Identifikasi agen unggul hayati (daerah lisosfer (pucuk daun yang terjangkau sesuai
disebaran akar)
Isolasi (teori isolasi ada 2 macam zig zag dan diagonal. Simpan isolate di tempat teduh)
media tiap bakteri, fungi atau psidomonas berbeda.
Seleksi keunggulan menggunakan petri, larutan labu dan tabung reaksi (dapatkan
minimal 7 isolat)
Re uji (mencari bakteri, fungi atau actinomycetes yang mampu menghabiskan media
secepat mungkin) hal tersebut dilakukan hingga stabil kemampuannya menghabiskan
media.
Uji di lingkungan pada suhu dan kelembapan tertentu untuk menentukan ketahanan diri
mikroba tersebut.
Uji stabilitas menjadi inoculum induk
Keunggulan Trichoderma : Trichoderma spp. adalah jamur saprofit tanah yang secara
alami merupakan parasite dan menyerang banyak jenis jamur penyebab penyakit tanaman
atau memiliki spectrum pengendalian yang luas. Jamur Trichoderma spp. dapat menjadi
hiperparasit pada beberapa jenis jamur penyebab penyakit tanaman dan pertumbuhannya
sangat cepat (Gambar 1). Dalam keadaan lingkungan yang kurang baik, miskin hara atau
kekeringan, Trichoderma spp. akan membentuk klamidospora sebagai propagul untuk
bertahan dan berkembang kembali jika keadaan lingkungan sudah menguntungkan. Oleh
karena itu dengan sekali aplikasi Trichoderma spp. akan tetap tinggal dalam tanah. Hal
ini merupakan salah satu kelebihan pemanfaatan Trichoderma spp. sebagai agen
pengendalian hayati khususnya untuk patogen tular tanah.
Agen hayati dapat digunakan sebagai pensubtitusi pupuk kimia sintesis, karena kebiasaan
penggunaan pupuk tinggi dapat diminimalisir. Karena dengan spesifikasi tertentu agen hayati
dapat bekerja sesuai dengan pupuk kimia. Tujuan : menurunkan inoculum pathogen melalui
(penurunan daya hidup, penurunan produksi atau pelesan propagule dan penurunan penyebaran
miselium), penurunan infeksi inang oleh pathogen dan menurunkan keparahan penyakit.
Focuss, tajam, positive, sabar, ikhlas (the key for producing agens hayati)