Anda di halaman 1dari 30

EKSPLORASI

Trichoderma sp.
SPESIFIK LOKASI
Nama : Amallia Rosya, S.P., M.Si
Alamat : BBPP Binuang

Riwayat Pendidikan
 HPT Andalas University (Padang)
Magister Fitopatologi IPB

Spesialisasi :
• OPT Tanaman
• Pertanian Organik
• Penyakit Tanaman
• Urban Pest
Defenisi Tanaman Sehat

“Tanaman yang dapat


melakukan fungsi fisiologisnya
secara normal, mampu
mengatasi cekaman lingkungan
(biotik dan abiotic) “

3
Tanaman Akan Mampu Melakukan Fungsi Fisiologisnya Dengan
Baik atau Sehat, jikalau……

AIR CUKUP NURTISI CUKUP CAHAYA CUKUP SUHU SESUAI

4
MENGAPA PERMASALAHAN
HAMA DAN PENYAKIT
MUNCUL…….
Manusia

Lingkungan

OPT Tanaman Inang

5
PENGELOLAAN OPT TERPADU

6

7
“ Pengendalian Hayati
adalah penggunaan
musuh alami untuk
mengendalikan populasi
hama ( baik introduksi
atau manipulasi) Simth ;
1919

8
MUSUH ALAMI

Predator Parasitoid Parasit Antagonis:


(Patogen • antibiosis
serangga)
• parasit
Herbivor pemakan Gulma • kompetitor
Patogen Penyerang Gulma
Faktor Pendorong Agen Pengendalian
Hayati (Agen Antagonis)
1. PETISIDA SINTETIK NON SELEKTIF (HAMA NON
TARGET)
2. PENGETAHUAN
3. OPT YANG RESISTEN TERHADAP PESTISIDA KIMIA
4. MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI
5. MENGHASILKAN PRODUK PANGAN SEHAT
“ ⊷ Jenis- Jenis Agen
Pengendalian Hayati
Antibiosis : Pseudomonas
Parasit: Trichoderma spp. pada
Rhizoctonia, Ampelomyces quisqualis
pada powdery mildew
Kompetitor
Parasit pada nematoda: Heterodera

11
Trichoderma sp.
“Trichoderma sp merupakan
cendawan yang dapat menjadi agen
biokontrol karena bersifat antagonis
bagi pathogen khususnya cendawan
pathogen tular tanah”

12
Trichoderma sp merupakan jamur yang
habitatnya di tanah, termasuk class
Ascomycetes yang mempunyai spora hijau.
Jamur ini mempunyai potensi degradasi
dekomposisi berbagai macam substrat
heterogen di tanah, interaksi positif dengan
inang, memproduksi enzim untuk
perbaikan nutrisi bagi tanaman.

13
“Cendawan Trichoderma spp. memiliki mekanisme
antagonisme diantaranya yaitu mikoparasit, kompetisi
ruang atau nutrisi, antibiosis atau enzimatis, maupun
kemungkinan induksi resistensi inang terhadap
patogen (Harjono dkk., 2001; Hanada dkk., 2009)”

14
MODE OF ACTION
•Persaingan
(kompetisi)

Pembentukkan
toksin seperti Parasitisme
antibiotic

Predasi

15
1. Kompetisi
Trichoderma harzianum berhasil
mengendalikan Fusarium
oxysporum dengan cara
mengkoloni rizosfer dan
mengambil lebih banyak nutrisi.

2. Antibiosis
mekanisme antagonisme yang
melibatkan hasil metabolit
penyebab lisis seperti enzim,
senyawa volatile dan non volatile
atau toksin yang dihasilkan oleh
suatu mikroorganisme

16
Antibiotik
• Trichoderma virens dapat bersaing cepat dengan
patogen karena mengeluarkan antibiotik dari senyawa
viridiol fitotoksin yang dapat menghambat
perkembangan patogen, memarasit patogen dengan
melakukan penetrasi langsung, (Kinerley & Mukherjee,
2010).
• Enzim yang dihasilkan cendawan Trichoderma spp.
dapat melarutkan dinding sel patogen dan juga
menghasilkan dua jenis antibiotik seperti gliotoksin
dan viridian dimana kedua antibiotik ini dapat
berinteraksi dengan cendawan Trichoderma spp.
sehingga mampu menekan perkembangan penyakit

17
ANTIBIOTIK

Cendawan Trichoderma spp. mempunyai


kemampuan menghasilkan enzim selulase
sehingga dapat merusak dinding sel cendawan
patogen. Cendawan Trichoderma spp. mempunyai
kemampuan melakukan pelilitan dan penetrasi hifa
patogen serta menghasilkan antibiotik yang
bersifat toksin bagi patogen lawannya

18
3. PARASITISME
Menurut Baker & Cook (1974), mekanisme
mikoparasit cendawan Trichoderma spp. dalam
menekan patogen diawali dengan hifa
cendawan Trichoderma spp. tumbuh
memanjang, kemudian membelit dan
mempenetrasi hifa cendawan inang sehingga
hifa inang mengalami vakoulasi, lisis dan
akhirnya hancur.

19
Cara observasi tentang mekanisme antagonis antara cendawan
antagonis Trichoderma spp. dengan cendawan patogen menurut
(Farida, 1992)

•Kompetisi yang terjadi antara cendawan antagonis uji dengan cendawan


patogen yang dibiakkan secara ganda (dual culture). Kedua cendawan
tersebut akan memperebutkan ruang, makanan, dan oksigen dengan melihat
cendawan mana yang lebih cepat tumbuh memenuhi cawan petri.

Antibiosis, yaitu dengan mengukur lebar zona hambatan (zona kosong) yang
terbentuk, kemudian dilihat terdapat perubahan warna atau tidak pada media
akibat senyawa antibiotic yang dihasilkan cendawan uji.

Mikoparasit, dilakukan dengan mengamati cendawan antagonis uji yang


tumbuh di atas hifa cendawan patogen, dengan cara mengambil potongan hifa
berukuran 1x1 cm pada zona pertemuan kedua cendawan tersebut. Kemudian
potongan tersebut diletakkan pada gelas objek dan diamati di bawah
mikroskop.

20
Spesies Trichoderma:
• Trichoderma reesei
• Trichoderma viride
• Trichoderma harzianum (Schuster dan
Schmoll, 2010)
Trichoderma sp efektif menghambat
pertumbuhan Sclerotinia sclerotiorum,
Fusarium oxysprum, dan Altenaria
brassicicola yang merupakan patogen
tanaman (Manokaran, 2016)

21
Faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan cendawan
Trichoderma spp.
•pH tanah
Aerasi

sumber nutrisi
Trichoderma spp. akan berkembang dengan baik pada pH
rendah
lingkungan yang lembab.

(Hajieghrari, dkk. 2008)

22
TANTANGAN
• PENGGUNAAN BAHAN KIMIA LEBIH
PRAKTIS
• DAMPAK PESTISIDA SINTETIK LEBIH
CEPAT, DAN NYATA HASILNYA
• SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
• MINIMNYA PEMANFAATAN APH DI
LAHAN
• DAMPAK PENGGUNAAN APH TIDAK
INSTAN
• MINIMNYA INFORMASI DAN
PEMASYARAKATAN TENTANG APH

23
Beberapa Hasil Penelitian Tentang Efektifitas Trichoderma sp. sebagai Biokontrol Penyakit Blast dan HDB

Gambar(A) Cendawan Trichoderma


menekan perkembangan M. grisea ( bentuk
anamorf dari Pyricularia grisae Synonim P.
orizae) > 90% ; (B). Cabang hifa
Trichoderma melilit hifa M. grisea (Ali &
Nadarajah., 2014);
 Hasil tersebut menunjukkan bahwa
Trichoderma sp. efektif menekan
pertumbuhan cendawan patogen
penyebab blas pada tanaman padi hingga
lebih dari 90%.

Respon hifa cendawan patogen akibat


interaksi dengan cendawan antagonis; hifa
Trichoderma sp. melilit hifa cendawan P.
grisea (Lestari et.al. 2021)

 Trichoderma memiliki daya hambat terhadap cendawan P. grisae paling tinggi yaitu 67.04%.
 Trichoderma sp. merupakan salah satu jenis mikroba yang memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan
patogen dengan menghasilkan senyawa aktif biologis, meliputi alkaloid, paxillin, lolitrems, dan tetranone steroid (Dwiastuti
et al., 2015).
Sumber Perlindungan Tanaman Kementan
Perlakuan perendaman benih dan penyemprotan
menggunakan suspensi konidia Trichoderma sp.
mengurangi keparahan penyakit blas pada padi
(Hidayat et.al. 2014)

Perlakuan perendaman benih padi dengan


Trichoderma sp. terbukti mengurahi tingkat
keparahan penyakit Hawar daun Bakteri yang
disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. Oryzae
(Sandy et. al. 2019)

Trichoderma sp. sebagai salah satu agens


pengendali hayati yang mudah ditemukan
diseluruh tanah pertanian serta mudah dalam
isolasi dan seleksi oleh petani, dapat menjadi
salah satu alternatif dalam pengendalian
penyakit tanaman padi
MEKANISME ANTAGONISME Trichoderma

Najib et al.: Identifikasi Kapang dari


26 Rhizosfer Tanah Kedelai dan Daya
Antagonismenya
APLIKASI APH Trichoderma sp.

Pesemaian diaplikasi APH


(atas) spesifik lokasi

Pesemaian tanpa APH (bawah)

Sumber Perlindungan Tanaman Kementan


Pertumbuhan pertanaman padi yang telah diaplikasi
menggunakan APH spesifik lokasi Hasil Eksplorasi di lahan
Poktan peserta Kegiatan P4

28 Sumber Perlindungan Tanaman Kementan


EKPLORASI TRICHODERMA SP.

29
Thanks!
ANY QUESTIONS?
You can find me at
⊷ Whatsapp (087796092321)
⊷ amalliarosya@gmail.com

30

Anda mungkin juga menyukai