E. Langkah Kerja
1. Darah pada tabung vakum EDTA harus dihomogenkan lebih dahulu agar plasma darah
bercampur dengan sel-sel darah.
2. Darah diambil menggunakan pipet tetes
3. Sebanyak satu tetes sampel darah diteteskan pada salah satu ujung objek glass, selanjutnya dengan
menggunakan salah satu sisi dari glass objek yang lain dilakukan ulas darah (kemiringan
± 60O) dan dibiarkan hingga kering.
4. Preparat ulas dimasukkan kedalam larutan methanol selama ± 5 menit lalu dimasukkan
ke dalam larutan pewarna giemsa 10 % selama ± 25 menit
5. Setelah itu bilas dengan aquadest/air mengalir dan ditunggu sampai kering.
6. Lanjut identifikasi sel darah. Pemeriksaan dengan mikroskop dilakukan dengan pembesaran 40X
Catatan : fungsi metanol untuk fiksasi, yaitu untuk membunuh sel-sel pada sediaan tanpa mengubah posisi
(struktur) organel yang ada di dalamnya sedangkan pewarna giemsa 10% sebagai pewarna yang umum
digunakan agar sediaan terlihat lebih jelas.
Bain, B.J.. 2014. Blood cells: a practical guide. John Wiley & Sons. Barcia, J.J. 2007. The
Giemsa Stain: Its History and Applications. International Journal of Surgical Pathology.
15 (3) : 292- 296. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI). 2008.
Pedoman Praktek Laboratorium yang Benar (Good Laboratory Practice). Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Alfamedia dan Kanal Medika,
Yogyakarta.
Rodak, B.F., George, A. F, and Kathryn, D. 2007. Hematology: Clinical Principles and
Applications. Sanders Elsevier. USA. Sastroasmoro, S., dan Ismael, S. 2011. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis, Edisi Ke-4. Sagung Seto, Jakarta.