Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN III
CRUSTACEAE

OLEH :

NAMA : WA ODE SITTI MARDHIYAH


NIM : F1D1 18 015
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : ANGGUN WIRAWAN ACO

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.

Kata Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang

yang keras.Tubuh crustacea terdiri atas dua bagian pokok yaitu kepala dan dada

yang menyatu (sefalothoraks) dan badan bagian belakang (abdomen atau perut).

Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki. Crustacean dibagi menjadi dua kelas

yaitu Enormostraca (udang-udang kecil) dan Malacostraca (udang-udang besar).

Crustacea memiliki sistem gerak yaitu menggunakan kaki-kakinya untuk

bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki yang masing-masing untuk sepasang kaki

paling depan dan paling besar digunakan untuk mencapit sesuatu. Umumnya

crustacea bernapas dengan insang. Kecuali crustacea yang masih kecil yang

bernapas menggunakan permukaan tubuhnya Tipe awal larva crustacea pada

dasarnya adalah larva nauplius yang berenang bebas sebagai plankton. Ciri khas

kepala crustacea dewasa ialah adanya sepasang antena pertama, sepasang antena

kedua, sepasang mandibula, sepasang maxilla pertama dan sepasang maxilla

kedua

Peranan crustacea pada manusia yaitu memiliki keuntungan dan kerugian.

Keuntungannya yaitu sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya

udang, lobster dan kepiting. Secara ekologi, hewan yang tergolong zooplankton

menjadi sumber makanan ikan. Sedangkan kerugian dari crustacean yaitu merusak

galangan perahu oleh anggota Isopoda. Parasit pada ikan, kura-kura missal pada
anggota copepoda. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan praktikum yang

berjudul Crustacea.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah bagaimana struktur

morfologi dan anatomi hewan dari kelas crustaceae?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui struktur morfologi dan

anatomi hewan dari kelas crustaceae.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengetahui struktur morfologi dan

anatomi hewan dari kelas crustaceae.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Crustacea

Crustacea merupakan salah satu kelas dari filum Arthropoda. Crustacea

berasal dari bahasa latin yaitu crusta atau cangkang keras. Crustacea memiliki

cangkang yang keras disebabkan adanya endapan kalsium karbonat pada kutikula.

Crustacea mempunyai kulit (cangkang) yang keras disebabkan adanya endapan

kalsium karbonat pada kutikula.Crustacea adalah hewan akuatik yang dapat hidup

di air laut maupun di air tawar. Semua atau sebagian ruas tubuh mengandung

apendik yang aslinya biramus. Bernafas dengan insang atau seluruh permukaan

tubuh. Kelenjar antena (kelenjar hijau) atau kelenjar maxilla merupakan alat

ekskresi (Mahasri, dkk., 2008).

B. Ciri-ciri Crustacea

Jenis Crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Tubuh

Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada

menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar

dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian

kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 2 pasang antenna, 1 pasang mandibula,

untuk menggigit mangsanya, 1 pasang maksilla, 1 pasang maksilliped. Maksilla

dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan

ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan

berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan (Zaldi,

2009).
C. Habitat Crustaceae

Spesies dari Crustacea air tawar dibagi menjadi dua kategori yang berbeda

yaitu spesies yang hanya ditemukan pada di air tawar dan spesies yang dapat

berpindah dari air tawar, air payau bahkan asin. Habitat Crustacea sebagian besar

di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Crustacea air tawar

yang sering ditemui adalah kepiting dan udang air tawar. Crustacea ordo

Decopoda dominan ditemukan di perairan dangkal dan dapat pula ditemukan di

daerah dengan salinitas rendah dan air tawar. Seperti Arthropoda lainnya,

Crustacea memiliki tali saraf ventral, yang terhubung dengan semua anggota

badan, eksoskeleton ditandai dengan segmen pada tubuh yang sering disebut

tagmata (Tantri, 2016).

D. Udang

Udang merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani

bermutu tinggi yang sangat digemari oleh konsumen dalam negeri maupun luar

negeri karena memiliki rasa yang sangat gurih dan karena kadar kolesterolnnya

yang lebih rendah daripada hewan mamalia. Udang memiliki bentuk badan beruas

(trunk) yang pertama adalah ruas yang mempunyai sepasang kaki pertama. Secara

morfologis semua ruas badan bentuknya sama. Batas antara thorax dan abdomen

tidak jelas, adakalanya letak gonopore digunakan sebagai batas (Maharani, dkk.,

2009).
E. Makanan Udang

Mikroalga memberikan nutrisi berkualitas secara optimum untuk

organisme seperti larva udang sesuai pada stadium perkembangannya. Dikatakan

pula bahwa beberapa jenis mikroalga yakni fitoplankton juga dapat berperan

sebagai antibakterial, immunostimulan dan pemasok enzim pencernaan bagi

pemangsanya. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan

fitoplankton bagi larva udang adalah kandungan gizi yang tinggi, dapat disediakan

secara berkesinambungan, prosedur kultur yang tidak terlalu rumit dan biaya yang

tidak mahal. Sehingga ketersediaan fitoplankton sebagai pakan larva dapat

terjamin dalam kualitas, waktu dan jumlah yang tepat (Panjaitan, dkk., 2014).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 22 November 2019, pukul

09.30-selesai. Bertempat di Laboratorium Ekologi dan Taksonomi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah udang (Cambarus sp.)

dan kepiting sebagai objek pengamatan.

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel.1

Tabel.1 Alat dan Kegunaan


No Nama Kegunaan
1 Cutter atau pisau Sebagai alat untuk membelah udang
bedah
2 Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
3 Kamera Untuk mengambil gambar pengamatan
4. Papan bedah Sebagai wadah untuk membedah

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati morfologi hewan udang dan kepiting.

3. Menggambar morfologi udang dan kepiting pada lembar pengamatan.

4. Membedah udang dan kepiting menggunakan cutter

5. Mengamati anatomi hewan udang dan kepiting.


6. Menggambar bagian anatomi udang dan kepiting pada lembar pengamatan.

7. Mendokumentasikan gambar sebagai hasil pengamatan.

8. Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan.


DAFTAR PUSTAKA

Maharani, G., Sunarti., Triastuti, J., dan Juniastuti, T., 2009, Kerusakan dan
Jumlah Hemosit Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) yang
Mengalami Zoothamniosis, Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1
(1) : 21.

Mahasri, G., Raya, L. A., Mubarak, S., dan Irawan, B., 2008, Gambaran Patologi
Insang dan Kulit Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) yang
Terserang Ciliata Patogen (Zoothamnium Sp.), Jurnal Berkala Ilmiah
Perikanan, 3 (1) : 95.

Panjaitan, A. S., Hadie, W., dan Harijati, S., 2014, Pemeliharaan Larva Udang
Vaname (Litopenaeus Vannamei, Boone 1931) Dengan Pemberian
Jenis Fitoplankton Yang Berbeda, Jurnal Manajemen Perikanan dan
Kelautan, 1 (1) : 2.

Tantri N., 2016, Crustacea Air Tawar (Decapoda : Brachyura dan Caridea) di
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Zaldi., 2009, Avertebrata Air (Filum Crustacea), Universitas Muhammadiyah,


Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai