PERCOBAAN V
PREPARAT MASERASI
OLEH :
A. Latar Belakang
maserasi dilakukan melalui proses pemisahan sel-sel baik secara kimiawi maupun
tidak tahan panas (termolabil) atau senyawa yang belum diketahui sifatnya.
Teknik ini mengekstraksi jaringan tumbuhan tanpa melalui proses pemanasan atau
disebut dengan ekstraksi dingin, sehingga antara sampel dan pelarut tidak terjadi
pemanasan sama sekali. Metode ini menggunakan pelarut yang akan masuk
batang tumbuhan mudah diamati serta memiliki bentuk yang khas dalam
tumbuhan karena batang tumbuhan lebih variatif dalam bentuk sel. Preparat
sementara jaringan yang tidak rusak akibat cairan maserator akan tetap bertahan
dan utuh.
pelarutnya berdasarkan titik didih pelarut. Pelarut yang biasa digunakan untuk
ekstraksi diantaranya adalah metanol, etanol, etil asetat, aseton dan asetonitril
dengan air. Suhu ekstraksi yang terbaik dilakukan pada kisaran suhu 20⁰C-80⁰C
tetapi suhu yang digunakan harus dibawah titik didih pelarut yang digunakan.
Pemilihan suhhu yang tepat dan sesuai akan mempengaruhi hasil dari preparat
yang dihasilkan. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum yang
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana struktur sel dari jaringan pengangkut xylem yang didapatkan dari
masing-masing bahan?
C. Tujuan Praktikum
2. Untuk mengetahui struktur sel dari jaringan pengangkut xylem yang didapatkan
D. Manfaat Praktikum
2. Dapat mengetahui struktur sel dari jaringan pengangkut xylem yang didapatkan
A. Preparat
berupa preparat kering atau basah yang berupa sayatan atau tanpa sayatan.
secara langsung tanpa pengawetan. Preparat basah berupa objek hidup yang akan
diamati dan biasanya hanya untuk satu kali pengamatan. Preparat digunakan
2016).
B. Jaringan Tumbuhan
pengangkut berupa xilem ini adalah dengan pengamatan preparat dengan bantuan
sebagian saja dengan jalan perendaman dalam air atau larutan tertentu. Maserasi
ini merupakan salah satu metode dalam mikroteknik. Mikroteknik itu sendiri
merupakan ilmu atau seni yang mempersiapkan organ, jaringan atau bagian
bertujuan untuk menarik zat-zat berkhasiat yang tahan dengan proses pemanasan
D. Ekstraksi
senyawa dari berbagai golongan yang terlarut didalam pelarut yang sesuai,
termasuk didalamnya senyawa-senyawa aktif atau yang tidak aktif. Pelarut yang
biasa digunakan untuk ekstraksi diantaranya adalah metanol, etanol, etil asetat,
aseton dan asetonitril dengan air. Pengolahan ekstraksi bahan tumbuhan obat
dengan pelarut yang sesuai (air, alkohol dan pelarut organik lain) menjadi ekstrak
cair atau ekstrak kering banyak dilakukan untuk tujuan standarisasi sediaan obat
dkk., 2006).
E. Trakea dan Trakeid
pembuluh kayu (trakea). Trakea berujung runcing yang tidak berperforasi atau
sederhana terdapat antara elemen trakeal dengan parenkim xylem. Sel trekeid
mengangkut air melalui noktah. Sel trakea dan trakeid memiliki dinding sekunder
berlignin dengan berbagai macam penebalan dan pada saat berfungsi dalam
Kendari.
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
A. Prosedur Kerja
sebagai berikut:
1. Memotong batang kayu menjadi bagian-bagian kecil seperti batang korek kayu.
menit.
9. Meletakkan bahan di atas kaca objek, lalu dipisahkan dengan jarum pentul.
A. Hasil Pengamatan
3. Batang 1. Noktah
kembang 1 2. Trakeid
sepatu 2 3. Trakea
(Hibiscus
rosa-sinensis) 3
4. Mahoni 1. Trakeid
(Swietenia 1 2. Noktah
mahagoni) 3. Trakea
2
3
Tabel 3. Lanjutan
1 2 3 4 5
5. Pinus (Pinus 1. Trakeid
merkusii)
B. Pembahasan
Mikroteknik itu sendiri merupakan ilmu atau seni yang mempersiapkan organ,
jaringan atau bagian jaringan untuk dapat diamati dengan bantuan mikroskop.
Menurut Kurniawati (2015) metode maserasi adalah salah satu cara untuk
sebagian saja dengan jalan perendaman dalam air atau larutan tertentu. Preparat
pembuluh tumbuhan.
maserasi dengan menggunakan jenis batang yang terdiri atas Batang Akasia
(Acasia sp.), Batang Bunga Kertas (Bougenvillea spectabillis Wild), Batang
Batang Pinus (Pinus merkusi) dan Batang jati (Tectona grandis). Langkah
pertama dalam pembuatan maserasi batang kayu terlebih dahulu dipotong menjadi
bagian bagian yang kecil seperti korek kayu, Potongan kayu dilunakkan dengan
cara direbus. Setelah itu memotong kayu menjadi bagian yang lebih kecil lagi
dengan ukuran ± 5mm dan direbus di dalam larutan KOH 10 % selama 3 menit.
Larutan KOH berfungsi untuk untuk menghilangkan air pada jaringan kayu dan
memisahkan serat. Potongan kayu dicuci dengan air mengalir dan memasukan
potongan kayu kedalam larutan asam nitrat 10 % sampai lunak, dicuci lagi dengan
menit agar jaringan bisa terlihat jelas. Meletakkan bahan dikaca objek dan
tanaman yang terlihat dibawah mikroskop adalah jaringan pengangkut xylem dan
floem yang terdiri dari trakea, trakeid dan noktah. Trakea merupakan sel panjang
dengan lubang perforasi dikedua ujungnya. Trakeid memiliki sel dengan bentuk
memanjang tanpa perforasi tetapi memiliki beberapa bagian dinding sel yang
tidak menebal yang disebut noktah yang berfungsi untuk pengangkutan air.
berlignindan tebal, dinding biasanya lebih tebal dari pada tarakeid. Ada dua
A. Simpulan
1. Cara membuat sediaan dengan cara menghancurkan lamella tengah dengan cara
batang kayu dipotong menjadi bagian kecil lalu dilunakkan dengan cara
asam nitrat 10% sampai lunak, dicuci lagi dengan air mengalir dan diberikan
2. Struktur sel jaringan pengangkut xylem dan floem yang terdiri dari trakea,
trakeid dan noktah. Trakea merupakan sel panjang dengan lubang perforasi
perforasi tetapi memiliki beberapa bagian dinding sel yang tidak menebal yang
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut
Ahmad, S.N.N., Djoko, B. dan Rinie, P., 2013, Pengembangan Media Preparat
Jaringan Tumbuhan Menggunakan Pewarna Alternatif dari Filtrat Daun
Pacar (Lawsonia inermis), Jurnal Bioedu, 2(1): 1-2
Apriani, I., 2016, Pengembangan Media Belajar: Angkak Beras Merah dan Teh
(Camellia sinensis) sebagai Pewarna Alternatif Preparat Basah Jaringan
Tumbuhan, Jurnal Bioilmi, 2(1): 1
Kurniawati, F., Siti, Z. dan Sri, W., 2015, Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan
Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Pada Preparat
Maserasi Berbagai Genus Piper Sebagai Sumber Belajar Biologi, Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2): 149
Ma’mun, S., Manoi, S., Tritaningsih, S., Gani, A., Tjijah, F. dan Kustiwa, D.,
2006, Teknik Pembuatan Simplisa dan Ekstrak Purwoceng, Pelaksanaan
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Yogyakarta.