perubahan kondisi lingkungan luar agar tetap berada pada kondisi fisiologis yang
normal.
kualitas dan kuantitas pakan serta frekuensi makan dari ternak tersebut. Pakan
yang diberikan pada ternak dalam level yang berbeda akan menyebabkan kondisi
fisiologis seperti suhu tubuh (panas tubuh), denyut nadi dan frekuensi nafas akan
berbeda akibat perbedaan proses fermentasi atau metabolisme yang terjadi dalam
ternak. Semakin tinggi level pakan yang diberikan, frekuensi makan meningkat,
energi yang dikonsumsi semakin tinggi, yang berakibat pada meningkatnya panas
yang diproduksi dari dalam tubuh, akibat tingginya proses metabolisme yang
terjadi di dalam tubuh dan ditambah lagi pengaruh panas lingkungan, hal ini dapat
pakan, sehingga ternak tidak dapat berproduksi secara maksimal karena kondisi
kelembaban dan rendahnya kecepatan angin dapat menyebabkan heat stress pada
ternak. Kondisi ini membuat temak mengalami gangguan fungsi fisiologi dan
kegiatan merumput (makan), selain itu ternak yang terkena suhu tinggi akan lebih
banyak minum dan mengurangi makan karena untuk mengatur suhu tubuhnya,
tubuh.
ternak. Ketika suhu terlalu tinggi tentunya ternak akan membutuhkan banyak air
dalam merespon gangguan tersebut antara lain melalui frekuensi makan, tingkah
Ketika suhu lingkungan naik, frekuensi makan dari ternak akan menurun
sweating, panting atau siffering. Ketika suhu lingkungan terlalu tinggi ternak akan
mencari tempat yang lebih teduh, dapat juga dengan berkeringat, frekuensi
pernapasan yang rapat (panting), dan ketika suhu terlalu dingin, ternak akan
produktivitas ternak.
ternak. Ketika suhu terlalu tinggi, aktivitas kelenjar tiroid akan menurun yang
akan menurunkan feed intake dan laju metabolisme juga menurun, sehingga
mendukung reabsorbsi air pada ginjal sehingga menurunkan ekskresi urin dan
hormon aldosteron akan meningkatkan absorbsi air dari plasma darah dan
akan terjadi mekanisme sekresi hormon yang sebaliknya. Ketika suhu terlalu
rendah, aktivitas kelenjar tiroid akan meningkat yang akan meningktan feed intake
dan laju metabolisme juga meningkat, sehingga menambah produksi panas dari
dalam tubuh. Mekanisme hormon selanjutnya yaitu penurunan hormon ADH dan
hormon aldosteron. Hormon ADH menurunkan daya reabsorbsi air pada ginjal
absorbsi air dari plasma darah. Darah yang encer akan memudahkan darah
Memberikan air minum yang bersih dan segar karena kebutuhan air
minum pada saat heat stress akan meningkat berlipat ganda dibandingkan
keadaan normalnya.
natrium dan kalium untuk mengganti mineral yang hilang akibat respirasi /
makan ternak.
TUGAS MATA KULIAH
DASAR FISIOLOGI DAN LINGKUNGAN TERNAK
Disusun oleh :
Mustagfiroh 23010113140253
Riandalis Kartikadewi 230101131
Khoirin Nasirin 230101131302
Garry Roilham Santosa 230101131
Yuli Eko Rakhmawati 23010113130280