MIKROBA TRICHODERMA
Disusun Oleh :
Dosen Pengampuh :
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat beriring salam kita curahkan kepada baginda
Rasullullah SAW beserta keluarganya. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “MIKROBA TRICHODERMA ”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan terusun dan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih terutama kepada : Dr.Ir. Nurhaita, M.P yang mana telah membimbing
penulis hingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini
jauh dari kata kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi terciptanya makalah yang
jauh lebih baik serta memberikan manfaat bagi semua orang.
Npm : 2054231020
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Mikroba Trichoderma..........................................................................................................3
2.2. Tempat Hidup Dan Ciri Mikroba Trichoderma...................................................................4
2.3. Enzim Yang Dihasilkan Dan Aktifitas Mikroba Trichoderma............................................4
2.4. Penggunaan Mikroba Trichoderma......................................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Trichoderma banyak dipelajari karena karakteristik yang dimiliki dan juga sifat
kompetitornya yang menjadikannya berhasil menguasai habitatnya. Hal yang banyak dikaji
secara rinci dari Trichoderma diantaranya adalah terkait distribusi dan filogeni, mekanisme
pertahanan, interaksi yang menguntungkan sekaligus merusak dengan inang, produksi dan
sekresi enzim, perkembangan seksual, dan respons terhadap kondisi lingkungan seperti nutrisi
dan cahaya. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan banyak spesies dari genus ini, sehingga
menjadikan Trichoderma salah satu jamur terbaik yang dipelajari dengan genom tiga spesies
yang tersedia saat ini (Schuster dan Schmoll, 2010).
iv
pengendalian terhadap 4 serangan patogen tular tanah seperti Sclerotina sp., Phytium sp.,
Fusarium sp., dan Rhizoctonia sp. ( Hajieghrari dalam Berlian dkk., 2013).
v
BAB II
PEMBAHASAN
Spesies Trichoderma secara umum digunakan sebagai agen biocontrol yang melawan
jamur pathogen dan beberapa strain dapat memproduksi antibiotic, memparasit jamur lain,
antagonistic terhadap banyak pathogen tanaman dan bersiang dengan mikroorganisme
pengganggu tanaman. Di Aceh kapang Trichoderma berhasil diisolasi dari perakaran tanaman
kako dan merupakan salah satu jamur yang bersifat antagonis terhadap pathogen tanah (Sriwati
R., 2017).
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Euascomycetes
Order : Hypocreales
Family : Hypocreaceae
Genus : Trichoderma
vi
Fajrin (2013) Menjelaskan bahwa Trichoderma merupakan kapang endofit yang mampu
mengendalikan pertumbuhan patogen pada tanaman. Mekanisme antagonis yang dilakukan
Trichoderma dalam menghambat pertumbuhan kapang patogen antara lain kompetisi, antibiosis,
dan lisis. Sifat antagonis dari Trichoderma ini dapat dimanfaatkan sebagai alternative dalam
pengendalian kapang pathogen yang bersifat ramah lingkungan.
Trichoderma adalah jamur yang hadir atau hidup hampir disemua tanah dan dengan
habitat hidup yang sangat beragam. Jamur-jamur ini disukai kehadirannya oleh akar tanaman,
karena dengan mudah mengkoloni akar. Beberapa jenis Trichoderma sangat kompeten diwilayah
rizosfer, yaitu mampu mengkoloni dan tumbuh serta berkembang pada akar. Jika ditambahkan
kedalam tanah atau diperlakukan pada biji dengan metode apapun maka perannya akan lebih
bagus. Trichoderma adalah salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai
pupuk biologis tanah. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari
perakaran tanaman dilapangan, bahkan saat ini sudah ditemukan pada bagian tanaman lain
seperti pada batang dan daun (Sriwati R, 2017).
Trichoderma secara ekologis sangat dominan ditemukan di alam dengan strain beragam
yang dapat tumbuh pada berbagai jenis lingkungan seperti di padang rumput ,tanah pertanian,
rawa, hutan, lingkungan dengan kadar garam tinggi, gurun, danau, udara, di sekitar hampir
semua jenis spesies tumbuhan hidup, benih dan daerah dengan zona iklim (termasuk Antartika,
tundra, dan tropis). (Wanghunde dkk, 2016).
Trichoderma merupakan mikroorganisme dari jenis kapang yang dapat digunakan dalam
proses fermentasi, menghasilkan enzim ekstraseluler, bahkan sudah digunakan secara komersial
untuk memproduksi enzim selulase atau enzim lain yang mampu mendegradasi polisakarida
kompleks. Iqbal et al (2011) menyatakan bahwa merupakan mikroba penghasil enzim selulase
vii
yang efisien dan sering dieksplorasi potensinya untuk mendegradasi selulase dari bahan nabati
hasil samping agro industri.
Aktifitas mikroba Trichoderma ini dipengaruhi oleh hadirnya nutrient organik yang ada
didalam tanah (Sriwati R, 2017). Trichoderma memiliki aktifitas antimikroba yang lebih tinggi
karena adanya spesifik β-glukanase dan kitinase, yang berperan penting sebagai enzim hidrolitik
selama degradasi dinding sel (Kubicek dkk, 2019).
Aplikasi Trichoderma dapat dilakukan pada tiga jenis tanaman yaitu tanaman pembibitan,
tanaman hortikultura, dan tanaman tahunan. Dengan kata lain lain, Trichoderma dapat digunakan
pada banyak spesies tanaman. Tricho-kompos merupakan salah satu produk pupuk organik yang
dimodifikasi dengan penambahan Trichoderma pada pupuk tersebut. Trichokompos
diaplikasikan pada lahan pertanian.
viii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
ix
DAFTAR PUSTAKA
Arwiyanto T. 2003. Pengendalian hayati penyakit layu bakteri tembakau. Jurnal Perlindungan.
Furi, T. N. (2017). Uji anatagonis fungi endofit Trichoderma sp. dan Mucor sp. terhadap fungi
patogen penyebab bercak daun (Leaf Spot) pada tanaman stroberi (Fragaria x ananassa)
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Jumadi, O., Phil, M., Junda, I. M., Caronge, I. M. W., & Syafruddin, S. P. TRICHODERMA
DAN PEMANFAATAN.
Suryaningrum, L. H., & Sunarno, M. T. D. (2019). Pemanfaatan Kapang Trichoderma Sp. Untuk
Degradasi Serat Kasar Pada Bahan Nabati.