Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmiah Respati e-ISSN : 2622-9471

Vol. 12, No. 2 Desember 2021 p-ISSN : 1411-7126

Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Kadar


Pigmen Microgreens Selada
Silla Sisriana, Suryani, dan Siti M. Sholihah
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia
Email : sillariana31@gmail.com

ABSTRAK

Microgreens merupakan tanaman yang dipanen saat berusia 7-14 hari setelah semai
yang memiliki kandungan nutrisi lebih banyak dibanding tanaman yang berusia dewasa.
Microgreens memiliki kandungan senyawa seperti alkaloid, klorofil, antosianin, dan karotenoid,
yang berperan sebagai antioksidan. Salah satu sayuran yang bisa ditanam secara microgreens
yaitu selada.. Media tanam mempengaruhi ketersediaan air, serta ketersediaan unsur hara untuk
pertumbuhan dan pembentukan senyawa fitokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan kadar pigmen pada microgreens
selada. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan kampus B, Universitas Respati Indonesia,
pada bulan Februari hingga September 2021. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak
Kelompok (RAK), dengan 1 faktor (media tanam), yang terdiri atas 5 perlakuan yaitu : M1
(Cocopeat), M2 (Vermikulit), M3 ( Perlite), dan M4 ( Arang sekam) yang diulang 4 kali, setiap
perlakuan diberi penambahan nutrisi AB mix dengan konsentrasi 500 ppm. Parameter yang
diamati meliputi persentase perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah tanaman,
kadar total klorofil, kadar karotenoid, serta kadar antosianin. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan perbedaan media tanam berpengaruh terhadap persentase perkecambahan,
tinggi tanaman, berat basah tanaman, kadar total klorofil, dan kadar karotenoid. Perlakuan
media tanam M2 (vermikulit) memberikan hasil terbaik pada persentase perkecambahan
(84,05%), tinggi tanaman (8,16 cm), Berat basah (4,61 g/100 butir), kadar total klorofil (0,81
mg/g), dan kadar karotenoid (0,12 mg/g).

Kata kunci : Microgreens, Selada, Media Tanam, Pertumbuhan, Pigmen.

Abstract
Microgreens are plants that are harvested at the age of 7-14 days after sowing which
contain more nutrients than mature plants. Microgreens contain compounds such as alkaloids,
chlorophyll, anthocyanins, and carotenoids, which act as antioxidants. One of the vegetables that
can be grown using microgreens is lettuce. The growing medium affects the availability of water,
as well as the availability of nutrients for growth and the formation of phytochemical
compounds. This study aims to determine the effect of different growing media on the growth
and pigment content of lettuce microgreens. This research was carried out in the experimental
garden of Campus B, Universitas Respati Indonesia, from February to July 2021. The design used
was a Randomized Block Design (RAK), with 1 factor (planting media), which consisted of 5
treatments, namely: M1 (Cocopeat) , M2 (Vermiculite), M3 (Perlite), and M4 (Husk charcoal)
which were repeated 4 times, each treatment was given the addition of AB mix nutrients with a
concentration of 500 ppm. Parameters observed included germination percentage, plant height,
number of leaves, plant wet weight, total chlorophyll content, carotenoid content, and
anthocyanin content. The results showed that the treatment of different planting media affected
the percentage of germination, plant height, plant wet weight, total chlorophyll content, and
carotenoid content. Treatment of growing media M2 (vermiculite) gave the best results on the

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian 163
Jurnal Ilmiah Respati

percentage of germination (84.05 %), plant height (8.16 cm), wet weight (4.61 g/100 grains), total
chlorophyll content (0.81 mg/ g), and carotenoid content (0.12 mg/g).

Keywords : Microgreens, Lettuce, Growing Media, Growth, Pigment.

PENDAHULUAN menenangkan, mengurangi gejala stress


Microgreens merupakan bibit muda dari seperti tekanan darah tinggi, serta
tumbuh-tumbuhan, sayuran, kacang- membantu merasa berdamai dengan diri
kacangan, dan biji-bijian yang dipanen pada sendiri [14].
usia yang sangat belia, berksar 7-14 hari Selada menjadi salah satu sayuran dari
setelah semai. Tanaman kecil ini ditanam famili Asteraceae yang bisa dibudidayakan
untuk tahap daun sejati pertama. Jenis secara microgreens. Selada cocok untuk
tanaman seperti gandum, coriander, brokoli budidaya microgreen karena mudah
jika dijadikan microgreen dapat dipanen didapatkan, harga benih yang terjangkau,
setelah tingginya 4-8 cm [1]. Microgreens juga merupakan sayuran yang sudah familiar
sendiri sebenarnya adalah tunas dari aneka di kalangan masyarakat. Beberapa jenis
tanaman sayur. Semua jenis bibit sayur yang tanaman khas Indonesia dapat
berdaun bisa dikembangkan menjadi dibudidayakan menjadi microgreens yang
tanaman microgreens [3]. memiliki nilai gizi tinggi dibandingkan
Kandungan gizi dan nutrisi microgreens microgreens impor [14].
lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman Microgreens selada memiliki
dewasa [21]. Microgreens merupakan salah kandungan Ca, Mg, Na, Fe, Zn yang lebih
satu jenis makanan yang saat ini banyak banyak dibanding dengan selada dewasa
dicari serta diminati oleh sebagian [26]. Namun belum ada yang meneliti
pengkonsumsi real food. tentang pigmen yang terkandung pada
Microgreens merupakan kegiatan microgreens selada.
berkebun yang sangat cocok dilakukan di Klorofil, karotenoid, dan antosianin
lingkungan perkotaan karena tidak merupakan pigmen penghasil warna yang
membutuhkan lahan yang luas, bahan dan berperan sebagai antioksidan dalam tubuh.
alat dapat dengan mudah didapatkan Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau
dipasaran, penanaman yang tidak sulit, serta yang berfungsi untuk proses fotosintesis
membutuhkan waktu yang singkat [3]. [22]. Karotenoid merupakan pigmen
Kegiatan budidaya microgreens memiliki berwarna kuning, jingga, atau merah.
efek terapeutik pada kesehatan mental, Karotenoid dikenal sebagai perkusor vit A
mengalihkan fikiran, menimbulkan efek untuk megurangi penyakit mata [11].

164
Jurnal Ilmiah Respati

Antosianin merupakan senyawa Hasil penelitian Ikrarwati [10], bahwa


yang memberikan warna merah, biru, atau media vermikulit dengan jarak lampu LED 20
ungu pada bunga, buah, dan sayuran. cm menghasilkan pertumbuhan dan kadar
Mengonsumsi antosianin pada wanita klorofil tertinggi untuk microgreens basil.
sebanyak 19,8- 64,9 mg dan pada pria Namun besarnya kadar klorofil tersebut
sebanyak 18,4 – 44,1 mg setiap hari selama belum diketahui pada microgreens selada.
12 minggu dapat menurunkan kadar
kolesterol sebanyak 13,6 % [25]. METODE
Pigmen warna tersebut dapat Bahan dan Alat
terbentuk karena ketersediaan air yang Bahan yang digunakan dalam
cukup, kadar N dan P yang diserap tanaman, penelitian ini adalah benih selada, cocopeat,
cahaya matahari, serta genetik tanaman itu vermikulite, perlite, arang sekam, dan AB
sendiri. Media tanam sangat mempengaruhi mix. Alat yang digunakan dalam penelitian
ketersediaan air untuk tanaman, juga ini adalah pot plastic ukuran 10 cm, nampan
ketersediaan unsur N dan P pada media plastik, botol spray, kain kasa, EC meter/TDS
tanam. Media yang cocok untuk digunakan Meter, Ph meter, timbangan,
dalam budidaya microgreens yaitu media meteran/mistar, kamera.
yang memiliki porositas yang baik, dapat
menyimpan air dan dapat menjaga Rancangan Penelitian
kelembaban. Media tanam mempengarhi Penelitian ini menggunakan
proses penyerapan hara untuk proses Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor
metabolisme. Metabolisme merupakan yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan,
proses fotosintesis yang menghasilkan zat sehingga diperoleh 20 satuan percobaan.
untuk pertumbuhan tanaman serta Perlakuan Media Tanam (M) yang terdiri
pembentukan senyawa-senyawa fitokimia dari 4 taraf, yaitu M1 (Cocopeat), M2
dalam tanaman. (Vermikulite), M3 (Perlite), dan M4 (Arang
Media tanam yang akan digunakan Sekam).
dalam penelitian ini yaitu cocopeat,
vermikulit, perlite serta arang sekam. Prosedur Penelitian
Keempat media tersebut mampu Persiapan Media Tanam
menyimpan air lebih banyak, steril, dan Media tanam yang digunakan yaitu
dapat digunakan kembali. Sehingga media cocopeat, vermikulite, perlite, serta arang
tanam tersebut dapat menjadi media yang sekam. Masing-masing media diisi ke dalam
baik untuk tanaman. pot berukuran 10 cm hingga penuh. Setiap

165
Jurnal Ilmiah Respati

satu pot merupakan satu ulangan, sehingga AB mix yang berkonsentrasi 500 ppm. Selain
pada masing-masing media memerlukan 4 itu diberikan pula larutan AB mix pada
pot plastik. Basahi media tanam dengan air wadah baki sebanyak 200 ml tiap nampan
hingga lembab. dengan jarak pemberian 2 hari sekali agar
kelembaban media tetap terjaga
Pengenceran Laturan Nutrisi
Pengenceran nutrisi AB mix
Pemanenan
dilakukan dengan cara melarutkan nutrisi
Pemanenan dilakukan setelah 10
yang terdiri dari stok A dan stok B. larutkan
hari setelah semai (HSS), yang dilakukan
5 ml stok A dengan 1 L air, begitu juga
dengan cara memotong batang taman
dengan stok B pada wadah yang berbeda.
sekitar 5 mm dari permukaan media.
kemudian campurkan kedua larutan
tersebut kedalam satu wadah, lalu diukur
Variabel Pengamatan
dengan TDS meter hingga konsenrasi larutan
Variabel Pengamatan yang diukur
500 ppm.
dalam penelitian ini adalah Persentase
Perkecambahan (%), Tinggi Tanaman (cm),
Penyemaian Benih
Jumlah Daun (helai), Berat Basah (g), Kadar
Benih diseleksi terlebih dahulu
Klorofil (mg/g), Kadar Karotenoid (mg/g),
dengan cara merendam benih dalam air
Kadar Antosianin (mg/g).
hangat selama 15 menit. Benih yang
digunakan adalah benih yang tenggelam.
Analisis Data
Penyemaian dilakukan sebaiknya pada pagi
Data yang sudah diperoleh
atau sore hari, benih disebar pada
kemudian diolah dengan menggunakan
permukaan media tanam tanpa ditutup
analisis varians ANOVA denga taraf
kembali dengan media. Setelah itu semprot
signifikan 5 %. Apabila F hitung ≥ F tabel,
benih selada dengan air larutan nutrisi yang
maka terdapat pengaruh perbedaan media
sudah dibuat dengan menggukanan botol
tanam terhadap pertumbuhan dan kadar
spray. Benih disemai sebanyak 100 butir
pigmen (klorofil, karotenoid, dan antosianin)
benih selada di setiap pot.
microgreens selada. Oleh karena itu
dilanjutkan dengan uji BNT 5 % untuk
Pemeliharaan
melihat perlakuan mana yang terbaik dalam
Pemeliharaan yang dilakukan adalah
penelitian ini.
melakukan penyiraman minimal 2 hari sekali
menggunakan botol spray dengan larutan

166
Jurnal Ilmiah Respati

HASIL DAN PEMBAHASAN (69,6%) dan persentase perkecambahan


Persentase Perkecambahan perlite sebanyak (70,80 %).
Perlakuan media tanam Hal ini disebabkan karena
berpengaruh sangat nyata terhadap vermiculite memiliki kapasitas penyimpanan
persentase perkecambahan microgreens air yang tinggi, sesuai dengan pendapat [8],
selada pada semua umur pengamatan. Rata- yaitu sebesar 337 % dari berat keringnya.
rata persentase perkecambahan dapat Sedangkan cocopeat memiliki kadar air 119
dilihat pada Tabel 1. % dan daya serap air sebesar 695,4 % [6].
Saat usia tanaman 10 HSS jumlah Dengan kapasitas penyimpanan air
benih yang berkecambah paling banyak yang besar itu, cocopeat dan vermikulit
yaitu pada media vermikulit dengan menjadi media yang paling cocok untuk
persentase (84,05% ) dan tidak berbeda proses perkecambahan. Karena air
dengan cocopeat dengan persentase merupakan hal yang paling dibutuhkan
(83,0%). Benih yang ditanam pada media dalam proses perkecambahan. Sehingga
perlite dan arang sekam menunjukkan hasil ketersediaan air pada media tanam sangat
yang kurang baik, dengan persentase berpengaruh terhadap kemampuan
perkecambahan arang sekam sebanyak kecambah pada benih.

Tabel 1. Pengaruh Media Tanam Terhadap Persentase Perkecambahan


Persentase Perkecambahan (%)
Perlakuan
2 HSS 4 HSS 6 HSS 8 HSS 10 HSS
P1 ( Cocopeat) 54.20 d 74.20 d 82,20 b 82,60 b 83,00 b
P2 ( Vermikulit) 47.20 c 71.60 c 79,80 b 81,90 b 84,05 b
P3 ( Perlite ) 40.00 b 55.40 b 67,20 a 69,00 a 70,80 a
P4 ( Arang Sekam) 35.00 a 48.60 a 67,40 a 68,60 a 69,60 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%

Vermikulit bisa digunakan dalam bidang mudah terbakar, kompresibel, tidak reaktif,
konstruksi, pertanian, pasar hortikultura, dan tidak berbau [8].
hingga industri. Vermikulit dapat
meningkatkan volume, drainase, dan aerasi Jumlah Daun (helai)
dari media perakaran. Sifat yang dimiliki Perhitungan jumlah daun dilakukan
oleh vermikulit antara lain, ringan, tidak sebanyak 4 kali dengan selang waktu 2 hari

167
Jurnal Ilmiah Respati

sekali yaitu pada 4 HSS, 6 HSS, 8 HSS, dan 10 Tidak hanya unsur N dan P,
HSS. Perlakuan media tanam tidak pertumbuhan jumlah daun ada kaitannya
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dengan intensitas cahaya yang diterima oleh
microgreens pada semua umur pengamatan. tanaman. Semakin banyak jumlah intensitas
Berdasarkan data pada tabel 2, saat cahaya yang diterima, semakin banyak pula
usia microgreens 10 HSS, jumlah daun jumlah daun yang dihasilkan. Hal ini terjadi
terbanyak dihasilkan oleh media cocopeat karena adanya proses metabolisme, yaitu
dengan rata-rata 3,70 helai dan jumlah daun proses pembentukan dan penguraian bahan
paling sedikit dihasilkan oleh media arang makanan menjadi unsur organik yang
sekam dengan rata-rata 3,60 helai. Terlihat digunakan untuk pertumbuhan tanaman
pertumbuhan jumlah daun mengalami [18]. Tidak ada perbedaan intensitas cahaya
kenaikan secara konstan dan bersamaan. matahari yang diterima oleh microgreens,
Sama seperti tinggi tanaman, jumlah daun sehingga perumbuhan jumlah daun
juga dipengaruhi oleh unsur nitrogen dan menunjukkan hasil yang sama.
posfor. Dimana kedua unsur tersebut sudah
tersedia pada masing-masing media tanam,
juga pada tambahan nutrisi AB mix.

Tabel 2. Pengaruh Media Tanam Terhadap Jumlah Daun


Jumlah Daun (helai)
Perlakuan
4 HSS 6 HSS 8 HSS 10 HSS
P1 ( Cocopeat) 1.28 a 1.98 a 3.10 a 3.70 a
P2 ( Vermikulit) 1.32 a 1.94 a 2.99 a 3.68 a
P3 ( Perlite ) 1.30 a 1.84 a 3.02 a 3.64 a
P4 ( Arang Sekam) 1.36 a 1.92 a 3.00 a 3.60 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%.

Tinggi Tanaman (cm)

Tabel 3. Pengaruh Media Tanam Terhadap Tinggi Tanaman (cm)


Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
2 HSS 4 HSS 6 HSS 8 HSS 10 HSS
P1 ( Cocopeat) 0.48 a 1.93 b 3.95 b 5.85 b 8.01 b

168
Jurnal Ilmiah Respati

P2 ( Vermikulit) 0.50 a 2.04 c 4.17 c 6.28 c 8.16 b


P3 ( Perlite ) 0.48 a 1.91 b 3.74 a 5.55 a 7.82 a
P4 ( Arang Sekam) 0.49 a 1.80 a 3.63 a 5.36 a 7.78 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%.

Pengukuran tinggi tanaman Larutan stok A terdiri atas unsur N,


dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang K, C dan Fe, dimana unsur nitrogen sangat
waktu 2 hari sekali yaitu pada 2 HSS, 4 HSS, berperan dalam penbentukan sel tanaman,
6 HSS, 8 HSS, dan 10 HSS. Tinggi tanaman jaringan, dan organ tanaman. oleh karena
diukur dengan menggunakan mistar dari itu, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang
pangkal batang hingga ujung daun. cukup besar, terutama pada saat masa
Perlakuan media tanam berpengaruh sangat vegetatif. Sedangkan larutan stok B
nyata terhadap tinggi microgreens pada mengandung unsur P, Mg, S, B, Mn, Cu, Na,
umur pengamatan 4, 6, 8, dan 10. Mo, dan Zn. [12].
Pada Tabel 3. bahwa media yang Selain nutrisi dari AB mix, terdapat
terbaik untuk tinggi tanaman yaitu nutrisi tambahan dari media tanam itu
vermikulit dan tidak berbeda dengan sendiri. Arang sekam mengandung
cocopeat. Saat microgreens berusia 2 HSS (52%), C (31%), K (0,3 %), N (0,18%), P
tinggi tanaman masih belum terdapat (0,08%), dan Ca ( 0,14%) (Kusuma et al.,
perbedaan yang nyata. Hal ini disebabkan 2013) sedangkan cocopeat mengandung
benih yang baru berkecambah masih unsur hara antara lain N 0,31%, P 0,15%, K
menggunakan cadangan makanan yang 0,31%, Ca 0,96%, Fe 180 ppm, Mn 80.4 ppm
tersedia pada benih tersebut dan belum dan Zn 14.10 ppm [4].
menggunakan nutrisi tambahan atau nutrisi Vermikulit dan perlite tidak memiliki
pada media tanam. Pertumbuhan tinggi kandungan Nitrogen, namun vermikulit
tanaman dipengaruhi oleh unsur nitrogen memiliki kemampuan penyimpanan air yang
dan posfor. Selain dari media itu sendiri, tingi, sehingga vermikulit mampu
kedua unsur tersebut didapatkan dari mendapatkan unsur N yang lebih banyak
penambahan larutan nutrisi AB mix. dari AB mix dibandingkan dengan media
Kemudian saat 4, 6,dan 8 HSS, lain. Kandungan N dan P pada cocopeat
media vermikulite menghasilkan tanaman lebih banyak dibandingkan dengan arang
yang lebih tinggi dibandingkan media lain. sekam, sehingga cococpeat dan vermikulit
mampu mendapatkan unsur hara lebih

169
Jurnal Ilmiah Respati

banyak dibandingkan dengan perlite dan berkecambah. Media tanam memberikan


arang sekam. pengaruh sangat nyata terhadap berat
basah microgreens selada. Semakin banyak
Berat Basah Tanaman (gr)
benih yang berkecambah, maka berat
Penimbangan Berat Basah tanaman
microgreens juga akan semakin banyak.
dilakukan sebanyak 1 kali saat panen yaitu
Pada persentase perkecambahan, vermikulit
saat tanaman berusia 10 HSS. Berdasarkan
menujukkan hasil yang paling baik, begitu
analisa sidik ragam, menunjukkan bahwa
pula dengan berat basah microgreens.
perlakuan media tanam berpengaruh sangat
Sedangkan benih yang paling sedikit
nyata terhadap berat basah microgreens
berkecambah yaitu arang sekam, maka hasil
selada.
berat basah terkecil juga dihasilkan pada
Berat basah microgreens juga
media arang sekam
dipengaruhi oleh berapa banyak benih yang
.
Tabel 4. Pengaruh Media Tanam Terhadap Berat Basah microgreens

Perlakuan Berat Basah Microgreens Selada (g)

P1 ( Cocopeat) 3.84 b
P2 ( Vermikulit) 4.61 c
P3 ( Perlite ) 3.88 b
P4 ( Arang Sekam) 2.68 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
berarti tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%.

Vermikulit menjadi media yang dan cadangan unsur hara yang tersimpan di
paling baik dalam variabel berat basah dalam media dapat lebih mudah diserap
microgreens. Media tanam vermikulit oleh akar tanaman untuk mendukung
memiliki kapasitas tukar kation yang lebih pertumbuhan tanaman [24].
tinggi terutama dalam keadaan padat dan Sebagai media tanam, fungsi perlite
pada saat basah. Vermikulit mampu sama dengan vermikulit yaitu menurunkan
menurunkan berat jenis dan meningkatkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air.
daya absorpsi air. Sehingga media tanam Namun berbeda dengan vermikulit, perlite
yang memiliki keunggulan tersebut bisa merupakan produk mineral berbobot ringan
menyerap lebih banyak nutrisi saat media serta memiliki kapasitas tukar kation dan
direndam dalam air larutan nutrisi AB mix daya serap air yang rendah [7]. Hal tersebut

170
Jurnal Ilmiah Respati

diduga sebagai penyebab hasil berat basah faktor yang berpengaruh terhadap
microgreen pada media perlite kurang pembentukan klorofil antara lain gen,
maksimal. oksigen, cahaya,unsur N, P, Mg, Fe sebagai
Arang sekam diketahui memiliki pembentuk dan katalis.
porositas yang baik sehingga mudah Cocopeat memiliki daya serap air
menyerap air. Namun, media ini juga mudah yang tinggi, mampu menyimpan air dengan
kehilangan air sehingga nutrisi yang baik, memiliki kandungan unsur hara yang
diberikan tidak mampu tersimpan lama dibutuhkan tanaman, serta
dalam media. Air merupakan komponen menggemburkan tanah. Menurut [4]
utama penyusun jaringan tanaman dan cocopeat memiliki kemampuan mengikat
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan menyimpan air yang sangat kuat
dan perkembangan tanaman. Ketersediaan menyebabkan ruang udara yang ada pada
air yang lebih rendah akan menghambat media terisi oleh air, sehingga
pertumbuhan tanaman dan menurunkan respirasi akar terganggu dan pengangkutan
kandungan air dalam jaringan tanaman [5]. hara dari akar terhambat .
Salah satu kekurangan cocopeat
Kadar Klorofil (mg/g)
yaitu mengandung zat tannin. Penelitian
Perlakuan media tanam
[23], menyatakan bahwa penyebab
berpengaruh sangat nyata terhadap kadar
rendahnya respon pertumbuhan bibit
klorofil tanaman Berdasarkan Tabel 4.
cempaka wasian adalah adanya zat tannin
media tanam cocopeat menghasilkan
yang terkandung dalam cocopeat. Zat
microgreens dengan kadar klorofil terendah
tersebut merupakan senyawa penghalang
sebesar 0.422 mg/g. Hasil kadar klorofil
mekanis dalam penyerapan unsur hara.
tertinggi dihasilkan oleh media tanam
Kemudian pada bibit sengon, cocopeat
perlite sebesar 0.812 mg/g walaupun
menjadikan ukuran daun lebih kecil dan
tidak berbeda dengan media vermikulit
berwarna kekuning-kuningan.
(0,08 mg/g) dan arang sekam (0,766 mg/g).
Menurut [17], bahwa media tanam
Menurut [2], kandungan klorofil
yang mampu menyerap air dalam volume
dipengaruhi oleh unsur hara nitrogen dan
yang banyak belum tentu dapat
posfor. Kedua unsur tersebut sangat
dikategorikan sebagai media tanam yang
berperan dalam pembentukan sel-sel baru
paling baik. Hal ini dikarenakan media tanam
dan komponen utama penyusun senyawa
dengan kapasitas menahan air yang tinggi
organik dalam tanaman seperti asam amino,
dapar mengakibatkan media menjadi jenuh
asam nukleat, klorofil, ADP dan ATP. Faktor-
air, sehingga menyebabkan kadar oksigen

171
Jurnal Ilmiah Respati

rendah dan kontak tanaman dengan oksigen cocopeat menghasilkan kadar klorofil
akan terhambat. Oksigen dibutuhkan oleh terendah. Kadar total klorofil pada daun
tanaman untuk proses metabolisme. selada yaitu sebesar 5,23 mg/L [20].
Tanaman yang tumbuh pada media

Tabel 4. Pengaruh Media Tanam Terhadap Kadar Klorofil

Perlakuan Kadar Klorofil (mg/g)

P1 ( Cocopeat) 0.42 a
P2 ( Vermikulit) 0.81 b
P3 ( Perlite ) 0.81 b
P4 ( Arang Sekam) 0.77 b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%.

Kadar Karotenoid (mg/g) dengan rata-rata 0,062 mg/g. Hasil tertinggi


Perlakuan media tanam berpengaruh sangat oleh media arang sekam dengan rata-rata
nyata terhadap kadar karotenoid 0,120 mg/g, yang tidak berbeda nyata
microgreens. Sama seperti kadar klorofil, dengan media perlite dengan rata-rata 0,118
kadar karotenoid terendah dihasilkan oleh mg/g dan media vermikulit dengan rata-rata
tanaman microgreens pada media cocopeat 0,117 mg/g.

Tabel 5. Pengaruh Media Tanam Terhadap Kadar Karotenoid

Perlakuan Kadar Karotenoid (mg/g)

P1 ( Cocopeat) 0.06 a
P2 ( Vermikulit) 0.12 b
P3 ( Perlite ) 0.12 b
P4 ( Arang Sekam) 0.12 b
Keterangan : Angka - angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
berarti tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%.

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi cahaya dan kelembaban. Menurut [9], peran
pembentukan karotenoid, seperti suhu, air, karotenoid dalam fotosintesis adalah

172
Jurnal Ilmiah Respati

membantu mengabsorbsi cahaya, sehingga tanaman menyesuaikan dengan kandungan


cahaya yang dipakai untuk proses klorofilnya. Kadar karoten pada selada
fotosintesis menjadi lebih besar. Energi yang hidroponik yaitu sebesar 39,6 mg/L [15].
diserap oleh karotenoid diteruskan pada Perbedaan genetik pada setiap
klorofil yang kemudian digunakan dalam tumbuhan akan mempengaruhi kemampuan
fotosintesis. Diduga,karotenoid selain dalam mensintesis karotenoid. Karotenoid
sebagai pigmen fotosintesis juga berfungsi merupakan pigmen asesori pada proses
untuk melindungi klorofil dari cahaya tinggi, fotosintesis, terletak didalam kloroplas
sehingga kandungan karotenoid pada Bersama-sama dengan klorofil [13].

Tabel 6. Pengaruh Media Tanam Terhadap Kadar Antosianin

Perlakuan Kadar Antosianin (mg/100g)

P1 ( Cocopeat) 0.036 a
P2 ( Vermikulit) 0.039 a
P3 ( Perlite ) 0.042 a
P4 ( Arang Sekam) 0.034 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
tidak berbeda nyata menurut uji BNT 5%.
menghasilkan kadar antosianin yang sama
Kadar Antosianin (mg/g)
besarnya.
Pengujian kadar antosianin
Antosianin adalah pigmen yang larut
dilakukan sebanyak 1 kali saat panen yaitu
dalam air yang menyebabkan warna merah,
saat tanaman berusia 10 HSS. Berdasarkan
ungu, dan biru serta banyak ditemukan pada
analisa sidik ragam, menunjukkan bahwa
buah dan bunga [16]. Sehingga, pada
perlakuan media tanam tidak berpengaruh
sayuran yang berwarna hijau, kadar
nyata terhadap kadar antosianin tanaman.
antosianin tidak menunjukkan hasil yang
Pada tabel 6. Kadar antosianin
tinggi.
microgreens selada tertinggi yaitu pada
Kandungan pigmen antosianin tidak
media perlite dengan rata-rata 0.042
lebih besar dari kandungan klorofil,
mg/100g. Setiap 100 gram microgreens
termasuk pada daun yang berwarna merah.
selada, mengandung 0.042 mg senyawa
Baik daun berwarna hijau atau merah,
antosianin. Hasil uji tersebut menunjukkan
kandungan antosianinnya akan lebih rendah
bahwa penanaman microgreens selada
dibandingkan dengan kandungan
menggunakan media apa saja, akan

173
Jurnal Ilmiah Respati

klorofilnya. Hal itu disebabkan karena apakah luasan daun berpengaruh terhadap
klorofil merupakan pigmen utama yang ada kemampuan daun menangkap cahaya dan
pada seluruh tanaman, sehingga meskipun banyaknya kadar pigmen yang dihasilkan.
daunnya berwarna merah, tidak berarti
bahwa kandungan antosianin lebih tinggi, DAFTAR PUSTAKA
tetap pigmen klorofil lah yang lebih dominan
Adawiyah, A., Cahyanto, T., Salim, M. A., &
[27].
Suparman, D. (2020). Bioprospek
Warna antosianin bukanlah sebagai
microgreens sebagai agen antivirus
pembeda saja, tetapi juga merupakan
dalam menghambat penyebaran
informasi penting mengenai nutrisinya.
coronavirus disease 2019 (COVID-
Semakin pekat atau kuat warna yang
19).
dihasilkan pada tanaman menunjukkan
bahwa semakin besar pula konsentrasi Amini, Z., Eviyati, R., & Dwirayani, D. (2021,

antosianin yang terdapat pada tanaman May). Penerapan Urban Agriculture

tersebut [19]. melalui Teknik Budidaya Tanaman


Microgreen untuk Mendukung
KESIMPULAN Ketahanan Pangan Keluarga.
Perbedaan media tanam In Prosiding Seminar Nasional
memberikan pengaruh yang nyata terhadap Fakultas Pertanian UNS (Vol. 5, No.
parameter persentase perkecambahan, 1, pp. 489-494).
tinggi tanaman, berat basah tanaman, kadar
Rokhmah, N. A., & Sapriliani, T. (2021).
klorofil dan kadar karotenoid. Media tanam
Respon Pertumbuhan dan hasil
yang paling baik untuk microgreens selada
Panen Microgreens Pakcoy Pada
adalah vermikulite yang direfleksikan pada
Nutrisi dan Media yang Berbeda.
parameter persentase perkecambahan,
tinggi tanaman, berat basah tanaman, kadar Kusumah, A. V. C., & Nurjasmi, R. (2021).
klorofil dan kadar karotenoid. Potensi Microgreens Meningkatkan
Saran Penelitian yaitu perlu Kesehatan Lansia Di Masa
dilakukan penelitian lanjutan dengan Pandemi. Jurnal Ilmiah
pencampuran beberapa kombinasi media Respati, 12(1), 1-10.
tanam serta perbedaan beberapa
Weber, C., F. (2016). Nutrient content of
konsentrasi AB mix untuk mendapatkan
cabbage and lettuce microgreens
kosentrasi terbaik. Serta perlu dihitung
grown on vermicompost and
parameter luas daun, untuk mengetahui

174
Jurnal Ilmiah Respati

hydroponic growing pads. Journal of Hendry, Dewi Amalia. (2014). Stabilisasi


Horticulture Research, 3(4): 1-5. Tanah Lempung Padalarang
Menggunakan Vermikulit dan
Setiawati, T., Saragih, I. A., Nurzaman, M., &
Semen untuk Menungkatkan daya
Mutaqin, A. Z. (2016). Analisis Kadar
Dukung (UCS). PROKONS: Jurusan
Klorofil dan Luas Daun Lampeni
Teknik Sipil, 8(1), 19-32.
(Ardisia humilis Thunberg) pada
Tingkat Perkembangan yang Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis
Berbeda di Cagar Alam Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pangandaran. In Prosiding Seminar Kentang (Solanium Tuberosum L.)
Nasional MIPA 2016 (pp. 122-126). dalam Lingkungan Fotoautrotrof
Secara Invitro. Jurnal Sains dan
Iriyani, D., & Nugrahani, P. (2014).
Teknologi Indonesia. 12(1): 31-37.
Kandungan klorofil, karotenoid, dan
vitamin c beberapa jenis sayuran Arjuna, Syaiful, A. A., & Ulfa, F. (2017).
daun pada pertanian periurban di Pertumbuhan dan Produksi
Kota Surabaya. Jurnal Matematika Tanaman Bawang Merah (Allium
Sains dan Teknologi, 15(2), 84-90. ascalonicum L.) Secara Hidroponik
pada Berbagai Media dan
Ikrarwati, F. N. U., Zulkarnaen, I., Fathonah,
Konsentrasi Air Kelapa sebagai Zat
A., Nurmayulis, F. N. U., & Eris, F. R.
Pengatur Tumbuh. Agrotan, 3(2), 1-
(2020) Pengaruh Jarak Lampu LED
11.
dan Jenis Media Tanam Terhadap
Microgreen Basil (Ocimum basilicum Suryani, R. (2015). Hidroponik budidaya
L.). In Agropross: National tanaman tanpa tanah. Yogyakarta:
Conference Proceedings of Arcitra.
Agriculture (pp. 15-25).
Rahmi, A. (2017). Kandungan Klorofil pada
Hasriani, D. Kusnadi, dan A. Saputra, (2013). Beberapa Jenis Tanaman Sayuran
Kajian Serbuk Sabut Kelapa sebagai Pengembangan Praktikum
(Cocopeat) Sebagai Media Tanam. Fisiologi Tumbuhan. Skripsi.
Departemen Teknik Sipil dan Universitas Islam Ar-Raniry.
Lingkungan. Fakultas Teknologi
Kurniawan, M., Izzati, M., & Nurchayati, Y.
Pertanian. IPB. Bogor.
(2010). Kandungan klorofil,
karotenoid, dan vitamin C pada

175
Jurnal Ilmiah Respati

beberapa spesies tumbuhan


akuatik. Anatomi Fisiologi, 18(1), 28-
40.

Priska, M., Peni, N., Carvallo, L., & Ngapa, Y.


D. (2018). Antosianin dan
pemanfaatannya. Cakra Kimia
(Indonesian E-Journal of Applied
Chemistry), 6(2), 79

176

Anda mungkin juga menyukai