Anda di halaman 1dari 21

Teknologi Bioproses

Semester IV 2017/2018

FERMENTASI JERAMI PADI

SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI

Disusun Oleh:

Nur Ash Shafani Tamar MDH / 331 16 027

Monita Cahyani / 331 16 031

Diah Fitriyanti / 331 16 053

Ikhsan Restu Pambudi / 331 16 058

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

APRIL 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah yang berjudul “Fermentasi Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak


Sapi” ini diajukan sebagai tugas dalam kurikulum Teknologi Bioproses tahun
ajaran 2017/2018 di Politeknik Negeri Ujung Pandang dan dinyatakan telah
mendapat persetujuan dan disahkan.

Nur Ash Shafani Tamar MDH (331 16 027)


Monita Cahyani (331 16 031)
Diah Fitriyanti (331 16 053)
Ikhsan Restu Pambudi (331 16 058)
Kelas : 2A

Makassar, 26 April 2018

Menyetujui,
Anggota Kelompok

Ikhsan Restu Pambudi


NIM: 331 16 058

Mengesahkan,
Dosen Pembimbing

Muhammad Saleh, S.T.,M.Si


NIP 196710081993031001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah yang berjudul “Fermentasi Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak
Sapi” ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca mengenai hal-hal yang berkaitan dengannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki terbatas. Oleh karena itu harapan kami kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Makassar, 26 April 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ 1


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. 2
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 6
BAB II TINJAUN PUSTAKA ........................................................................... 7
2.1 Definisi Pakan Ternak .................................................................................... 7
2.2 Jenis-Jenis Bahan Pakan Ternak .................................................................... 8
2.3 Fungsi Pakan Ternak ...................................................................................... 13
2.4 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Pakan Ternak Dari
Jerami Padi......................................................................................................14
2.5 Jerami Padi......................................................................................................16
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................... 17
3.1 Alat ................................................................................................................ 17
3.2 Bahan ............................................................................................................. 17
3.3 Cara Pembuatan Pakan Ternak Sapi dari Jerami Padi ................................... 17
3.4 Diagram Alir Dalam Membuat Pakan Ternak Sapi Dari Jerami Padi ........... 19
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 20
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
LAMPIRAN

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pekerjaan sebagian besar penduduk pedesaan adalah sebagai petani, terutama


menanam padi serta usaha lainnya seperti peternakan hewan sapi. Meskipun
peternakan sebagai usaha sampingan, namun peranan ternak nampaknya cukup
penting bagi penduduk di daerahnya masing-masing.Hampir setiap petani
umumnya memiliki hewan ternak. Namun secara umum, baik usaha pertanian
maupun peternakan di daerah pedesaan masih dilakukan secara tradisional,
sehingga tidak mengherankan bila hasil yang di peroleh relatif rendah. Belum ada
upaya untuk memelihara ternak secara intensif dengan cara mengandangkan dan
memberikan pakan secara cukup dan teratur, peternak biasanya membiarkan
hewan ternaknya mencari makan sendiri di padang rumput atau lahan sekitar
lingkungan desanya pada siang hari, sedangkan malam harinya mereka
mengandangkan atau menambatkan ternak mereka.

Rendahnya produksi ternak selain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan


peternak mengenai cara pemeliharaan ternak yang benar, juga di sebabkan oleh
mahalnya harga konsentrat dan sulitnya ditemukan lahan hijau pada saat-saat
tertentu. Dengan meningkatnya populasi ternak tentu membutuhkan lahan hijau
yang lebih banyak dan berkualitas tinggi.Namun penyediaan lahan hijau tersebut
mengalami berbagai hambatan yang cukup serius.Bukan saja karena semakin
menyempitnya lahan yang digunakan untuk menanam rumput akibat terus
meluasnya pemukiman penduduk, tetapi juga karena adanya musim kemarau yang
menyebabkan turunnya produksi hijauan. Oleh sebab itu pengembangan ternak
khususnya ruminansia dimasa mendatang akan lebih menguntungkan apabila
dapat mencari alternatif pengganti hijauan konvensional. Pemanfaatan limbah
pertanian seperti jerami padi sebagai pakan ternak di harapkan dapat menjawab
permasalahan tersebut, karena di daerah pedesaan jumlah jerami padi sangat
melimpah dan akan tersedia sepanjang tahun.

5
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana cara mengolah jerami padi menjadi pakan ternak sapi melalui
teknologi fermentasi?
2. Bagaimana cara pemanfaatan pakan ternak sapi dari jerami padi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara mengolah jerami padi menjadi pakan ternak sapi
melalui teknologi fermentasi.
2. Untuk mengetahui cara pemanfaatan pakan ternak sapi dari jerami padi.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pakan Ternak

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak


(peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber
energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang
terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang
kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang. Pada
umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi
kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung
di dalamnya. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber
energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan,
pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan
kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet,
crumble atau mash. Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah
sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik
maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu
kesehatan ternak. Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan
organik yang terkandung dalam bahan pakan seperti protein, lemak, serat kasar,
bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedangkan bahan anorganik seperti calsium,
phospor, magnesium, kalium, natrium.
Pakan yang baik untuk sapi adalah yang dapat memenuhi kebutuhan protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein berfungsi untuk mengganti sel-
sel yang telah rusak, membentuk sel-sel tubuh baru dan sumber energi.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan pembentukan lemak tubuh.
Lemak berfungsi untuk pembawa vitamin A, D, E, K dan juga sebagai sumber
energi. Pada sapi yang digemukkan secara setengah intensif (kereman) dan full
intensif (dry lot fattening) lapisan lemak dapat menyelimuti serabut otot sehingga
tekstur daging otot menjadi lembut (kualitas terbaik). Mineral diperlukan untuk
pembentukan jaringan tulang dan urat serta mempermudah proses pencernaan dan

7
penyerapan zat-zat makanan. Vitamin berfungsi untuk mempertahankan kekuatan
tubuh dan kondisi kesehatan.

2.2 Jenis-Jenis Bahan Pakan Ternak


Memang banyak jenis bahan makanan yang dapat digunakan untuk pakan
ternak. Tetapi, secara umum bahan pakan ternak dibagi menjadi 6 jenis, pakan
kasar, pakan penguat/ konsentrat, pakan fermentasi mineral, vitamin, dan pakan
tambahan.
1. Pakan Kasar
Pakan kasar adalah pakan yang bervolume besar tetapi berat dari setiap unit
volume-nya rendah. Makanan yang termasuk pakan kasar dapat berasal dari
hijauan, antara lain:
 Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman, rumput grinting, rumput
benggala, rumput kolonjono, rumput tuton.
 Daun leguminos.
 Sisa hasil panen seperti jerami, baik jerami padi, jerami kedelai, jerami
jagung, maupun jerami kacang tanah.
Pakan ternak yang berasal dari hijauan memiliki kandungan serat kasar sekitar
18% tetapi memiliki kandungan energi yang rendah. Hijauan yang menjadi
sumber nutrisi yang baik adalah hijauan yang mengandung protein kasar sebanyak
20 % total bahan kering seperti leguminosa/ kacang – kacangan.
Sedangkan, pakan dari sisa hasil panen seperti jerami, hanya memiliki
kandungan protein kasar sekitar 3 – 4 % bahan kering. Dari pakan hijau – hijauan
yang berasal dari daun dan rumput yang berkualitas, hewan ternak seperti sapi
hanya dapat berproduksi 70% dari kemampuan seharusnya.
Namun bagaimanapun juga, pakan kasar sangat diperlukan untuk hewan
ternak ruminansia karena memiliki serat kasar tinggi yang dibutuhkan untuk
merangsang rumen serta menentukan kadar lemak susu.

8
Jenis Rumput Unggulan Untuk Pakan Ternak Hijauan

a) Rumput Gajah
Rumput gajah toleran terhadap berbagai macam jenis tanah. Rumput gajah
dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, yang tahan terhadap
lingkungan sedang, serta curah hujan yang cukup, suka dengan tanah lempung
yang subur, tetapi tidak tahan terhadap genangan.
b) Rumput Benggala
Rumput jenis ini memiliki ciri–ciri bersifat perennial, batangnya kuat dan
tegak, serta membentuk rumpun dengan akar membentuk serabut dalam. Memiliki
bunga berwarna hijau atau keunguan. Rumput benggala tumbuh di daerah dataran
rendah sampai dataran tinggi 0 – 1200 meter di atas permukaan laut.
c) Rumput Raja
Pengembangan rumput raja biasanya dilakukan dengan stek batang atau pols
dan mampu tumbuh dengan baik pada daerah dengan tanah yang ringan sampai
berat. Rumput raja mampu hidup dan tumbuh di dataran dengan ketinggian 0-
3000 meter di atas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000
meter atau lebih.
Ciri – ciri rumput raja antara lain, berdaun tunggal, batang berbentuk persegi
dan silindris, berakar serabut, dan tumbuh di daerah yang kering. Memiliki
struktur daun yang kasar, batang keras dan tebal.Bentuk daunnya panjang, dengan
permukaan daun yang luas.
d) Rumput Meksiko
Seperti namanya, rumput ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah.Yang
dapat hidup di daerah tropis yang basah dan juga di daerah subtropis dengan tanah
berair. Serta memiliki ciri daun yang lebih lebar dari rumput jenis lain, dengan
panjang daun sekitar 1,5 meter dan memiliki lebar daun sekitar 10 centimeter.
Rumput meksiko dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki tanah
dengan struktur sedang ataupun berat, dengan ketinggian sampai 1200 meter di
atas permukaan air laut. Serta curah hujan 2000 meter per tahunnya.

9
e) Rumput Setaria
Rumput setaria atau sering juga dikenal dengan nama Rumput Golden
Timothy yang berasal dari Afrika dan memiliki siklus hidup parenial. Cirinya
tumbuh membentuk rumpun yang kuat dan lebat, dengan daun yang lebar dan
sedikit berbulu pada bagian permukaan atasnya.
Rumput Setaria kalau sudah berumur cukup dewasa, maka dapat tumbuh
hingga mencapai ketinggian 180 centimeter. Memiliki karakter yang tahan
terhadap lingkungan kering maupun bergenang. Dapat hidup pada dataran dengan
ketinggian 1000 kaki, dengan curah hujan 25 inchi/ tahunnya.
2. Pakan Penguat (Konsentrat)
Pakan penguat atau disebut juga konsentrat adalah pakan ternak yang
memiliki kandungan serat kasar rendah, dibawah 18%. Nutrisi utama dari pakan
konsentrat berupa energi dan protein. Ada dua perbedaan konsentrat, yakni
konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein.
Konsentrat sumber energi adalah konsentrat yang memiliki kadar protein
kurang dari 20%. Sebaliknya, konsentrat sumber protein adalah konsentrat yang
memiliki kadar protein di atas 20%.
Konsentrat merupakan suatu bahan pakan ternak yang diberikan bersamaan
dengan bahan pakan ternak lainnya untuk meningkatkan kandungan gizi pakan
ternak yang dicampurkan sebagai pakan pelengkap.
Perternak sapi perah, agar dapat menjaga produksi susu sapi, pakan ternak
yang diberikan harus sebagian besar dari pakan ternak konsentrat. Karena sapi
yang hanya diberikan pakan ternak dari hijauan akan memproduksi susu 30%
lebih rendah dari sapi yang diberikan pakan ternak hijauan yang juga ditambahkan
dengan pemberian pakan ternak konsentrat. Sebab, sapi tidak mampu menampung
pakan kasar sesuai dengan energi yang dibutuhkan.Karenanya, untuk mencukupi
energi, maka diperlukanlah tambahan pakan konsentrat. Pakan konsentrat bisa
berasal,
a. Dari hewan:
 Tepung daging

10
 Tepung daging dan tulang
 Tepung darah
 Tepung bulu
 Tepung cacing
 Hasil sampingan pengolahan ikan, yaitu tepung ikan
 Hasil sampingan pengolahan susu seperti lemak susu dan bubuk susu skim.
Untuk pakan ternak konsentrat yang berasal dari hewan ditandai dengan
protein kualitas tinggi yang jumlahnya relatif banyak, serta kandungan mineral
yang cukup tinggi juga. Mengandung protein lebih dari 47%, mineral Ca lebih
dari 1%, P lebih dari 1,5%, dan serat kasar kurang dari 2,5%.
b. Dari tumbuhan:
 Hasil panen pertanian seperti kedelai, kacang hijau, jagung, dan yang lainnya.
 Sisa industri pertanian seperti bungkil kelapa/ kelapa sawit, bungkil wijen,
bungkil kedelai, biji palm, biji karet, ampas tahu, dedak sekam padi, dan yang
lainnya.
Pakan ternak konsentrat memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi.
Kelompok yang memiliki kandungan terbanyak seperti jagung, biji – bijian,
sorghum, yang SE dan TDN yang tinggi, serat kasar yang rendah, kandungan
protein kasar sedang, serta kandungan mineral yang bervariasi.
Pakan ternak konsentrat yang berasal dari tumbuhan memiliki kandungan protein
47%, mineral Ca kurang dari 1%, P kurang dari 1,5 %, dan serat kasar yang lebih
dari 2,5%.
Agar dapat sesuai sasaran yang diinginkan, maka penggunaan pakan ternak
konsentrat harus memperhatikan 2 hal berikut ini:
1) Pemberian pakan ternak konsentrat harus memperhatikan kebutuhan nutrisi
hewan ternak, jangan sampai pemberian pakan ternak konsentrat terlalu
berlebihan karena konsentrat hanyalah penguat atau pakan tambahan untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi saja.
2) Pemberian pakan ternak konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah
produksinya, susu ataupun daging.

11
3. Pakan Fermentasi
Pakan fementasi adalah hasil dari proses amoniasi, atau sering juga disebut
sebagai peragian/ pemerana. Tujuan pembuatan pakan fermentasi adalah untuk
memaksimalkan pengawetan kandungan gizi pada pakan hijauan ataupun bahan
pakan lainnya agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tanpa mengurangi
jumlah nutrisinya.
Kebutuhan gizi dan nutrisi yang tercukupi, maka banyak efek positif yang
didapatkan. Kualitas hewan ternak yang semakin baik yang sudah pasti akan
berdampak pada nilai jual hewan ternak.
Dengan menggunakan metode fermentasi, maka penyediaan pakan ternak
akan lebih efisien. Adapun ciri – ciri dari pakan fermentasi yang sudah jadi,
seperti ada peningkatan suhu, ada perubahan warna, dan menjadi lebih lapuk/
empuk.
4. Mineral
Mineral atau zat – zat garam sangat dibutuhkan untuk hewat ternak perah. Zat
anorganik seperti : Kalsium, Kalium, Zat besi, Fosfat, Natrium, Magnesium, dan
yang lainnya adalah macam – macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh hewan
ternak.
Tambahan mineral memang dibutuhkan sebagai tambahan pada beberapa
pakan ternak, tetapi tidak semua, karena sebagian besar mineral tersebut dapat
diperoleh dari bahan – bahan makanan ternak yang diberikan.Maka dari itu sangat
penting untuk mengetahui kandungan dari pakan ternak yang diberikan, apakah
sudah mencukupi kebutuhan mineral hewan ternak atau tidak.
5. Vitamin
Vitamin sangat penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan, dan menjaga
fungsi alami dari sistem tubuh hewan ternak.
Ada dua 2 kelompok vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak, yaitu
vitamin yang larut dalam air diantaranya vitamin B kompleks, B6, B12, C, biotin,
kholin, inondol, niacin.Dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin, A, D,
E, dan K.

12
Memang vitamin hanya sedikit yang dibutuhkan, tetapi hal ini sama sekali
tidak boleh diabaikan karena tidak semua bahan pakan ternak mengandung
vitamin yang lengkap, mengingat resiko dari hewan ternak yang jika kekurangan
vitamin maka dapat mengakibatkan tubuh hewan ternak lemah, sakit – sakitan,
dan bahkan kematian.
6. Pakan Tambahan
Pakan tambahan adalah pakan yang digunakan hanya sebagai tambahan dan
bukanlah untuk konsumsi pokok bagi hewan ternak. Pakan tambahan yang
dimaksudkan adalah produk yang tidak bernutrisi, namun berguna untuk menjaga
kesehatan, mencegah penyakit, ataupun menyembuhkan hewan
ternak.Diantaranya, antibiotik, anti toksin, obat cacing, hormon, dan yang lainnya.
Pada pemberian antibiotik sendiri, dimaksudkan untuk memodifikasi
keseimbangan bakteri yang berada dalam saluran pencernaan hewan ternak.
Keseimbangan antara bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan
akan mencegah terjadinya penurunan produksi ternak.

2.3 Fungsi Pakan Ternak

1) Sumber Energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang
kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi serat kasar di
bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energy dibedakan
menjadi empat kelompok, yaitu:
 Kelompok serealia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)
 Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan)
 Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
 Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah,
rumput benggala dan rumput setaria).

2) Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang
mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:

13
 Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-
daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela
rambat, ganggang dan bungkil)
 Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra,
gamal dan sentero
 Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan
sebagainya).
3) Sumber Vitamin dan Mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun
hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat
bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan,
jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa
perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan pakan
akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. Saat ini
bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran
bebas yang dikemas khusus dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan
sebagai campuran pakan, misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral.

2.4 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Pakan Ternak Dari
Jerami Padi
Untuk memenuhi kebutuhan ternak, penggunaan rumput apalagi jerami padi
sebagai pakan perlu disertai pemberian pakan konsentrat. Imbangan antara hijauan
dengan konsentrat sangat bervariasi tergantung ternak dan produksi ternak yang
diharapkan. Konsentrat dapat diartikan sebagai bahan pakan berkadar serat kasar
rendah yang digunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian
nutrien dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur
sebagai pakan lengkap.
Jumlah penggunaan jerami padi sebagai pakan alternatif pengganti hijauan
tergantung beberapa hal antara lain:
a. Palatabilitas yang berhubungan dengan macam varietas
b. Bentuk fisik: jerami utuh, dicincang (chopped), digiling atau dibuat pellet

14
c. Macam perlakuan yang dilakukan meliputi tipe dan levelnya baik secara
kimia maupun biologi
d. Suplementasi yang diberikan berupa energi atau protein atau kedua-duanya
e. Imbangan mineral baik makro maupun mikro dan suplementasinya
f. Laju kecernaan berhubungan erat dengan kualitas jerami atau ukuran
partikelnya
Efektivitas penggunaan jerami tanpa perlakuan (untreated) untuk pakan
tergantung pada karakteristik selulemya yaitu kandungan isi sel, dinding sel
berikut komponen penyusunnya (selulosa, hemiselulosa, lignin, dan silika), yang
sangat bervariasi. Selulosa selalu terdapat dalam bentuk ikatan yang tertutup
dengan lignin menjadi lignoselulosa yang tidak siap difermentasi mikroba
rumen.Selulosa menambah kekuatan tarik, sedangkan lignin menambah resistensi
terhadap penekanan. Keberadaan silika sama dengan lignin yaitu menambah
kekuatan struktur Oleh karena itu apabila bahan pakan kandungan lignin, selulosa,
dan silikanya tinggi akan sukar dicerna. Variasi kecernaan jerami padi
disebabkan:
1) Bawaan meliputi: macam varietas, lingkungan, cara panen, dan penanganan
2) Cara pemberian, yakni tingkat pemberian dan komposisi pakan yang
diberikan, disuplementasi berupa apa dan pada tingkat berapa suplemen
diberikan
3) Perlakuan (treatment) atau pradigesti baik secara fisik, kimia, maupun
biologi.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh
disimpan dalam 2 minggu, tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak
lembap) dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Apabila pakan dibeli
di pabrik sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan
kualitas yang baik. Kualitas pakan dapat menentukan kualitas ternak. Jika pakan
disimpan dalam wadah, sebaiknya wadah tersebut ditutup rapat dan tidak ada
udara yang masuk. Pakan yang terkontaminasi udara lembap akan berjamur.

15
2.5 Jerami Padi
Jerami adalah hasil samping usaha pertanian berupa tangkai dan batang
tanaman serealia yang telah kering, setelah biji-bijiannya dipisahkan. Jerami padi
dapat digunakan sebagai sumber pakan untuk ternak ruminansia (sapi) terutama
oleh petani skala kecil di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Di
Indonesia, jerami banyak dimanfaatkan sebagai pakan basal ternak ruminansia
(sapi), pupuk tanaman produksi, karena sangat melimpah serta murah.
Pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak terutama dilakukan pada saat musim
kemarau dimana para peternak sulit untuk memperoleh hijauan berkualitas tinggi
(Cas-tillo et al., 1982). Sebagai sumber pakan, jerami mempunyai beberapa
kelemahan yaitu kandungan lignin dan silika yang tinggi tetapi rendah energi,
protein, mineral dan vitamin. Selain rendah nilai nutrisi, kecernaan jerami juga
rendah karena sulit didegradasi oleh mikroba rumen (Van Soest, 2006; Sarnklong
et al., 2010). Selain hal ter-sebut diatas, kelemahan yang lain adalah karena jerami
memiliki faktor pembatas seperti zat anti nutrisi (Mathius dan Sinurat, 2001) serta
palatabilitasnya rendah (Tillman et al., 1998). Kecernaan yang rendah pada jerami
padi merupakan akibat dari struktur jaringan penyangga tanaman yang sudah tua.
Jaringan tersebut sudah mengalami proses lignifikasi, sehingga lignoselulosa dan
lignohemiselulosa sulit dicerna (Balasubramanian, 2013). Berbagai upaya telah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi, baik dengan cara
fisik/mekanik, kimia maupun biologis. Upaya-upaya tersebut terutama bertujuan
untuk meningkatkan nilai nutrisi, palatabilitas dan kecernaan, sehingga
diharapkan dapat menjamin ketersediaan pakan secara berkelanjutan.

16
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan sebagai berikut:


1. Alat pencacah rumput
2. Terpal plastik
3. Alat penyemprot air
4. Karung

3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Jerami padi
2. Air
3. Starbio
4. Urea
5. Molase/gula pasir
6. Dedak Padi

3.3 Cara Pembuatan Pakan Ternak Sapi dari Jerami Padi

Target 20 ekor sapi. Untuk sehari pakan diberikan sebanyak 8-9 kg/ekor.
Adapun proses pengolahan fermentasi padi dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Menyiapkan Bahan
 Menyiapkan sebanyak 500 gram gula pasir dan dilarutkan dalam 45 liter air.
 Menyiapkan 600 gram starbio, dan 500 gram urea
 Mengeringkan jerami padi hingga kering kemudian ditebar diatas terpal dan
disusun setebal kurang lebih 20-25 cm kemudian dipadatkan dengan cara
diinjak-injak

17
2. Pencampuran jerami padi dengan Bahan Starbio, Urea, Larutan
Gula Pasir dan Dedak Padi
 Menaburi dedak secukupnya kemudian menaburi starbio dan urea
menggunakan tangan keatas lapisan jerami padi yang pertama secukupnya
serta menyemprotkan larutan gula pasir menggunakan alat penyemprot.
 Menyusun lagi jerami padi setebal 20-25 cm dan dipadatkan lagi dengan cara
diinjak-injak kemudian ditaburi lagi dengan sisa dedak serta urea, dan larutan
gula kembali hingga seluruh jerami habis.
 Setelah jerami padi habis dan sudah ditumpuk serta dipadatkan, tumpukan
jerami ditutup dengan terpal plastik dan diusahakan tidak ada udara yang
terperangkap dalam terpal.
Tujuan menaburkan dedak padi keatas permukaan jerami agar menutupi pori-pori
jerami sehingga mencegah masuknya udara. Setelah ditumpuk, menutupi
tumpukan terpal plastik serta biarkan selama kurang lebih seminggu. Penggunaan
starbio, urea dan gula pasir pada proses fermentasi bertujuan untuk menambah
nilai nutrisi yang akan dihasilkan dan mempercepat proses fermentasi. Starbio
berupa serbuk berwarna coklat sebagai fermentator yang membuat jerami menjadi
lebih lunak dan meningkatkan kadar protein.

3. Proses Fermentasi

Setelah seminggu jerami fermentasi siap dipanen, dengan membuka terpal.


Jerami yang telah memiliki ciri-ciri berwarna cokelat, memiliki pH 3,8-4,2,
teksturnya lembut dan bila dikepal tidak keluar air serta tidak berbau busuk
kemudian diangin-anginkan agar bau asamnya hilang.

4. Proses Mencacah Jerami Fermentasi

Sebelum diberikan kepada ternak jerami fermentasi dicacah terlebih dahulu


untuk meningkatkan palatabilitas dan memudahkan dalam mengkonsumsi jerami,
setelah dicacah jerami kemudian dimasukkan kedalam karung sehingga mudah
untuk disimpan.

18
5. Pemberian Pakan Pada Sapi

Pemberian pakan dilakukan sehari 2 kali, pada pagi hari diberi konsetrat atau
dedak padi, sedangkan jerami fermentasi sebanyak 8-9 Kg/ekor/hari diberikan 2
kali pagi dan sore. Pemberian konsetrat atau dedak 2-3 Kg/ekor/hari dilakukan
dipagi hari 2 jam sebelum pemberian jerami fermentasi tujuannya yaitu untuk
meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum. Serta diberikan
air untuk diminum oleh sapi.

3.4 Diagram Alir Dalam Membuat Pakan Ternak Sapi Dari Jerami Padi
Adapun diagram alir dalam membuat pakan ternak sapi dari jerami padi yaitu:

Pencampuran
Dengan Proses
Pemberian
Menyiapkan Bahan Proses Mencacah
Pakan Pada
Bahan Starbio, Urea, Fermentasi Jerami
Sapi
Gula Pasir Fermentasi
dan Dedak

19
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil metode penelitian dapat disimpulkan bahwa :


 Pembuatan pakan ternak dari jerami padi dilakukan dengan metode
fermentasi dengan penambahan Starbio, Urea dan Gula Pasir. Dimana
penambahan starbio, urea dan gula pasir berfungsi untuk melunakkan jerami
padi dan meningkatkan kadar protein karena jerami padi kecernaannya sangat
rendah dan kandungan proteinnya sangat rendah.
 Pemberian pakan dilakukan sehari 2 kali, pada pagi hari diberi konsetrat atau
dedak padi, sedangkan jerami fermentasi sebanyak 8-9 Kg/ekor/hari diberikan
2 kali pagi dan sore. Pemberian konsetrat atau dedak 2-3 Kg/ekor/hari
dilakukan dipagi hari 2 jam sebelum pemberian jerami fermentasi tujuannya
yaitu untuk meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum.
Serta diberikan air untuk diminum oleh sapi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Yanuartono, dkk. 2017. Potensi Jerami Sebagai Pakan Ternak Ruminansia.


Yogyakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Gadjah Mada.
Yusriani1, dkk. 2015. Kajian Pemanfaatan Limbah Jerami Sebagai Pakan Ternak
Sapi di Provinsi Aceh. Banda Aceh: Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah.
Mulijanti, dkk. 2014. Pemanfaatan Dedak Padi dan Jerami Fermentasi pada
Usaha Penggemukan Sapi Potong di Jawa Barat. Jawa Barat. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian.

21

Anda mungkin juga menyukai