*e-mail: syamsul_rizal_msi@yahoo.com
ABSTRACT
ABSTRAK
14
Pengaruh Jamur Trichoderma...Syamsul Rizal dkk.,….Indobiosains, Volume 1, No.1 Februari 2019,...14-21
PENDAHULUAN
Tanaman tomat (Solanum menggunakan agen hayati (Erwin,
lycopersicum L.) merupakan salah satu 2000).
komoditas holtikultura yang berpotensi Salah satu agen hayati yang dapat
untuk dikembangkan karena digunakan di dalam pengendalian
mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi tanaman adalah dengan menggunakan
dan potensi ekspor yang besar. Tomat jamur Trichoderma sp. Hubungan
merupakan komoditas sayuran yang timbal balik antara Trichoderma sp
telah dikenal dan diusahakan oleh petani dengan tanaman adalah bersifat
serta mempunyai adaptasi yang luas mutualisme. Tanaman diuntungkan
sehingga dapat dibudidayakan pada dalam hal pertumbuhan maupun
berbagai ekosistem yang berbeda. pengendalian penyakit, sedangkan
Permintaan komoditas tomat meningkat Trichoderma sp diuntungkan karena
rata-rata 4,34% pertahun. Peningkatan mendapatkan nutrisi yang dihasilkan
kebutuhan tomat sering tidak diimbangi oleh tanaman. Penggunaan
dengan peningkatan produksinya. Trichoderma sp diharapkan dapat
Produksi tomat di Indonesia setiap mengurangi ketergantungan dan
tahunnya mengalami fluktuasi dan mengatasi dampak negatif dari
cenderung mengalami penurunan. pemakaian pestisida sintetik yang
Kendala yang menjadi faktor pembatas selama ini masih dipakai untuk
dalam meningkatkan produksi tanaman mengendalikan penyakit pada tanaman.
tomat diantaranya adalah keadaan tanah Pemanfaatan Trichoderma sp juga
yang tidak subur dan serangan berbagai mampu meningkatkan produksi
penyakit tanaman seperti jamur tanaman, khususnya pertumbuhan
Fusarium sp dan Pythium sp. (Duriat, tanaman dan pengendalian penyakit,
2009). sehingga didapatkan hasil produksi
Pada saat ini upaya pengendalian yang optimal (Lilik, 2010).
terhadap penyakit tanaman masih Diharapkan pemanfaatan
mengandalkan penggunaan pestisida Trichoderma sp akan meningkatkan
sintetik. Upaya pengendalian dengan efisiensi pemupukan. Trichoderma sp
menggunakan pestisida sintetik bukan merupakan mikroorganisme yang
merupakan alternatif yang terbaik untuk dikenal luas sebagai penyubur tanah.
melindungi tanaman dari kerusakan Trichoderma sp dapat berperan sebagai
penyakit tanaman. Penggunaan pestisida biodekomposer. Trichoderma sp
secara berlebihan dapat menimbulkan memberikan pengaruh positif terhadap
dampak negatif misalnya dapat memicu perakaran tanaman, pertumbuhan
timbulnya patogen yang resistensi, tanaman dan hasil produksi tanaman.
pencemaran lingkungan, musnahnya Sifat ini menandakan bahwa
musuh alami, timbulnya residu Trichoderma sp berperan dalam
pestisida, ancaman terhadap kualitas meningkatkan pertumbuhan tanaman
lingkungan, keseimbangan ekosistem (Sastrahidayat dkk., 2007).
maupun kesehatan manusia. Oleh Trichoderma sp menginfeksi akar
karena itu perlu strategi pengendalian sehingga akar yang terinfeksi
yang tepat dan efektif dan juga aman Trichoderma sp akan lebih banyak
terhadap lingkungan dan dibandingkan dengan akar yang tidak
kesehatan manusia dengan terinfeksi. Perakaran yang banyak
15
Pengaruh Jamur Trichoderma...Syamsul Rizal dkk.,….Indobiosains, Volume 1, No.1 Februari 2019,...14-21
16
Pengaruh Jamur Trichoderma...Syamsul Rizal dkk.,….Indobiosains, Volume 1, No.1 Februari 2019,...14-21
17
Pengaruh Jamur Trichoderma...Syamsul Rizal dkk.,….Indobiosains, Volume 1, No.1 Februari 2019,...14-21
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa terhadap jumlah daun didapatkan hasil
pemberian Trichoderma sp terhadap dilihat bahwa hasil Fhitung> Ftabel. Hal ini
pertumbuhan diameter batang tanaman menunjukkan bahwa pemberian jamur
tomat yang tertinggi terdapat pada Trichoderma sp pada berbagai
perlakuan P5 dengan diameter tanaman konsentrasi perlakuan berpengaruh sangat
0.40 cm, sedangkan hasil terendah nyata terhadap jumlah daun tomat maka
terdapat pada perlakuan P0 dan P1 dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata
dengan diameter batang sebesar 0,30 cm. Terkecil (BNT).
Hasil analisis sidik ragam
pemberian jamur Trichoderma sp
Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa Pada Tabel 1, hasil uji BNT 5%
rata-rata pengaruh pemberian rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman
Trichoderma sp terhadap jumlah daun tomat menunjukkan bahwa P5 dan P4
tanaman tomat yang tertinggi terdapat berbeda nyata dengan P0,P1,P2,P3.
pada perlakuan P4 dan P5 dengan jumlah Perlakuan P1 berbeda nyata dengan P0
daun yang sama yaitu sebanyak 14 helai (kontrol), sedangkan P2 berbeda nyata
sedangkan hasil terendah terdapat pada dengan P3, P4. Hasil pertumbuhan tinggi
perlakuan P0 dengan rata-rata 10,25 tanaman tomat terendah terdapat pada
helai. Berdasarkan hasil analisis sidik perlakuan P0 dengan tinggi tanaman
ragam pengaruh pemberian jamur sebesar 14,1 cm, sedangkan tinggi
Trichoderma sp terhadap diameter tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan
tanaman didapatkan nilai Fhitung lebih P5 dengan tinggi tanaman sebesar 28,28
kecil dari F tabel baik pada taraf 5% dan cm. Pemberian jamur Trichoderma sp
1%. Hal ini menunjukan pemberian jamur dapat membantu merangsang
Trichoderma sp pada berbagai pertumbuhan tinggi tanaman tomat
konsentrasi perlakuan berpengaruh tidak sehingga tanaman dapat tumbuh
nyata terhadap diameter tanaman tomat. dengan baik dan menyebabkan
Tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi penyerapan unsur hara lebih optimal.
tanaman dan jumlah daun tomat pada Hasil penelitian Suwahyono (2003),
taraf 5% dan 1%. Hal ini berarti bahwa menunjukkan bahwa pemberian jamur
pemberian jamur Trichoderma sp pada Trichoderma sp akan membantu tanaman
berbagai konsentrasi perlakuan cepat berbuah serta meningkatkan jumlah
berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi daun dan diameter batang tanaman
tanaman dan jumlah daun. pisang, sedangkan pada tanaman selada
18
Pengaruh Jamur Trichoderma...Syamsul Rizal dkk.,….Indobiosains, Volume 1, No.1 Februari 2019,...14-21
19
Pengaruh Jamur Trichoderma...Syamsul Rizal dkk.,….Indobiosains, Volume 1, No.1 Februari 2019,...14-21
20
Pengaruh Jamur Trichoderma...Syamsul Rizal dkk.,….Indobiosains, Volume 1, No.1 Februari 2019,...14-21
21