Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan

Anakan Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis)


Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Kamaludin
Fakultas pertanian Universitas kapuas sintang
e-mail : kamaludinkamal27@yahoo.co.id

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang


kotoran Sapi dan dosis yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan anakan Gaharu
Beringin (Aquilaria malaccensis) pada tanah Podsolik Merah Kuning. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan perlakuan tunggal adalah komposisi media tanam yang terdiri dari 4 taraf yaitu
: Tanpa Pupuk/Kontrol (S0), Pupuk kandang kotoran Sapi 100 gram per anakan (S1),
Pupuk kandang kotoran Sapi 200 gram per anakan (S2) dan Pupuk kandang kotoran
Sapi 300 gram per anakan (S3). Rancangan ini dipilih karena anakan Gaharu Beringin
dan alat yang digunakan dalam penelitian relatif homogen (seragam)
Hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk kandang kotoran Sapi berpengaruh
sangat signifikan terhadap pertambahan tinggi dan pertambahan jumlah daun anakan
Gaharu Beringin pada tanah Podsolik Merah Kuning. Perlakuan berupa pemberian
pupuk kandang kotoran Sapi sebanyak 300 gram per anakan (S3) adalah yang terbaik
dibandingkan dengan perlakuan lainnya, untuk meningkatkan pertambahan tinggi
dengan rerata 4,50 cm dan pertambahan jumlah daun anakan Gaharu Beringin dengan
rerata 4,67 helai.

Kata Kunci : Pupuk Kandang Kotoran Sapi, Tinggi dan Jumlah Daun, Anakan Gaharu
Beringin serta Tanah Podsolik Merah Kuning

Pendahuluan hingga lahan marginal. Pohon ini dapat


dijumpai pada ekosistem hutan rawa,
Pohon Gaharu bagi masyarakat
gambut, hutan dataran rendah atau
Kalimantan Barat adalah sebutan untuk
hutan pegunungan, bahkan dijumpai
pohon yang dapat menghasilkan gaharu.
pada lahan berpasir berbatu yang
Pohon penghasil gaharu ini banyak
ekstrim.
dijumpai pada hutan yang belum
Sejalan dengan perkembangan
dijadikan sebagai lahan perkebunan
ilmu dan teknologi industri kimia dan
bagi masyarakat, dengan
farmasi serta didukung berkembangnya
perkembangbiakan yang terjadi secara
paradigma dunia kedokteran dan
alami dari alam. Pohon Gaharu dapat
pengobatan untuk kembali
tumbuh dan berkembang pada berbagai
memanfaatkan bahan tumbuhan alami,
variasi kondisi struktur dan tekstur
produk gaharu selain dibutuhkan
tanah, baik pada lahan subur, sedang
PIPER No.26 Volume 14 April 2018 298
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

sebagai bahan industri parfum dan Rancangan Acak Lengkap (RAL)


kosmetika, juga banyak dibutuhkan dengan perlakuan tunggal adalah
sebagai bahan obat herbal, untuk komposisi media tanam yang terdiri
pengobatan stress, asma, rheumatik, dari 4 taraf yaitu : Tanpa Pupuk/Kontrol
radang ginjal dan lambung, bahan anti (S0), Pupuk kandang kotoran Sapi 100
biotik TBC, serta tumor dan kanker.( gram per anakan (S1), Pupuk kandang
Purwanto D. B, 2008). kotoran Sapi 200 gram per anakan (S2)
Potensi dan nilai ekonomis yang dan Pupuk kandang kotoran Sapi 300
tinggi dari pohon Gaharu dalam bentuk gram per anakan (S3).
gaharu, telah memicu masyarakat untuk
Populasi dan Sampel
berupaya mencari di seluruh wilayah
Jumlah populasi dalam penelitian
hutan alam yang masih tersedia. Upaya
ini sebanyak 96 anakan Gaharu
ini jika terus dilakukan tentu akan
Beringin yang berasal dari 4 taraf
mengancam keberadaan jenis pohon
perlakuan pupuk kandang kotoran Sapi.
Gaharu di alam, sehingga perlu
Masing-masing perlakuan diulang
tindakan budidaya sebagai langkah
sebanyak 6 kali dan setiap ulangan
awal untuk menjaga kelestarian
terdapat 4 anakan. Sampel dalam
sekaligus sebuah harapan untuk
penelitian ini diambil sebanyak 2
mendapatkan penghasilan. Dalam upaya
anakan setiap ulangan sehingga anakan
budidaya, menyiapkan bibit yang siap
Gaharu Beringin yang diamati sebanyak
tanam dalam jumlah yang banyak dan
4 x 6 ulangan x 2 bibit = 48 anakan.
berkualitas adalah sebagai langkah awal
yang menentukan tingkat keberhasilan
Bahan dan alat penelitian
usaha ini. Untuk menghasilkan bibit
Bahan dan alat yang digunakan dalam
yang berkualitas, maka pemeliharaan
penelitian ini adalan semua anakan
dengan pemberian pupuk sangat
Gaharu Beringin, dalah Pupuk kandang
diperlukan. Pupuk yang digunakan
kotoran Sapi, Air, Polybag ukuran 20 x
dapat berupa pupuk organik maupun
20 x 20 cm, Paranet dengan intensitas
pupuk anorganik.
75%, Parang, sabit, cangkul, Gembor,
Metodologi penelitian Kamera, Alat tulis Mistar ukur,
Metode yang digunakan dalam Timbangan Fungisida,
penelitian ini adalah pola dasar
299 PIPER No.26 Volume 14 April 2018
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Hasil Dan Pembahasan tabel 1. Dari data pada table


Hasil Penelitian 1,selanjutnya dilakukan analisis sidik
Data hasil rerata pertambahan ragam. Hasil analisis sidik ragam dapat
tinggi anakan Gaharu Beringin pada dilihat pada tabel 2.
tanah Podsolik Merah Kuning pada

Tabel 1. Data Rerata Pertambahan Tinggi Anakan Gaharu Beringin Selama Penelitian
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3 4 5 6
S0 0 0 0 1 1 1 3 0,50
S1 2 2 2 2 3 3 14 2,33
S2 3 3 3 3 3 5 20 3,33
S3 4 4 4 5 5 5 27 4,50
Jumlah 9 9 9 11 12 14 64 10,67

Tabel 2. Hasil Analisis Sidik Ragam


Sumber Derajat Jumlah Kwadrat F. Hitung F tabel
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
5% 1%
Perlakuan 14,29** 3,10 4,94
3 51,67 17,22
Galat 20 24,10 1,20
Total 23 75,76
KK = 10,29 %
Keterangan : ** : Berpengaruh Sangat Signifikan

Berdasarkan hasil analisis sidik anakan Gaharu Beringin, maka


ragam sebagaimana yang dapat dilihat dilakukan pengujian terhadap rerata
pada tabel.2 tersebut, maka diketahui perbedaan masing-masing perlakuan
bahwa pemberian pupuk Kandang dengan menggunakan Uji Beda Nyata
Kotoran Sapi memberikan pengaruh Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5% dan
yang sangat signifikan terhadap 1%. Hasil Uji BNT perbedaan masing-
pertambahan tinggi anakan Gaharu masing perlakuan pupuk Kandang
Beringin pada tanah Podsolik Merah Kotoran Sapi terhadap pertambahan
Kuning. Untuk mengetahui dosis tinggi anakan Gaharu Beringin pada
perlakuan pemberian Pupuk Kandang tanah Podsolik Merah Kuning dapat
Kotoran Sapi yang terbaik dalam dilihat pada tabel 3.
mempengaruhi pertambahan tinggi

PIPER No.26 Volume 14 April 2018 300


Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Tabel 3. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil


Beda
Perlakuan Rerata
S0 S1 S2 S3
S0 0,50
S1 2,33 1,83**
S2 3,33 2,83** 1,00ns
S3 4,50 4,00** 2,17** 1,17ns -
BNT 5% : 1,32 BNT 1% : 1,80
Keterangan : ** = Berbeda sangat signifikan
ns = Tidak berbeda signifikan

Hasil uji BNT sebagaimana pada perlakuan S0 (tanpa Pupuk), tetapi tidak
tabel 3, diketahui bahwa pemberian berbeda secara signifikan dibandingkan
pupuk Kandang Kotoran Sapi dengan dengan perlakuan S2 (pupuk Kandang
dosis 300 gram per anakan (S3), Kotoran Sapi dengan dosis 200 gram
merupakan perlakuan terbaik untuk per anakan). Perlakuan S2 berbeda
meningkatkan pertambahan tinggi sangat signifikan dibandingkan dengan
anakan Gaharu Beringin, tetapi S0, tetapi tidak berbeda secara
perlakuan tersebut tidak signifikan jika signifikan terhadap perlakuan S1.
dibandingkan dengan perlakuan S2 Pertambahan jumlah daun anakan
(pupuk Kandang Kotoran Sapi dengan Gaharu Beringin merupakan hasil
dosis 200 gram per anakan) . Hal ini perhitungan yang didapatkan dengan
terlihat dengan jelas bahwa S3 berbeda cara mengurangi jumlah daun anakan
sangat signifikan dengan perlakuan S1 pada akhir penelitian dengan jumlah
(pupuk Kandang Kotoran Sapi dengan daun anakan pada awal penelitian.
dosis 100 gram per anakan) dan

Tabel 4. Data Rerata Pertambahan Jumlah Daun Anakan Gaharu Beringin


Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3 4 5 6
S0 1 1 1 1 1 1 6 1,00
S1 2 2 2 2 3 3 14 2,33
S2 3 3 3 3 3 4 19 3,17
S3 4 4 5 5 5 5 28 4,67
Jumlah 10 10 11 11 12 13 67 11,17

301 PIPER No.26 Volume 14 April 2018


Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Tabel 5. Hasil Analisis Sidik Ragam


Sumber Derajat Jumlah Kwadrat F. Hitung F tabel
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
5% 1%
Perlakuan 80,87** 3,10 4,94
3 42,46 14,15
Galat 20 3,50 0,18
Total 23 45,96
KK = 3,75 %
Keterangan : ** : Berpengaruh Sangat Signifikan

Berdasarkan hasil analisis sidik daun anakan Gaharu Beringin, maka


ragam sebagaimana yang dapat dilihat dilakukan pengujian terhadap rerata
pada tabel 5 tersebut, maka diketahui perbedaan masing-masing perlakuan
bahwa pemberian pupuk Kandang dengan menggunakan Uji Beda Nyata
Kotoran Sapi memberikan pengaruh Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5% dan
yang sangat signifikan terhadap 1%. Hasil Uji BNT perbedaan masing-
pertambahan jumlah daun anakan masing perlakuan pupuk Kandang
Gaharu Beringin pada tanah Podsolik Kotoran Sapi terhadap pertambahan
Merah Kuning. Untuk mengetahui dosis jumlah daun anakan Gaharu Beringin
perlakuan pemberian Pupuk Kandang pada tanah Podsolik Merah Kuning
Kotoran Sapi yang terbaik dalam dapat dilihat pada tabel 6.
mempengaruhi pertambahan jumlah

Tabel 6. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil


Beda
Perlakuan Rerata S0 S1 S2 S3

S0 1,00
S1 2,33 1,33**
S2 3,17 2,17* 0.84**
S3 4,67 3,67** 2,34** 1,50** -
BNT 5% : 0,50 BNT 1% : 0,69
Keterangan : ** = Berbeda sangat signifikan
ns = Tidak berbeda signifikan

Hasil uji BNT sebagaimana pada meningkatkan pertambahan jumlah


tabel 6, diketahui bahwa pemberian daun anakan Gaharu Beringin. Hal ini
pupuk Kandang Kotoran Sapi dengan terlihat dengan jelas bahwa S3 berbeda
dosis 300 gram per anakan (S3), sangat signifikan jika dibandingkan
merupakan perlakuan terbaik untuk dengan perlakuan S2 (pupuk Kandang
PIPER No.26 Volume 14 April 2018 302
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Kotoran Sapi dengan dosis 200 gram dosis tersebut adalah yang terbaik
per anakan). Perlakuan S3 juga berbeda sekaligus paling tepat, karena pada
sangat signifikan dengan perlakuan S1 perlakuan tersebut telah terjadi
(pupuk Kandang Kotoran Sapi dengan pertumbuhan yang maksimal.
dosis 100 gram per anakan) dan Pemupukan adalah salah satu cara
perlakuan S0 (tanpa Pupuk). Perlakuan untuk mengatasi tanah yang miskin
S2 berbeda sangat signifikan unsur hara, sehingga menjadi tanah
dibandingkan dengan S0, dan dengan yang subur dan dapat memacu
perlakuan S1 serta perlakuan S1 pertumbuhan tanaman di atasnya. Tanah
berbeda sangat signifikan terhadap Podsolik Merah Kuning adalah salah
perlakuan S0. satu tanah yang miskin akan unsur hara,
dengan demikian setiap upaya budidaya
Pembahasan tanaman di atasnya agar dapat berhasil
Berdasarkan hasil analisis sidik sesuai harapan, maka harus diberikan
ragam sebagaimana tabel 2 diketahui hara melalui pemupukan. Tanaman
bahwa pemberian pupuk Kandang yang dapat tumbuh dengan baik pada
Kotoran Sapi memberikan pengaruh tanah ini, berarti kebutuhan haranya
sangat signifikan terhadap pertambahan telah tercukupi. Hasil penelitian yang
tinggi anakan Gaharu Beringin pada menunjukkan bahwa perlakuan
tanah Podsolik Merah Kuning selama pemberian 300 gram pupuk kandang
penelitian. Selanjutnya berdasarkan uji kotoran Sapi per anakan (S3) adalah
BNT sebagaimana tabel 3. diketahui yang terbaik dalam memacu
bahwa pemberian pupuk Kandang pertumbuhan tinggi anakan Gaharu
Kotoran Sapi dengan dosis 300 gram Beringin, mengindikasikan bahwa
per anakan (S3), merupakan perlakuan jumlah pupuk yang diberikan tersebut
yang terbaik untuk meningkatkan mampu merubah tanah yang miskin
pertambahan tinggi anakan Gaharu unsur hara menjadi tanah yang subur,
Beringin dibandingkan dengan sehingga pertumbuhan tanaman di
perlakuan lainnya, dengan rerata atasnya menjadi maksimal. Hal ini
pertambahan tinggi 4,50 cm. Hal ini terlihat dengan jelas, pada pemberian
mengindikasikan bahwa pemberian pupuk Kandang Kotoran Sapi sebanyak
pupuk Kandang Kotoran Sapi dengan 300 gram per anakan (S3) telah

303 PIPER No.26 Volume 14 April 2018


Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

mengakibatkan pertumbuhan tinggi Kandang Kotoran Sapi sebanyak 300


anakan Gaharu Beringin menjadi gam per anakan (S3). Pemberian pupuk
paling maksimal bila dibandingkan yang mengandung N, P, dan K sangat
dengan perlakuan pemberian pupuk berguna untuk menambah tinggi
Kandang Kotoran Sapi lainnya. tanaman. Pemberian unsur N pada tahap
Meskipun demikian, jika perlakuan S3 perkembangan tanaman akan
dibandingkan dengan perlakuan S2 merangsang pertumbuhan dan
ternyata tidak ada perbedaan yang pertambahan tinggi tanaman, sedangkan
signifikan. Terhadap kenyataan ini adanya unsur K merupakan sebagai
dapat diduga karena waktu penelitian pengimbang pengaruh N dan P serta
yang singkat, sehingga pertumbuhan meransang pertumbuhan akar.
tinggi belum optimal. Dugaan ini Berdasarkan hasil analisis sidik
didasarkan pada perlakuan S3 ragam sebagaimana tabel 5 diketahui
memberikan pengaruh yang sangat bahwa pemberian pupuk Kandang
signifikan dan terbaik dibanding Kotoran Sapi memberikan pengaruh
perlakuan lainnya terhadap yang sangat signifikan terhadap
pertambahan jumlah daun anakan pertambahan jumlah daun anakan
Gaharu Beringin, sehingga dengan Gaharu Beringin pada tanah Podsolik
jumlah daun yang banyak Merah Kuning selama penelitian.
memungkinkan pertumbuhan tinggi Selanjutnya berdasarkan uji BNT
batang akan maksimal. sebagaimana tabel 6. diketahui bahwa
Pupuk yang diberikan pada pemberian pupuk Kandang Kotoran
tanaman jika belum mencukupi Sapi dengan dosis 300 gram per anakan
kebutuhan, maka pertumbuhan tanaman (S3), merupakan perlakuan yang terbaik
tidak akan optimal sebaliknya jika untuk meningkatkan pertambahan
diberikan dalam jumlah yang sedikit jumlah daun anakan Gaharu Beringin
pertumbuhannya pun tidak akan dibandingkan dengan perlakuan
optimal. Pemberian pupuk dengan lainnya, dengan rerata pertambahan
takaran/dosis yang sesuai, itulah yang jumlah daun sebanyak 4,67 helai.
akan memberikan respon pertumbuhan Pemberian pupuk Kandang Kotoran
yang maksimal bagi tanaman, dan ini Sapi dengan dosis 300 gram per anakan
ditunjukkan pada pemberian pupuk (S3) adalah yang paling optimal dalam

PIPER No.26 Volume 14 April 2018 304


Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

memacu pertumbuhan jumlah daun yang berlebihan, karena tanaman akan


anakan Gaharu Beringin pada tanah menyesuaikan kebutuhannya dan pupuk
Podsolik Merah Kuning. Pemberian yang belum digunakan akan
pupuk sebanyak 300 gram per anakan dimanfaatkan secara bertahap dan
telah mencukupi kebutuhan tanaman, sebagian menjadi media tanam.
sehingga pertumbuhan menjadi optimal Kurang tersedianya unsur hara
dibandingkan dengan perlakukan yang dapat mengakibatkan terhambatnya
lainnya. Hal ini memberikan gambaran proses metabolisme dalam tubuh
bahwa, bila pupuk diberikan dalam tanaman, keadaan ini pada akhirnya
jumlah yang sesuai maka pertumbuhan akan menghambat pembentukan akar,
tanaman akan optimal, sebaliknya jika batang dan daun. Pertumbuhan dan
pupuk yang diberikan belum mencukupi perkembangan daun sangat dipengaruhi
maka pertumbuhan tanaman tidak akan oleh akar tanaman. Apabila
optimal. Hasil penelitian dengan pertumbuhan akar terhambat maka akan
menggunakan pupuk organik ini menghambat pertumbuhan tanaman
tidaklah sama dengan pengunaan pupuk pada bagian atasnya. Terhambatnya
kimia, dimana jika diberikan dalam pertumbuhan akar mengakibatkan
jumlah yang berlebihan akan terhambatnya pertumbuhan organ
berdampak racun dan menghambat tanaman lainnya. Ketersedian unsur
pertumbuhan tanaman. Mengenai hal ini hara sangat mempengaruhi laju
ditegaskan oleh Yasman dan Smith pertumbuhan suatu tanaman. Suatu
(1988), yang menyatakan bahwa kondisi yang sangat penting bagi
pemberian pupuk sangat memegang pertumbuhan dan kesehatan tanaman
peranan penting. Konsentrasi yang adalah persediaan jumlah unsur hara
terlalu rendah akan mengakibatkan yang sesuai, memadai dan seimbang
pertumbuhan dan pertambahan tinggi secara tepat waktu yang bisa diserap
menjadi lama, sedangkan konsentrasi langsung oleh tanaman. Kekurangan
yang terlalu tinggi akan berakibat racun dan ketidakseimbangan unsur hara
bagi anakan tanaman, sehingga merupakan halangan utama bagi
pertumbuhan dan perkem-bangannnya pertumbuhan tanaman. Ketersediaan
menjadi terhambat. Terhadap pupuk unsur hara sangat tergantung pada
organik tidak dikenal dosis/takaran kodisi umum tanah, kehidupan tanah

305 PIPER No.26 Volume 14 April 2018


Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

dan pengolahan bahan organik. Oleh Beringin, karena dari semua unsur hara
karena itu, untuk mendapatkan yang dibutuhkan oleh tanaman, unsur
pertumbuhan yang maksimum mutlak N, P, dan K merupakan unsur – unsur
diberikan unsur hara pada taraf utama yang diperlukan dalam jumlah
optimum bagi tanaman tersebut. yang paling banyak.
Jaringan meristem pada ujung-
ujung akar adalah sel- sel yang aktif Kesimpulan dan saran

terlibat dalam pembelahan dan Kesimpulan


pertumbuhan sel, sehingga penyerapan
Berdasarkan hasil penelitian dan
hara pada tanah akan menjadi lebih
pengamatan, maka dapat disimpulkan
besar untuk proses metabolisme pada
sebagai berikut;
tanaman yang menghasilkan
1. Pemberian pupuk kandang kotoran
pertumbuhan termasuk pada daun. Hasil
Sapi memberikan pengaruh yang
penelitian yang menunjukkan, bahwa
sangat signifikan terhadap
terdapat pengaruh yang sangat
pertumbuhan tinggi dan jumlah daun
signifikan mengenai pemberian pupuk
anakan Gaharu Beringin (Aquilaria
Kandang Kotoran Sapi terhadap
malaccensis) pada tanah Podsolik
pertambahan tinggi dan jumlah helai
Merah Kuning.
daun, berarti pertumbuhan akar telah
2. Perlakuan pemberian Pupuk
optimal, sehingga mampu merangsang
Kandang Kotoran Sapi dengan dosis
pertumbuhan seluruh bagian vegetatif
300 gram per anakan (S3) adalah
tanaman. Pemberian pupuk Kandang
yang terbaik dibandingkan dengan
Kotoran Sapi seperti yang terlihat pada
perlakuan lainnya, yaitu mampu
bagian hasil, memberikan pengaruh
meningkatkan pertambahan tinggi
yang sangat signifikan terhadap
dengan rerata 4,50 cm dan
pertambahan tinggi dan jumlah daun
pertambahan jumlah daun anakan
anakan Gaharu Beringin. Hal ini
Gaharu Beringin dengan rerata 4,67
menunjukkan bahwa pemberian pupuk
helai.
Kandang Kotoran Sapi mampu
memberikan/menyuplai N, P, dan K
serta unsur hara mikro secara optimum
untuk pertumbuhan anakan Gaharu

PIPER No.26 Volume 14 April 2018 306


Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan
Gaharu Beringin (Aquilaria malaccensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning

Saran Hanafiah, KA. 2008. Rancangan


Percobaan. Jakarta : PT. Raja
Perlu dilakukan kajian yang lebih
Grafindo Persada.
mendalam untuk melihat pengaruh Harjadi, S.S. 1996. Pengantar
Agronomi. Jakarta: PT.
pemberian Pupuk Kandang Kotoran
Gramedia Pustaka Utama.
Sapi terhadap pertumbuhan anakan Hyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna
Indonesia III. Departemen
Gaharu Beringin yaitu dengan cara
Kehutanan.
menambah lamanya waktu penelitian Purwanto D. B. 2008, Manfaat Gaharu.
Penebar Swadaya. Jakarta
karena respon pupuk organik lebih lama
Suhadi Octen, 2006. Budi Daya
dibandingkan dengan pupuk kimia dan Gaharu. Jakarta. Azka Press
Sumarna, Y. 2002. Budidaya Gaharu.
terdapat indikasi pertumbuhan tinggi
Penebar Swadaya. Jakarta.
anakan yang belum optimal, sehingga Sumarna, Y. 2012. Pembudidayaan
Pohon Penghasil Gaharu.
didapatkan sebuah kesimpulan yang
Departemen Kehutanan. Badan
utuh. Penelitian Dan Pengembangan
Kehutanan Pusat Litban
Produktifitas Hutan. Bogor.
Sutedjo, 2002. Cara Praktis Membuat
Daftar Pustaka Kompos. Agromedia. Jakarta.
Wildan Djaja. 2008. Langkah Jitu
Atmojo,K. S. 2003. Sudah Gaharu Membuat Kompos dari
Super Pula. Pustaka Sinar Kotoran Ternak dan
Harapan, Jakarta. Sampah. Agromedia. Jakarta.
Buckman, H.O, dan Brady, N.C. 1982. Yasman dan Smith. 1988. Metode
Ilmu Tanah. Diterjemahkan Pembuatan Stek
oleh Soegiman. Jakarta: Bharata Dipterocarpaceae. Balai
Karya Aksara. Penelitian Kehutanan.
Foth. D.H. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Samarinda.
Tanah. Jakarta: Erlangga.

307 PIPER No.26 Volume 14 April 2018

Anda mungkin juga menyukai