Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2355-195X

Pengaruh Konsentrasi EM4 Dan Dosis Pupuk Kandang Ayam Broiler Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.)

Agus Edi Setiyono

Prgram studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga, e-mail :


agusedisetiyono@gmail.com

ABSTRAK

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting dalam kehidupan
rumah tangga sehari-hari, karena setiap hari dikonsumsi masyarakat Indonesia. Efektif Mikroorganisme (EM4) merupakan
bakteri fermentasi bahan organik tanah yang menyuburkan tanaman dan menyehatkan tanah. Terbuat dari hasil seleksi alami
mikroorganisme fermentasi dan sintetik di dalam tanah yang dikemas dalam medium cair. Pupuk kandang kotoran ayam
merupakan salah satu alternatif untuk menambah bahan organik dan selanjutnya akan menambahkan unsur hara sehingga dapat
memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pengaruh konsentrasi EM4 terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) 2. Mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang ayam broiler terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dan 3. Mengetahui interaksi antara konsentrasi EM4 dan
dosis pupuk kandang ayam broiler terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai rawit (Capsicum frutescens L.)
Penelitian ini dilakukan di Desa Purnama Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso, yang berada pada ketinggian
tempat + 263 m di atas permukaan laut (dpl). Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai dari bulan April 2017
sampai Agustus 2017. Adapun perlakuan terdiri dari Faktor I adalah konsentrasi EM4 terdiri dari 3 taraf yaitu : E0 = Tanpa
konsentrasi EM4, E1 = Konsentrasi 25 ml/liter air, E2= Konsentrasi 50 ml/liter air. Faktor II adalah dosis pupuk kandang ayam
broiler yang terdiri 4 taraf yaitu : A0 = Tanpa pupuk kandang ayam, A1 = Pupuk kandang ayam 250 gr/polybag (setara dengan 5
ton/ha), A2 = Pupuk kandang ayam 500 gr/polybag (setara dengan 10 ton/ha),A3 = Pupuk kandang ayam 750 gr/polybag (setara
dengan 15 ton/ha).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perlakuan EM 4
berpengaruh nyata, konsentrasi EM4 50 ml/liter air (E2) memiliki hasil tertinggi yaitu pada parameter diameter batang saat
tanaman berumur 7, 14, dan 21 HST dan bobot brangkasan kering per tanaman, 2. Perlakuan dosis pupuk kandang ayam broiler
berpengaruh nyata, dosis 500 gr/polybag (A2) memiliki hasil tertinggi yaitu pada parameter bobot brangkasan kering per
tanaman, dan 3. Interaksi kedua perlakuan juga berpengaruh nyata, pengaruh tertinggi pada perlakuan E 2A2 yaitu pada parameter
tinggi tanaman dan jumlah daun saat tanaman berumur 21, 28, 35 dan 42 HST, diameter batang saat tanaman berumur 35 dan 42
HST, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, bobot brangkasan basah per tanaman dan bobot brangkasan kering per
tanaman.

Keyword : EM4. Pupuk kandang ayam broiler, cabe rawit.

PENDAHULUAN Efektif Mikroorganisme (EM4) merupakan bakteri


fermentasi bahan organik tanah yang menyuburkan tanaman
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan dan menyehatkan tanah. Terbuat dari hasil seleksi alami
salah satu komoditas pertanian yang sangat penting dalam mikroorganisme fermentasi dan sintetik di dalam tanah yang
kehidupan rumah tangga sehari-hari, karena setiap hari dikemas dalam medium cair. EM4 dalam kemasan berada
dikonsumsi masyarakat Indonesia. Cabai rawit mempunyai dalam kondisi istirahat (dorman), sewaktu diinokulasikan
nilai ekonomis yang tinggi, dan merupakan komoditas dengan cara menyemprotkannya ke dalam bahan organik dan
pertanian yang potensial untuk dikembangkan dalam tanah atau pada batang tanaman. EM4 akan aktif dan
budidaya pertanian. Cabai merupakan bumbu dapur yang memfermentasi bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk
keberadaannya wajib ada. Masyarakat tetap mengkonsumsi hijau, pupuk kandang, dll) yang terdapat dalam tanah.
cabai meskipun harganya mahal dipasaran. Orang Indonesia EM4 yang diaplikasikan dapat membantu
akan terasa hambar jika makan tidak memakai sambal yang pertumbuhan tanaman karena EM4 secara aktif
bahan bakunya berasal dari cabai (Alex, 2012). memfermentasikan bahan organik. Hasil fermentasi dapat
diserap langsung oleh perakaran, misalnya gula, alkohol,

21
Pengaruh Konsentrasi EM 4 dan Dosis Pupuk... Agus Edi Setiyono
asam amino, protein, karbohidrat, dan glukosa. EM4 Pelaksanaan Penelitian ini adalah sebagai berikut :
merangsang perkembangan mikroorganisme yang 1. Persiapan awal
menguntungkan tanaman, melindungi tanaman dari serangan Menyiapkan alat dan bahan penelitian yang akan
penyakit sehingga dapat menyuburkan tanah dan dipergunakan termasuk persiapan benih cabai rawit
meningkatkan produktivitas tanaman. EM4 juga dapat varietas Dewata 43 F1.
menekan perkembangan populasi Fusarium sp., 2. Persiapan sarana tanam
meningkatkan perkembangan Trichoderma sp., Penicilin sp. a. Menyiapkan wadah tanam
serta dapat memacu pertumbuhan dan produksi tanaman Polybag yang digunakan dalam penelitian ini
(Higa dan Wididana, 1991). berukuran 40 x 40 cm. Maka diatur sesuai dengan
Pupuk kandang kotoran ayam merupakan salah satu perlakuan, dimana tiap perlakuan terdiri dari 3
alternatif untuk menambah unsur hara dan menambah perlakuan, sehingga jumlah polybag perulangan
mikroorganisme pendekomposisi bahan organik, sehingga 36 dan jumlah total 108 polybag. Jarak tanam 50
dapat memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah. Kotoran x 50 cm, jarak antar perlakuan 50 cm, dan jarak
ayam mengandung unsur hara makro maupun mikro antar ulangan 80 cm.
diantaranya N, P, K, Ca, Mg, S, Mn, Zn, dan Cu. Kotoran b. Menyiapkan media tanam
ayam sangat diminati petani sayuran daun karena reaksinya Media yang digunakan dalam penelitian ini
yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata- adalah campuran dengan perbandingan tanah,
rata mempunyai siklus tanam pendek. Pupuk ini mempunyai larutan EM4 dan pupuk kandang ayam broiler
kandungan unsur hara N yang relatif tinggi dibanding pupuk dengan perbandingan disesuaikan dengan faktor
kandang jenis lain. Unsur N dalam kotoran ayam bisa diserap yang ditentukan.
tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses 3. Menyiapkan bibit, sebelum melakukan persemaian
dekomposisi terlebih dahulu. Pupuk kandang ayam biasanya terlebih dahulu dilakukan perendaman benih cabai
diambil dalam bentuk campuran dengan sekam padi, terutama dengan air hangat selama kurang lebih 8 jam. Benih
untuk kotoran ayam pedaging (broiler). Sekam padi diperam dibungkus dengan daun pisang dan disimpan
digunakan para peternak ayam sebagai alas kandang, ketika dalam suhu kamar, untuk menjaga kelembaban media
kandang dibersihkan kotoran akan bercampur dengan sekam peram, semprotkan air dengan handspray setiap pagi
tersebut. Sekam padi ikut memperkaya zat hara terutama dan sore. Benih akan mengeluarkan radikula atau calon
untuk unsur K. Kotoran ayam broiler juga mengandung unsur akar setelah 4 sampai 7 hari. Media semai dimasukkan
P yang lebih tinggi. kedalam wadah semai lalu letakkan benih pada media
semai dan tutup wadah semai menggunakan daun
METODOLOGI pisang untuk mengkondisikan lingkungan yang hangat
dan lembab agar benih cepat berkecambah. Bibit siap
Penelitian ini dilakukan di Desa Purnama Kecamatan dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 14 hari
Tegalampel Kabupaten Bondowoso, yang berada pada atau tanaman telah mempunyai 2 helai daun.
ketinggian tempat + 263 m di atas permukaan laut (dpl). 4. Pemeliharaan yang dilakukaan antara lain penyiraman,
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai penyulaman, penyiangan, pemasangan ajir, pemupukan
dari bulan April 2017 sampai Agustus 2017. dan pengemdalian hama penyakit
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan 5. Pemanenan
Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu Pada saat tanaman berumur 70 - 75 hari setelah tanam
konsentrasi EM4 sebanyak 3 taraf perlakuan dan dosis pupuk (HST) yang ditandai dengan buahnya yang padat dan
kandang ayam broiler sebanyak 4 taraf perlakuan, dengan 3 warna merah menyala, buah cabai siap dilakukan
kali ulangan. Faktor I adalah konsentrasi EM4 terdiri dari 3 pemanenan pertama. Umur cabai yang siap untuk
taraf yaitu : E0 = Tanpa konsentrasi EM4, E1 = Konsentrasi 25 dipanen sangat bervariasi, tergantung dengan jenis
ml/liter air, E2= Konsentrasi 50 ml/liter air. Faktor II adalah varietas dan lingkungan. Tanaman cabai dapat dipanen
dosis pupuk kandang ayam broiler yang terdiri 4 taraf yaitu : setiap 2 - 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman
A0 = Tanpa pupuk kandang ayam, A1 = Pupuk kandang dan kondisi pasar. Waktu yang tepat untuk memanen
ayam 250 gr/polybag (setara dengan 5 ton/ha), A2 = Pupuk cabai adalah ketika cabai berwarna merah dan masih
kandang ayam 500 gr/polybag (setara dengan 10 ton/ha),A3 = ada garis hijau pada buahnya. Cabai dengan ciri
Pupuk kandang ayam 750 gr/polybag (setara dengan 15 tersebut memiliki bobot maksimal dan bisa bertahan 1 -
ton/ha). 2 hari. Waktu yang tepat untuk memanen cabai adalah
Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F pada taraf 5% pagi hari agar kesegaran cabai tetap terjaga, hindari
dan jika menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan panen di siang atau malam hari.
n n j j k n D nc n’ (DMRT) p f %
(Kismiantini, 2011).

22
Pengaruh Konsentrasi EM 4 dan Dosis Pupuk... Agus Edi Setiyono
HASIL DAN PEMBAHASAN terendah, hal ini menunjukkan bahwa pada
A. Tinggi Tanaman perlakuan tersebut tanaman terserang oleh penyakit
Pengukuran tinggi tanaman cabai rawit (Capsicum keriting daun sehingga pertumbuhan tanaman tidak
frutescens L.) dilakukan pada umur 7, 14, 21, 28, 35 normal dan kerdil.
dan 42 HST. Berdasarkan hasil analisa sidik ragam EM4 mengandung berbagai bakteri dan
perlakuan konsentrasi EM4 dan perlakuan dosis pupuk jamur sehingga mempercepat pelarutan N, P dan K.
kandang ayam broiler menunjukkan hasil berbeda tidak Respon tanaman dalam memanfaatkan unsur N, P,
nyata. Interaksi kedua perlakuan menunjukkan hasil dan K beserta unsur hara mikro lainnya diduga
berbeda tidak nyata pada umur 7 dan 14 HST, dan saat telah tersedia dan tercukupi untuk pertumbuhan
umur 21, 28, 35, dan 42 HST menunjukkan hasil yang tanaman, disamping itu kultur mikrobia yang ada
berbeda sangat nyata. didalamnya dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah, hal ini sesuai dengan pendapat
Tabel 1. Rerata tinggi tanaman (cm) akibat Lingga (1994), menyatakan bahwa unsur N, P, dan
pengaruh konsentrasi EM4 dan dosis
K bagi tanaman dapat merangsang pertumbuhan
pupuk kandang ayam broiler saat
berumur 21, 28, 35, dan 42 HST. tanaman secara keseluruhan khususnya batang dan
daun, sehingga dengan sendirinya akan
Perlakua Rerata tinggi tanaman (cm) mempengaruhi performasi tinggi tanaman.
n 21 HST 28 HST 35 HST 42 HST Peningkatan kandungan klorofil yang
E0A0 11,50 ab 20,33 bc 26,33 bc 37,00 cd mempengaruhi pertumbuhan tanaman dipengaruhi
E0A1 11,33 ab 15,50 ab 19,33 ab 27,00 bc unsur nitrogen (Marlina, 2010). Menurut Lingga
E0A2 11,67 ab 18,33 b 22,50 b 26,33 b (1994), menyatakan bahwa pemberian pupuk
E0A3 10,67 ab 18,67 bc 23,17 b 31,33 c kandang kotoran ayam memberikan respon positif
terhadap pertumbuhan tanaman karena ketersediaan
E1A0 11,67 ab 16,17 ab 17,67 ab 20,00 a
unsur nitrogen untuk diserap oleh tanaman. Marlina
E1A1 13,17 b 20,83 bc 26,67 bc 33,67 c
(2010), menambahkan pemberian kotoran ayam
E1A2 9,50 a 14,17 ab 18,00 ab 26,00 b
dapat meningkatkan kesuburan dan produktivitas
E1A3 12,17 ab 18,33 b 22,17 b 27,67 bc tanah karena kapasitas tukar kation meningkat,
E2A0 10,67 ab 14,83 ab 15,67 a 18,00 a unsur posfor dan nitrogen juga meningkat. Manfaat
E2A1 10,83 ab 19,67 bc 26,67 bc 37,67 cd unsur nitrogen yaitu meningkatkan pertumbuhan
E2A2 13,17 b 23,17 c 29,33 c 39,00 d tanaman, memproduksi klorofil, meningkatkan
E2A3 9,33 a 13,17 a 15,83 a 22,00 b kadar protein, dan mempercepat tumbuh daun.
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf Klorofil dibutuhkan pada proses fotosintesis.
yang sama pada kolom yang sama Umumnya klorofil disintesis pada daun dan
dan perlakuaan yang sama berperan untuk menangkap cahaya matahari yang
berbeda tidak nyata pada uji jumlahnya berbeda-beda tiap spesies. Sintesis
DMRT 5%.
klorofil dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
Berdasarkan hasil rerata tabel 1 diatas cahaya, air, suhu, unsur nitrogen, magnesium, dan
dapat dilihat bahwa tinggi tanaman yang besi (Anonim, 2010).
memberikan rerata terbaiknya pada perlakuan E2A2
(konsentrasi EM4 sebanyak 50 ml/liter air dan dosis B. Jumlah Daun
pupuk kandang ayam broiler sebanyak 500 Pengukuran jumlah daun cabai rawit (Capsicum
gr/polybag), hal ini menunjukkan bahwa EM4 dapat frutescens L.) dilakukan pada umur 7, 14, 21, 28, 35,
digunakan sebagai starter untuk mempercepat dan 42 HST. Berdasarkan hasil analisa sidik ragam
proses dekomposisi bahan organik sehingga proses menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi EM4 dan
pengomposan dapat berlangsung lebih cepat dan perlakuan dosis pupuk kandang ayam broiler berbeda
mampu menguraikan kotoran ayam menjadi lebih tidak nyata. Interaksi kedua perlakuan menunjukkan
matang sehingga berpengaruh secara langsung hasil berbeda tidak nyata pada umur 7 dan 14 HST, dan
terhadap pertumbuhan tanaman. Dosis pupuk pada saat umur 21 HST menunjukkan hasil berbeda
kandang ayam broiler semakin tinggi yang nyata, sedangkan pada umur 28, 35 dan 42 HST
diberikan maka menjadikan sifat fisik, kimia dan menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata.
biologi tanah menjadi lebih sesuai bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Marlina Tabel 2. Rerata jumlah daun (helai) akibat
dan Neni, 2010). Sedangkan pada perlakuan E2A3 pengaruh konsentrasi EM4 dan dosis
(konsentrasi EM4 sebanyak 50 ml/liter air dan dosis pupuk kandang ayam broiler saat
berumur 21, 28, 35, dan 42 HST.
pupuk kandang ayam broiler sebanyak 750
gr/polybag) memiliki rerata tinggi tanaman
23
Pengaruh Konsentrasi EM 4 dan Dosis Pupuk... Agus Edi Setiyono
Rerata jumlah daun (helai) pada akhirnya setiap ketiak daun akan terakumulasi
Perlakuan
21 HST 28 HST 35 HST 42 HST sejumlah zat hasil fotointesis yang akan
E0 A0 13,00 ab 35,00 cd 50,67 cd 85,00 d
merangsang terbentuknya tunas-tunas daun.
Faktor penting dalam pertumbuhan daun
E0 A1 14,33 b 26,00 b 35,33 b 57,67 b
adalah unsur nitrogen yang berperan dalam
E0 A2 15,67 bc 34,00 cd 51,33 cd 67,67 c pembentukan zat hijau daun atau mensintesis
E0 A3 14,00 b 38,00 d 55,00 d 71,67 c klorofil yang sangat penting di dalam proses
fotosintesis. Sinar matahari yang ditangkap klorofil
E1 A0 12,67 ab 25,00 b 37,33 b 57,00 b
pada tanaman yang mempunyai hijau daun
E1 A1 18,00 c 43,00 d 70,67 d 87,00 d merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil
E1 A2 10,33 a 19,67 a 31,00 a 45,67 a fotosintesis menjadi bahan utama dalam
pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain
E1 A3 17,00 bc 34,67 cd 47,67 cd 70,33 c
meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya
E2 A0 15,33 bc 30,67 c 41,67 c 56,33 b matahari biasanya mempercepat pembungaan dan
E2 A1 15,00 bc 33,00 c 50,00 c 68,67 c pembuahan. Sebaliknya penurunan intensitas
radiasi matahari akan memperpanjang masa
E2 A2 19,67 c 50,33 e 84,67 e 101,67 e
pertumbuhan tanaman. Jika air cukup maka
E2 A3 10,33 a 20,00 a 34,67 ab 52,67 b pertumbuhan dan produksi tanaman hampir
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf seluruhnya ditentukan oleh suhu dan radiasi
yang sama pada kolom yang sama matahari (Anonim, 2010).
dan perlakuaan yang sama
berbeda tidak nyata pada uji
DMRT 5%. C. Diameter Batang

Berdasarkan hasil rerata tabel 2 diatas Pengukuran diameter batang cabai rawit
dapat dilihat bahwa jumlah daun yang memberikan (Capsicum frutescens L.) dilakukan pada umur 7,
rerata terbaiknya pada perlakuan E2A2 (konsentrasi 14, 21, 28, 35 dan 42 HST. Berdasarkan hasil
analisa sidik ragam perlakuan konsentrasi EM4 pada
EM4 sebanyak 50 ml/liter air dan dosis pupuk
umur 7, 14, 21, 28, 35 dan 42 HST menunjukkan
kandang ayam broiler sebanyak 500 gr/polybag),
hasil berbeda sangat nyata. Perlakuan dosis pupuk
hal ini menunjukkan bahwa penggunaan EM4 dan
kandang ayam broiler menunjukkan hasil berbeda
dosis pupuk kandang ayam broiler yang lebih sangat nyata pada umur 21 HST, sedangkan saat
banyak akan memberikan pengaruh yang sangat umur 7, 14, 28, 35 dan 42 HST menunjukkan hasil
nyata terhadap jumlah daun, karena dilihat dari berbeda tidak nyata. Interaksi kedua perlakuan
manfaatnya EM4 dapat menyediakan unsur hara menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada umur 7
yang dibutuhkan oleh tanaman dan pupuk kandang dan 14 HST, pada umur 21, 28 dan 35 HST
ayam sangat bagus dalam pembentukan dan menunjukkan hasil yang berbeda nyata dan
merangsang pertumbuhan beberapa organ tanaman menunjukkan hasil berbeda nyata saat umur 42
seperti akar primer dan akar sekunder, HST.
mempercepat penyimpanan makanan dibagian Tabel 3. Rerata diameter batang (mm) akibat
mesofil daun, membuat batang menjadi lebih pengaruh konsentrasi EM4 dan dosis
kokoh, sedangkan pada perlakuan E1A2 pupuk kandang ayam broiler saat
berumur 7, dan 14 HST.
(konsentrasi EM4 sebanyak 25 ml/liter air dan dosis
Rerata diameter batang (mm)
pupuk kandang ayam broiler sebanyak 500 Perlakuan
7 HST 14 HST
gr/polybag) memiliki rerata jumlah daun terendah,
E0 1,12 a 1,15 a
hal ini disebabkan karena telah terjadi pelapukan
bahan organik namun kandungan haranya dalam E1 1,15 a 1,18 a
tanah belum mencukupi kebutuhan tanaman. E2 2,00 ab 1,22 ab
Pendapat Sutedjo (1988) yang menyatakan bahwa UJD 5% - -
pupuk nitrogen berperan penting terhadap A0 1,15 a 1,18 a
pembentukan klorofil, kekurangan pupuk nitrogen A1 1,15 a 1,18 a
akan menyebabkan daun tanaman menjadi kuning A2 1,16 a 1,19 a
dan mati, selain itu dengan tersedianya unsur A3 1,16 a 1,19 a
nitrogen yang banyak, maka klorofil yang terbentuk
UJD 5% - -
akan semakin tinggi, dimana klorofil berfungsi
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf
penting dalam proses fotosintesis. Unsur hara yang sama pada kolom yang sama
nitrogen yang berasal dari kotoran ternak padat berbeda tidak nyata pada uji UJD
yang dimanfaatkan sebagai bahan organik, periode 5%.
pertumbuhan tanaman akan diperpanjang hingga
24
Pengaruh Konsentrasi EM 4 dan Dosis Pupuk... Agus Edi Setiyono
Tabel 4. Rerata diameter batang (mm) akibat meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan
pengaruh konsentrasi EM4 dan dosis diameter batang.
pupuk kandang ayam broiler saat Pemberian pupuk dari kotoran ayam
berumur 21, 28, 35 dan 42 HST.
Perlakuan Rerata diameter batang (mm) mengandung banyak unsur phosfat, magnesium dan
21 HST 28 HST 35 HST 42 HST nitrogen yang sangat baik untuk meningkatkan laju
E0 A0 2,04 a 2,42 a 2,98 a 3,83 a
E0 A1 2,43 ab 3,60 ab 4,39 a 5,78 ab
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai.
E0 A2 2,30 a 2,90 a 3,61 a 4,26 a Pada akhirnya, setelah pemberian pupuk, maka
E0 A3 2,16 a 2,57 a 3,52 a 4,59 a
E1 A0
batang dan akar tanaman akan menjadi kokoh/kuat,
2,43 ab 3,86 ab 4,44 ab 5,28 a
E1 A1 2,31 a 3,10 a 4,23 a 5,20 ab akar primer dan sekundernya akan tumbuh banyak
E1 A2 2,29 a 2,72 a 3,77 a 4,40 a di pusat tanaman tumbuh, serta akan membuat
E1 A3 2,31 a 3,40 ab 4,44 ab 5,07 a
E2 A0 2,34 a 3,02 a 4,40 a 5,27 ab daunnya menjadi hijau dan segar.
E2 A1 2,31 a 3,03 a 4,19 a 5,19 ab
E2 A2 2,57 ab 3,92 ab 5,14 b 5,84 ab
E2 A3 2,23 a 3,10 4,15 a 5,06 a D. Jumlah Buah Per Tanaman
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf Pengamatan jumlah buah per tanaman cabai rawit
yang sama pada kolom yang sama (Capsicum frutescens L.) dilakukan pada saat
dan perlakuaan yang sama pemanenan. Berdasarkan hasil analisa sidik ragam
berbeda tidak nyata pada uji
perlakuan konsentrasi EM4 dan dosis pupuk
DMRT 5%.
kandang ayam broiler menunjukkan hasil berbeda
Pada analisa rerata diameter batang tidak nyata. Interaksi kedua perlakuan menunjukkan
menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi EM4 50 hasil berbeda sangat nyata.
ml/liter air (E2) memberikan rerata yang lebih besar
saat berumur 7 dan 14 HST daripada perlakuan Tabel 5. Rerata jumlah buah per tanaman
yang lain. Sedangkan perlakuan dosis pupuk (buah) akibat pengaruh konsentrasi
kandang ayam broiler tidak berpengaruh terhadap EM4 dan dosis pupuk kandang ayam
broiler.
diameter batang. Interaksi kedua perlakuan Perlakuan Rerata jumlah buah per tanaman
memberikan hasil yang nyata terhadap diameter (buah)
batang pada perlakuan E2A2 (sebanyak EM4
E0A0 28,67 bc
sebanyak 50 ml/liter air dan dosis pupuk kandang E0A1 21,00 ab
ayam broiler sebanyak 500 gr/polybag) saat E0A2 20,00 ab
tanaman berumur 21, 28, 35 dan 42 HST. (Tabel 3 - E0A3 19,00 a
4). E1A0 18,67 a
Berdasarkan hasil rerata tabel 14 diatas E1A1 25,67 b
dapat dilihat bahwa diameter batang yang E1A2 23,67 b
E1A3 28,67 bc
memberikan rerata terbaik pada perlakuan E2A2
E2A0 18,33 a
(konsentrasi EM4 sebanyak 50 ml/liter air dan dosis E2A1 25,00 b
pupuk kandang ayam broiler sebanyak 500 E2A2 30,33 c
gr/polybag), hal ini menunjukkan bahwa pupuk E2A3 19,00 a
kandang mengandung unsur hara makro dan mikro Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf
yang dibutuhkan tanaman untuk perkembangan yang sama pada kolom yang sama
dan perlakuaan yang sama
batangnya. Pupuk ini mengandung unsur nitrogen
berbeda tidak nyata pada uji
yang cukup tinggi yang penting dalam DMRT 5%.
perkembangan batang.
Menurut pendapat Rukmana (2002), Berdasarkan hasil rerata tabel 5 diatas
bahwa unsur nitrogen mempunyai peranan penting dapat dilihat bahwa jumlah buah per tanaman yang
bagi pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti memberikan rerata terbaiknya pada perlakuan E2A2
diameter batang. Lingga (1986), menyatakan (konsentrasi EM4 sebanyak 50 ml/liter air dan dosis
bahwa peranan utama nitrogen adalah merangsang pupuk kandang ayam broiler sebanyak 500
pertumbuhan tanaman khususnya batang, cabang, gr/polybag), hal ini menunjukkan bahwa pupuk
dan daun. Gardner (1991), mengatakan kandang ayam dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan tanaman merupakan perwujudan dari tanaman dalam memproduksi buah. Pupuk kandang
pembesaran, pembelahan dan peningkatan volume ayam juga dapat menyumbang mikroorganisme
sel tanaman sehingga mengakibatkan perluasan pendekomposer ke dalam tanah, sehingga proses
dinding sel, dengan adanya unsur N dan P yang dekomposisi bahan organik di dalam tanah menjadi
terkandung dalam pupuk organik dalam jumlah lebih baik dan dapat menyediakan unsur hara yang
yang cukup maka aktivitas pembelahan sel akan dibutuhkan tanaman pada pembentukan buah.
Sedangkan pada perlakuan E2A0 (konsentrasi EM4
25
Pengaruh Konsentrasi EM 4 dan Dosis Pupuk... Agus Edi Setiyono
sebanyak 50 ml/liter air dan dosis pupuk kandang E0A2 19,93 a
ayam broiler sebanyak 0 gr/polybag) memiliki E0A3 20,57 ab
rerata jumlah buah per tanaman terendah, hal ini E1A0 20,60 ab
disebabkan oleh pertumbuhan vegetatif yang kuat E1A1 26,27 b
tanaman terus bertumbuh dengan membentuk E1A2 24,90 b
tunas-tunas baru, sehingga sebagian dari E1A3 29,53 bc
karbohidrat digunakan untuk pertumbuhan tunas- E2A0 18,63 a
tunas baru, keadaan ini menyebabkan hasil/buah E2A1 33,27 c
yang terbentuk berkurang. E2A2 34,00 c
Pembentukan buah dipengaruhi oleh
E2A3 20,13 a
unsur hara N, P, dan K. Pembentukan dan
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf
pengisian buah sangat dipengaruhi oleh unsur hara
yang sama pada kolom yang sama
N, P, dan K yang akan digunakan dalam proses
dan perlakuaan yang sama
fotosintesis yaitu sebagai penyusun karbohidrat,
berbeda tidak nyata pada uji
lemak, protein, mineral dan vitamin yang akan
DMRT 5%
ditranslokasikan kebagian penyimpanan buah.
Untuk perkembangan buah sangat dipengaruhi oleh Berdasarkan hasil rerata tabel 6 diatas
pembentukan auksin pada biji-biji yang sedang dapat dilihat bahwa berat buah per tanaman yang
berkembang dan bagian-bagian lain pada buah yang memberikan rerata tertinggi pada perlakuan E2A2
berfungsi untuk menyuplai cadangan makanan (konsentrasi EM4 sebanyak 50 ml/liter air dan dosis
guna meningkakan perkembangan buah. Dimana pupuk kandang ayam broiler sebanyak 500
mikroorganisme yang berperan sebagai penghasil gr/polybag), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
hormon auksin adalah Azotobacter sp., dan dari kandungan unsur hara pupuk yang tersedia
Azospirilium sp., sebagai mikroba penambat mampu diserap tanaman untuk proses metabolisme,
nitrogen, penghasil zat pengatur tumbuh. sehingga buah yang terbentuk mengalami
Terbentuknya buah lebih dipengaruhi perkembangan ukuran menjadi semakin besar.
oleh kandungan P di dalam tanah. Pupuk kandang Jumlah buah yang banyak dengan ukuran yang
ayam mampu menyediakan P lebih tinggi dari besar berpengaruh secara langsung terhadap
pupuk kandang yang lainnya, sehingga cabai yang peningkatan berat buah per tanaman. Perlakuan
dihasilkan lebih tinggi dibandingkan buah yang E2A0 (konsentrasi EM4 sebanyak 50 ml/liter air dan
dihasilkan oleh pupuk kandang lainnya. Kandungan dosis pupuk kandang ayam broiler sebanyak 0
K yang cukup akan mampu mengurangi kerontokan gr/polybag) memiliki rerata berat buah per tanaman
buah, hal ini didukung K pada pupuk kandang terendah, hal ini disebabkan kurang tersedianya
ayam lebih tinggi sehingga hasil buah lebih tinggi unsur hara K, apabila kekurangan kalium, maka
pula. buah akan tetap kecil, sehingga mengurangi berat
Rukmana (2002), menambahkan bahwa buah (Rismunandar, 2000). Curah hujan tinggi juga
pertumbuhan hingga hasil produksi buah akan penyebab buah cabai menjadi rontok. Tangkai buah
berhasil dengan sempurna apabila keperluan nutrisi cabai sangat sensitif dengan curah hujan yang
atau unsur hara bagi tanaman tercukupi. tinggi, jika cahaya kurang dan jumlah air berlebihan
pada tanaman, tentu saja pada buah cabai yang
E. Berat Buah Per Tanaman sudah tua, maka tangkai buahnya mudah busuk.
Pengamatan berat buah per tanaman cabai rawit Pengaruh pemberian EM4 dan pupuk
(Capsicum frutescens L.) dilakukan pada saat kandang ayam terhadap produktivitas tanaman
pemanenan. Berdasarkan hasil analisa sidik ragam cabai rawit diperoleh hasil beragam pada setiap
perlakuan konsentrasi EM4 dan dosis pupuk pemanenan. Menurut Higa dan Wididana (1991)
kandang ayam broiler menunjukkan hasil berbeda suhu untuk pembungaan tanaman cabai rawit
tidak nyata. Interaksi kedua perlakuan berkisar 24oC – 27oC, artinya suhu udara pada saat
menunjukkan hasil berbeda sangat nyata. penelitian tergolong tinggi dalam pembentukan
Tabel 6. Rerata berat buah per tanaman (gr) buah. Ketersediaan unsur hara N, P, dan K yang
akibat pengaruh konsentrasi EM4 dan cukup bagi tanaman jelas untuk memberi jaminan
dosis pupuk kandang ayam broiler ketersediaan hara bagi tanaman agar tetap diperoleh
hasil yang maksimal (Cahyono, 2007).
Perlakuan Rerata berat buah per tanaman (gr) Pupuk kandang ayam dapat
menyumbangkan unsur hara yang diperlukan
E0A0 30,30 bc tanaman, seperti N, P, dan K dan beberapa unsur
E0A1 21,83 ab hara mikro berupa Fe, Zn, dan Mo (Cahyono,
26
Pengaruh Konsentrasi EM 4 dan Dosis Pupuk... Agus Edi Setiyono
2007). Struktur tanah yang baik menjadikan Berdasarkan hasil rerata tabel 7 diatas
perakaran berkembang dengan baik sehingga dapat dilihat bahwa bobot brangkasan basah per
semakin luas bidang serapan terhadap unsur haram tanaman yang memberikan rerata tertinggi pada
akan dapat menjadikan produktivitas tanaman cabai perlakuan E2A2 (konsentrasi EM4 sebanyak 50
mampu berproduktivitas dengan baik (Sutedjo, ml/liter air dan dosis pupuk kandang ayam broiler
1988). sebanyak 500 gr/polybag) yaitu sebesar 74,60 gram,
Kurangnya unsur hara dalam tanah dapat hal ini dikarenakan proses fotosintesis berjalan
berakibat rendahnya produktivitas pada cabai rawit. sempurna sehingga respon konsentrasi EM4 dengan
Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka dosis pupuk kandang ayam broiler memberikan
pertumbuhan tanaman akan terhambat dan pengaruh yang sangat nyata terhadap bobot
produksinya menurun. Kekurangan salah satu atau brangkasan basah. Ketersediaan unsur hara pada
beberapa unsur hara akan mengakibatkan proses metabolisme sangat berperan penting dalam
pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya pembentukan protein, enzim, hormon, dan
yaitu ada kelainan atau penyimpangan- karbohidrat, sehingga akan meningkatkan proses
penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati pembelahan sel pada jaringan-jaringan tanaman,
muda (Tjahjadi, 1991). proses tersebut akan berpengaruh pada
Tingginya intensitas cahaya dan suhu pembentukan tunas, pertumbuhan akar, dan daun,
yang tinggi tidak menguntungkan bagi tanaman, sehingga akan meningkatkan bobot brangkasan
karena menurut Lingga (1994) efisiensi fotosintesis basah tanaman.
maksimum tercapai pada intensitas cahaya yang Setiadi (1990), mengemukakan bahwa
rendah, tidak pada intensitas cahaya matahari brangkasan basah merupakan hasil fotosintat
penuh dan hari panjang, dimana hasil tanaman dengan meningkatnya daun, panjang batang, dan
tertinggi dicapai. Produksi cabai sangat dipengaruhi luas daun, dengan demikian makin banyak
oleh pemupukan, selain itu interaksi antara intensitas cahaya yang diterima maka makin berat
pertumbuhan tanaman dengan kondisi lingkungan brangkasan basahnya.
juga dapat mempengaruhi produksi cabai.
G. Bobot Brangkasan Kering Per Tanaman
F. Bobot Brangkasan Basah Per Tanaman Berdasarkan hasil analisa sidik ragam perlakuan
Berdasarkan hasil analisa sidik ragam konsentrasi EM4 menunjukkan hasil berbeda sangat
perlakuan konsentrasi EM4 menunjukkan hasil nyata dan perlakuan dosis pupuk kandang ayam
berbeda sangat nyata dan perlakuan dosis pupuk broiler menunjukkan hasil berbeda nyata. Interaksi
kandang ayam broiler menunjukkan hasil berbeda kedua perlakuan menunjukkan hasil berbeda sangat
tidak nyata. Interaksi kedua perlakuan nyata.
menunjukkan hasil berbeda sangat nyata. Tabel 8. Rerata bobot brangkasan kering per
Tabel 7 Rerata bobot brangkasan basah per tanaman (gram) akibat pengaruh
tanaman akibat pengaruh konsentrasi konsentrasi EM4 dan dosis pupuk
EM4 dan dosis pupuk kandang ayam kandang ayam broiler.
broiler.
Rerata bobot brangkasan kering
Perlakuan
Rerata bobot brangkasan basah per per tanaman (gram)
Perlakuan
tanaman (gram)
E0A0 11,87 ab
E0A0 36,93 b E0A1 11,63 ab
E0A1 28,43 a E0A2 9,70 a
E0A2 29,97 a E0A3 12,60 ab
E0A3 59,43 d E1A0 11,23 ab
E1A0 39,83 b E1A1 21,73 c
E1A1 54,43 d E1A2 10,47 ab
E1A2 30,83 a E1A3 18,93 bc
E1A3 48,40 c E2A0 13,30 ab
E2A0 47,93 c E2A1 12,43 ab
E2A1 41,70 b E2A2 22,23 c
E2A2 74,60 e E2A3 14,83 b
E2A3 30,67 a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
yang sama pada kolom yang sama dan perlakuaan yang sama
dan perlakuaan yang sama berbeda tidak nyata pada uji
berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5%.
DMRT 5%.
27
Pengaruh Konsentrasi EM 4 dan Dosis Pupuk... Agus Edi Setiyono
Berdasarkan hasil rerata tabel 8 diatas Anonim. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
dapat dilihat bahwa bobot brangkasan kering per http://smart-bekanta.blogspot.com. Diunduh10
tanaman yang memberikan rerata tertinggi pada Februari 2017.
perlakuan E2A2 (konsentrasi EM4 sebanyak 50 Nusantara.
ml/liter air dan dosis pupuk kandang ayam broiler Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Cabai Rawit.
sebanyak 500 gr/polybag) yaitu sebesar 22,23 Yogyakarta: Yayasan
gram.
Berat kering tanaman diperoleh dari Gardner. P., et all. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya.
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti Jakarta: Universitas Indonesia.
pertambahan tinggi tanaman, pertambahan akar,
Goldsworthy, P. R dan R. I, Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman
dan pertambahan cabang, sehingga berat kering
Budidaya Tropik. Diterjemahkan oleh Tohari.
merupakan indikator dari hasil fotosintesis, jika
Universitas Indonesia. Jakarta: Press.
berat kering diketahui, maka kemampuan tanaman
sebagai penghasil fotosintesis dapat diketahui
Higa, T. dan G. N. Wididana. 1991. Concepts and Theories
(Goldsworthy dan Fisher, 1992).
Effective Microorganism in Natural Farming II.
Practical Application of Effective Microrganism in
KESIMPULAN DAN SARAN
Japan. Jakarta: Indonesian Kyusei Nature Farming
A. Kesimpulan
Societes.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai Kismiantini. 2011. Hand Out Rancangan Percobaan. Jurusan
berikut: Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan
1. Perlakuan EM4 berpengaruh nyata, konsentrasi Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
EM4 50 ml/liter air (E2) memiliki hasil tertinggi Yogyakarta. Yogyakarta
yaitu pada parameter diameter batang saat
tanaman berumur 7, 14, dan 21 HST dan bobot Lingga, P. 1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta:
brangkasan kering per tanaman. Penebar Swadaya.
2. Perlakuan dosis pupuk kandang ayam broiler Marlina, Neni. 2010. Pemanfaatan Jenis Pupuk Kandang
berpengaruh nyata, dosis 500 gr/polybag (A2) Pada Cabai Merah (Capsicum annum). Jakarta:
memiliki hasil tertinggi yaitu pada parameter Jurnal Pemanfaatan Jenis Pupuk Kandang.
bobot brangkasan kering per tanaman
3. Interaksi kedua perlakuan juga berpengaruh Rismunandar. 2000. Tanaman Tomat yang Serbaguna.
nyata, pengaruh tertinggi pada perlakuan E2A2 Ternate: Bandung
yaitu pada parameter tinggi tanaman dan jumlah
daun saat tanaman berumur 21, 28, 35 dan 42 Rukmana, R. 2002. Usaha Tani Cabai Rawit. Yogyakarta:
HST, diameter batang saat tanaman berumur 35 Penerbit Kanisius.
dan 42 HST, jumlah buah per tanaman, berat Setiadi, 1990. Jenis dan Budidaya Cabai Rawit. Jakarta:
buah per tanaman, bobot brangkasan basah per Penebar Swadaya.
tanaman dan bobot brangkasan kering per Sutedjo, M.M dan A.G. Kartasapoetra. 1988. Pengantar Ilmu
tanaman. Tanah, Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian.
Jakarta: Bina Aksara.
B. Saran
1. Pemanenan dilakukan sampai kondisi panen Tjahjadi, N. 1991. Seri Budidaya Cabai. Yogyakarta:
menunjukkan indikator tidak menguntungkan, Kanisius
dimana keuntungan dari panen lebih kecil dari
biaya panen.
2. Bagi para petani, khususnya petani cabai rawit
disarankan untuk menggunakan pupuk organik
seperti EM4 dan pupuk kandang ayam broiler
yang sudah cukup masak.

DAFTAR PUSTAKA

Alex, S. 2012. Usahatani Cabai. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.

28

Anda mungkin juga menyukai