PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
DIAN WENDI HARGA
411120001
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan morfologi sel dan jaringan, adapun sediaan jaringan yang baik
adalah sedian yang menggambarkan kondisi sel dan jaringan seperti ketika sel
utama yaitu proses pembuatan blok parafin proses pemotongan dan yang
(Khristian, 2018).
Fiksasi adalah langkah dasar yang sangat penting untuk mencegah atau
fiksasi yang biasa digunakan dalam mengawetkan jaringan terdiri dari Neutral
Namun dilain sisi akan menghasilkan limbah formalin dan paparan formalin
penumpukan cairan di paru-paru, sesak napas yang parah bronkitis dan detak
peneliti menggunakan rasio yang berbeda antara larutan fiksasi dengan organ.
Buesa dan Peshkov (2012) menemukan bahwa rasio volume fiksasi
berbanding organ dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:5, dan 1:10 tidak memiliki
hasil yang berbeda dimulai dari perbandingan 1:5. Penelitian lain nya seperti
Musyarifah (2018) Rasio yang tinggi antara larutan fiksasi dengan jaringan
Struktur histologi limfa secara umum terdiri dari kapsula, pulpa merah
dan pulpa putih, kapsula tersusun jaringan ikat pada bagian luar dan otot
polos pada bagian dalam (Setiasih., 2011). Limfa merupakan salah satu organ
yang dijadikan sebagai bahan kontrol pada tahap fiksasi. Limfa memiliki sifat
yang mudah lisis karna memiliki se-sel yang bersifat pagositosit seperti
makrofag, monosit, dan lain lain. Dari penelitian tersebut peneliti ingin
berbeda terhadap hasil dari sediaan histologi organ limfa. (Setiasih., 2011).
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
2) Apakah terdapat perbedaan kualitas warna inti pada hasil preparat limfa
yang
diproses dengan rasio berbeda antara larutan fiksasi dan jaringan pada limfa
3) Apakah terdapat perbedaan kualitas warna sitoplasma pada hasil preparat
limfa yang diproses dengan rasio berbeda antara larutan fiksasi dan jaringan
pada limfa
4) Apakah terdapat artefak pada preparat limfa yang diproses dengan rasio
berbeda antara larutan fiksasi dan jaringan yang berbeda terhadap limfa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk melihat kulitas preparat organ limfa yang diproses dengan NBF
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjelaskan secara teori baik itu fungsi, prinsip
mikroskopis.
2) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada ATLM untuk
lebih memperhatikan antara rasio larutan fiksasi dan organ agar tidak
E. Pembatasan Masalah
1) Ukuran pemotongan
2) Waktu fiksasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2018).
jaringan pada organ tertentu hingga menjadi preparat yang siap untuk
terdiri dari berbagai cara. Salah satu cara adalah teknik parafin. Pembuatan
tentang bentuk, susunan sel, kualitas pewarnaan inti, sitoplasma dan lain
sebagainya secara mikroskopis. Hasil tersebut diharapkan sesuai dengan
gambaran jaringan dalam kondisi masih hidup yang tahap akhirnya akan
salah satu larutan fiksasi rutin dalam pembuatan sediaan jaringan histologi
(Suntoro et. al., 1983). NBF 10% memiliki beberapa kelebihan seperti pH
mendekati normal, dapat disimpan dalam jumlah besar dan dalam waktu
asam dan mempunyai afinitas baik pada zat warna basa. Untuk mencegah
ini terjadi formalin sebaiknya disimpan dalam botol yang tertutup rapat,
atau diletakkan bubuk kalsium karbonat pada dasar botol untuk netralisasi
jaringan(Prasetyani, 2017)
1. Fiksasi
morterm) pasca kematian. Apabila individu mati maka ada dua hal yang
bakteri pembusuk.
optimal, jika fiksasi tidak memiliki akses yang tepat ke jaringan, atau
karena sifat dan kualitas reagen tertentu yang digunakan, artefak dapat
a. Sederhana, terdiri dari satu macam zat seperti formalin, etanol, asam
2. Pematangan Jaringan
fiksasi yang ada di dalam jaringan, lalu digantikan dengan media yang
Air didalam jaringan tidak bisa langsung digantikan oleh parafin, harus
a. Dehidrasi
(suka air), memiliki kutub yang kuat berinteraksi dengan molekul air
b. Clearing
ini baik dalam tahapan “clearing” namun tidak baik dalam tidak
c. Infiltrasi
Suhu yang digunakan tergantung dari titik leleh materi yang akan
dimasukkan.
2017).
3. Embedding
yang telah di isi parafin cair, tekan jaringan agar menempel pada dasar
(Geneser, 1994).
4. Mikrotomi
yang dipotong dan ditempelkan pada suatu kaca objek yang kemudian
5. Pewarnaan jaringan
molekul antara zat warna dengan jaringan tertentu. Zat warna yang
terikat pada jaringan akan menyerap sinar dengan jaringan tertentu. Zat
warna yang terikat pada jaringan akan menyerap sinar dengan panjang
sel yang selama ini digunakan adalah safranin, eosin dan metilen blue
Zat warna sintesis perlu diganti menggunakan zat pewarna alami untuk
a. Deparafinisasi
Deparafinisasi adalah menghilangkan parafin dari dalam
Inderiati, 2017).
b. Rehidrasi
Inderiati, 2017).
c. Hematoxylin
bahwa kromatin pada inti sel mempunyai sifat asam dan akan
jaringan ikat menjadi merah dan oranye. Eosin juga mewarnai inti
sel yang telah tewarnai oleh hematoxylin dari warma biru menjadi
yaitu Eosin Y (eosin berwarna kekuningan dan larut dalam air), Etil
e. Diferensiasi
f. Dehidrasi
Inderiati, 2017).
g. Clearing
Clearing adalah proses yang penting dalam prosesing
h. Mounting
C. Limfa
mengangkut protein dan zat partikel besar, keluar ruang jaringan yang
yang memanjang.
2. Nodus limfatisi
pembuluh limfe.
3. Kapiler limfa
Histologi limfa
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Fiksasi
Pematangan
jaringan
Mikrotomi
Pewarnaan HE
Pengamatan
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
b. Variabel Terikat
Variabel terikat pada dalam penelitian ini adalah kualitas warna inti,
2. Definisi operasional
1. Populasi
2. Sampel
berikut:
(t-1)(n-1)>15
(5-1)(n-1)>15
4(n-1)>15
n-1>15/4
n-1>3,75
n>3,75+1
n=4,75
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
t = Jumlah Kelompok
C. Pengumpulan Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah preparat yang diproses
dengan fiksasi dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:5, 1:10, dan 1:20. Parameter
yang diukur adalah warna inti, warna sitoplasma dan kemunculan artefak
D. Pengolahan Data
nilai modus, nilai minimal, dan maksimal untuk parameter kualitas inti dan
sitoplasma.
1. Prosedur Penelitian
1. Alat
Tabel 3.2 Alat Penelitian
No Spesifikasi Spesifikasi Jumlah
1 Hot plate Maspion 1
2 Base mold Stainless 5
3 Objek glass 25,4 x 75,5 mm 25
4 Cover glass 24 x 24 mm 25
5 Mikroskop Olympus 1
6 Kaset jaringan Tissue Cassette 5
7 Mikrotom Microm HM 351 1
8 Pinset Stainless 1
9 Water bath Memmert 1
10 Pisau mikrotom High Profile 1
Microtome Blades
2. Bahan
Tabel 3.3 Bahan Penelitian
No Nama Bahan Spesifuikasi Jumlah
1 Jaringan Limfa 5 organ limfa
2 Parafin Parafin non 100 gr
caking for
histology
solidification
3 Xilol Fisher scientific 100 ml
4 Pewarnaan HE PA 100 ml
5 Alkohol 76%, 96%, 100% Masing-masing
6 Entelan merck 5 ml
7 NBF 10% 10% 300 ml
E. Cara kerja
1. Pengambilan jaringan
2. Fiksasi
setelah itu masukan kedam gelas ukur yang berisi larutan fiksasi dengan
tujuan untuk mengetahui volume dari organ, setelah volume didapat lalu
volume NBF 10% yang ditambahkan, begitu juga jika ratio 1:2 maka
larutan fiksasi yang diberikan sebanyak 2 kali dari volume jaringan yang
a. Dehidrasi
Tahapan dehidrasi adalah proses penghilangan cairan secara
bertahap dari jaringan dengan alkohol, dimulai dengan alkohol 70% dan
waktunya 1 jam.
b. Pembeningan
c. Infiltrasi
d. Embedding
e. Mikrotomi
ukuiran 5µm.
4. Pewarnaan Jaringan
F. Etika Penelitian
dibawah anastesi dan mengganti hewan coba dengan hewan lain bila
memungkinkan.
G. Lokasi dan Waktu penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian