Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
maupun semi intensif, pakan merupakan salah satu komponen input yang sangat
membutuhkan strategi dan analisa lebih lanjut untuk mencapai tujuan dari usaha
bahan pakan berserat tinggi ini dimungkinkan oleh proses fermentasi secara
tetap baik.
Tanaman pakan ternak (hijauan pakan) dan hasil sisa tanaman maupun
limbah pertanian dan industri agro menjadi pilihan utama dalam mengembangkan
sistem pakan pada usaha ternak kambing (pakan dasar). Pakan dasar atau pakan
pokok memiliki arti bahwa secara kuantitatif bahan tersebut dialokasikan dan
dikonsumsi oleh ternak dalam jumlah paling banyak dibandingkan bahan pakan
kapasitas genetiknya, maka suplai nutrisi dari pakan dasar sering tidak
kuantitasnya
baku dengan kandungan nutrisi (protein, energi, mineral) yang tinggi sebaiknya
digunakan untuk mengatasai kekurangan nutrisi pada pakan dasar. Oleh karena
juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pakan dasar per unit pakan. Dengan
1980).
pakan yang tepat, antara lain pengelolaan alokasi jumlah pakan optimal, formulasi
konsentrat yang efisien, pemilihan bahan baku yang seimbang secara nutrisi dan
layak secara ekonomis serta penentuan waktu dan frekuensi pemberian pakan
yang strategis. Kontribusi penggunaan pakan secara efisien sangat besar terhadap
efisiensi ekonomi usaha produksi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen
1.2 Tujuan
kambing ;
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengandung energi dan zat-zat gizi (atau keduanya). Pakan adalah bahan yang
dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mampu menyajikan unsur hara atau
Menurut Setiawan dan Arsa (2005), secara umum pakan ternak kambing
sebenarnya hanya terdiri dari tiga jenis, yaitu pakan kasar, pakan penguat dan
pakan pengganti. Pakan kasar merupakan bahan pakan berkadar serat kasar tinggi.
Bahan ini berupa pakan hijauan yang terdiri dari rumput dan dedaunan. Pakan
penguat merupakan bahan pakan berkadar serat rendah dan mudah dicerna seperti
merupakan pakan hijauan yang sudah difermentasi. Kambing sangat efisien dalam
Pakan kambing sebagian besar terdiri dari hijauan, yaitu rumput dan daun
daunan tertentu (daun nangka, daun waru, daun pisang dan daunan leguminosa).
diberikan 2 kali, yaitu pagi dan sore. Tetapi kambing lebih suka mencari dan
yaitu hijauan yang diberikan dalam keadaan masih segar dengan kadar air 70%
dan hijauan yang diberikan dalam keadaan kering atau awetan. Hijauan kering
bahan kering dari bobot hidup (Sianipar, dkk, 2006). Hijauan merupakan bahan
pakan berserat kasar yang dapat berasal dari rumput dan dedaunan. Kebutuhan
hijauan untuk kambing sekitar 70 % dari total pakan (Setiawan dan Arsa, 2005).
Pemberian pakan hijauan diberikan 10% dari bobot badan (Sugeng, 1992).
selektif dalam memilih pakan. Segala macam daun-daunan dan rumput disukai,
tetapi hijauan dari daun-daunan lebih disukai daripada rumput. Hijauan yang baik
untuk pakan adalah hijauan yang belum terlalu tua dan belum menghasilkan
bunga karena hijauan yang masih muda memiliki kandungan PK (protein kasar)
yang lebih tinggi. Hijauan yang diperoleh pada musim hujan sebaiknya dilayukan
ternak ruminansia dan berfungsi sebagai sumber gizi, yaitu protein, sumber
Kambing akan memperoleh semua gizi yang dibutuhkan dari hijauan bila
masing-masing jenis hijauan yang diberikan tersebut akan saling melengkapi dan
menjamin ketersediaan gizi yang lebih baik sehingga pencernaan tidak terganggu
Bahan pakan dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu konsentrat dan bahan
untuk disatukan atau dicampur sebagai suplemen atau bahan pelengkap (Hartadi
et al., 1980).
disebut sebagai pakan penguat atau bahan baku pakan yang memiliki kandungan
serat kasar kurang dari 18% dan mudah dicerna. Pakan penguat dapat berupa
dedak jagung, ampas tahu, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, atau campuran
pakan tersebut.
secukupnya adalah cukup baik sebagai pakan penguat. Pakan penguat tersebut
diberikan sehari sekali dalam bentuk bubur yang kental (Sosroamidjojo, 1985).
dalam makanan ternak kambing adalah untuk meningkatkan daya guna makanan
atau menambah nilai gizi makanan, menambah unsur makanan yang defisien serta
dahulu sebagai sumber energi dan selanjutnya memanfaatkan makanan kasar yang
ada. Dengan demikian mikroorganisme rumen lebih mudah dan lebih cepat
pollard 20%, bungkil kedelai 13%, empok jagung 8%, onggok 20%, mineral dan
garam dapur 4% (Ali, dkk, 2012). Menurut Siregar (1990) standar nutrien dalam
konsentrat untuk penggemukan kambing protein minimal 16% dan serat kasar
diaduk merata, menunggu dingin baru diberikan pada ternak. Dengan demikian
1419%, DE =3,0 Mcal dan kebutuhan bahan kering hampir sama yaitu 3,5% dari
bobot hidup (NRC, 1981). Namun menurut Haryanto dan Djajanegara (1993)
Adapun ketersediaan air minum untuk kambing harus ada setiap saat
(Sutama dan Budiarsana, 2009). Meskipun sebagian besar air didapat dari hijauan
rumput atau daun-daunan, kambing tetap harus diberi minum. Air diperlukan
persendian dan membuat tubuh tidak kepanasan. Volume kebutuhan air pada
jenis pakan yang diberikan, dan kegiatan kambing. Bila bobot kambing hidup 40
kg/ekor dan ransum kering (dalam bahan kering) yang dibutuhkan ternak rata-rata
sebanyak 0,8 kg dan air minum minimal sebanyak 3 x 1 liter (3 liter). Kebutuhan
air minum untuk kambing berkisar 3-5 liter sehari (Mulyono dan Sarwono, 2008).
upaya untuk memperbaiki kualitas pakan yang diberikan. Pemberian pakan yang
meliputi jenis ternak, berat badan, tingkat pertumbuhan, tingkat produksi, dan
Pakan yang diberikan kepada ternak potong sebaiknya pakan yang masih
segar. Bila pakan berada di dalam palungan lebih dari 12 jam maka pakan tersebut
akan menjadi basi, apek dan mudah berjamur. Pakan yang sudah basi akan
menyebabkan pengambilan (intake) pakan oleh ternak berkurang dan hal ini akan
Untuk menjamin pakan di dalam palungan selalu segar, lakukan pemberian pakan
minimal 2 kali sehari, bila terdapat sisa pakan dari pemberian sebelumnya harus
dibuang. Idealnya ternak harus sudah diberikan pakan kembali kira -kira setengah
jam setelah pakan pada pemberian sebelumnya habis. Inilah pentingnya menyusun
badan (10 15 %). Perbandingan pakan hijauan dan pakan tambahan (konsentrat)
minimal 80 : 20. Adapun jenis pakan tambahan lainnya dapat berupa campuran
beberapa limbah hasil pertanian, seperti ampas kacang kedelai, dedak padi, dedak
gandum, bungkil inti sawi, bungkil kelapa, serta molases dan mineral atau
asupan nutrisi yang cukup, salah satunya dengan memberikan pakan lengkap
(complete Feed atau Total Mix Ration). Pakan lengkap yang dimaksud adalah
campuran antara hijauan atau sumber serat dengan konsentrat dalam bentuk yang
dengan demikian begitu ternak mengkonsumsi pakan ini sekaligus hijauan dan
lengkap ini lebih sederhana karena peternak hanya menentukan jumlahnya serta
PEMBAHASAN
Menurut Hartadi et al., (1997) pakan ruminansia pada umumnya terdiri atas
hijauan dan konsentrat. Hijauan adalah bagian material dari tanaman terutama
dalam bahan kering yang dapat digunakan sebagai makanan ternak. Pakan adalah
suatu bahan yang dikonsumsi hewan yang didalamnya mengandung energi dan
zat-zat gizi (atau keduanya) di dalam bahan tersebut. Pakan adalah bahan yang
dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mampu menyajikan unsur hara atau
umumnya disebut sebagai pakan penguat atau bahan baku pakan yang memiliki
kandungan serat kasar kurang dari 18% dan mudah dicerna. Pakan penguat adalah
bahan pakan yang mengandung serat kasar kurang dari 18%, banyak mengandung
bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan sangat mudah dicerna. Termasuk dalam
kelompok ini adalah golongan biji-bijian dan hasil sisa penggilingan (Kuswandi et
menjadi dua golongan yaitu pakan penguat sumber energi dan pakan penguat
protein kasar 20% atau lebih, serat kasar kurang dari 18%, dinding sel kurang dari
35% dan pakan penguat sumber energi yaitu pakan dengan kandungan protein
kasar kurang dari 20%, serat kurang dari 18% serta dinding sel kurang dari 35%.
kematian cempe banyak ditemui pada induk kambing yang diberi pakan dengan
yang diberikan 2 kali, yaitu pagi dan sore. Tetapi kambing lebih suka mencari dan
bahan kering dari bobot hidup (Sianipar, dkk, 2006). Hijauan merupakan bahan
pakan berserat kasar yang dapat berasal dari rumput dan dedaunan. Kebutuhan
hijauan untuk kambing sekitar 70 % dari total pakan (Setiawan dan Arsa, 2005).
Pemberian pakan hijauan diberikan 10% dari bobot badan (Sugeng, 1992).
4. Gunakan lebih dari satu jenis; 2-3 jenis hijauan yang disukai ternak
1. Jenis tanaman pakan yang berbatang besar (rumput gajah, rumput raja,
5. Berikan sore hari dalam jumlah terbanyak, pagi hari dalam jumlah
memiliki sifat tumbuh tegak dan memiliki ukuran batang dan daun yang relative
besar atau lebar. Rumput raja atau rumput gajah termasuk kedalam kategori
tersebut. Untuk jenis tanaman pakan seperti ini, maka sebaiknya dilakukan upaya
optimal Namun demikian, terdapat pula jenis hijauan pakan yang sesuai untuk
Kambing akan memperoleh semua gizi yang dibutuhkan dari hijauan bila
masing-masing jenis hijauan yang diberikan tersebut akan saling melengkapi dan
menjamin ketersediaan gizi yang lebih baik sehingga pencernaan tidak terganggu
kedalam legum merambat sangat disukai ternak kambing dan memiliki kualitas
nutrisi yang baik, karena kandungan proteinnya tinggi dan mudah dicerna.
Tanaman pakan tersebut diatas dapat dikembangkan diareal kebun rumput dan
digunakan dengan cara potong-angkut (cut and carry system), atau ditanam diareal
pengembalaan (grazing system), atau kombinasi keduanya. Dari jenis leguminosa
pohon beberapa yang cocok untuk ternak kambing antara lain Gliricidia sepium
namun lebih sering sebagai pakan suplemen untuk memnuhi kebutuhan protein.
Jenis leguminosa pohon sangat baik sebagai sumber pakan pada musim kering
saat mana ketersediaan jenis rumput dapat menurun dengan tajam (Mulyono dan
1-2 minggu untuk dapat mengkonsumsi leguminosa pohon dalam jumlah normal,
kecuali jenis lamtoro. Apabila produksi leguminosa pohon cukup besar, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan pakan, maka hijauan ini dapat digunakan sebagai
ramuan dari beberapa bahan pakan yang mengandung zat gizi (protein, vitamin,
mineral) dan energi dalam konsentrasi tinggi dan seimbang per satuan berat atau
sering tidak mampu mencapai tingkat produktifitas yang tinggi akibat tidak
karena konsentrasi nutrisinya tinggi maka harga per satuan berat juga relatif
tinggi,sehingga jumlah pemberiannya juga perlu dibatasi untuk mencapai optima
berkisar antara 200-300 g per ekor per hari atau sebanyak 0,5-1,5% dari bobot
harga pakan konsentrat. Jika kualitas nutrisi pakan dasar (hijauan) baik, dan
pollard 20%, bungkil kedelai 13%, empok jagung 8%, onggok 20%, mineral dan
garam dapur 4% (Ali, dkk, 2012). Menurut Siregar (1990) standar nutrien dalam
konsentrat untuk penggemukan kambing protein minimal 16% dan serat kasar
diaduk merata, menunggu dingin baru diberikan pada ternak. Dengan demikian
dapat dirancang pada kisaran 16-18%, sedangkan kandungan energi dicerna antara
konsentrat dengan spesifikasi protein dan energy tersebut diatas beberapa bahan
pakan sumber protein dan energi harus digunakan secara bersamaan. Bahan utama
sumber protein yang mudah diperoleh adalah bungkil kacang kedele dan tepung
ikan. Namun, karena harga kedua bahan sumber protein ini tergolong tinggi, maka
jarang digunakan untuk ternak kambing ataupun kalau digunakan hanya dalam
Bahan sumber protein yang cukup bagus dengan harga relatif lebih murah
adalah bungkil kelapa dan bungkil inti sawit. Kedua bahan ini juga merupakan
sumber enersi dan mineral yang baik untuk ternak kambing. Bahan baku lain
sebagai sumber energi yang tersedia secara lokal adalah dedak halus/dedak kasar,
tepung gaplek dan tepung jagung. Pakan suplemen/konsentrat yang ideal adalah
pakan tambahan yang berasosiasi secara positif dengan pakan dasar; artinya
Secara ekonomis hubungan asosiasi positif ini penting, karena pakan dasar
selalu lebih murah dibandingkan dengan pakan konsentrat per satuan berat.
Namun, tidak jarang terjadi bahwa pakan suplemen berasosiasi secara negative
dasar. Oleh karena pakan dasar umumnya lebih murah dibandingkan dengan
suplemen, maka faktor biaya menjadi penting dalam meramu suatu formula
akan mengurangi tingkat efisiensi ekonmis pakan. Oleh karena itu, pemilihan
tambahan atau konsentrat dapat meningkatkan bobot tubuh kambing secara nyata
yaitu berkisar anatara 70-110 g/h (tergantung rumpun, jenis kelamin dan umur
pertambahan bobot tubuh sekitar 35-40 g/h (Haryanto dan Djajanegara, 1993).
harus mampu mengkompensasi peningkatan biaya pakan. Oleh karena itu, dalam
Dalam kaitan ini arti efisiensi penggunaan pakan menjadi sangat penting.
kambing selama periode kristis (puncak produksi) saat mana kebutuhan nutrisi
berada pada tingkat paling tinggi. Periode kritis ini adalah menjelang melahirkan,
awal masa laktasi, dan awal pasca sapih. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi
Air merupakan unsur sangat penting dan tak tergantikan yang sangat
dibutuhkan oleh ternak kambing untuk hidup dan berproduksi. Sebagian besar
(70%) tubuh ternak merupakan unsur air. Oleh karena peran air sangat penting
untuk kehidupan dan tidak tergantikan oleh unsur lain, maka kekurangan air dapat
berakibat fatal. Misalnya, apabila ternak kehilangan air sebanyak 20% dari cairan
tubuh akan menyebabkan kematian. Kekurangan air dalam volume yang lebih
periode umur ternak yaitu ternak muda membutuhkan air lebih banyak
kambing seperti halnya jenis ternak lain mendapatkan air untuk kebutuhan
hidupnya dari bahan pakan yang dikonsumsi. Namun, umumnya jumlah air yang
itu, air minum harus disediakan agar dapat dikonsumsi setiap saat. Pemberian air
minum semakin penting, apabila kepada ternak diberikan pakan komplit yang
umumnya kering. Pentingnya penyediaan air minum juga perlu diperhatikan pada
ternak kambing yang digembalakan. Oleh karena itu, air minum harus selalu
Konsumsi air yang tinggi akan memacu laju pelepasan pakan didalam
konsentrasi mikrobia per unit volume cairan rumen. Kedua hal ini dapat memacu
air dengan kecernaan pakan berserat tinggi, baik pada kambing dengan habitat
kering (kambing Bedouin) maupun pada kambing dari daerah beriklim sedang
dengan domba. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu penyebab lebih tingginya
cara adaptasi oleh kambing didaerah beriklim kering. Pastikan air minum tersedia
setiap saat dalam jumlah cukup untuk induk yang sedang menyusui anak.
Kebutuhan air meningkat pada pemberian pakan yang kering, misalnya pakan
komplit. Ternak akan mengkonsumsi air setiap saat beberapa kali dalam sehari.
Pastikan air minum tersedia setiap waktu. Ternak tidak akan mengkonsumsi air
minum yang telah tercemar kotoran (feses atau urin). Sediakan selalu air yang
bersih, ganti air yang telah terkontaminasi feses atau urin (air seni).
perbandingan pertambahan bobot badan (kg) dengan total konsumsi bahan kering
(kg) dikalikan 100%. Efisiensi pakan sangat penting bagi para peternak agar tidak
berarti pakan yang digunakan untuk menaikkan bobot badan persatuan berat
diukur dari rasio antara jumlah pakan yang dikonsumsi ternak dengan output yang
pengelolaan pakan yang tepat, antara lain pengelolaan alokasi jumlah pakan
optimal, formulasi konsentrat yang efisien, pemilihan bahan baku yang seimbang
secara nutrisi dan layak secara ekonomis serta penentuan waktu dan frekuensi
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
sehari pada pagi dan sore hari setengah jam setelah pemberian
diperlukan adalah 10% bobot badan atau 3-4% bahan kering dari bobot
badan.
per ekor per hari atau sebanyak 0,5-1,5% dari bobot tubuh.
3. Air diberikan secara ad-libitum, jika tidak kebutuhan akan air terganggu
kondisi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
Sastroamidjojo, S.M dan Soeradji. 1978. Peternakan Umum. Penerbit CV. Jasa
Guna Jakarta.
Sutama, I.K., Budiarsana, I.G.M., Wayan I., Mathius dan Juarini, E. 2009.