Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PENGENALAN ALAT ALAT LABORATORIUM

Oleh:
NAMA : INDRIANI
STAMBUK : L1A117049
KELAS :B
ASISTEN : IRFAN J.
ANGGOTA KELOMPOK 3 :
1. Hamsul Pammu
2. Muhammad Firman
3. Wa Ode Nurmala Yunita
4. Muhammad Adnan Reyhan Ardi
5. Wa yani

FAKULTAS PETERNAKAN
JURUSAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengenalan alat sangatlah penting dan utama disampaikan pada awal

praktikum, untuk mengetahui nama, fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat

yang ada dilaboratorium agar praktikan dapat menggunakan alat sesuai dengan

fungsinya dan sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil praktikum yang

baik, cepat dan efisien. Pekerjaan dalam laboratorium sering menggunakan alat-

alat, contoh alat-alat tersebut antara lain: gelas beker, gelas ukur, pipet tetes, pipet

ukur, pipet volume, tabung reaksi, labu ukur, buret, erlenmeyer, ball pipet, dan

lain-lain. Penggunaan dari alat-alat tersebut sangat penting untuk diketahui para

praktikan agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan baik.

Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil dari

praktikum. Oleh karena itu para praktikan dituntut agar serius dalam praktik agar

tidak terjadi kerusakan alat.

Alat-alat di laboratorium memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat

tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.

Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat

yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti

thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai

dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti

thermograph,barograph

Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-

macam diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga,

segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan
pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat diantaranya gelas wadah,

sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar),

pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain

seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan

dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-

masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan

praktikum

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :

1.Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium

2.Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat dilakukanya praktikum ini adalah :

1.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Alat laboratorium


Pengenalan alat sangatlah penting dan utama disampaikan pada awal

praktikum, untuk mengetahui nama, fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat

yang ada dilaboratorium agar praktikan dapat menggunakan alat sesuai dengan

fungsinya dan sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil praktikum yang

baik, cepat dan efisien. Pekerjaan dalam laboratorium sering menggunakan alat-

alat, contoh alat-alat tersebut antara lain: gelas beker, gelas ukur, pipet tetes, pipet

ukur, pipet volume, tabung reaksi, labu ukur, buret, erlenmeyer, ball pipet, dan

lain-lain. Penggunaan dari alat-alat tersebut sangat penting untuk diketahui para

praktikan agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan baik.

Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil dari

praktikum. Oleh karena itu para praktikan dituntut agar serius dalam praktik agar

tidak terjadi kerusakan alat. (Achmad, 2008)

Alat-alat di laboratorium memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat

tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.

Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat

yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti

thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai

dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti

thermograph,barograph (Moningka, 2008).

2.2. Jenis-Jenis Alat Laboratorium

Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-

macam diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga,
segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan

pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan

alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas

diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur,

labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret.

Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot,

kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan

dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam

melaksanakan praktikum (Subroto, 2009 : 110).

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan

di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Contoh alat

laboratorium kimia : pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur

dan lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam

praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan

kotak Pertolongan Pertama. Sebelum memulai melakukan praktikum di

laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua

pelaratan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan

K3 di laboratorium

2.3 Kegunaan Alat-Alat Laboratorium

BAB III. METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah pada hari senin,

tanggal 10 september 2018 dimulai pada pukul 08.00-10.00,di Laboratorium

Nutrisi dan makanan ternak Fakultas Peternakan,jurusan peternakan universitas

halu oleo kendari.

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.Alat

No. Nama Alat Kegunaan


1. Pulpen Untuk menulis
2. Kertas Untuk mencatat
3. Handphone Untuk mendekomentasi

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.Bahan

No Nama Alat Kegunaan


1. oven 60C Untuk mengurangi kadar

air yang ada pada sampel

berbentuk bahan segar,

Adapun waktu yang

digunakan 24-48 jam

2. Oven 105C Untuk mengurangi kadar

air yang ada pada sampel

berbentuk bahan segar

dengan suhu yang lebih

tinggi dari oven 60

dengan wakyu 12-24 jam.


3. Tanur Untuk mengabukan

sampel, serta untuk

mengetahui kandungan

anorganik dalam bentuk

mineral. Suhu yang

digunakan 500-600C

dalam waktu 6-8 jam.

4. Timbangan analitik
Untuk menimbang

sampel, dalam bentuk

kecil (serbuk).
5. Desikator Menetralkan sampel dan

cawan, terdapat silica/gel

untuk menyerab panas

dengan waktu 10-15

menit.
6. Cawan porselin Mampu mempertahankan

sampel agar tidak

meleleh saat tidak

dipanaskan.
7. Spatula Untuk mengambil sampel

berupa sebuk atau butiran


8. Gegep Untuk menepit cawan

porselin dari oven


9. Nampan Untuk menyimpan alat-
alat laboratorium yang

kecil.

10. Corong Untuk membantu

memasukan zat cair

3.3. Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah:
1.Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium
2.Mengenali fungsi dan alat-alat laboratorium
3.Mendokumenstasi alat-alat laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil pengamatan

Adapun hasil pengamatan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengamatan

NO Nama alat Gambar Fungsi

1 Oven 60C Untuk mengurangi

kadar air yang ada pada

sampel berbentuk

bahan segar, Adapun

waktu yang digunakan

24-48 jam.

2 Oven 105C Untuk mengurangi

kadar air yang ada pada

sampel berbentuk

bahan segar dengan

suhu yang lebih tinggi

dari oven 60C dengan

wakyu 12-24 jam.


3 Tanur Untuk mengabukan

sampel, serta untuk

mengetahui kandungan

anorganik dalam

bentuk mineral. Suhu

yang digunakan 500-

600C dalam waktu 6-8

jam.
4 Timbangan
Untuk menimbang
analitik
sampel, dalam bentuk

kecil (serbuk).

5 Desikator Menetralkan sampel

dan cawan, terdapat

silica/gel untuk

menyerab panas

dengan waktu 10-15

menit.

6 Cawan Mampu

porselin mempertahankan

sampel agar tidak

meleleh saat tidak

dipanaskan.

7 Spatula Untuk mengambel

sampel padat berupa

serbuk/butiran.

8 Gegep Untuk menepit cawan

porselin dari oven


9 Nampan Untuk menyimpan alat-

alat laboratorium yang

kecil.

10 Corong Untuk membantu

memasukan zat cair

kedalam wadah yang

mulutnya sempit.

11 Erlenmeyer Sebagai tempat zat cair

yang akan direaksikan

atau ditetetrasikan.

12. Kertas saring Digunakan untuk

saringan saat mengukur

serat kasar.
4.2. pembahasan

Adapun hasil dari pengamatan pengenalan alat-alat laboratorium memiliki

fungsi dan penggunaan yang berbeda.Meskipun ada juga fungsi dan

persamaannya hampir sama. Alat-alat ini juga terdiri dari beberapa yaitu sebagai

berikut:

Cawan Porselin berfungsi untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi,

mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga

menjadi bentuk stabil.Labu Erlenmeyer berfungsi untuk proses titrasi untuk

menampung larutan fariasi. yang akan dititrasi. Dalam mikrobiologi, erlenmeyer

digunakan untuk pembiakan mikroba. Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk

mengukur volume. Labu Erlenmeyer, juga dikenal sebagai labu berbentuk

kerucut, adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Memiliki tubuh

berbentuk kerucut, leher silinder dan dilengkapi dengan dasar yang datar.

Mikropipet berfungsi Memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil,

biasanya kurang dari 1000 µl. Gegep berfungsi untuk mengambil alat atau bahan

yang berbahaya juka tersentuh tangan.Eksikator berfungsi untuk menyimpan

bahan atau wadah sebelum dilakukan penimbangan. Selain itu juga untuk

menyimpan bahan agar tetap dalam kondisi kering.Tanur berfungsi untuk

mengabukan atau mengarangkan suatu zat. Tanur juga berfungsi sebagai alat
untuk menentukan kadar C-Organik pada pupuk organik dengan cara pengabuan.

Tanur mempunyai suhu yang tinggi hingga diatas 1000 derajat celcius.

Timbangan analitik befungsi membantu untuk mengukur berat bahan

yang nantinya akan di gunakan sebelum melakukan sebuah percobaan yang tentu

saja membutuhkan sebuah penimbangan. Silica gel mineral alami yang

dimurnikan dan diolah menjadi salah satu bentuk butiran atau manik-manik.

Sebagai pengering, ia memiliki ukuran pori rata-rata 2,4 nanometer dan memiliki

afinitas (memiliki link kekerabatan) yang kuat untuk molekul air.Spatula

berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai

untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan

spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji. Untuk

mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk

kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik

sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan

spatula logam.Oven berfungsi Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan

dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.Tanur

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi.


BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dilakukannya praktikum ini adalah :

1. yang dapat di ambil adalah Jenis alat yang paling sering digunakan

didalam laboratorium yaitu bahan gelas.Di dalam laboratorium kita harus

memperhatikan hal-hal yang berbahaya. Setiap alat ukur yang terdapat

dilaboratorium memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Di dalam

laboratorium kita harus teliti dalam menggunakan alat-alat yang ada di

dalam laboratorium karena alat-alat tersebut memiliki fungsi yang

berbeda-beda.

2. Kesalahan praktikan dalam menggunakan alat-alat dapat menghasilkan

data yang tidak sesuai. Penguasaan penggunaan alat dapat mempengaruhi

lancar atau tidaknya praktikum

5.2. Saran

Alat-alat laboratorium memiliki nama dan fungsi yang berbeda,mengetahui nama

dan fungsi alat-alat laboratorium. Memudahkan praktikan didalam melakukan

analisis.

Anda mungkin juga menyukai