyak 60 kg/Ha. Pupuk
cair/urine kambing fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk cair untuk
pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanah (Wildan, 2015)
Jumlah anakan yang dihasilkan oleh rumput pakchong akan berpengaruh pada
produksi rumput tersebut. Jumlah anakan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh
lingkungan seperti kesuburan tanah dan ketersediaan air. Jumlah anakan yang lebih
sedikit pada perlakuan dengan pemberian air sedikit menunjukkan bahwa pada
kondisi lingkungan yang panas tanaman sangat membutuhkan air untuk
melangsungkan pertumbuhan dan perkembangbiakan (Syamsuddin, Hasan, Budiman
dan Asrianie, 2015).
E. Hipotesis
METODE PENELITIAN
B. Materi
a) Tanaman
Hijauan yang digunakan adalah rumput Pakchong yang ditanam dengan jarak
tanam 25x25 cm, 35x35 cm, 45x45 cm dan dipanen pada umur pemotongan 50
hari
b) Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pemotong (sabit),
cangkul, timbangan, gunting, meteran, selang, pupuk.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan acak
kelompok (RAK) Pola petak terbagi dengan 9 perlakuan 2 ulangan. Faktor 1
merupakan umur pemotongan (U) 50 hari dan faktor 2 merupakan jarak tanam (J)
25x25 cm, 35x35 cm, 45x45 cm. Perlakuan dalam penelitian ini disusun sebagai
berikut :
25 CM 35 CM 45 CM
X X X X X X X X X
D. Pemupukan
E. Perawatan
Anakan dihitung setiap rumpun dalam satu petak perlakuan, kemudian dijumlahkan
dan dicatat. Jumlah anakan akhir diperoleh setelah pemanenan pada masing-masing
umur pemotongan.
Daun dipisahkan dari batang menggunakan gunting kemudian ditimbang hasil dari
masing-masing petak perlakuan.
Tanaman yang akan dipanen diukur tingginya terlebih dahulu dari permukaan tanah
sampai ujung tanaman kemudian dilakukan pencatatan.
I. Analisa Data
Data hasil penelitian diuji secara statistik dengan analisa Rancangan Petak Terbagi pola
Rancangan Acak Kelompok (RAK) metode (Steel and Torrie,1991)
Keterangan :
Yijk : Pengamatan faktor A level ke-i , faktor B level ke-j dan pada
kelompok ke-k
µ : Nilai tengah
αi : Pengaruh faktor A pada
level ke-i
βj : Pengaruh faktor B pada
taraf ke-j
Yk : Pengaruh kelompok kek.
ōik : Galat percobaan (a) untuk level A dan kelompok ke-k
єijk : Galat percobaan (b) untuk level ke-i (faktor A) level ke-j (faktor B) dan
kelompok ke-k Apabila ada perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan
analisis uji jarak ganda
Duncan metode (Steel and Torrie,1991).
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A dan Arman. 2013. Respons Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Organik Granul
yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis. Jurnal
Agrisistem Vol 9(1).
Citama, I. (2020, september 24). kandungan Rumput Pakchong. Retrieved from
Rumput Pakchong: https://nonatani.id/rumput-pakchong/
Hobir. 2002. Pengaruh Selang Panen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Nilam.
Jurnal LITTRI Vol. 8(3).
Marassing, J., K Dompas, dan Bawole. 2013. Produksi dan Kualitas Rumput Gajah
Dwarf (Pennisetum purpureum) cv. Mott yang Diberi Pupuk Organik Hasil
Fermentasi EM4. Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), No. 5 : 158–171 .
Seseray, D.Y., B. Santoso dan M.N. Lekitoo. 2013. Produksi Rumput Gajah
(Pennisetum purpureum) yang Diberi Pupuk N, P dan K dengan Dosis 0, 50 dan
100% pada
Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan
Biometrik. Cetakan ke-2. Gramedia. Pusaka Utama : Jakarta.
Syamsuddin., S, Hasan., Budiman dan A, Asrianie. 2015. Efek Pemberian Cendawan
Mikoriza terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bahan Kering Rumput Gajah
Mini dalam Kondisi Cekaman Kekeringan. JITP Vol. 4(1).
Wildan, A. 2015. Rumput Odot (Nilai Gizi Rumput Gajah Sebelum dan Setelah
Enzilase Pada Berbagai Umur Pemotongan Pennisetum purpureum cv. Mott).
Dikutip dari http://www.kampung ternak. com/ 2015/ 01/ rumput-odot-
pennisetum-purpureum-cv mott.html. Diakses pada tanggal 1 November 2016.