Anda di halaman 1dari 4

Trichoderma sebagai Agen Hayati

Agen hayati yang bersumber dari jamur contohnya Trichoderma. Trichoderma


sp. Miselium halus tebal seperti beludru, pertumbuhan koloni radial dengan pola cincin
yang jelas. Warna hijau-putih. Trichoderma memiliki kemampuan dalam menghambat
pertumbuhan cendawan patogen karena menghasilkan lipase yang dapat memecah
senyawa kitin, glukan dan lemak dinding sel patogen (Vinale et al., 2008 dalam Julikah
Dewi Ratnasari at all, 2014).
Isolasi dan Pembuatan Biakan Murni Jamur berasal kultur awal ditumbuhkan
dalam media PDA(Potato Dexcrosa Agar) yang dilakukan mengunakan metode
pengenceran dimana daun yang t erserang patogen A.porri dipotong tepat pada bagian
yang terinfeksi, serta tanah disekitar tanaman tersebut. Pengenceran dilakuakan secara
serie 10-5, 10-6 dan 10-7 dengan air steril atau aquades (Purwantisari S., et al 2009
dalam Rusdam Muksin at all, 2014). Pemurnian dan Perbanyakan Trichoderma sp
diambil beberapa isolate yang dijadikan bibit, kemudian menumbuhkan pada cawan petri
yang berisi media PDA. Setelah itu, di inkubasi selama 3x24. Dalam pemurnian
Trichoderma sp. Pengujian daya antagonis cendawan dilakukan dengan metode biakan
ganda (dual culture) yaitu dengan cara mengambil masing-masing cendawan biakan
murni Phytium sp. dan cendawan antagonis uji menggunakan cork borer diameter 4 mm.
Kemudian diinokulasikan pada cawan petri yang berisi medium PDA secara berhadapan
dengan jarak 30 mm jam. Mekanisme antagonis menurut Farida, 1992 dalam Liza
Octriana 2011.meliputi:
- Kompetisi antara cendawan antagonis uji dengan cendawan patogen yang
dibiakkan secara ganda (dual culture) setiap hari dalam memperebutkan
ruang, makanan dan oksigen dengan melihat diantara kedua cendawan
tersebut mana yang lebih cepat memenuhi cawan petri diameter 90 mm.
- Antibiosis, dengan melakukan pengukuran lebar zona kosong (hambatan)
yang terbentuk, dan melihat ada/tidaknya perubahan warnapada medium
akibat senyawa antibiotik yang dihasilkan cendawan uji.
- Lisis dan parasitisme, dengan mengamati hifa cendawan antagonis uji yang
tumbuh di atas hifa cendawan patogen dengan cara mengambil potongan hifa
1 cm x 1 cm di tempat bertemunya kedua cendawan tersebut, diletakkan pada
gelas objek untuk diamati di bawah mikroskop

Identifikasi agen unggul hayati (daerah lisosfer (pucuk daun yang terjangkau sesuai
disebaran akar)
Isolasi (teori isolasi ada 2 macam zig zag dan diagonal. Simpan isolate di tempat teduh)
media tiap bakteri, fungi atau psidomonas berbeda.
Seleksi keunggulan menggunakan petri, larutan labu dan tabung reaksi (dapatkan
minimal 7 isolat)
Re uji (mencari bakteri, fungi atau actinomycetes yang mampu menghabiskan media
secepat mungkin) hal tersebut dilakukan hingga stabil kemampuannya menghabiskan
media.
Uji di lingkungan pada suhu dan kelembapan tertentu untuk menentukan ketahanan diri
mikroba tersebut.
Uji stabilitas menjadi inoculum induk

Keunggulan Trichoderma : Trichoderma spp. adalah jamur saprofit tanah yang secara
alami merupakan parasite dan menyerang banyak jenis jamur penyebab penyakit tanaman
atau memiliki spectrum pengendalian yang luas. Jamur Trichoderma spp. dapat menjadi
hiperparasit pada beberapa jenis jamur penyebab penyakit tanaman dan pertumbuhannya
sangat cepat (Gambar 1). Dalam keadaan lingkungan yang kurang baik, miskin hara atau
kekeringan, Trichoderma spp. akan membentuk klamidospora sebagai propagul untuk
bertahan dan berkembang kembali jika keadaan lingkungan sudah menguntungkan. Oleh
karena itu dengan sekali aplikasi Trichoderma spp. akan tetap tinggal dalam tanah. Hal
ini merupakan salah satu kelebihan pemanfaatan Trichoderma spp. sebagai agen
pengendalian hayati khususnya untuk patogen tular tanah.

Agen hayati dapat digunakan sebagai pensubtitusi pupuk kimia sintesis, karena kebiasaan
penggunaan pupuk tinggi dapat diminimalisir. Karena dengan spesifikasi tertentu agen hayati
dapat bekerja sesuai dengan pupuk kimia. Tujuan : menurunkan inoculum pathogen melalui
(penurunan daya hidup, penurunan produksi atau pelesan propagule dan penurunan penyebaran
miselium), penurunan infeksi inang oleh pathogen dan menurunkan keparahan penyakit.
Focuss, tajam, positive, sabar, ikhlas (the key for producing agens hayati)

Tahu entuk, warna dan kerakusannya.

Anda mungkin juga menyukai