Anda di halaman 1dari 15

RESPON PERTUMBUHAN STEK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DENGAN

PERLAKUAN Trichoderma sp DAN PUPUK ORGANIK CAIR

GROWTH RESPONSE OF LIME CUTTINGS (Citrus aurantifolia) WITH


TREATMENT OF Trichoderma sp AND LIQUID ORGANIC FERTILIZER
Muh Wahyu Pratama(*1), Netty Syam(2), Hidrawati(2)
(1)
Mahasiswa Progran Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UMI, Makassar
(2)
Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muslim Indonesia
Jl. Urip Sumohardjo KM. 05; telp. 446940 fax. 440412
Email : Wahyupratamaw7@gmail.com, nettysyam@gmail.com, hidrawati.hidrawati@umi.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Trichoderma sp,
terhadap pertumbuhan stek jeruk nipis, pengaruh pemberian pupuk organik cair
terhadap pertumbuhan stek jeruk nipis dan pengaruh interaksi Trichoderma sp dan
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan stek jeruk nipis. Penelitian ini dilakukan
dalam bentuk rancangan acak kelompok pola 2 faktorial, faktor pertama pemberian
dosis pupuk hayati Trichoderma sp dengan 4 taraf yaitu tanpa perlakuan, 10
g/tanaman, 15 g/tanaman dan 20 g/tanaman. Faktor kedua adalah pemberian dosis
pupuk organik cair dengan 4 taraf yaitu tanpa perlakuan, 100 ml/l air, 200 ml/l air, dan
300 ml/l air. Dari kedua faktor tersebut, diperoleh 16 kombinasi perlakuan, dengan 3
kali ulangan sehingga diperoleh 48 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pemberian Trichoderma sp dengan dosis 20 g/tanaman Trichoderma sp.
Memberikan pengaruh baik pada parameter waktu tumbuh tunas yaitu 7,00 hari,
presentase stek tumbuh yaitu 20,00 % dan luas daun yaitu 20,87 cm. Pemberian Pupuk
organik cair dengan dosis 300 ml/l air memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan stek jeruk nipis pada parameter panjang tunas yaitu 16,58 cm. Interaksi
antara dosis Trichoderma sp. dan pupuk organik cair memberikan pengaruh tidak
nyata terhadap semua parameter stek tanaman jeruk nipis.
Kata Kunci : Stek, Trichoderma sp, Pupuk Organik Cair
ABSTRACT
This research aims to determine effect of giving Trichoderma sp on growth of lime
cuttings, effect of giving liquid organic fertilizer on growth of lime cuttings and effect of
interaction of Trichoderma sp and liquid organic fertilizer on growth of lime cuttings.
This research was carried out in form of a randomized block design with a 2 factorial,
first factor was administering doses of Trichoderma sp biofertilizer with 4 levels, no
treatment, 10 g/plant, 15 g/plant and 20 g/plant. Second factor is administering liquid
organic fertilizer doses with 4 levels, without treatment, 100 ml/l water, 200 ml/l water,
and 300 ml/l water. From these two factors, 16 treatment combinations were obtained,
with 3 repetitions to obtain 48 experimental units. Research results showed that giving
Trichoderma sp at a dose of 20 g/trichoderma sp plant. Provides a good influence on
shoot growth time parameters of 7.00 days, percentage of cuttings growing 20.00% and
leaf area 20.87 cm. Providing liquid organic fertilizer at a dose of 300 ml/l of water
had a real effect on growth of lime cuttings at a shoot length parameter of 16.58 cm.
Interaction between doses of Trichoderma sp. and liquid organic fertilizer had no
significant effect on all parameters of lime plant cuttings.
Keywords: Cuttings, Trichoderma sp, Liquid Organic Fertilizer

PENDAHULUAN mudah dilakukan dan lebih cepat untuk


Jeruk nipis (Citrus aurantiifolia tumbuh dan berproduksi. Metode
Swingel) merupakan tanaman yang perbanyakan dengan cara stek dinilai
memiliki banyak kegunaan seperti efektif dan efisien, lebih
bumbu masakan, obat, campuran menguntungkan karena menghasilkan
minuman dan sebagai bahan kosmetik populasi tanaman yang homogen dan
karena kandungan asam sitratnya dapat memiliki sifat yang sama dengan
memperbaiki jaringan kulit yang rusak induknya.
dan mengembalikannya menjadi Pupuk organik cair adalah
jaringan kulit yang baru (Sarwono, larutan dari hasil pembusukan bahan-
2001). Dengan meningkatnya populasi bahan organik yang mengandung unsur
manusia, pendapatan rata-rata hara yang diperluhkan tanaman.
masyarakat yang semakin tinggi, Kelebihan dari pupuk organik ini adalah
kurangnya kesadaran akan budidaya mampu mengatasi defisiensi hara secara
jeruk nipis dan permintaan akan cepat, tidak bermasalah dalam
tanaman buah jeruk nipis saat ini pencucian hara, dan juga mampu
meningkat (Setyo, 2014). menyediakan hara secara cepat. Netty,
Permintaan jeruk nipis di dkk (2022), mengemukakan bahwa
beberapa kota di Indonesia sangat aplikasi Pupuk organik cair pada bibit
beragam dan terus meningkat setiap lada berpengaruh nyata terhadap
tahunnya. Jeruk nipis dapat di panjang tunas setek lada. Nugrahini
perbanyak dengan cara generatif (2013), mengemukakan bahwa
maupun vegetatif, secara generatif pemberian berbagai konsentrasi POC
perbanyakan tanaman menggunakan NASA pada tanaman bawang
biji, namun cara ini jarang digunakan memberikan pengaruh yang lebih tinggi
karena membutuhkan waktu yang terhadap tinggi tanaman, jumlah daun
sangat lama untuk tumbuh dan dan jumlah anakan dibandingkan
berproduksi. Perbanyakan secara perlakuan tanpa POC
vegetatif dapat dilakukan dengan stek Trichoderma sp. sangat penting
batang, stek batang dianggap lebih sebagai faktor biologis untuk memecah
bahan-bahan organik seperti N yang Penelitian ini dilakukan pada
terdapat dalam senyawa kompleks. bulan Mei - Agustus 2023, di Kelurahan
Senyawa organik yang dihasilkan oleh Antang, Kecamatan Manggala, Kota
Trichoderma sp. dalam proses Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
dekomposisi berbagai bahan organik Bahan yang digunakan pada
berperan dalam memacu pertumbuhan, penelitian ini yaitu Tanah, arang sekam,
mempercepat proses pembungaan, kompos, pupuk hayati Trichoderma sp
meningkatkan biosintesis, (formula padat), plastik bening, papan
meningkatkan hasil produksi tanaman, label, POC (jenis Nasa merek dagang),
mencegah serangan penyakit tanaman bahan stek jeruk nipis, dan polybag
yang ditularkan melalui tanah, ukuran 15 x 20 cm. Alat yang
menggemburkan dan memperbaiki digunakan yaitu gunting pangkas,
struktur tanah serta menguraikan unsur sekop, cangkul, penggaris, buku,
hara yang terikat dalam tanah (Putri, pulpen, gelas ukur dan timbangan.
2018). Sejalan dengan penelitin
Rancangan Acak
Agustina et al., (2013) pengaplikasian
Penelitian ini dilakukan dalam
jamur trichoderma 15 g dan 20 g per
bentuk rancangan acak kelompok pola
polybag menghasilkan pertumbuhan
faktorial 2 faktor, faktor pertama
tembakau deli yang nyata lebih baik
pemberian dosis pupuk hayati
terhadap pertambahan tinggi dan
Trichoderma sp dengan 4 taraf yaitu
pertambahan jumlah daun.
tanpa perlakuan, 10 g/tanaman, 15
Pemberian Trichoderma sp.
g/tanaman dan 20 g/tanaman. Faktor
diharapkan. dapat meningkatkan
kedua adalah pemberian dosis pupuk
efektivitas pertumbuhan stek bibit jeruk
organik cair dengan 4 taraf yaitu tanpa
nipis. Berdasarkan uraian di atas maka
perlakuan, 100 ml/l air, 200 ml/l air, dan
perlu adanya penelitian mengenai
300 ml/l air. Dari kedua faktor tersebut,
pengaruh berbagai dosis Trichoderma
diperoleh 16 kombinasi perlakuan,
sp. dan konsentrasi pupuk organik cair
dengan 3 kali ulangan sehingga
terhadap pertumbuhan setek bibit jeruk
diperoleh 48 unit percobaan, setiap unit
nipis.
percobaan menggunakan 3 unit

BAHAN DAN METODE tanaman, sehingga keseluruhan tanaman


yang digunakan adalah 144 tanaman.
memperluas bidang yang terkena
Tahap Pelaksanaan Penelitian media. Penanaman dilakukan
1. Penyiapan Media Tanam dengan cara menancapkan batang
Persiapan media tanam untuk stek sampai ½ batang stek masuk
stek menggunakan berbagai bahan ke dalam media tanam yang sudah
yaitu tanah, sekam bakar, pupuk disiapkan. Setelah itu stek tanaman
kompos dengan perbandingan 1:1:1 kemudian diberi sungkup berupa
dan polybag berukuran 20 cm x 25 plastik bening untuk mengurangi
cm. penguapan pada semua pelybag
yang sudah ditanami.
2. Aplikasi Trichoderma dan Pupuk 4. Pemeliharaan stek Tanaman
Organik Cair Jeruk Nipis
Aplikasi trichoderma dilakukan Mengontrol penyiraman dan
sesuai dosis percobaan dengan cara pengendalian organisme penganggu
dicampurkan dengan media tanam tanaman (OPT) yaitu hama serta
pada saat proses penyiapan media gulma yang ada disekitar tanaman
tanam. Pengaplikasian POC dan tumbuh di sekitar media tanam.
dilakukan dengan cara disemprot
Parameter Penelitian
keseluruh bagian tanaman sesuai
1. Waktu Muncul Tunas
konsentrasi perlakuan yang
Pengamatan waktu munculnya
dilakukan setiap minggu dengan
tunas dilakukan setiap hari atau 1
volume 50 ml pertanaman.
hari setelah ditanam dengan
3. Penanaman Stek Jeruk Nipis
menghitung jumlah hari
Pengambilan bahan stek
kemunculan tunas pertama.
dilakukan setelah media telah siap
Munculnya tunas ditandai dengan
di polybag, stek yang digunakan
pecahnya mata tunas.
berukuran panjang 10-15 cm,
2. Persentase stek tumbuh
berdaun 2 dan memiliki 2 ruas.
Pengamatan persentase stek
Bahan stek bagian pangkal
yang tumbuh dilakukan dengan
dipotong miring dengan kemiringan
menghitung dan membandingkan
kurang lebih 45°. Adapun tujuan
antar jumlah stek yang hidup pada
dari pemotongan ini adalah untuk
akhir penelitian dengan jumlah stek
yang ditanam pada awal penelitian. yang tumbuh pada stek, tujuannya
Kriteria stek yang masih hidup untuk mengetahui pengaruh
adalah masih segar dan berwarna Trichoderma sp dan pupuk organik
hijau sedangkan untuk stek yang cair. Jumlah daun dihitung pada
mati sudah menjadi kering. akhir penelitian.
Perhitungan persentase stek hidup 6. Luas daun
dihitung dengan rumus di bawah Pengamatan Luas daun
ini: dilakukan dengan menghitung Luas
daun yang tumbuh pada stek,
Jumlah stek yang hidup
Persentase Tumbuh= X 100 %
tujuannya untuk mengetahui
Jumlah seluruh tanaman stek
pengaruh Trichoderma sp dan
pupuk organik cair. Luas daun
3. Jumlah tunas
dihitung pada akhir penelitian. Luas
Pengamatan jumlah tunas
daun dihitung dengan metode
dilakukan dengan menghitung
gravimetri dengan menggunakan
banyaknya tunas yang tumbuh pada
metode sebagai berikut :
stek, untuk mengetahui jumlah
1. Menggunakan pola-pola daun
tunas atau kalus (batang) yang
(replika daun) yang digambar
tumbuh karena trichoderma sp dan
pada suatu kertas polos.
pupuk organik cair yang diberikan
2. Replika daun tersebut
terhadap stek jeruk nipis. Jumlah
ditimbang dengan
tunas diamati diakhir penelitian.
menggunakan timbangan
4. Panjang Tunas
analitik.
Pengamatan panjang tunas juga
3. Membuat potongan kertas 10 cm
dilakukan dengan cara mengukur
x 10 cm, lalu ditimbang
panjang tunas yang terpanjang
4. Menghitung luas daun dengan
menggunakan penggaris dari
menggunakan rumus (Irwan et al,
pangkal tunas sampai pucuk tunas.
2017)
Panjang tunas diukur pada akhir
penelitian. Bobot replika daun
Luas daun= x 100 cm
5. Jumlah daun Bobot kertas 10 cm x 10 cm

Pengamatan Jumlah daun


HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan dengan menghitung daun
Hasil muncul tunas tercepat cenderung
1. Waktu Muncul Tunas diperlihatkan oleh T3P3 Pemberian
Hasil pengamatan rata-rata Trichoderma sp dengan dosis 20
waktu muncul tunas stek jeruk nipis g/tanaman dan pemberian
dengan perlakuan berbagai dosis konsentrasi pupuk organik cair
Trichoderma sp. dan pupuk organik konsentrasi 300 m/l air memberikan
cair. Sidik ragam menunjukkan rata-rata 7,00 hari waktu muncul
bahwa pemberian dosis tunas tercepat, dibandingkan
Trichoderma sp. dan konsentrasi perlakuan T3P2 pemberian
pupuk organik cair serta interaksi Trichoderma sp dengan dosis 20
antara pemberian dosis g/tanaman dan pemberian pupuk
Trichoderma sp. dan konsentrasi organik cair konsentrasi 200 m/l air
pupuk organik cair tidak memberikan rata rata 10,67 hari
memberikan pengaruh yang nyata waktu muncul tunas terlama.
terhadap rata waktu muncul tunas
2. Presentase Stek Tumbuh
stek jeruk nipis. Data rata-rata persentase stek
12.00
10.67 yang tumbuh memberikan persentase
10.00
10.00 9.33
9.00 8.678.33 8.33 8.33 8.00 8.67 stek tumbuh dengan hasil terbaik
8.00 7.67 7.67 8.33
7.67 8.33 7.00
terhadap perlakuan T3P3 Pemberian
6.00

4.00
Trichoderma sp dengan dosis 20
2.00 g/tanaman dan pemberian
0.00
T0 T1 T2 T3 konsentrasi pupuk organik cair
P0 P1 P2 P3 konsentrasi 300 m/l air pada stek
Gambar 1. Rata-rata waktu muncul
jeruk nipis.
tunas pada perlakuan
Trichoderma sp dan pupuk
organik cair terhadap stek
tanaman jeruk nipis.

Rata rata waktu muncul tunas


pada stek jeruk nipis dengan
perlakuan Trichoderma sp dan pupuk
organik cair pada Gambar 1
menunjukkan bahwa rata rata waktu
Tabel 2. Hasil Rata-Rata Persentase persentase stek tumbuh 3,00% terendah
Stek
pada umur 2 MST. Diagram garis laju
tumbuh (%) Pada Umur 2 MST
Stek Jeruk Nipis pertumbuhan stek diatas menunjukkan
Perlakuan Presentase Stek
Tumbuh bahwa Pemberian dosis 15g/tanaman
T0P0 3,00 % Trichoderma sp dan pupuk organik cair
T0P1 9,00 %
T0P2 17,00% konstentrasi 200 ml/l air (T2P2) pada
T0P3 17,00%
umur 3 MST memberikan laju
T1P0 15,00%
T1P1 14,00% pertumbuhan stek jeruk nipis paling
T1P2 17,00%
T1P3 11,00% cepat dibandingkan dengan semua
T2P0 11,00% perlakuan.
T2P1 11,00%
T2P2 11,00%
T2P3 6,00% 3. Jumlah Tunas
T3P0 9,00% Hasil pengamatan rata-rata
T3P1 8,00%
T3P2 6,00% jumlah tunas stek jeruk nipis dengan
T3P3 20,00%
perlakuan berbagai dosis
120% Trichoderma sp. dan pupuk organik
100%
100% 88%
cair. Sidik ragam menunjukkan
80%
60%
60% bahwa pemberian dosis Trichoderma
40% sp. dan pupuk organik cair serta
20% 11%
8% interaksi antara pemberian dosis
3%
0%
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST Trichoderma sp. dan pupuk organik
Gambar 2. Diagram Garis Kecepatan cair tidak memberikan pengaruh
(waktu) Pertumbuhan Bibit
Jeruk Nipis yang nyata terhadap rata jumlah
tunas stek jeruk nipis.
Tabel 2 dan Gambar 2 terlihat
2.50
bahwa persentase stek tumbuh pada stek 2.00 2
2.00
1.76
jeruk nipis dengan Pemberian dosis 20 1.67 1.67 1.67 1.67 1.67
1.67
1.50 1.33 1.33 1.33
g/tanaman Trichoderma sp dan pupuk 1.00 1 1.33 1
1.00
organik cair konstentrasi 300 ml/l air
0.50
(T3P3) memberikan hasil persentase
0.00
T0 T1 T2 (15 g) T3 (20 g)
stek tumbuh tertinggi 20,00% pada
P0 P1 P2 P3
umur 2 MST sedangkan Tanpa
Gambar 3. Rata-rata jumlah tunas
perlakuan Trichoderma sp dan pupuk pada
organik cair (T0P0) memberikan
perlakuan Trichoderma sp konsentrasi 30ml/l air) dan T2P3
dan (pemberian Trichoderma sp dengan
pupuk organik cair
dosis 15 g/tanaman dan pemberian
terhadap
stek tanaman jeruk nipis pupuk organik cair konsentrasi 300
pada m/l air) memberikan rata rata 1,00
umur 12 MST.
jumlah tunas terendah.
Rata rata jumlah tunas pada stek
jeruk nipis dengan perlakuan 4. Panjang Tunas
Trichoderma sp dan pupuk organik Hasil pengamatan panjang tunas
cair pada Gambar 3 menunjukkan stek jeruk nipis dan sidik ragamnya
bahwa rata rata jumlah tunas terbaik dengan perlakuan berbagai dosis
cenderung diperlihatkan oleh T1P0 Trichoderma sp. dan pupuk organik
(Pemberian Trichoderma sp dengan cair. Sidik ragam menunjukkan
dosis 10 g/tanaman dan tanpa bahwa pemberian dosis Trichoderma
perlakuan pupuk organik cair) dan sp tidak memberikan pengaruh nyata
T2P1 (Pemberian Trichoderma sp terhadap pertambahan panjang tunas
dengan dosis 15 g/tanaman dan sedangkan pemberian konsentrasi
pemberian pupuk organik cair pupuk organik cair berpengaruh
konsentrasi 100 m/l air) memberikan nyata. Interaksi antara pemberian
rata-rata 2,00 jumlah tunas, dosis Trichoderma sp. dan
Pupuk Organik Cair Rata- konsentrasi pupuk organik cair tidak
Trichoderma
P0 P1 P2 P3 rata memberikan pengaruh yang nyata
T0 12,10 13,83 14,33 18,47 13,42
terhadap rata rata panjang tunas stek
T1 15,47 12,73 14,33 15,00 14,18
jeruk nipis.
T2 16,80 11,77 10,83 17,07 13,13
T3 15,97 15,23 14,70 15,80 15,30 Tabel 3. Rata-rata panjang tunas
Rata-rata 15,08ab 13,39bc 13,55b 16,58a (cm) pada pemberian
NP BNT Trichoderma sp dan pupuk
0,05 %
2,04 organik cair terhadap stek
tanaman jeruk nipis
dibandingkan perlakuan T0P0 (tanpa Hasil uji BNT pada Tabel 3
perlakuan trichoderma sp dan tanpa menunjukkan bahwa rata rata panjang
perlakuan pupuk organik cair), T0P3 tunas terbaik diperlihatkan oleh
(tanpa perlakuan trichoderma sp dan perlakuan 300 ml/l air pupuk yaitu
pemberian pupuk organik cair organik cair yaitu 16,58 cm dan
terendah ditunjukkan oleh perlakuan cair pada gambar 4 menunjukkan
100 ml/l air yaitu 13,39 cm. bahwa rata rata jumlah daun terbaik
cenderung diperlihatkan oleh T1P0
5. Jumlah Daun (Helai)
(Pemberian Trichoderma sp dengan
Hasil pengamatan jumlah daun
dosis 10 g/tanaman dan tanpa
stek jeruk nipis dengan perlakuan
perlakuan pupuk organik cair)
berbagai dosis Trichoderma sp. dan
memberikan rata-rata 12,67 jumlah
pupuk organik cair. Sidik ragam
tunas, dibandingkan perlakuan T2P3
menunjukkan bahwa pemberian
(Pemberian trichoderma sp dengan
dosis Trichoderma sp. dan pupuk
dosis 15 g/tanaman dan pemberian
organik cair serta interaksi antara
pupuk organik cair dengan konsetrasi
pemberian dosis Trichoderma sp.
300 ml/l air) memberikan rata rata
dan pupuk organik cair tidak
7,00 jumlah daun terendah.
memberikan pengaruh yang nyata
terhadap rata jumlah daun stek jeruk 6. Luas Daun
nipis. Hasil pengamatan luas daun stek
jeruk nipis dengan perlakuan berbagai
14.00
12.67

12.00 11.33
dosis Trichoderma sp. dan pupuk
11.00
10.33
10.00
10.00 10.00
9.67 organik cair. Sidik ragam
8.67
9.00 9.00
8.33
8.00 7.67
7.33
8.00
7.00
7.67 menunjukkan bahwa pemberian dosis
6.00 Trichoderma sp. dan pupuk organik
4.00 cair serta interaksi antara pemberian
2.00
dosis Trichoderma sp. dan pupuk
0.00
T0 T1 T2 T3 organik cair tidak memberikan
P0 P1 P2 P3
pengaruh yang nyata terhadap rata luas
Gambar 4. Rata-rata jumlah daun
daun stek jeruk nipis.
pada
perlakuan Trichoderma sp
dan
pupuk organik cair terhadap
stek tanaman jeruk nipis.

Rata rata jumlah daun pada stek


jeruk nipis dengan perlakuan
Trichoderma sp dan pupuk organik
25.00 pemberian pupuk organik cair dengan
20.87 20.87
20.00
19.63
19.63 18.4
konsetrasi 300 ml/l air ) memberikan
17.27 17.2

14.7 14.7
15.93 15.93
14.7 14.7
rata rata 13,47 cm luas daun terendah.
15.00 13.47 14.7 13.47

10.00 Pembahasan
1. Pengaruh pemberian
5.00 Trichoderma sp terhadap
pertumbuhan stek jeruk nipis
0.00
T0 T1 T2 T3
Dari hasil pengamatan
P0 P1 P2 P3 menunjukkan bahwa penggunaan

Gambar 5. Rata-rata jumlah daun pada Trichoderma sp. memberikan hasil


perlakuan Trichoderma sp yang tidak berpengaruh nyata
dan terhadap parameter waktu muncul
pupuk organik cair terhadap
stek tunas, presentasi stek tumbuh,
tanaman jeruk nipis. jumlah tunas, panjang tunas, jumlah
daun dan luas daun. Hal ini
Rata rata jumlah daun pada stek
dikarenakan tidak terpenuhinya
jeruk nipis dengan perlakuan
kebutuhan unsur hara terutama
Trichoderma sp dan pupuk organik cair
ketuhan unsur N, proses
pada gambar 5 menunjukkan bahwa rata
pertumbuhan suatu tanaman
rata jumlah daun terbaik cenderung
tergantung oleh ketersediaan unsur
diperlihatkan oleh T2P1 (Pemberian
hara dalam tanah. Unsur hara
Trichoderma sp dengan dosis 15
dibutuhkan semakin banyak untuk
g/tanaman dan pemberian pupuk
menunjang proses pertumbuhan
organik cair dengan konsetrasi 100 ml/l
lanjutan dan meransang munculnya
air) dan T3P1(Pemberian Trichoderma
organ-organ vegetatif (Novriani,
sp dengan dosis 20 g/tanaman dan
2016).
pemberian pupuk organik cair dengan
Hasil penelitian
konsetrasi 100 ml/l air) memberikan
menunjukkan bahwa pemberian
rata-rata yang sama yaitu 20,87 cm,
Trichoderma sp dengan dosis 20
dibandingkan perlakuan T0P1(Tanpa
g/tanaman merupakan dosis terbaik
Trichoderma sp dan pemberian pupuk
terhadap waktu tumbuh unas,
organik cair dengan konsetrasi 100 ml/l
presentase stek tumbuh dan luas
air) dan T2P3 (Pemberian Trichoderma
daun. Hal ini disebabkan pemberian
sp dengan dosis 15 g/tanaman dan
Trichoderma sp dengan dosis 20 2. Pengaruh Pemberian Pupuk
Organik Cair terhadap
g/tanaman telah mencukupi
pertumbuhan stek jeruk nipis
kebutuhan tanaman dan Dari hasil pengamatan
kemampuan Trichoderma sp dalam menunjukkan bahwa penggunaan
melindungi tanaman, meningkatkan pupuk organik cair memberikan
pertumbuhan vegetatif, dan hasil yang berpengaruh nyata
menahan populasi patogen dalam terhadap parameter panjang tunas
berbagai kondisi pertanian, serta pada stek tanaman jeruk nipis
berperan sebagai bahan pembenah dengan penggunaan 300 ml/l air
tanah/inokulan untuk meningkatkan pupuk organik cair dapat
kemampuan unsur hara, menambah pertambahan panjang
dekomposisi, dan biodegradasi. tunas stek tanaman jeruk nipis
Menurut Marianah (2013) dengan rata-rata panjang tunas
Trichoderma sp. berperan dalam tertinggi 16,58 cm.
menguraikan bahan organik tanah, Hasil penelitian menunjukkan
dimana bahan organik ini bahwa pemberian pupuk organik
mengandung beberapa komponen cair dengan 300 ml/l air
zat seperti N, P, K, S dan Mg dan merupakan dosis terbaik terhadap
unsur hara lain yang ditumbuhkan waktu tumbuh tunas, presentase
tanaman untuk meningkatkan stek tumbuh, panjang tunas dan
pertumbuhan tanaman. luas daun. Pemberian pupuk
Susilawati et al. (2017) organik secara umum memberikan
menyatakan bahwa pertumbuhan pertumbuhan vegetatif stek jeruk
vegetatif tanaman berjalan optimal nipis lebih baik. Hal ini
apabila nitrogen yang berfungsi menunjukkan bahwa waktu tumbuh
dalam membantu pertumbuhan tunas, presentase tumbuh stek,
tanaman seperti pembentukan tunas panjang tunas dan luas daun stek
baru dan daun baru yang jeruk nipis mampu ditingkatkan
dibutuhkan tanaman dapat tersedia dengan pemberian pupuk organik
dan dapat diserap oleh tanaman. cair baik, hal ini dikarenakan
adanya auksin. Auksin dalam stek
batang akan melonggarkan serat-
serat dinding sel, sehingga nutrisi berlangsung pada daun semakin
dari pupuk organik cair akan masuk tinggi sehingga hasil fotosintat
secara difusi. Hal ini akan yang terbentuk di daun akan
berlangsung sampai potensial air semakin banyak (Wibowo et al,
dan potensial osmotik seimbang 2012).
dan sel menjadi turgid karena
3. Interaksi antara pemberian
masuknya cairan dari luar ke dalam
Trichoderma sp dan pupuk
sel sehingga membantu dalam organik cair terhadap
pertumbuhan stek
pertumbuhan akar dengan cepat,
Hasil penelitian menunjukkan
adanya pertumbuhan akar akan
bahwa interaksi dosis Trichoderma
memacu pertumbuhan panjang
sp. dan pupuk organik cair tidak
tunas, waktu muncul tunas dan
berpengaruh nyata pada parameter
presentase tumbuh stek jeruk nipis
waktu muncul tunas, presentase
(Taiz dan Zeiger, 2010 dalam Kris,
stek tumbuh, jumlah tunas, panjang
2019).
tunas dan jumlah daun.
Manfaat POC pada tanaman
Hasil penelitian menunjukkan
untuk mempercepat pertumbuhan
bahwa pada perlakuan
tanaman, akar, memperbanyak
Trichoderma sp 20g/tanaman dan
bagian daun tanaman. Mulyono
konsentrasi pupuk organik cair 300
(2014), mengatakan bahwa unsur
ml/ liter air cenderung lebih baik
hara yang berpengaruh terhadap
dibandingkan dengan perlakuan
pertumbuhan dan perkembangan
lainnya. Hal ini diduga bahwa
daun adalah unsur hara N
masing-masing perlakuan
(nitrogen). Lakitan (2011),
memberikan fungsi dan pengaruh
menambahkan bahwa kandungan
yang berbeda satu sama lain
sitokinin dalam pupuk organik cair
sehingga interaksi antar perlakuan
dapat merangsang pertumbuhan
yang di uji cobakan tidak
daun.
memberikan interaksi yang saling
Luas daun menggambarkan
menguatkan.
proses fotosintesis yang
Hal ini menunjukkan bahwa
berlangsung. Semakin besar luas
trichoderma dan pupuk organik
daun maka proses fotosintesis yang
berpengaruh secara parsial atau
tunggal terhadap pertumbuhan stek tunas yaitu 7,00 hst, presentase stek
jeruk nipis. Fajri et al (2020) tumbuh yaitu 20,00 % dan luas
menyatakan bahwa partumbuhan daun yaitu 20,87 cm.
tanaman yang baik dapat tercapai 2. Pemberian Pupuk organik cair
bila faktor mempengaruhi dengan dosis 300 ml/l air
pertumbuhan berimbang dan memberikan pengaruh nyata
menguntungkan. Tidak adanya terhadap pertumbuhan stek jeruk
interaksi antara Trichoderma sp dan nipis pada parameter panjang tunas
pupuk organik cair yang digunakan, yaitu 16,58 cm.
terlihat sesuai pendapat Sutedjo dan 3. Interaksi antara dosis Trichoderma
Kartosapoetra (2007) bahwa sp. dan pupuk organik cair
apabila salah satu faktor lebih kuat memberikan pengaruh tidak nyata
pengaruhnya dari faktor lain maka terhadap semua parameter stek
faktor lain tersebut akan tertutupi. tanaman jeruk nipis.
Sebaliknya jika masing-masing Saran
Berdasarkan hasil penelitian
faktor mempunyai hubungan
yang telah dilakukan, maka disarankan
pengaruh terhadap objek kerjanya,
untuk mengkaji dosis 20 g/ tanaman
maka akan menghasilkan
Trichoderma sp dan 300 ml/l air pupuk
sinergisitas dalam mempengaruhi
organik cair yang lebih baik untuk
pertumbuhan tanaman. Dua faktor
mendukung pertumbuhan stek jeruk
dapat berinteraksi apabila pengaruh
nipis
suatu faktor perlakuan berubah
pada saat perubahan taraf faktor
lainnya, pengaruh interaksi berbeda DAFTAR PUSTAKA

tidak nyata maka diantara faktor Agustina, F. Pinem & Zahra, 2013. To
treat lanasitis (Phytopthora
perlakuan tersebut pengaruhnya nicotiniene) in the Tanaman
bebas satu sama lainnya. Tembakau deli, use Evektivitas
Jamur Antagonis Trichoderma
KESIMPULAN DAN SARAN sp. and Gliocladium sp. 131–
Kesimpulan 142 in Jurnal Online
1. Pemberian Trichoderma sp dengan Agroteknologi, 1(4).

dosis 20 g/tanaman Trichoderma Fajri, S., Ranadhan, A. 2020. Respon


Pemberian Pupuk Kompos
sp. Memberikan pengaruh baik Tandan Kosong Kelapa Sawit
pada parameter waktu tumbuh dan Pupuk Kalium Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanam dan Konsentrasi Pupuk
Tanaman Jagung (Zea mays L.) Organik Cair Nasa. Jurnal
Baby Corn. Jurna Pionir LPPM Ziraa’ah, Volume 36, Nomor 1
Vol. 6 No. 1 Januari 2020. (2013), Halaman 60-65.
Universitas Asahan. Pertanian. Bina Aksara. Jakarta
Kris, D.Y.D, E.Suwarsi R., dan Y.U. Putri L., Jamillah dan Widodo. 2018.
Anggraito. 2019. Pertumbuhan Pengaruh Pupuk Organic Cair
Akar dan Tunas Stek Batang dan Trichoderma sp. Terhadap
Tanaman Panca Warna Pertumbuhan dan Hasil Melon
(Hydrangia macrophylla (Cucumis Melo). Jurnal Bibiet,
Thunb.) Ser pada Media Kultur Volum 3, Nomor 1 (2018), Hal
Cair. Life Science. Vol 8 No 2. 17-24.

Lakitan, B. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Sarwono, B. 2001. Jeruk Nipis dan


Tumbuhan. Jakarta: Raja Pemanfaatannya. Penebar
Grafindo Persada. Vol(2). 104 Swadaya:Jakarta.
Hal. Setyo, 2014. Jeruk Kalamansi/Sulut
Marinah, L. (2013). Analisa pemberian Iptek Sulawesi Utara, Ilmu
Trichoderma sp. terhadap Pengetahuan dan Teknologi.
pertumbuihan kedelai. Balai Susilawati, S, Wijaya, dan Harwan.
Pelatihan pertanian Jambi. (2017). Pengaruh Takaran
Pupuk Nitrogen dan Jarak
Mulyono. 2014. Membuat Mol dan
Tanam Terhadap Pertumbuhan
Kompos Dari Sampah Rumah
Dan Hasil Tanaman Selada
Tangga. Jakarta: Pt.Agromedia
(Lactuca sativa L.). J Agrijati,
Pustaka. 114 hal.
31(3), 82-92.
Netty, Hidrawati, Amina. (2022).
Sutedjo, M.M dan A.G. Kartasapoetra.
Response Pertumbuhan Stek
2007. Pengantar Ilmu Tanah,
Lada (Pepper migrum L.)
Terbentuknya Tanah dan Tanah
Terhadap Waktu Aplikasi
Trichoderma dan Konsentrasi Wibowo, A., Purwanti, Setyastuti, dan
Pupuk Organik Cair. Jurnal R, Rabaniyah. 2012.
Ilmiah Pertanian, Vol 18. Pertumbuhan dan Hasil Benih
Novriani, N. (2016). Pemanfaatan daun Kedelai Hitam (Glycine max
gamal sebagai Pupuk Organik (L.) Merr) Malika yang Ditanam
Cair (POC) Untuk Secara Tumpangsari dengan
Meningkatkan Pertumbuhan Jagung Manis (Zea mays
dan Produksi Tanaman Kubis Kelompok Saccharata).
Bunga (Brassica oleracea) Vegetalika 1(4) : 1-10.
Pada Tanah Podsolik. Klorofil:
Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu
Per- tanian, 11(1), 15-19
Nugrahini T. 2013. Respon Tanaman
Bawang Merah (Alliun
ascolonicum L.) Varietas Tuk
Tuk Terhadap Pengaturan Jarak

Anda mungkin juga menyukai