Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakansumberkehidupan, tanpa air tidakadamakhluk yang


dapathidup.Secara fisiologis, air berperan untuk keberlangsungan proses biologis
dan kimiawi dalam tubuh. Selain itu, air juga berperan untuk mengangkut nutrisi
maupun sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh. Humans are
altering hydrological cycles on local to global scalesthrough the construction of
impoundments, the extraction of water,and climate change( Gownaris et al,
2018).Air juga sangat dibutuhkan pada tanaman karena merupakan 
bahanpenyusunutamadaripadaprotoplasma sel.
Di sampingitu, air adalah komponen utama dalam proses fotosintesis,
pengangkutan assimilasi hasil proses ini kebagian-bagian tanaman hanya
dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman.Dengan peranan tersebut,
jumlahpemakaian air
olehtanamanakanberkorelasiposistifdenganproduksibiomasetanaman,
hanyasebagiankecildari air yang diserapakanmenguapmelalui stomata ataumelalui
proses transpirasi (Harwati, 2007).Pada  tanaman, air diserap oleh akar.
Penyerapan air olehakarinisangatdipengaruhiolehkeadaanlingkunganyaitu air yang
tersediadalamtanah, temperature tanah, aerasitanahdankonsentrasilarutantanah.
Air yang bisa diserap oleh akar disebut juga sebagai air kapiler yaitu air terdapat
di porimikrotanah, melapisibutirantanah, diikatlonggarolehpartikeltanah dan
dapatdilepaskanolehperakaran. Sedangkan jenis air lainya yaitu air gravitasi dan
air higroskopis tidak dapat diserap oleh sistem perakaran.
Kebutuhan air padatanamandidefinisikansebagaijumlah air yang
dibutuhkanolehtanamanpadasuatuperiodeuntukdapattumbuhdanproduksisecara
normal. Kebutuhan setiap tumbuhan terhadap air berbeda beda tergantung pada
bentuk, jenis, umur, media tanam, kondisi lingkungan sekitar tanaman dan musim
sehingga setiap tumbuhan memiliki batas kadar air tertentu untuk pertumbuhanya.
Apabilakadar air dalam tumbuhan  terlalubanyakhingga
menimbulkangenanganseringmenimbulkancekamanaerasidanjikajumlahnyaterlalu
sedikit, seringmenimbulkancekamankekeringan. Oleh karena itu, sebaiknya kadar

1
air dalam tanaman harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, tidak kurang, juga
tidak lebih.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh genangan air terhadap pertumbuhan dan


produktivitas tanaman ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

Salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar anatara 90%
untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua
sedangkan tanaman yang mengandung minyak , kandungan airnya sangat sedikit.
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di
tahan oleh butir-butir tanah . air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah
ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun senbelumnya. Peranan
air bagi tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses fisiologis dan biologi
pertumbuhannya yaitu :
a) Aktivator enzim
b) Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
c) Sumber H dalam fotosintesis
d) Penghasil O2 dalam fotosintesis
e) Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
f) Menjaga Ψp sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran,
pemanjangan sel, mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga
(misal epinasti)
g) Pemacu respirasi
h) Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
i) Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
j) Agensia penyebaran benih tanaman
k) Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh

Pada kondisi alami, tanaman sering tergenang air, baik sementara maupun
permanen. Genangan air secara drastis mempengaruhi fisika kimia tanah, terutama
potensial redoks, pH dan O2 tanah. Soil waterlogging has long been identified as
a major abiotic stress and the constraints it improses on roots have marked effects
on plant growth and development. When such events take place in the spring, they
can greatly reduce seed germination and seeding estabilishment. Thus, soil
waterlogging is an important factor affecting the growth, development and
survival of numerous plant species, not only in natural ecosystems but also in

3
agricultural and holticulutral systems (Parent et al., 2008). Dengan demikian,
kondisi hipoksia atau anoksia sering dialami oleh sistem perakaran tanaman.
Kondisi anoksia adalah kondisi ekstrem yang terjadi ketika kehilangan simpanan
oksigen, anoksia biasanya berkembang dari kondisi hipoksia yang tak tertangani.
Kondisi hipoksia itu sendiri adalah kondisi jaringan yang kekurangan asupan
oksigen. Kondisi O2 yang terbatas ini mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, dan kelangsungan hidup tanaman. Salah satu respons terbaik
tanaman terhadap genangan air tanah adalah beralih dari metabolisme respirasi
aerobik kepada respirasi fermentatif anaerob.
Kenyataannya, kebanyakan protein yang terbentuk selama kondisi
hipoksia adalah enzim-enzim yang terlibat dalam pembentukan jalur fermentasi
ini. Karena sel tanaman perlu menjaga pasokan ATP secara terus menerus, maka
penggunaan akseptor elektron alternatif dan atau jalur alternatif merupakan
elemen kunci untuk bertahan hidup dalam kondisi tergenang air tanah. Respons
tanaman dapat juga berupa menurunnya konduktansi stomata dan fotosintesis,
serta konduktivitas hidrolik akar. Perubahan fisiologis ini pada gilirannya
mempengaruhi cadangan dan translokasi karbohidrat. Kenyataannya, penggunaan
karbohidrat yang efisien bisa menjadi pembeda antara spesies yang toleran dan
yang tidak toleran. Adaptasi lain yang diamati adalah perubahan morfologi yang
terdiri dari pembentukan lentisel hipertrofi, inisiasi akar adventif dan atau
perkembangan aerenkhima.
Genangan air dapat menurunkan produktivitas tanaman, contohnya kacang
kedelai. Penurunan hasil tanaman kedelaidisebabkan oleh terhambatnya
pertumbuhantanaman kedelai pada tanah yang tergenang.Bunga, polong, dan biji
dibentuk selama fase pembungaan-pengisian polong,sehingga genangan air
selama fase generatif akan menyebabkan penurunan hasil yangterbesar. Selain itu,
penggenangan selamafase pembungaan-pengisian polong akan meningkatkan
gugurnya bunga dan polongmuda (Arifin dkk, 2017).Begitupun pada tanaman
kunyit, Kunyit juga tidak tahan terhadapgenangan air. Genangan air
dapatmenyebabkan kebusukan pada rimpang (Ratri dkk, 2015). Semakin lama
kondisi tanah tergenang makakonsentrasi Fe di dalam tanah akan menurunseiring
dengan peningkatan pH. Peningkatankonsentrasi kelarutan Fe pada tanah di

4
awalpenggenangan (minggu ke-0 sampai minggu ke-2) dapat menguntungkan
tanaman karenadapat membantu pertumbuhan awal tanaman,namun dapat
menjadi racun bagi tanamanapabila konsentrasi Fe tersedia terlalu banyak
(Kusumaningtyas dkk, 2015).

5
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Genangan air sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas


tanaman, genangan dapat menyebabkan kebusukan pada rimpang, menurunnya
konduktansi stomata dan fotosintesis, serta konduktivitas hidrolik akar,
konsentrasi Fe di dalam tanah akan menurun seiring dengan peningkatan pH, serta
gangguan fisika kimia tanah, terutama potensial redoks, pH dan O2 tanah.

3.2. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran
daridosen dan mahasiswa sebagai pembaca untuk perbaikan makalah ini. Semoga
makalah inibermanfaat untuk mengetahui dan menambah wawasan yang lebih
luas untuk kearah yang lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J., Mimi, A., dan Umar, D. 2017. Pertumbuhan dan Hasil Sembilan
Kultivar Unggul Kedelai (Glycine max L.) pada Genangan Air Berbagai
Fase Vegetatif dan Fase Generatif. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan.
5(1).
Gownaris, N.J. 2018. Water Level Fluctuations and the Ecosystem Functioning of
Lakes. Journal of Great Lakes Research. 2(1)
Harwati, T. 2007. PengaruhKekurangan Air (Water Deficit) terhadap
Pertumbuhandan PerkembanganTanamanTembakau.JurnalInovasi
Pertanian.6(1).
Kusumaningtyas, A.S., Cahyono, P., dan Sudarto. 2Ti015. Pengaruh Tinggi Muka
Air Tanah terhadap pH, Eh, Al, Mn dan P terlarut pada Tanaman Nanas
Klon GP3 di Ultisol. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 2(1).
Parent, C., Nicole, C., and Audrey, B. 2008. An Overview of Plant Responses to
Soil Waterlogging. Journal of Plant Stress. 2(1).
Ratri, A.D., Bambang, P., dan Ahmad, Y. 2015.Efek Naungan dan Cekaman Air
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kunyit di Kismantoro, Wonogiri. Jurnal
Agrikultur. 30(1).

Anda mungkin juga menyukai