Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN DARAH IKAN NILA


Dosen Pengampu : Ibu Zakiyah Widowati, S.Pi., M.Si

Di Susun Oleh Anggota Kelompok 4 :

1. Yosea Aji Prakoso


2. Afzal Lugat Nugraha
3. Tito Kurniawan
4. Muhammad Dimas Daffa

PROGRAM STUDI AQUACULTURE


POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKAKAN
JAKARTA 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................6
PENUTUP...........................................................................................................................6
LAMPIRAN............................................................................................................................7

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan apusan darah tepi mampu menilai morfologi sel (eritrosit, leukosit,
trombosit), menentukan jumlah dan jenis leukosit, mengestimasi jumlah trombosit dan
mengidentifikasi adanya parasit
Pemeriksaan preparat apus darah tepi merupakan bagian yang penting dari rangkaian
pemeriksaan hematologi. Keunggulan dari pemeriksaan apus darah tepi ialah mampu
menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti morfologi sel (eritrosit, leukosit, trombosit),
menentukan jumlah dan jenis leukosit, mengestimasi jumlah trombosit dan
mengidentifikasi adanya parasit (Riswanto, 2013).

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya pewarnaan pada preparat apus darah tepi yaitu agar memudahkan
dalam melihat berbagai jenis sel dan juga dalam mengevaluasi morfologi dari sel-sel
tersebut (Rodak, et al., 2007). International Council for Standardization in Haematology
(ICSH) merekomendasikan metode pewarnaan Romanowsky karena pewarnaan ini
mampu memberikan hasil memuaskan pada apusan darah tepi (Bain, 2014).

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 25 januari 2024
di Laboratorium Kesehatan Ikan, Politeknik Ahli Usaha Perikanan Kampus
Jakarta pukul 09.00 – 11.30 WIB

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Bahan

● Ikan nila

● Methanol

● Zat antikuagulan (Heparin 50 – 100 usp Unit/mL,

● Air mengalir / Aquadest

● Pewarna Giemsa Working Solution

● Object Glass

● Sutikan

● Pipet tetes

● Mikroskop

● Nampan

2.2 Prosedur Pemeriksaan Darah


1. Lumuri syringe dengan zat antikoagulan hingga membasahi
dindingnya.
2. Ambil darah dari jantung (encerkan dengan naCI fisiologis 50:50) atau
dari linear lateralis (tidak usah diencerkan).
3. Letakkan sedikit mungkin pada gelas objek dan buat apusan seperti pada
gambar di samping.
4. Kering anginkan, dan fiksasi dengan methanol. Kemudian warnai.
5. Amati di bawah mikroskop
2.3 Prosedur Pewarnaan Darah (Pewarnaan Giemsa)
1. Buat apusan darah pada gelas objek setipis mungkin. Biarkan kering di
udara.
2. Fiksasi dengan methanol selama 1 menit.
3. Buang methanol yang tersisa.
4. Genangi dengan pewarna Giemsa working solution selama 20-30 menit.
5. Cuci dengan air mengalir untuk membersihkan sisa endapan dari pewarna.
Dan keringkan dalam udara.

2.4 Pembahasan

4
Pengecekan darah ikan di bawah mikroskop biasanya dilakukan untuk
memeriksa komponen sel dan struktur darah. Beberapa hal yang dapat
diamati melalui pengamatan mikroskopis dari darah ikan melibatkan:

5
1. Sel Darah Merah (Eritrosit): Melihat jumlah, bentuk, dan ukuran
eritrosit dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan dan
oksigenasi darah ikan.

2. Sel Darah Putih (Leukosit): Jumlah dan jenis leukosit dapat


mengindikasikan keberadaan infeksi atau respon imun terhadap suatu
penyakit.

3. Trombosit: Evaluasi trombosit dapat memberikan informasi tentang


kemampuan darah untuk membeku dan mengatasi pendarahan.

4. Plasma Darah: Pengamatan plasma darah dapat memberikan gambaran


tentang komposisi kimia darah, termasuk protein, nutrisi, dan elemen-
elemen lainnya.

5. Parasit atau Patogen: Pengecekan mikroskopis juga dapat digunakan


untuk mendeteksi keberadaan parasit atau patogen dalam darah ikan, yang
bisa menjadi tanda infeksi atau penyakit.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan darah ikan dapat meliputi jumlah eritrosit (sel darah merah),
jumlah leukosit (sel darah putih), konsentrasi hemoglobin, nilai hematokrit
dan jumlah micronuclei. Pengamatan hematologi pada ikan merupakan
mekanisme laboratoris untuk mengetahui komponen darah normal dan
abnormalitas yang terjadi pada struktur darah, seperti hematokrit,
hemoglobin, leukosit dan faktor lain yang disebabkan oleh perubahan
lingkungan atau serangan parasit (Clauss et al., 2008 dalam Riantono et al.,
2015). Pemeriksaan darah (hematologis) pada ikan dapat digunakan sebagai
indikator tingkat keparahan suatu penyakit yang menyerang ikan tersebut
(Bastiawan, et al., 2001 dalam Alamanda et al., 2006).
Berdasarkan hasil dan foto yang didapatkan saat pengamatan di bawah
mikroskop, preparat apus darah dengan pewarnaan giemsa ini terlihat cukup
baik dan dapat terlihat adanya eritrosit dan beberapa macam leukosit yang
tampak menonjol dengan warna ungu.
3.2 Saran
1. Untuk menghapus darah atau saat pembuatan film darah harus dilakukan
setipis mungkin sehingga preparat tidak terlalu rapat atau bertumpuk
2. Untuk pewarnaan giemsa pastikan zat warna terlihat belum rusak atau
terkontaminasi sehingga hasil pewarnaa baik.
3. Dalam proses pembuatan preparat harus dilakukan secara sistematis
berdasarkan prosedur dan dibutuhkan ketelitian maupun keterampilan yang
baik

7
LAMPIRAN

8
9
1
1
1
1
1

Anda mungkin juga menyukai