Anda di halaman 1dari 12

Dondo

JURNAL AGROEKOTEKNOLOGI TERAPAN


VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023
Applied Agroecotechnology Journal

Agroteknologi Universitas Sam Ratulangi e_ISSN:2797-0647


Abstract
THE EFFECTIVENESS OF This study aims to determine the effectiveness of ecoenzymes from
USING ECOENZYMES various basic ingredients of fruit peels on the growth of lettuce (Lactuca
BASED ON SEVERAL Sativa L). This study used a completely randomized design (CRD)
KINDS OF FRUIT ON THE consisting of 6 treatments 3 replications, so there were 18 experimental
GROWTH OF LETTUCE unit parameters namely number of leaves, fresh weight and root weight.
Observational data were analyzed statistically which were then further
(Lactuca sativa L.) tested for BNT (smallest significant difference) at the 5% level.The
results of the research that has been done can be concluded that the use of
Efektivitas Penggunaan ecoenzymes from several kinds of fruit is effective for the growth of
Ekoenzim Berbahan Dasar lettuca plants. The ecoenzyme concentration of several kinds of fruit used
Beberapa Macam Buah is 3% (30ml/1000 ml water).
Keywords: ecoenzymes, Lactuca Sativa L, plant growth
Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Selada (Lactuca sativa Abstrak
L.) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekoenzim dari
berbagai bahan dasar kulit buah terhadap pertumbuhan tanaman selada
Yunita Dondo1, Tommy D. (Lactuca Sativa L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Sondakh , Ronny Nangoi1
1* Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan 3 ulangan, sehingga terdapat
1)Program 18 parameter satuan percobaan yaitu jumlah daun, bobot segar dan bobot
Studi Agroteknologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Sam akar. Data pengamatan dianalisis secara statistik yang selanjutnya diuji
Ratulangi, Manado, 95115, Indonesia BNT (beda nyata terkecil) pada taraf 5%. Hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekoenzim dari beberapa
2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian, jenis buah efektif untuk pertumbuhan tanaman selada. Konsentrasi
Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus ekoenzim beberapa jenis buah yang digunakan adalah 3% (30ml/1000ml
Unsrat Manado, 95515 Telp (0431)
846539
air).

*Corresponding author: Kata kunci: ecoenzymes, Lactuca Sativa L, pertumbuhan tanaman


tommydsondakh@unsrat.ac.id

PENDAHULUAN buahnya untuk dibuat jus, selai, salad, dan


Ekoenzim adalah hasil dari sirup, tetapi jarang kulitnya. Kulitnya
fermentasi limbah dapur organik seperti dibuang begitu saja ke tumpukan sampah
kulit buah-buahan dan sayuran, gula (gula yang tidak berguna. Menurut Naibaho dkk.
coklat, gula merah atau gula tebu) dan air. (2021) timbunan sampah berpotensi
Produk Ekoenzim merupakan produk menimbulkan bahaya kesehatan seperti
ramah lingkungan yang mudah digunakan diare, tifus, kolera, jamur, dll. Oleh karena
dan diproduksi. Produksi ekoenzim hanya itu, perlu dilakukan upaya untuk
membutuhkan air, gula sebagai sumber membuang limbah kulit tersebut agar tidak
karbon, dan limbah organik dari sayuran menimbulkan masalah lingkungan dan
dan buah-buahan. Ekoenzim dapat kesehatan.
digunakan untuk mengurangi jumlah Limbah kulit tersebut dapat
sampah rumah tangga, khususnya sampah dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku
organik dengan komposisi kandungan alternatif yang potensial untuk produksi
tinggi. (Mahali dkk., 2022). ekoenzim. Ekoenzim adalah cairan alami
Salah satu jenis limbah yang dapat serbaguna yang berasal dari sisa
dimanfaatkan kembali adalah limbah buah. buah/sayuran, gula dan air. Adapun,
Buah merupakan salah satu makanan manfaat ekoenzim sebagai antijamur,
penting bagi manusia. Pada umumnya antibakteri, insektisida dan pembersih
manusia hanya menggunakan daging sayur dan buah, penangkal serangga, dan

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
147
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

sebagai untuk pupuk tanaman. Pupuk salad atau disajikan dalam berbagai bentuk
organik dapat berwujud padat dan cair. masakan. (Fitriansah, 2018).
Pupuk organik cair lebih efektif Tanaman selada mengandung
dibandingkan dengan pupuk organik padat mineral, vitamin, antioksidan, potasium,
(POP). Pupuk organik cair (POC) zat besi, asam folat, karoten, vitamin C dan
merupakan pupuk organik cair mudah larut vitamin E. (Lubis, 2018). Vitamin dan
dalam tanah. POC memiliki keunggulan kandungan mineral lainnya dalam selada
yaitu mudah pembuatannya, tidak sangat bermanfaat bagi tubuh manusia,
memakan waktu yang lama, mudah diserap Seperti menjaga kesehatan jantung,
oleh tanaman, dapat memperbaiki struktur merawat kecantikan kulit, menigkatkan
tanah, dan mudah diaplikasikan. kekebalan tubuh, mencegah komplikasi
Keefektifannya ditentukan oleh kehamilan, menjaga kesehatan mata,
seberapa besar pencapaian hasil target melawan infeksi mikroba, mengontrol
yang melebihi besaran target asal (mula- tekanan darah dan mencegah kanker.
mula). Menurut Mardiasmo (2017) (Irene, 2021).
efektivitas adalah suatu ukuran yang Usaha untuk meningkatkan hasil
menyatakan seberapa jauh target pertanian khususnya hortikultura semakin
(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dirasakan karena bertambahnya jumlah
tercapai di mana semakin besar target yang penduduk Indonesia serta meningkatnya
di capai semakin tinggi efektivitasnya. pemahaman masyarakat tentang gizi
Efektifitas berasal dari kata efektif yang pangan, sehingga kebutuhan sayuran
berarti terjadinya efek atau akibat yang sebagai pelengkap makanan sehat semakin
dikehendaki, (jadi efektivitas adalah wujud dibutuhkan dan kebutuhan akan sayur
dari efektif). Ekoenzim adalah salah satu khususnya selada memiliki nilai ekonomis
bahan yang dapat dikategorikan sebagai tinggi sehingga tanaman ini sangat layak
pupuk organik cair, oleh karena itu untuk diusahakan dan dikembangkan.
ekoenzim banyak digunakan untuk (Semita dkk., 2017).
menyuburkan tanah dan meningkatkan METODE PENELITIAN
hasil produksi tanaman. Hasil penelitian
(Gulton dkk.,2022) Pada tanaman bawang Tempat dan Waktu
merah, aplikasi ekoenzim pada kosentrasi Penelitian ini dilaksanaksan di
hingga 10 mL/air berpengaruh nyata rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas
terhadap jumlah daun, jumlah anakan, Sam Ratulangi Manado Selama 3 (tiga)
panjang daun, berat umbi per sampel, bulan di mulai dari bulan September -
lahan sampel. Tetapi tidak berpengaruh November 2022.
nyata pada tinggi tanaman. Bahan dan Alat
Salah satu komoditas pangan yang Bahan: Adapun bahan yang
memiliki potensi untuk dikembangkan digunakan dalam penelitian ini adalah:
adalah Selada (Lactuca sativa L.). Benih selada Varietas Karina, Tanah,
Merupakan sayuran berdaun yang Air, Ekoenzim nenas, ekoenzim pepaya,
termasuk dalam tanaman semusim dari ekoenim sirsak, ekoenzim pisang. Dan
famili Asteraceae. tanaman ini tumbuh ekoenzim campuran (kombinasi). Polybag
baik di dataran tinggi maupun dataran Alat: sekop, parang, Alat tulis
rendah. Selada merupakan salah satu menulis (ATM), tropol, termometer,
komoditi hortikultura yang banyak timbangan, kertas label, timbangan digital,
dikonsumsi masyarakat. Selada umumnya potray, camera .
dikonsumsi mentah atau lalapan, dibuat
Metode Penelitian

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
148
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

Penelitian ini menggunakan metode 2) Bersihkan wadah dari sisa sabun atau
rancangan acak lengkap (RAL) dimana bahan kimia. Kemudian masukkan air
terdiri dari 6 perlakuan masing-masing: bersih, gula dan kulit buah sesuai
A= kontrol ( Tanpa ekoenzim) takaran dengan perbandingan 1:3:10
B= Ekoenzim Nenas (200 gram gula : 600 gram kulit buah:
C= Ekoenzim Pepaya 2000 ml air bersih)
D= Ekoenzim Sirsak
E= Ekoenzim Pisang 3) Aduk dan campurkan rata keseluruhan
F= Ekoenzim Pisang + Nenas + Pepaya + Sirsak bahan
Setiap perlakuan di ulang 3 kali 4) Tutup rapat kemudian beri label
sehingga di peroleh 18 satuan percobaan ( tanggal pembuatan dan tanggal panen
polybag). (jangka waktu fermentai selama 90
hari). simpan ditempat yang tidak
Prosedur Penelitian
terkenak matahari langsung,
Adapun prosedur kerja yang
dilakukan pada penelitian ini meliputi : 5) Selama 1 minggu pertama, longgarkan
wadah untuk membuang gas, kemudian
Tahap Persiapan
aduk. Pada stiap 30 hari dan 60 hari.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
ini adalah sebagai berikut : 6) Kemudian ekoenzim yang sudah di
saring, di masukkan ke dalam wadah
- Pengurusan Surat
(botol)
- Pengambilan Tanah
7) Ekoenzim siap di gunakan sesuai
- Pengeringan Tanah ( kering angin) kebutuhan
- Pengayakan / penimbangan Takaran konsentrasi masing-masing
- Tahap lapangan penentuan kapasitas ekoenzim yang di aplikasikan.
lapang. 1. Masing- masing ekoenzim di beri 3 %
- Pengisian tanah kedalam tanah polybag (30 ml ekoezim) dan di tambahkan air
di mana setiap polibag di isi tanah sebanyak 970 ml.
sebanyak 5,5 kg dengan ukuran 2. Apikasi perlakuan dilakukan dengan
polibag 30x30 cm dan setiap polybag cara disiram ke media tanam dengan
di beri perlakuan sesuai yang sudah interval pemberian 2 hari sekali dan
ditetapkan. setiap tanaman / polibag diberi 50 ml
- Pengukukran pH ekoenzim dari larutan ekoenzim dan air
menggunakan alat pengukur pH cairan. Persiapan Benih Semai
Pembuatan Ekoenzim Benih yang digunakan adalah benih
Bahan yang digunakan dalam Varietas Karina bersertifikat unggul dan
pembuatan Ekoenzim adalah kulit buah, tahan terhadap hama/penyakit. sebelum
gula, dan air. Alat yang digunakan yaitu benih disemai dalam potray terlebih dahulu
ember, blender, botol akua dan label. benih selada direndam selama 30 menit
Waktu yang di butuhkan selama 3 bulan. dengan tujuan agar benih terjadi proses
Berikut ini langkah-langkah pembuatan imbibisi setelah direndam kemudian benih
Ekoenzim: selada dimasukan ke wadah yang berisi
tisu yang telah dibasahi dengan air dan di
1) Siapkan alat dan bahan yang simpan selama 1 hari dan ketika benih
diperlukan. Sediakan bahan kulit buah telah mucul Radikula maka benih siap
pepaya, sirsak, nenas, dan pisang. ditanam kedalam potray yang telah diisi
Bilas semua kulit buah lalu cacah.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
149
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

tanah dengan jumlah 100 benih, benih Analisis Data


selada mulai berkecambah pada 2-3 hari Data yang di peroleh dianalisis
setelah semai dan perlu pencahayaan yang secara statistika, apabila terdapat
cukup agar benih tidak mengalami etiolasi. perbedaan nyata di lanjutkan dengan uji
Pemeliharaan benih dikontrol setiap pagi BNT taraf 5%.
dan dilakukan penyiraman dengan Penentuan efektivitas dari masing-
menggunakan sprayer disesuaikan dengan masing ekoenzim dihitung berdasarkan
kondisi tanah dan pembibitan selada rumus efektivitas. Bila Output
dilakukan selama 3 minggu sampai Target/Output Aktual lebih besar atau
memiliki 4-5 helai daun, dimana bibit sama dengan satu maka dikatakan efektif.
sudah bisa dipindahkan ke polybag Sebagai Output target adalah rataan hasil
Penanaman bibit selada dilakukan dengan respon pertumbuhan tanaman selada yang
menanam satu bibit selada kedalam diberikan masing-masing ekoenzim yang
polybag dengan kedalaman kira-kira 5 cm digunakan. Sebagai Output aktual adalah
rataan hasil respon pertumbuhan tanaman
Panen
selada tanpa pemberian ekoenzim
Tanaman selada dipanen pada umur 6
minggu dengan cara mencabut tanaman (kontrol).
selada sampai keakar. HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter yang diamati Hasil
1) pH larutan masing-masing ekoenzim. Hasil analisis data secara statistik
2) Jumlah daun : (helai) Perhitungan menunjukkan bahwa pemberian berbagai
macam ekoenzim dengan kosentarsi 3%
jumlah daun dilakukan 7 hari sekali.
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun
Daun yang muncul di hitung mulai dari
akan tetapi pada bobot segar dan berat akar
daun yang muncul pertama sampai
tidak berbeda nyata. Berbagai macam
pada saat panen.
ekoenzim yang digunakan yaitu ekoenzim
3) Bobot segar tanaman (g) : Bobot segar nenas, ekoenzim pepaya, ekoenzim sirsak,
tanaman di timbang setelah panen ekoenzim pisang dan ekoenzim
dipotongpada pangkal batang di atas (kombinasi)
permukaan tanah lalu di timbang
pH Kemasaman Pupuk Organik Cair
beratnya.
pH (potantial hydrogen) merupakan
4) Berat akar (g) : Akar tanaman di
salah satu faktor yang mempengaruhi
ambil dengan cara memcabut perlahan
aktifitas mikroorganisme dalam media
lahan dari dalam polibag kemudian di
pengurai bahan organik. Adapun hasil
cuci dengan air/di bilas lalu di kering
anginkan. setelah airnya sudah hilang penelitian pH pada ekoenzim yang
kemudian ditimbang. digunakan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. pH Berbagai Macam Ekoenzim


No Macam ekoenzim pH
1 Eco-enzim nenas 3.63
2 Eco-enzim pepaya 4.65
3 Eco-enzim sirsak 4.87
4 Eco-enzim pisang 4.90
5 Eco-enzim kombinasi 4.95

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
150
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

Jumlah Daun minggu ke-4 sampai minggu ke-6. Namun


Hasil pengamatan efektivitas pada minggu ke-1 hingga minggu ke-3
ekoenzim terhadap jumlah daun tanaman tidak menunjukan adanya pengaruh yang
selada (Lactuca sativa L.) selama enam nyata, tetapi berdasarkan nilai dari rerata
minggu dapat dilihat pada pada Tabel 4.2 jumlah daun menunjukan adanya
dan Gambar 4.1. perbedaan pada setiap perlakuan seperti
Hasil pengamatan dan analisis data terlihat pada tabel 4.1. Pertambahan jumlah
secara statistika terhadap jumlah daun daun pada minggu ke-1 hingga minggu ke-
tanaman selada (Lactuca sativa L.) yang 6 meningkat setiap minggu pengamatan
diberi macam ekoenzim menunjukkan setelah aplikasi Ekoenzim dimana jumlah
bahwa efektivitas pemberian larutan dari daun terbanyak terdapat pada perlakuan F
beberapa macam ekoenzim yang diaplikasi (Ekoenzim kombinasi) dimana perlakuan F
pada tanaman selada dengan pemberian berbeda nyata pada perlakuan A, B, C, D,
kosentrasi yang sama berpengaruh nyata dan E. Gambar 4.1.
tehadap jumlah daun tanaman selada pada

Tabel 2. Rerata Jumlah Daun Selada Yang diberikan berbagai ekoenzim


Perlakuan Rerata Jumlah Daun Minggu ke-
Minggu-1 Minggu -2 Minggu -3 Minggu -4 Minggu -5 Minggu -6
A 5.67 6.33 8.00 12.33a 19.66 a 32 a
B 5.67 7.00 8.00 12.5 a 21 a 32 a
C 6.00 8.33 9.33 13.67 a 20.33 a 34 a
D 5.67 7.33 8.67 13.33 a 20 a 34 a
E 6.67 8.00 10.33 15 a 26.33 ab 39.33 ab
F 5.67 7.00 10.50 18 b 34.5 b 43 b
Nilai BNT 5% tn tn tn 3.19 8.22 8.70
Keterangan: angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut Uji BNT 5%.

Gambar 1. Grafik Pertambahan Jumlah Daun yang diberi Berbagai Macam Ekoenzim

Efektivitas penggunaan ekoensim selada (Lactuca sativa L.), pada minggu


dari berbagai macam jenis kulit buah ke-6 setelah tanam dapat dilihat Tabel 4.4.
terhadap pertumbuhan jumlah daun Hasil pengamatan dan analisis data
tanaman selada pada minggu ke 4 setelah secara statistika terhadap bobot segar
tanam dapat dilihat pada tabel 4.3. tanaman selada menunjukkan bahwa
efektivitas pemberian larutan dari beberapa
Bobot Segar
macam ekoenzim yang diaplikasikan pada
Hasil pengamatan efektivitas
ekoenzim terhadap bobot segar tanaman tanaman selada dengan pemberian
kosentrasi yang sama tidak berpengaruh

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
151
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

nyata terhadap bobot segar tanaman selada terlihat pada perlakuan F (Ekoenzim
tetapi berdasarkan angka menunjukkan kombinasi) dengan nilai 171.67 (g). dan
adanya berbedaan pada setiap perlakuan. nilai terendah pada perlakauan B
Bobot segar tanaman selada terberat (Ekoenzim nenas) dengan nilai 162.50 (g).

Tabel 3. Efektivitas Pemberian Berbagai ekoenzim Terhadap Jumlah Daun Tanaman Selada
Rataan Jumlah Efektivitas jenis ekoenzim
Perlakuan Helai daun terhadap jumlah daun Kriteria
selada tanaman selada
A (Kontrol) 32 - -
B (Nenas) 32 1 Efektif
C (Pepaya) 34 1,1 Efektif
D (Sirsak) 34 1,1 Efektif
E (Pisang) 39,33 1,2 Efektif
F(Kombinasi) 43 1,3 Efektif

Tabel 4. Efektivitas Pemberian Berbagai ekoenzim terhadap Rerata Bobot Segar Tanaman Selada.
Efektivitas jenis Ekoenzim
Perlakuan Rataan Terhadap Bobot Segar Kriteria
Tanaman Selada
A (Kontrol) 170 - -
B (Nenas) 162.5 0,96 Tidak Efektif
C (Pepaya) 164.67 0,97 Tidak Efektif
D (Sirsak) 167.33 0,98 Tidak Efektif
E (Pisang) 171 1,006 Efektif
F(Kombinas) 171.67 1,01 Efektif

Gambar 2. Diagaram Bobot Segar tanaman selada yang diberikan berbagai ekoenzim

Bobot Akar pemberian kosentrasi yang sama, tidak


Pengaruh ekoenzim terhadap bobot berpengaruh terhadap bobot akar tanaman
akar tanaman selada dilakukan pada selada tetapi berdasarkan angka
minggu ke-6 setelah tanam dapat dilihat menunjukkan adanya berbedaan pada
pada tabel 4.5 dan gambar 4.3. setiap perlakuan. Berat akar tanaman
Hasil pengamatan dan analisis data selada terberat terlihat pada perlakuan F
secara statistika terhadap bobot akar (Ekoenzim kombinasi) dengan nilai 12 (g).
tanaman selada (Lactuca sativa L.) dan nilai terendah pada perlakauan B
menunjukkan bahwa pemberian larutan (Ekoenzim nenas) dan perlakuan A
dari beberapa macam ekoenzim yang (kontrol) dengan nilai 9 (g).
diaplikasikan pada tanaman selada dengan

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
152
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

Tabel 5. Efektivitas Pemberian Berbagi Ekoenzim Terhadap Rerata Bobot Akar Tanaman Selada
Efektivitas jenis ekoenzim
Perlakuan Rerata terhadap Bobot akar Kriteria
tanaman selada
A (Kontrol) 9 - -
B (Nenas) 9 1 Efektif
C (Pepaya) 10 1,11 Efektif
D (Sirsak) 10.5 1,16 Efektif
E (Pisang) 11 1,22 Efektif
F (Kombinasi 12 1,33 Efektif

Gambar 3. Diagaram Bobot akar tanaman selada yang diberikan berbagai ekoenzim

Pembahasan semakin rendah pH dari produk ekoenzim.


Larutan ekoenzim yang dihasilkan Ekoenzim mengandung asam organik
dari berbagai macam limbah kulit buah berupa asam asetat. Asam asetat dalam
masing-masing memiliki pH yang masam Ekoenzim juga ditemukan oleh (Samriti
berkisar antara 3.63 - 4.95, rendahnya pH dkk.,2019) bahwa terdapat asam asetat
yang dihasilkan dari berbagai limbah kulit dalam Ekoenzim walaupun konsentrasi
buah, nilai pH yang rendah tersebut asam asetat dalam Ekoenzim tidak setinggi
dipengaruhi oleh kandungan asam. dalam asam cuka. Asam asetat yang
Kandungan asam tersebut dipegaruhi oleh dihasilkan dari proses metabolisme bakteri
kandungan asam asetat yang terdapat pada yang secara alami terdapat dalam sisa buah
cairan ekoenzim (Lestari dkk., 2020). dan sayur.
Asam organik seperti asam asetat ini Pemberian larutan ekoenzim dari
ditemukan secara alami pada buah buahan berbagai macam bahan dasar dari kulit
(Buckle 2009). Jika dilihat dari nilai pH buah yang digunakan dalam penlitian ini
dari berbagai macam limbah kulit buah berupa kulit nenas, kulit pepaya, kulit
memiliki keasaman yang berbeda-beda sirsak, kulit pisang, dan campuran 4
yaitu Ekoenzim nenas dengan nilai pH macam limbah kulit buah. Berdasarkan
3.63, Ekoenzim pepaya dengan nilai pH hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
4.65 Ekoenzim sirsak dengan nilai pH diketahui efektivitas pemberian dari
4.87, Ekoenzim pisang dengan nilai pH berbagai macam bahan dasar ekoenzim
4.90 dan Ekoenzim kombinasi dengan nilai pada tanaman selada (Lactuca sativa L.)
pH 4.95. Nilai pH yang dihasilkan dari dengan kosentrasi yang sama yaitu 3%
berbagai macam menunjukkan bahwa jenis atau 30 ml/L, menunjukkan adanya
limbah kulit yang digunakan berpengaruh pengaruh yang nyata pada jumlah daun
terhadap tingkat keasman pH. Ekoenzim namun pada bobot segar dan berat akar
memiliki kandungan asam organik yang menunjukan tidak berbeda nyata secara
tinggi. Menurut Rasit dkk. (2019) semakin statistik, tetapi secara deskriktif pemberian
tinggi kandungan asam organik maka berbagai macam bahan dasar ekoenzim

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
153
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

memberikan pengaruh yang efektif jika merupakan integrasi dari hampir semua
dibandingakan dengan kontrol. peristiwa yang dialami tanaman
Biomassa memiliki pengertian massa sebelumnya. (Sitompul dan Guritno, 1995).
bagian hidup tanaman. Biomassa tanaman Biomassa memiliki arti kualitas hidup
adalah parameter yang digunakan untuk tanaman. Bobot segar tanaman selada
menggambarkan dan mempelajari (puncak tanaman) dibandingkan dengan
pertumbuhan tanaman. Biomassa tanaman akar tanaman.

Tabel 6. Perbandingan Bobot Segar dan bobot Akar Tanaman Selada yang diberikan berbagai jenis ekoenzim
Rataan Bobot Rataan Bobot Ratio Bobot Segar
Perlakuan Segar Tanaman Akar Tanaman Tanaman Per Bobot
Selada (g) Selada (g) Akar Tanaman Selada
A (Kontrol) 170 9 18,8
B (Nenas) 162,5 9 18
C (Pepaya) 164,67 10 16,5
D (Sirsak) 167,33 10,5 15,9
E (Pisang) 171 11 15,5
F (Kombinasi) 171,67 12 14,25

Rasio akar-ke-pucuk adalah pada ketersediaan unsur hara, terutama


karakteristik yang dapat digunakan untuk nitrogen.
menunjukkan dominasi atau kelemahan Evektivitas dari pemberian larutan
tanaman. Produksi bahan tanaman segar berbagai macam bahan dasar ekoenzim
tergantung pada sinar matahari dan dari kulit buah-buahan ini memberikan
penyerapan karbon dioksida dan air oleh perubahan terhadap pertumbuhan tanaman
tanaman. Hasil panen membutuhkan selada setelah aplikasi ekoenzim.
penggunaan sumber daya iklim yang Aplikasi ekoenzim selama penelitian
efisien, termasuk sinar matahari, yang diberikan 2 hari sekali dari berbagai
penangkapan karbon dioksida, dan macam kulit buah dengan konsentrasi yang
penggunaan air yang efisien (Sudaryani sama yaitu 3% (30 ml/ 1L air) memberikan
dan Sugiharti, 1989). hasil dengan jumlah daun terbanyak, bobot
Salisbury dan Ross (1995) segar tanaman terberat dan berat akar
menyatakan bahwa Penyerapan garam terberat terdapat pada perlakuan F
mineral, yang sebagian dikendalikan oleh (campuran beberapa ekoenzim). Hal
aktivitas tanaman (akar) yang lebih rendah, tersebut dikarenakan mempunyai
akan meningkatkan penyerapan cepat kandungan unsur hara yang tinggi, karena
garam mineral oleh akar dalam produk adanya campuran dari berbagai limbah
pertumbuhan seperti protein, asam nukleat, kulit buah dalam hal ini kulit buah nenas,
dan klorofil. Akar (akar) tumbuhan juga pepaya, sirsak, dan pisang, yang masing-
memberikan hormon tertentu pada akar masing limbah tersebut memiliki unsur
yang meningkatkan penyerapan unsur hara hara N, P dan K. Kandungan nutrisi pada
oleh akar. Akibatnya terjadi peningkatan Ekoenzim Menurut (Wiryono dkk.,2021)
akumulasi produk tumbuh berupa Menyatakan kandungan nutrisi yang
fotosintat di dalam pupa sehingga terjadi terdapat pada Ekoenzim memiliki
peningkatan serapan nutrisi dan kandungan nitrogen (N) dan molibdat (mo)
sebaliknya. Biomassa mencerminkan laju unsur nitrogen bagi tanaman berfungsi
pertumbuhan tanaman yang bergantung untuk memacu pertumbuhan daun dan
batang, sehingga mengguntungkan pada

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
154
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

tanaman yang menghasilkan batang dan pertumbuhan dan perkembangan akar serta
daun karena nitrogen diserap oleh akar kemampuan akar tanaman dalam menyerap
tanaman dalam bentuk NO3- dan NH4+ ( unsur hara. Perkembangan sistem
Lingga 2005). perakaran yang baik sangat menentukan
Berdasarkan tabal 4.6 bahwa pertumbuhan vegetatif tanaman. Apabila
penggunaan ekoenzim berpengaruh akar pada tanaman dalam jumlah yang
terhadap rasio bobot segar dan bobot akar banyak maka akan mendukung
(bagian akar) hal ini karena semakin baik pertumbuhan tanaman itu sendiri karena
pertumbuhan tanaman selada, produksi pada dasarnya akar merupakan salah satu
hasil fotosintat (asimilat) semakin organ tanaman yang digunakan untuk
tertraslokasi dengan baik ke seluruh bagian menyimpan air dan unsur hara tanah yang
tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa kemudian di distribusikan pada tanaman
pemberian ekoenzim menunjukkan yang nantinya akan digunakan untuk
pertumbuhan tanaman yang makin baik proses metabolisme pada tanaman itu
memberikan perbandingan yang makin sendiri. Seperti yang di ungkapkan oleh
kecil. (Kogoya dkk., 2018) bahwa apabila
Tanaman yang cukup mendapat perakaran baik maka pertumbuhan bagian
suplai nitrogen (N) akan membentuk daun tanaman yang lain akan berkembang
yang memiliki helaian lebih luas dengan dengan baik pula, karena akar dapat
kandungan klorofil yang lebih tinggi, menyerap unsur hara yang dibutuhkan
sehingga tanaman mampu menghasilkan tanaman..
asimilat dalam jumlah yang tinggi untuk
KESIMPULAN
mendukung pertumbuhan vegetatif.
(Afianto dkk.,2020) menyatakan Kesimpulan
ketersediaan unsur hara yang cukup pada Hasil penelitian yang telah dilakukan
masa pertumbuhan tanaman akan dapat simpulkan bahwa penggunaan
mendorong proses fotosintesis yang lebih ekoenzim dari beberapa macam buah
cepat dan sempurna, sehingga membantu efektif terhadap pertumbuhan tanaman
pembentukan karbohidrat, lemak, dan selada. Kosentrasi ekoenzim dari beberapa
protein berjalan dengan sempurna dalam macam buah yang digunakan adalah 3%
membantu meningkatkan tinggi tanaman, (30ml/1000 ml air).
jumlah daun dan luas daun. Nanda dan Saran
Yusuf (2022) menyatakan bila Perlu dilakukan penelitian lebih
ketersediaan unsur hara dalam keadaan lanjut mengenai pemberian beberapa
cukup maka proses fotosintesis berjalan macam ekoenzim yang kosentrasinya lebih
lancar dan asimilat dapat ditranslokasikan tinggi dari 3%/L (30ml/1000 ml air).
ke seluruh bagian tanaman sehingga akan
terjadinya peningkatan pada berat segar DAFTAR PUSTAKA
tanaman. Adewelo dan Martins, 2006. Standardisasi
Kemampuan tanaman dalam dan Uji aktivitas antibakteri ekstra
membentuk akar sangat dipengaruhi oleh ranting tumbuhan sirsak (Annona
cadangan makanan yang tersedia didalam muricata Linn.) Terhadap Esherichia
media tumbuh, dimana pertumbuhan akar coli dan Staphylococcus aureus
akan meningkat dan secara bersamaan (Doctoral dissertation, Sriwijaya
akan diikuti oleh berat akar. Menurut University).
Hamzah (2007), bahwa ketersediaan hara
dalam tanah, struktur tanah dan tata udara Afianto, A. K., D. Djarwatiningsih, dan A.
tanah yang baik sangat mempengaruhi Sulistyono. 2020. Pengaruh
Kosentrasi dan Interval Waktu

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
155
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

Pemberian POC Terhadap Irene, A. 2021. Sering Hadir Sebagai


Pertumbuhan Dan hasil Tanaman Lalapan Ini 9 Manfat Daun Selada
Tomat (Lycopersicum esculentum yang Mungkin Belum Anda Tahu
L.). Jurnal Ilmiah Agroteknologi, https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-
8(2):67-80. gizi/manfaat-selada/ diakses 18 April
2022.
Buckle, K. A. 2009. Ilmu Pangan.
Jakarta:UI-Press. Jelita, R.. 2022. Produksi eco enzyme
dengan pemanfaatan limbah rumah
Ediyono, R. P. 2017. Pemanfaatan Limbah
tangga untuk mrnjaga kesehatan
Kulit Buah-Buahan Sebagai Bahan
masyarakat di era new normal.
Baku Pembuatan Pupuk Organik
Jurnal maitreyawira, 3(1):28-35.
Cair.
Kogoya, T. I. N. A., I. P. Dharma dan I.N.
Fitriansah, T. 2018. Pertumbuhan
Sutedja. 2018. Pengaruh pemberian
Tanaman Selada (Lactuca sativa L)
dosis pupuk urea terhadap
pada Dosis dan Interfal
pertumbuhan tanaman bayam cabut
Penambahan AB MIX dengan
putih (Amaranthus tricolor L.).
Sistem Hidroponik. Skripsi.
Jurnal Agroekoteknologi Tropika,
Universitas Brawijaya Malang.
7(4):575-584.
Forster dan Dinastutie 2015. Standardisasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1984.
ekstra etanol bonggol pisang kapok
Penerbit Balai Pustaka. Jakarta
(musa balbisiana bbb), Doctoral
(KBBI).
dissertation, Skripsi. Universitas
Hasanudin. Larasati, D., A. P. Astuti dan E. T.
Maharani. 2020. Uji Organoleptik
Gulton, F., Hernawaty, H., Brutu, H., dan
Produk EcoEnzyme dari Limbah
Karo-karo, S. 2022. Pemanfaatan
Kulit Buah. Semarang. Seminar
pupuk ekoenzim dalam
Nasional Edusainstek.
meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman bawang merah Lingga, P., 2005 Hidroponik, Bercocok
(Allium cepa L.). Jurnal Darma Tanam Tanpa Tanah. Penebar
Agung, 30(1): 142-159. Swadaya. Jakarta
Hamzah, B.. 2007. Teori Motivasi dan Lubis, J. 2018. Pengaruh pertumbuhan
Pengukurannya (Analisis di Bidang Dan produksi Selada (Lactuca sativa
Pendidkan). Bumi Aksara. Jakarta. L) Pada Sistem Hiroponik NFT
Dengan Berbagai Kosentrasi Pupuk
Harahap, D. 2015. Pola Tanam Sequential
Planting Tanaman Selada (Lactuca AB MIX dan Bayfolan. Skripsi.
Universitas Medan Area Medan.
Sativa L.) dan Brokoli (Brassica
Olerecea Cv.) Skripsi. Politeknik Mahali, J., Wilhotama, W., Septika, F.,
Pertanian Negeri Payakumbuh Safitri, D., dan Rahayu, I. 2022.
Tanjung Pati. Sumatera barat. Pembuatan eco enzyme sebagai
upaya pengelolaan lingkungan di
Haryanto dan Rukmana, 1994. Pengaruh
daerah pantai panjang bengkulu.
konsentrsi dan frekuensi pemberian
Setawar abidimas, 1(2):45-50.
larutan nutrisi terhadap pertumbuhan
dan hasil selada (lactuca sativa), Mardiasmo. 2017. Perpajakan, edisi
Secara hidroponik. Skripsi. Fakultas Revisi, Andi, Yogyakarta
pertanian. Universitas
Munir, N. F., Malle, S dan Husa, N. 2021.
muhammadiyah jember.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
156
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

Karakterteristik fisikokimia ekoenzm Rasit, N. Farn, L. H. dan Ghani, W. A.W.


limbah kulit jeruk pamelo (Citrus A. K. 2019. Production and
Maxima (burm)merr.) dengan Characterization of Eco Enzyme
variasi gula. Inprosiding seminar Produced from Tomato and Orange
nasional politeknik pertanian negeri Wastes and Its Influence on the
pangkajene kepulawan. Aquaculture Sludge.
InternationJurnal of Civil
Marjenah, 2012. Pemanfaatan Limbah
Engineering and Technology, 10
Kulit Buah-Buahan Sebagai Bahan
(3):967-980.
Baku Pembuatan Pupuk Organik
Cair. Skripsi. Fakultas Kehutanan Satuhu dan Sunarjono, 2004. Pemanfaatan
Universitas Mulawarman. Bonggol Pisang Kepok (musa
paradisiaca) sebagai bahan baku
Masayu. 2015. Pengaruh Konsentrasi
pembuatan cuka (Doctoral
pupuk organik cair kulit pisang
dissertation, Universitas
terhadap pertumbuhan dan hasil
muhammadiyah surakarta).
kedelai (Glycine max L.). Skripsi.
Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian Graha Karya Muara Santi, S. S. 2010. Kegiatan Pemanfaatan
Bulian. Jambi. Limbah Nilam Untuk Pupuk Cair
Nangoi, R., Paputungan, R., Ogie, T. B., Organik Dengan Proses Fermentasi.
Kawulusan, R. I., Mamarimbing, R., Jurnal Teknik Kimia, 4(2).
& Paat, F. J. 2022. Utilization Of
Salisbury, F.B., dan C.W. Ross. 1995.
Household Organic Waste As An Fisiologi tumbuhan. Bandung.
Eco-Enzyme For The Growth
And Product Of Cultivate Culture Sitompul, S.M dan B. Guritno.1995.
(Lactuca sativa L.). Jurnal Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Agroteknologi Terapan, 3(2):422- Universitas Gadjah Mada.
428. Yogyakarta.
Naibaho, R., Napitupulu, A.,& Panjaitan, Sudaryani, T dan E Sugiharti. 1989.
J. 2021. Optimalisasi BUM Des Budidaya dan Penyulingan
dengan Pemanfaatan Sampah di Tanaman. Nilam. Penebar Swadaya,
Desa Marindal 1 Kecamatan Jakarta.
Patumbak Kabupaten Deli Serdang Samarti, S., Sarabhai, S., dan Arya, A.
Karya Unggul: Jurnal Pengabdian 2019. Garbange Enzyme: A Study
Kepada Masyarakat 1(1):27-31. on Composition Jurnal 2, 8(4):1193-
Nanda, A., I. Sari dan E. Y. Yusuf. 2022. 1197.
Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Sastra Dihardja, 2011. Pengruh frekuensi
Merah (Allium cepa L) dengan pemberian nutrisi pada tanaman
Pemberian Mkrooroganisme Lokal selada dalam sistem wick, Skripsi.
(MOL) Fesesn Walet Pada Media (Doctoral dissertation, Universitas
Gambut. Jurnal Agro Indragiri, muhammadiyah mataram).
9(1):22-34.
Semita, K., P. Sujana dan M. Suryana.
Putra, B.W.R.I.H dan R. Ratnawati. 2019. 2017. Pengaruh Pemberian Biochar
Pembuatan pupuk Organik Cair dari Terhadap Tanaman sawi Hiaju
limbah buah dengan penambahan (Brassica juncea L) Pada Lahan
bioaktivator EM4. Jurnal Sains dan Yang Tercemar Limbah Cair di
Teknologi Lingkungan 11(1):44-56.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
157
Dondo VOLUME 4 NOMOR 1 Januari-Juni 2023

Subak Cuculan Desa Kepoan. Jurnal Skripsi. Universitas lampung.


Agrikimia, 7(14):26-29. Utpalasari, R. L., dan Dhaliana, I. 2020.
Sujiprihati dan Suketi. 2009. Uji berbagai Analisis hsil konversi eco enzyme
media tanam dan pupuk kandang menggunakan nenas (ananas
terhadap bibit pepaya (carica papaya comusus) dan pepaya (carica papaya
L). Skripsi. Ral dissertation, L.) Jurnal Redoks, 5(2):135-140.
Universitas islam riau. Visa, R. Y. 2022. Uji organoleptik eco
Sumantri, 2014. Identifikasi secara enzyme dari limbah kulit buah.
morfologi patogen penyebab Biologi dan sains, 5(1):24-30.
penyakit layu pada tanaman sirsak Wiryono, B., Sugiarta, S., Muliatiningsih,
(Annona muricata L), (Doctoral M., dan Suhairin, S. 2021,
dissertation, Sriwijaya university Efektivitas Pemanfaatan Eco
Sumatra Selatan.
Enzyme untuk Meningkatkan
Sunarjono, H. 2008. Pengaruh Pertumbuhan Tanaman Sawi dengan
pertumbuhan dan produksi tanaman Sistem Hidroponik DFT. In
selada ( lactuca sativa), Secara Prosiding Seminar Nasional
hidroponik. NFT dengann berbagai Pertanian 2(1): 63-68.
konsentrasi pupuk Ab mix dan Yon, dan Fitria 2014. Pengaruh pemberian
bayfolan. Skripsi. Universitas
pupuk organik cair dari limbah buah
Medan. pepaya dan kulit nenas terhadap
Suprapti, 2001. Pengaruh proporsi kulit pertumbuhan kangung darat
buuah nanas dan konsenrasi natriun (ipomea reptans poir). Skripsi.
benzoat terhadap kesukan sirup kulit Universitas sanata dharma
buah nanas (Ananas comucus). Yogyakarta.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
158

Anda mungkin juga menyukai