KELAS/ABSEN : B / 50
NIM : P07134117102
1. B
▪ Menjaga Sediaan hingga 10 tahun kedepan dan dapat dijadikan untuk referensi,
pengajaran atau penelitian.
• Menjaga formulir permintaan atau memindahkannya dalam bentuk digital dan
menyimpannya selama kurun waktu minimal 10 tahun.
• Spesimen yang tersisa dapat dilakukan sebagai berikut :
a. memisahkan untuk keperluan penyimpanan, pengajaran, penelitian bahkan museum,
b. menjadikan referensi hingga 1 tahun ke depan,
c. membuang sisa spesimen jika dianggap tidak perlu.
spesimen yang diterima oleh laboratorium sitologi dapat berupa spesimen yang belum diolah
maupun yang sudah dalam bentuk sediaan sitologik yang kurang dilakukan pewarnaan. Hal itu
bisa saja didapatkan dari laboratorium yang melakukan pembuatan sediaan tanpa melakukan
pewarnaan terlebih dahulu (contoh: cervical smear, aspirasi biopsi jarum halus (FNA), dan lain
sebagainya). Setelah spesimen diterima maka maka bagian administrasi melakukan pendataan
dari spesimen tersebut. Pada saat pendataan, seorang administrasi wajib mengetahui kelayakan
dari suatu spesimen. Spesimen yang telah layak untuk dilakukan pembuatan sediaan sitologik
kemudian dikirim ke bagian pembuatan sediaan dan dilakukan pewarnaan. Pada laboratorium
tertentu dilakukan skrining awal oleh asisten ahli patologi untuk melihat gambaran secara teknis
dan gambaran umum sel yang ditemukan serta memisahkan antara sediaan yang patologis dan
normal. Hasil skrining dilaporkan kepada ahli patologi (dr. Sp. PA), kemudian dokter pengirim
menyerahkan kepada pasien.
spesimen yang diterima akan dilakukan pemeriksaan awal untuk melihat kelayakan suatu
sediaan histologik. Hal ini kadangkala disebabkan karena spesimen yang didapatkan kurang
layak untuk dibuat sediaan karena satu dan lain hal. Pengoleksian spesimen dan transportasi
spesimen yang benar untuk pemeriksaan histopatologis penting untuk dilakukan karena sejumlah
alasan berikut ini.
• Kesalahan identifikasi dan pelabelan pada spesimen pasien yang salah dapat
menyebabkan dikeluarkannya laporan yang keliru.
• Arsitektur jaringan dan khususnya detail dari sel dapat menjadi sulit diidentifikasi
ketika pengirim memberikan spesimen yang telah dimasukkan larutan fiksasi yang
tidak semestinya, sehingga diagnosis jaringan yang tepat hampir tidak mungkin. Hal
ini terkadang menyebabkan kebutuhan pada biopsi ulang.
5. Pada gambar 1 di atas menunjukkan sediaan ginjal yang terfiksasi dengan baik. Dimana
terlihat morfologi tubulus dan gromerulus yang baik tanpa ada pengerutan. Selain itu warna dari
inti maupun sitoplasma terlihat kekontrasan yang baik.
Kerusakan Ginjal. Pada gambar 2 terlihat morfologi struktur ginjal yang tidak beraturan dan
terjadi penyusutan pada gromerulus. Pada sel penyusun tubulus terlihat vakuolasi yang
disebabkan karena buruknya fiksasi dan pada gromerulus terbentuk celah yang lebih besar.