Oleh:
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua
bagian besar. Darah terdiri dari dua komponen utama yaitu plasma darah sebesar
darah atau cairan yang berwarna kekuning-kuningan yang terdiri atas 91% air, 8%
protein terlarut, 1% asam organik dan 1% garam. Darah memiliki peranan dalam
tubuh ternak, antara lain membawah nutrient, mengangkut oksigen dan karbon
dioksida, serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh. Darah sebagi media
komponen darah dapat digunakan sebagai indicator yang baik untuk status
kecukupan nutrien.
pengamatan pada bahan. Sediaan preparat adalah salah satu upayah teknik
menggunakan bahan berupa zat cair seperti darah. Hasil pembuatan preparat apus
darah yang telah dilakukan yaitu dengan perbesaran 40X nampak eritrosit
berwarna merah dengan bentuknya yang bikonkaf, hasil nampak eritrosit tidak
cairan tubuh misalnya darah. Pemeriksaan preparat apus darah tepi merupakan
darah tepi seperti morfologi sel (eritrosit, leukosit dan trombosit), menentukan
adanya parasit.
pembuatan preparat ulas darah/sediaan apus darah tepi dengan pewarna giemsa.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat membuat preparat ulas
1.3. Manfaat
dalam pembuatan preparat ulas darah/sediaan apus darah tepi dengan pewarna
giemsa.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 1.
berikut:
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapat dilihat pada
Tabel.2 berikut:
1. Darah pada tabung vakum EDTA harus dihomogenkan lebih dahulu agar
3. Sebanyak satu tetes sampel darah diteteskan pada salah satu ujung pbjek
glass, selanjutnya dengan menggunakan salah satu sisi dari glass objek
kering.
5. Setelah itu bilas dengan aquades/air mengalir dan ditunggu sampai kering
Memasuki Laboratorium
Melakukan Respon
Membuat Laporan
III. PEMBAHASAN
3.1. Pembahasan
tahapan pertama Darah pada tabung vakum EDTA harus dihomogenkan lebih
dahulu agar plasma darah bercampur dengan sel-sel darah. Hal ini sesuai dengan
trombosit, dan penetapan laju endap darah. Darah diambil menggunakan pipet
tetes, Sebanyak satu tetes sampel darah diteteskan pada salah satu ujung objek
glass, selanjutnya dengan menggunakan salah satu sisi dari glass objek yang
dilakukan ulas darah (±kemiringan 60⸰) dan dibiarkan hingga kering. Preparat
untuk menghidupkan sel-sel mati. Hal ini sesuai dengan pendapat (Bachri, 2011)
bahwa methanol digunakan untuk menghidupkan sel-sel yang mati dan untuk
menit, larutan giemsa digunakan untuk pewarnaan pemilihan yang lebih jelas dan
memperjelas sel darah. Setelah itu bilas dengan aquades/air mengalir dan ditunggu
pewarnaan Romanowsky. Hal ini sesuai dengan pendapat (Bain, 2014) yang
apusan darah tepi. Pewarna Giemsa berfungsi untuk mewarnai sel agar
dapatdibedakan antara bagian satu dengan bagian yang lainnya karena setiap
bagian sel memiliki tingkat penyerapan zat warna yang berbeda-beda. Setelah itu
dicuci dengan menggunakan air kran mula-mula dengan aliran lambat kemudian
4.1. Kesimpulan
bahwa, pembuatan preparat dilakukan dengan tahapan yaitu Darah pada tabung
vakum EDTA harus dihomogenkan lebih dahulu agar plasma darah bercampur
dengan sel-sel darah, Darah diambil menggunakan pipet tetes, Sebanyak satu tetes
sampel darah diteteskan pada salah satu ujung pbjek glass, selanjutnya dengan
menggunakan salah satu sisi dari glass objek yang dilakukan ulas darah
pewarna giemsa 10% selama 25 menit, Setelah itu bilas dengan aquades/air
mengalir dan ditunggu sampai kering, Lanjut identifikasi sel darah, pemeriksaan
4.2. Saran
Saran yang bisa saya berikan pada praktikum ini yaitu diharapkan pada semua
praktikan lebih teliti lagi dalam pembuatan preparat ulas darah ini agar dapat
Bain BJ. 2014. The Giemsa Stain: Its History and Applications. International
Journal of Surgical Pathology. 15 (3) : 292- 296.
Bachri MS. 2011. Efek Hepatopropektif Ekstrak Metanol Jahe Merah (Zingiber
officinale Roscoe) pada Mencit Jantan yang Diinduksi CCI4. Jurnal Ilmiah
Kefarmasian. Vol. 01 (2) : 35-41.
Kiswari, R., 2014. Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pramudianti, dkk. (2013). Gambaran Morfologi Eritrosit dan Kadar Hemoglobin
Pada Petani Perokok Aktif di Desa Suruhan KidulKecamatan Bandung
Kabupaten Tulungagung. Jurnal Analis Kesehatan Sains. Vol. 01 (4): 125-
145.
Subiyono M. 2016. Gambaran Glukosa Darah Metode GOD-PAP 9Glucose
Oxside- Peroxidase Aminoantypirin) Sampel Serum dan Plasma EDTA
(Ethylen Diamin Terta Acetat). Jurnal Teknologi Laboratorium. Vol. 05
(1) : 45-48.
LAMPIRAN