Oleh :
SINTIYA YUNITA
P3.73.20.1.16.194
Disusun dalam rangka Tugas Akhir pada Program Studi DIII Keperawatan
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III
Tahun Akademik 2018/2019
Oleh :
SINTIYA YUNITA
P3.73.20.1.16.194
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
berupa studi kasus yang berjudul “Penerapan Prosedur Perawatan Luka Pada Pasien
Dengan Gangguan Integritas Jaringan Akibat Diabetes Mellitus di RSUD dr.
Chasbullah Abdulmadjid”. Studi kasus ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
akhir mata ajar Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Jakarta III.
1. Yupi Supartini, S.Kp., MSc, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III
2. dr. Kusnanto Saidi, MARS, selaku Direktur RSUD dr. Chasbullah
Abdulmadjid Kota Bekasi, yang telah memberikan izin dan memfasilitasi
penuis dalam pengambilan kasus yang dijadikan sebagai bahan penelitian
3. Ns. Ulty Desmarnita, S.Kp., M.Kes., Sp.Mat, selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
4. Santun Setiawati, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An, selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan Pembimbing Akademik
5. Ns. Suryati, S.Kep, selaku Kepala Ruangan di Ruang Camelia RSUD dr.
Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi yang telah mengizinkan penulis selama
pengambilan kasus sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini
6. Ace Sudrajat, S.Kp., M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang selalu
memberikan semangat dan arahan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan
7. Suratun, SKM., M.Kep, selaku Pembimbing Pendamping yang selalu
memberikan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
8. Ns. Dewi Lusiani, S.Kp., MM, selaku Penguji Utama yang telah menguji dan
memberikan masukan Karya Tulis Ilmiah ini
9. Dahlia Simanjuntak SKM., M.Kes, selaku Penguji Pendamping yang telah
menguji dan memberikan masukan pada Karya Tulis Ilmiah ini
10. Tn. R dan Ny. A, yang telah bersedia menjadi pasien dalam studi kasus ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
11. Terimakasih kepada kedua orang tua Nursaid dan Sarinah yang selalu
memberikan semangat, motivasi, dan doa sehingga penulis selalu semangat
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan selesai tepat waktu
12. Terimakasih kepada kedua kaka (Prayogi Susilo dan Rohman Agfirlana) yang
telah memberikan motivasi, dukungan dan doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
13. Terimakasih kepada sahabat, Anggita, Nurina, Diyan, Nofilia, Utty, Fadhilah,
Aisyah, Diannisa, Nasya, Rida, Diyah, dan Idzastavia, yang selalu
mensupport, mendoakan, dan yang selalu memberikan bantuan dalam hal
apapun sehingga penulis selalu semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini
14. Terimakasih kepada decang Nadhifah Dwini Hastuti dan Silvi Ayu yang
selalu memberikan dukungan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini
15. Terimakasih kepada keluarga besar 3 Reguler D yang telah berjuang bersama
selama 3 tahun, serta selalu mensupport satu sama lain
16. Terimakasih kepada teman kelompok KTI (Salma, Krismita, Ira dan Reza)
yang selalu memberika dukungan dan saran dalam menyusun Karya Tulis
Ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun
Karya Tulis Ilmiah dimasa yang akan mendatang. Penulis berharap semoga Karya
Tulis Ilmiah ini berguna bagi para pembaca dan penulis khususnya.
Sintiya Yunita
ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan metabolik yang
diakibatkan oleh adanya kenaikan kadar glukosa darah dalam tubuh/hiperglikemia.
Diabetes Mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus mendapatkan
perhatian khusus karena jika tidak dilakukan penanganan secara serius akan terjadi
gangguan integritas jaringan yang memicu timbulnya ulkus diabetik.Penyembuhan
luka pada ulkus diabetik sangat bergantung pada perawatan luka yang diberikan,
dimana teknik perawatan luka yang tepat dapat membantu proses penyembuhan luka
lebih cepat. Tujuan studi kasus ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan
prosedur perawatan luka pada pasien gangguan integritas jaringan. Metode penulisan
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan menggunakan pendekatan studi kasus
yang bersifat deskriptif. Subjek studi yaitu dua pasien dengan masalah gangguan
integritas jaringan akibat diabetes mellitus di Ruang Camelia RSUD dr. Chasbullah
Abdulmadjid Kota Bekasi. Instrumen studi kasus terdiri dari pedoman wawancara
dan lembar observasi. Hasil studi kasus menunjukkan didapatkannya keefektivan
tindakan perawatan luka pada pasien 2 dari skor 25 menjadi 21 dan tidak efektif pada
pasien 1 dikarenakan terjadi penurunan dari skor 19 menjadi 24. Rekomendasi
diharapkan penerapan prosedur perawatan luka dapat diaplikasikan dalam
implementasi keperawatan dengan baik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP).
Kata Kunci : Perawatan Luka, Gangguan Integritas Jaringan, Diabetes Mellitus
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders caused by an increase in
blood glucose levels in the body / hyperglycemia. Diabetes Mellitus is one of the
health problems that must get special attention because if there is no serious
treatment there will be a disruption of tissue integrity that triggers diabetic ulcers.
Wound healing in diabetic ulcers is very dependent on the wound care provided,
where appropriate wound care techniques can help the wound healing process faster.
The purpose of this case study is to determine the effectiveness of the application of
wound care procedures in patients with network integrity disorders. The writing
method in the preparation of Scientific Writing using a descriptive case study
approach. The subjects of the study were two patients with problems with impaired
tissue integrity due to diabetes mellitus in the Camellia Room of the RSUD dr.
Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. The case study instrument consisted of
interview guidelines and observation sheets. The results of the case study show the
effectiveness of wound care actions in patients 2 from a score of 25 to 21 and
ineffective in patients 1 due to a decline from a score of 19 to 24. Recommendations
are expected that the application of wound care procedures can be applied in the
implementation of nursing according to the Standard Operating Procedure (SOP).
Keywords: Wound Care, Tissue Integrity Disorder, Diabetes Mellitus
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Studi Kasus .......................................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus ........................................................................ 3
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 36
B. Saran ................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus adalah penyakit yang di tandai dengan meningkatnya
kadar gula dalam darah secara kontinyu dan bervariasi, terutama setelah makan
(Sutanto, 2010). Gangguan Integritas Jaringan adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami atau berisiko mengalami kerusakan jaringan membarane,
kornea, integumen, atau subkutan (Nurarif, 2015). Gangguan integritas jaringan
dapat disebabkan oleh ulkus diabetes. Ulkus Kaki Diabetes (UKD) merupakan
komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas akibat diabetes mellitus. Ulkus
kaki diabetes merupakan komplikasi serius akibat diabetes (Andyagreeni, 2010).
International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa
epidemi Diabetes di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat.
Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah Tiongkok, India,
Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang Diabetes usia
20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang. Sejalan dengan hal tersebut, Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang
cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018;
sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta
orang (Kemenkes, 2018).
Upaya yang dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih berat
diperlukan intervensi perawatan luka yang efektif dan efesien. Isu terkini yang
berkaitan dengan manjemen perawatan luka berkaitan dengan perubahan profil
pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan
metabolik semakin banyak. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai
kompleksitas suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses
penyembuhan bisa tercapai dengan optimal (Carol, 2005 dalam Kristiyaningrum,
Indanah, & Suwarto, 2012).
Perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang
adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang
komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi, evaluasi hasil
yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Isu
lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost
effectiveness, yaitu pemilihan produk yang tepat harus berdasarkan
pertimbangan biaya (cost), kenyamanan (comfort), keamanan (safety). Perawat
juga dituntut untuk meningkatkan skill dan pengetahuan tentang manajemen
luka yang paling baik dengan memilih bahan perawatan yang efektif dan efisien,
seperti cairan NaCl 0.9% dan cairan D40% sebagai pengganti bahan madu yang
lebih mahal (Saldi, 2012 dalam Kristiyaningrum, Indanah, & Suwarto, 2012).
Teori Rosyadi (2008) dalam Purnomo (2014) mengatakan bahwa larutan
NaCl 0,9 % merupakan cairan isotonik dan juga merupakan cairan garam
fisiologis yang baik digunakan untuk pembersih, pembasuh dan kompres pada
luka. NaCl 0,9 % memiliki komposisi dan konsentrasi cairan yang hampir sama
dengan cairan tubuh sehingga tidak mengiritasi jaringan. Penggunaan NaCl
dalam perawatan luka kurang efektif untuk mencegah timbulnya jaringan
nekrotik, sedangkan keberadaan jaringan nekrotik pada ulkus menjadi tempat
bersembunyi koloni bakteri juga menghambat proses granulasi jaringan
(Smeltzer, 2006 dalam Purnomo, dkk 2014). Hasil penelitian Nabhani &
Widiyastuti (2017) mengatakan bahwa madu memiliki manfaat untuk membantu
proses penyembuhan luka gangrene pasien diabetes mellitus karena menurut
Hammad (2013) dalam Nabhani dan Widiyastuti (2017) madu memiliki
kandungan airnya rendah, PH madu yang asam serta kandungan hidrogen
peroxida-nya mampu membunuh bakteri dan mikro-organisme yang masuk
kedalam tubuh kita.
Dari latar belakang diatas, tentu saja penyakit diabetes mellitus merupakan
salah satu penyakit yang dapat mengancam kesehatan dengan masalah gangguan
integritas jaringan. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk membuat Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Penerapan Prosedur Perawatan Luka Pada Pasien
dengan Gangguan Integritas Jaringan akibat Diabetes Mellitus di RSUD dr.
Chasbullah Abdulmadjid”.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Penerapan Prosedur Perawatan Luka Pada Pasien dengan
Gangguan Integritas Jaringan akibat Diabetes Mellitus di RSUD dr. Chasbullah
Abdulmadjid Kota Bekasi?
C. TUJUAN STUDI KASUS
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran Penerapan Prosedur Perawatan Luka
Pada Pasien dengan Gangguan Integritas Jaringan akibat Diabetes Mellitus
di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan tentang prosedur perawatan luka.
b. Menggambarkan tentang gangguan integritas jaringan.
c. Menggambarkan tentang diabetes mellitus.
d. Membuktikan penerapan prosedur perawatan luka terhadap gangguan
integritas jaringan akibat diabetes mellitus.
Ketidakseimbangan
produksi insulin
Anabolisme protein
menurun
Kerusakan pada
antibodi
Kekebalan tubuh
menurun
Nekrosis Luka
Gangren
Kerusakan integritas
jaringan
(Nurarif, 2015)
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Maghfuri (2016), pemeriksaan penunjang untuk klien
Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan kadar glukosa darah. Pemeriksaan kadar gula darah
dilakukan dilaboratorium menggunakan metoda oksidasi glukosa atau
o-toluidin (kimia basah) memberikan hasil yang lebih akurat.
b. Pemeriksaan kadar glukosa urin, secara tidak langsung menggambarkan
kadar glukosa darah, dan nilainya bergantung pada batas ambang ginjal
(umumnya batas ambang glukosa ginjal adalah 180mg/dL).
Pemeriksaan kadar glukosa urin hanya dapat mendeteksi keadaan
hiperglikemi.
c. Tes untuk mendeteksi komplikasi
1) Mikro albumininuria: urin
2) Ureum, kreatinin, asam urat
3) Kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan Trigliserida:
plasma vena (puasa)
C. KETERBATASAN
Pada studi kasus ini, hambatan yang penulis rasakan adalah keterbatasan
waktu untuk melakukan observasi dalam 4 hari sehingga tidak memaksimalkan
proses penyembuhan luka, keterbatasan alat yang digunakan perawat untuk
melakukan perawatan luka, keterbatasan mencari pasien yang sesuai dengan
kriteria, keterbatasan dalam mencari referensi sehingga penulis kesulitan
mendapatkan sumber buku yang terbaru sehingga penulis mencari referensi
melalui media online seperti jurnal, ebook, dll.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka diturunkan beberapa saran penulis
diantaranya :
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan standar
operasional prosedur pada perawatan luka.
2. Bagi Perawat
Diharapkan perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang cara
melakukan perawatan luka sesuai dengan SOP sebelum pasien pulang
kerumah sehingga pasien dan keluarga dapat melakukannya secara mandiri
ketika dirumah.
3. Pasien dan Keluarga
Dalam hal ini, diharapkan pasien dan keluarga mampu menerapkan
perawatan luka yang diajarkan perawat secara mandiri setelah pulang dari
rumah sakit. Dan keluarga harus berperan penting dalam membantu dan
mendukung perawatan luka dirumah agar mempercepat proses
penyembuhan dan terhindar dari resiko infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORM CONSENT)
Nama : Ny. A
Usia : 78 Tahun
Alamat : Bekasi
Menyatakan bersedia menjadi responden studi kasus untuk Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Mahasiswa DIII Keperawatan semester VI Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Saya memahami penelitian ini tidak akan berakibat negatif dan merugikan saya, serta
kerahasiaan saya akan dijaga, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden.
Responden
( Ny. A )
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORM CONSENT)
Nama : Tn. R
Usia : 60 Tahun
Alamat : Bekasi
Menyatakan bersedia menjadi responden studi kasus untuk Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Mahasiswa DIII Keperawatan semester VI Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Saya memahami penelitian ini tidak akan berakibat negatif dan merugikan saya, serta
kerahasiaan saya akan dijaga, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden.
Responden
( Tn. R )
Lampiran 3
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat kesehatan saat ini
c) Cuci rambut
Frekuensi : ............ x/hari
Shampoo : ( ) Ya ( ) Tidak
4) Istirahat dan Tidur
Lama tidur : ................ jam/ hari
Tidur siang : ( ) Ya ( ) Tidak
Pola Aktivitas dan Latihan
Kegiatan dalam pekerjaan: .......................................................
Waktu bekerja : ( ) Pagi ( ) Sore ( )
Malam
Olahraga : ( ) Pagi ( ) Sore ( )
Malam
Jenisnya : ..............................................................................
Frekuensi : ..............................................................................
Kegiatan waktu luang: .............................................................
Keluhan dalam beraktivitas:
( ) Pergerakan tubuh ( ) Mandi
( ) Mengenakan pakaian ( ) Bersolek
( ) Sesak nafas setelah beraktivitas ( ) Lain-lain...........
5) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a) Merokok : ( ) Ya ( ) Tidak
Frekuensi : .......................................................
Jumlah : .......................................................
Lama pemakaian : .......................................................
b) Minuman beralkohol : ( ) Ya ( ) Tidak
Frekuensi : .......................................................
Jumlah : .......................................................
Lama pemakaian : .......................................................
c) Ketergantungan obat : ( ) Ya ( ) Tidak
Frekuensi : .......................................................
Jumlah : .......................................................
Lama pemakaian : .......................................................
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda vital
b. Pemeriksaan Head-to-Toe
1) Keadaan kulit
Turgor kulit : ( ) Baik ( ) Sedang ( ) Buruk
Warna kulit : ( ) Pucat ( ) Sianosis ( ) Kemerahan
Keadaan kulit : ( ) Baik ( ) terdapat lesi ( ) ulkus
( ) luka ( ) bercak-bercak merah
( ) ptechiae ( ) gatal-gatal ( ) nyeri
( ) insisi operasi ( ) terdapat luka bakar
(luas,derajat)
( ) dekubitus ( ) ecchimosis ( ) purpura
Kelainan lain : ......................................................................
Keadaan rambut : -Tekstur : ( ) Baik ( ) Tidak
-Kebersihan : ( ) Ya ( ) Tidak
2) Kuku
4) Mata
5) Hidung
9) Abdomen
10) Urogenital
b. Sistem pendengaran
1) Inspeksi
Daun telinga : ( ) normal/tidak sakit saat digerakan
( ) sakit saat digerakan
Karakteristik serumen : .........................................
Kondisi telinga : ( ) normal ( ) kemerahan
( ) bengkak ( ) terdapat lesi
Cairan dari telinga : ( ) tidak ada( ) darah ( ) pus
Rasa penuh dalam telinga : ( ) ya ( ) tidak
Pemakaian alat bantu : ( ) ya ( ) tidak
Fungsi keseimbangan : ( ) normal ( ) ada gangguan
2) Palpasi
Nyeri tekan : ( ) ya ( ) tidak
Tinitus : ( ) ya ( ) tidak
Fungsi pendengaran : ( ) normal ( ) kurang ( ) tuli
c. Sistem pernafasan
1) Inspeksi
Jalan nafas : ( ) bersih ( ) ada sumbatan:
( ) sputum ( ) benda asing
Pernafasan : ( ) sesak ( ) tidak sesak
( ) dengan aktivitas
( ) tanpa aktivitas
Menggunakan otot bantu pernafasan : ( ) ya ( ) tidak
Frekuensi : .... x/menit
Irama : ( ) teratur ( ) tidak teratur
Kedalaman : ( ) dalam ( ) dangkal
Batuk: ( ) ya ( ) tidak
( ) produktif
( ) tidak produktif
Sputum : ( ) putih ( ) kuning ( ) hijau
Konsistensi : ( ) kental ( ) encer
Terdapat darah :( ) ya ( ) tidak
2) Palpasi
Taktil fremitus :( ) positif ( ) absen
3) Perkusi
Resonan :( ) ya ( ) tidak
Hiperesonan :( ) ya ( ) tidak
Redup :( ) ya ( ) tidak
4) Auskultasi
Suara nafas : ( ) vesikuler ( ) ronkhi
( ) bronkovesikuler ( ) rales
( ) wheezing
Keluhan yang mengganggu saat bernafas:.........................
d. Sistem kardiovaskuler
1) Inspeksi
Warna kulit : ( ) kemerahan ( ) pucat
( ) sianosis
Distensi vena jugularis:
- Kanan : ( ) ya ( ) tidak
- Kiri : ( ) ya ( ) tidak
2) Palpasi
Nadi : .... x/menit : Irama ( ) teratur ( ) tidak teratur
Tekanan darah : .... mmHg
Temperatur kulit : ( ) hangat ( ) dingin
Pengisian kapiler : ..../detik
Edema : ( ) ya
( ) tungkai atas ( ) tungkai bawah
( ) periorbital ( ) muka
( ) anasarka
Kecepa\tan denyut apical : ........ x/menit
Irama : ( ) teratur ( ) tidak teratur
3) Auskultasi
Kelainan bunyi jantung : ( ) murmur ( ) gallop
Sakit dada : ( ) ya ( ) tidak
Timbulnya : ( ) saat aktivitas ( ) tanpa aktivitas
Karakteristik : ( ) seperti ditusuk-tusuk
( ) seperti terbakar
( ) seperti tertimpa benda berat
( ) menjalar ke bahu&lengan kiri
e. Sistem persarafan
1) Status mental
Penampilan dan cara bicara: ....................................................
Tingkat kesadaran :
GCS : E: ........ M: ........ V: .......... =
( ) compos mentis ( ) apatis ( ) delirium
( ) somnolent ( ) sopor ( ) koma
Orientasi terhadap: orang: ( ) ya ( ) tidak
Tempat: ( ) ya ( ) tidak
Waktu: ( ) ya ( ) tidak
2) Saraf kranial I-XII
3) Fungsi motorik:
Cara berjalan : ................................
Keseimbangan : ................................
Kekuatan otot (Lovett’s scale):
Tonus otot : ( ) ada ( ) tidak
Jelaskan bila ada kondisi motorik yang terganggu:
4) Fungsi sensoris
Rasa baal : ( ) ya ( ) tidsk
Kesemutan: ( ) ya ( ) tidak
Merasakan suhu panas/dingin: ( ) ya ( ) tidak
5) Refleks
a) Refleks fisiologis
Refleks bisep : ..........................................................
Reflek trisep : ..........................................................
Reflek brachioradialis: ...........................................................
Reflek patella : ..........................................................
Reflek tendoachilles : ..........................................................
b) Reflek Patologis
Reflek babinski : .........................................................
c) Rangsang meningen:
Kaku kuduk : ( ) ya ( ) tidak
Laseque : < 130°, > 130°
Kerniq : < 70°, > 70°
d) Tanda-tanda peningkatan TIK
Pusing : ( ) ya ( ) tidak
Muntah : ( ) ya ( ) tidak
Mual : ( ) ya ( ) tidak
Sakit kepala : ( ) ya ( ) tidak
e) Kesulitan wicara: ( ) ya ( ) tidak
f. Sistem pencernaan
1) Abdomen
Inspeksi : ..........................................................................
Auskultasi : ..........................................................................
Perkusi : ..........................................................................
Palpasi : ..........................................................................
2) Hepar : palpasi : ( ) teraba ( ) tidak teraba
3) Lien/spleen : ( ) teraba ( ) tidak teraba
4) Kelaina-kelainan
Apakah ada diare : lamanya ... hari frekuensi: .....x/hari
Warna feces : ..............................................................
Konsistensi feces :...............................................................
Konstipasi: lamanya ............... hari
Muntah : ( ) ya ( ) tidak
Isi : ( ) makanan ( ) cairan ( ) darah
Warna :....................................................
Mual : ( ) ya ( ) tidak
Nafsu makan : ( ) baik ( ) tidak
Nyeri daerah perut : ( ) ya ( ) tidak
Rasa penuh di perut : ( ) ya ( ) tidak
g. Sistem endokrin
Nafas berbau keton : ( ) ya ( ) tidak
Poliuri : ( ) ya ( ) tidak
Polidipsi : ( ) ya ( ) tidak
Palpitasi : ( ) ya ( ) tidak
Berkeringat banyak : ( ) ya ( ) tidak
Tremor : ( ) ya ( ) tidak
Bradikardi : ( ) ya ( ) tidak
Takikardi : ( ) ya ( ) tidak
Exopthalmus : ( ) ya ( ) tidak
Keluhan lain :................................
h. Sistem perkemihan
1) Inspeksi
Alat bantu kesehatan : ( ) ya ( ) tidak
2) Palpasi
Nyeri tekan : ( ) ya ( ) tidak
Teraba panas di daerah belakang: ( ) ya ( ) tidak
Teraba kandung kemih distensi : ( ) ya ( ) tidak
3) Perkusi
Nyeri ketok pinggang : ( ) ya ( ) tidak
4) Auskultasi
Bunyi bruit : ( ) ya ( ) tidak
Kelainan:
BAK :
Perubahan berkemih:
i. Sistem muskuloskeletal
1) Inspeksi
Bentuk/struktur tubuh:
Gaya berjalan :( ) normal ( ) antalgik ( ) diseret
Lengkung spinal, kondisi tulang&sendi:
Kesulitan gerak sendi :
Fraktur :( ) ya ( ) tidak
Tanda-tanda neurovascular deficit:
Deskripsi luka :
Terpasang alat invasi :
2) Palpasi
Tonus otot:
Lovett’s scale :
Nyeri dan karakteristik nyeri:
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
b. Radiologi
c. Pemeriksaan lain
B. PENATALAKSANAAN MEDIS/KOLABORASI
C. DATA FOKUS
a. Data subjektif
b. Data objektif
D. ANALISA DATA
No. Data Problem Etiologi
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan & Rencana
Keperawatan Kriteria Hasil Tindakan/Intervensi
F. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal Jam No. Dx Tindakan Nama
Keperawatan & Hasil Perawat
G. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Jam No. Dx Perkembangan Klien Nama
(SOAP) Perawat
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Agama : Islam
Email : sintiya070698@gmail.com
Riwayat Pendidikan