Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

PERCOBAAN V
PREPARAT MASERASI

OLEH
NAMA : WA ODE SITTI MARDHIYAH
STAMBUK : F1D118015
KELOMPOK :
ASISTEN PEMBIMBING : EVA INDRASWARI

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ruang lingkup mikroteknik meliputi sejumlah metode-metode dalam

penyediaan preparat atau sediaan amatan. Sediaan amatan atau spesimen

mikroteknik merupakan media penting dalam pengamatan terutama struktur

histologi. Maserasi merupakan salah satu metode dalam mikroteknik yang

digunakan untuk mengamati bentuk-bentuk sel penyusun jaringan. Maserasi dapat

digunakan untuk mengekstrak senyawa yang tidak tahan panas (termolabil) atau

senyawa yang belum diketahui sifatnya. Karena metode ini membutuhkan pelarut

yang banyak dan waktu yang lama. Metode ini juga dapat digunakan untuk

pengamatan histologi tumbuhan.

Proses pembuatan sediaan dengan metode maserasi dilakukan dengan cara

melunakkan jaringan tertentu dari objek amatan. Pelunakan jaringan dilakukan

dengan menggunakan cairan maserator. Proses pelunakan jaringan yang mudah

hancur akan terbuang, sementara jaringan yang tidak rusak akibat cairan

maserator akan tetap bertahan dan utuh. Preparat maserasi selalu digunakan pada

batang-batang tumbuhan karena batang tumbuhan lebih variatif dalam bentuk sel.

Selain itu, pada batang tumbuhan mudah diamati serta memiliki bentuk yang

khas dalam gambaran jaringannya.

Metode maserasi dilakukan dengan menggunakan bahan yang dicampur

pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada suhu kamar yang terlindung dari

cahaya. Pelarut kemudian akan masuk kedalam sel tanaman karena adanya

perbedaan konsentrasi. Perbedaan konsentrasi menyebabkan proses difusi yaitu


perpindahan larutan konsentrasi tinggi keluar dan larutan dengan konsentrasi

rendah masuk ke dalam jaringan. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu

dilakukan praktikum yang berjudul Preparat Maserasi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum preparat maserasi adalah bagaimana

membuat sediaan dengan cara menghancurkan lamella tengah yang

menghubungkan antar satu sel dengan sel lainnya sehingga diperoleh gambaran

bentuk utuh dari sel-sel tersebut?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah untuk membuat sediaan dengan cara

menghancurkan lamella tengah yang menghubungkan antar satu sel dengan sel

lainnya sehingga diperoleh gambaran bentuk utuh dari sel-sel tersebut.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum preparat maserasi adalah dapat

membuat sediaan membuat sediaan dengan cara menghancurkan lamella tengah

yang menghubungkan antar satu sel dengan sel lainnya sehingga diperoleh

gambaran bentuk utuh dari sel-sel tersebut.


II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Mikroteknik

Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau preparat secara

mikroskopik, tentunya pendekatan teoritis tidaklah memadahi untuk memahami

secara menyeluruh mengenai mikroteknik, sebab yang namanya teknik lebih 24

menekankan pemahaman pada wilayah aplikatifnya meskipun pada dasarnya

landasan teoritis juga diperlukan dalam rangka memberikan petunjuk yang harus

dilalui agar proses pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan alasan

penggunaan atau pemilihan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan

mikroskopik (Sari, 2016).

B. Preparat Jaringan Tumbuhan

Identifikasi anatomi unsur pengangkut berupa xilem ini adalah dengan

pengamatan preparat dengan bantuan mikroskop. Pengamatan jaringa ini dapat

dilakukan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi dilakukan dengan

proses pelunakan tissue (jaringan) keseluruhan atau sebagian saja dengan jalan

perendaman dalam air atau larutan tertentu. Maserasi ini merupakan salah satu

metode dalam mikroteknik. Preparat maserasi yang dibuat dapat digunakan untuk

mengetahui anatomi jaringan pembuluh tumbuhan (Kurniawati, 2015).

Preparat merupakan salah satu media yang digunakan untuk membantu

memahami pembelajaran mengenai jaringan hewan maupun tumbuhan. Tahap

pembuatan media preparat dilakukan dengan dengan mewarnai preparat

menggunakan filtrat daun pacar sebagai pewarna alternatif dengan menggunakan


metode irisan bebas. Telaah preparat meliputi aspek tampilan umum yaitu

identitas preparat, gelembung udara, ketebalan irisan preparat, dan posisi preparat

serta penyerapan warna tiap-tiap jaringan. Preparat dinyatakan layak apabila

prosentase kelayakan sebesar ≥ 62,55% (Ahmad, 2013).

C. Metode Maserasi

Maserasi adalah metode penyarian yang terpilih untuk digunakan

dikarenakan cara pengerjaaannya relatif sederhana dan peralatannya mudah

diusahakan Maserasi merupakan salah satu teknik dalam mikroteknik dalam

pembuatan sediaan amatan. Metode maserasi menggunakan pelarut dengan

beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruang. Maserasi bertujuan

untuk menarik zat-zat yang tahan dengan proses pemanasan maupun yang tidak

tahan terhadap proses pemanasan. Teknologi maserasi termasuk ekstraksi dengan

prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan (Indraswari, 2008).

Salah satu unsur dalam maserasi adalah pengadukan. Teknik maserasi

merupakan usaha paling sederhana dalam mendapatkan kadar asam yang optimal.

Dalam proses maserasi ini cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk

ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif tersebut akan larut,

karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan

yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut

berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan

di dalam sel. Cairan penyaring dapat menembus sel karena adanya putaran

(Damarini, 2011).
III.METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019, pukul

07.30–12.00 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Unit Zoologi, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu oleo,

Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan


No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Beker gelas Sebagai tempat memasak batang kayu yang sudah dipotong
kecil-kecil
2. Hot plate Untuk memanaskan beker gelas
3. Pinset Untuk mengambil kayu yang direbus
4. Pipet tetes Untuk mengambil larutan
5. Kaca objek Untuk mengamati preparat yang akan diamati
6. Kaca penutup Untuk menutup organ pada kaca objek
7. Tissue Untuk membersihkan peralatan yang digunakan
8. Kertas label Untuk memberi label pada preparat
9. Mikroskop Untuk mengamati preparat
10. Kamera Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan
12. Stopwatch Untuk menghitung lamanya perendaman batang pada pemanas
air.
13. Cutter/silet Untuk memotong batang yang diamati
2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 Batang Akasia (Acasia sp), kembang Sebagai sampel preparat maserasi
kertas (Bogenfillae spectabilis), pinus
(Pinus merkusii) dan jati (Tectona
grandis)
2 Air bersih Untuk merebus batang kayu
3 KOH 10% Untuk menghilangkan air pada
jaringan kayu dan memisahkan serat
satu dengan serat lainnya
4 Asam nitrat 10% Untuk melunakkan jaringan kayu
5 Safranin 1% Untuk mewarnai preparat

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum preparat maserasi adalah

sebagai berikut:

1. Memotong kayu menjadi bagian-bagian kecil dengan diameter seperti

batang korek api.

2. Merebus potongan bahan dalam air sampai tenggelam.

3. Memotong bahan menjadi potongan kecil ± 5 mm.

4. Merebus potongan-potongan tersebut dalam KOH 10% mendidih selama ±

3 menit.

5. Mencuci dalam air mengalir.

6. Memasukkan dalam larutan campuran yang terdiri dari asam nitrat 10%

sampai bahan menjadi lunak.

7. Mencuci preparat dalam air mengalir kalau sudah lunak.

8. Mewarnai preparat dengan safranin 1% (aquosa) selama 3-5 menit.


9. Mengambil sedikit bahan kemudian meletakkannya di atas kaca objek.

10. Memisah-misahkan dengan menggunakan jarum pentul.

11. Menutupnya dengan kaca penutup.

12. Memberi label dan mengamati dibawah mikroskop.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S.N.N., Djoko B. Dan Rinie P., Pengembangan Media Preparat Jaringan
Tumbuhan Menggunakan Pewarna Alternatif Dari Filtrat Daun Pacar
(Lawsonia Inermis), Jurnal Bioedu, 2(1): 1-2

Damarini, M.R., 2011, Pengaruh Lama Proses dan Kecepatan Putar Pada
Maserasi Daging Buah Asam Jawa (Tamarindus indica L.), Skripsi,
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Indraswari, A., 2008, Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewandaru (Eugenia


uniflora L.) Menggunakan Metode Maserasi dengan Parameter Kadar Total
Senyawa Fenolik dan Flavonoid, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Kurniawati, F., Siti Z. dan Sri, W., 2015, Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan
Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Pada Preparat
Maserasi Berbagai Genus Piper Sebagai Sumber Belajar Biologi, Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2): 149

Sari, D.P., Umi, F. dan Riezky, M.P., 2016, Profil Hands On Activity pada Mata
Kuliah Mikroteknik di Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS, Proceeding
Biology Education Conference, 13(1): 476-477

Anda mungkin juga menyukai