PERCOBAAN X
PARAFIN HEWAN
OLEH :
A. Latar Belakang
Organ merupakan kumpulan dari beberapa jaringan yang bekerja sama dalam
melaksanakan suatu fungsi tertentu. Fungsi organ berbeda satu sama lainnya karena
bergantung pada jenis jaringan yang menyusunnya. Perbedaan jaringan yang menyusun
suatu organ membuat sel yang membentuknya dapat berbeda komposisinya. Perbedaan
ini disebabkan oleh kebutuhan jaringan-jaringan tersebut yang dapat berbeda berdasarkan
posisi, jenis tugasnya di dalam tubuh, nutrisi apa yang dibutuhkan agar dapat bekerja
secara optimal serta jenis produk apa yang dihasilkannya. Mengetahui bagaimana bentuk
sel tersebut dapat dilakukan dengan mengamati preparat irisan dari jaringan pada organ
yang bersangkutan.
mempelajari teknik atau seni untuk mempersiapkan organ, jaringan atau bagian
yang lainnya untuk dapat diamati dan dipelajari. Sediaan yang dibuat dalam
mikroteknik berbahan dasar sel atau jaringan yang berasal dari hewan maupun
melalui beberapa cara, diantaranya yaitu sediaan utuh, sediaan ulas dan sediaan
irisan. Pembuatan preparat sediaan irisan umumnya dibuat melalui metode preparat
tebal irisan kurang lebih mencapai 6-8 mikron. Langkah-langkah penting dalam
metode ini antara lain fiksasi, pencucian, dehidrasi, penjernihan, embedding,
pembuatan preparat dengan metode parafin ini bertujuan untuk mengetahui cara
pembuatan preparat dengan metode parafin dan mengamati bentuk organ tertentu yang
sudah diamati setipis mungkin. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perlu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang akan dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
mempelajari komponen penyusun jaringan atau organ yang disayat setebal 6 mikron.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini adalah dapat mengetahui mempelajari
A. Histoteknik
mempersiapkan organ, jaringan atau bagian jaringan untuk dapat diamati dan
mikroskop sebab struktur jaringan secara terperinci pada dasarnya sangat kecil
dan tidak memungkinkan untuk dilihat dengan mata telanjang. Selain dilekatkan
pada kaca preparat, spesimen biasanya dilindungi atau ditutupi dengan kaca atau
plastik yang tipis dan tembus pandang. Sajian histologi yang dibuat harus dapat
memberikan gambaran tentang bentuk dan besar serta susunan sel yaitu inti sel
dan sitoplasma, badan inklusi (glikogen, tetesan lemak, pigmen dan sebagainya),
susunan serat jaringan ikat, otot dan lain sebagainya sesuai dengan gambaran
jaringan tubuh dalam kondisi hidup. Sajian yang baik dapat membantu dalam
memahami struktur histologi jaringan tubuh sesuai dengan kondisi tubuh yang
B. Jaringan Hewan
Jaringan pada hewan dibedakan atas empat jenis utama, yaitu jaringan
epitel, ikat, saraf dan otot. Keempat jaringan tersebut berbeda satu sama lainnya,
tetapi saling mendukung. Jaringan epitel misalnya tersusun atas sel-sel yang
sebagai jaringan yang berfungsi sebagai sawar (barrier). Jaringan ikat merupakan
atas neuron atau sel-sel saraf, sedangkan jaringan otot ialah adalah jaringan
C. Testis
dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter 2,5 cm. Testis berada di dalam
spermatogenesis dan produksi steroid teks pada jantan. Darah dipasok ke testis
melalui arteri testikular yang berasal dari aorta di bawah arteri renalis. Arteri
D. Parafin
residu dari minyak bumi yang biasanya dijual dalam bentuk padat. Ada dua
jenis parafin yang beredar di Indonesia, yaitu parafin lokal dan parafin impor.
impor relatif berwarna putih bening dan mempunyai tingkat kepadatan yang
dengan satu sesi larutan dalam kurun waktu 23 jam. Langkah selanjutnya
direndam dalam alkohol bertahap, lalu dibersihkan dalam xylol (Suwiti, 2010).
dan difiksasi dengan Bouin selama 24 jam. Sampel dipotong kecil dan
kertas filter dan berturut-turut dicelupkan beberapa kali ke dalam alkohol 96%,
90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 30%, akuades, dan dimasukan dalam Ehrlich’s
hematoxylin selama 3-7 detik. Proses selanjutnya sediaan dicuci dengan air
dalam alkohol 70% selama 1-2 menit. Setelah itu dicelupkan ke alkohol 70%,
80%, 90%, 96% beberapa celupan, lalu dikeringkan di antara kertas filter dan
dengan entelan dan ditutup dengan cover glass dan diberi label. (Mulyono dkk,
2009).
III. METODE PRAKTIKUM
B. Bahan Praktikum
D. Prosedur Kerja
4. Memasukkan organ kedalam botol balsam yang berisi larutan bouin selama 48
jam.
6. Dehidrasi menggunakan :
selama 12 jam.
11. Menyayat parafin organ yang setipis mungkin, kemudian letakkan diatas kaca
objek.
menggunakan tissue.
b. Hidrasi dengan menggunakan alkohol bertingkat :
e. Meneteskan kembali :
15. Keringkan diatas slide warmer dengan suhu 420C selama 2 hari.
Pratiwi, H. C. dan Manan, A., 2015, Teknik Dasar Histologi pada Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy), Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 7(2):
153-154
Suwiti, N. K., 2010, Deteksi Histologik Kesembuhan Luka pada Kulit Pasca
Pemberian Daun Mengkudu (Morinda Citrofilia Linn), Jurnal
Veteriner, 2 (1): 4