Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN MIKROBA DALAM PENGENDALIAN HAMA DAN

PENYAKIT TANAMAN

Ditulis untuk memenuhi mata kuliah Bioteknologi pertanian Dosen Pengampu :


Dr. DESS. Ir Muhammad Hazmi

Oleh :

Billy Fatechan 2010311025

Vito Dimas Adi Saputra 2010311016

Moh. Angga Pratama Ardiamsyah 2010311026

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Bioteknologi Pertanian, dengan judul: “Pengunnan Mikroba Dalam Pengendalian
Hama dan Penyakit Tanaman”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan kritik dan
saran sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................3

BAB III KESIMPULAN............................................................................4

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................5

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam proses pengendalian hama dan penyakit tanaman, seringkali


dihubungkan dengan pestisida. Namun kesadaran manusia akan bahayanya
pestisida kimia kini sudah semakin meningkat. Terbukti dengan banyaknya para
petani yang mulai menggunakan produk pestisida organik atau hayati dalam
mengendalikan hama maupun penyakit pada tanaman.

Pengendalian penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri saat ini


mengacu pada konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Salah satu komponen
dalam pengendalian tersebut yaitu pengendalian hayati. Pengendalian hayati pada
hama tanaman merupakan pengendalian serangga hama dengan cara biologi, yaitu
dengan memanfaatkan musuh-musuh alaminya. Musuh alami hama terdiri dari
predator, parasitoid, dan mikroba antagonis. Predator hama merupakan binatang
atau serangga yang dapat memangsa hama tanaman. Predator biasanya dapat
memangsa pada semua tingkat perkembangan mangsanya (telur, nimfa, pupa,
imago). Keuntungan penggunaan agens hayati dalam pengendalian penyakit
tanaman antara lain: sumber daya lokal, dapat diperbanyak dengan teknologi
sederhana dan mudah cara aplikasinya. Penggunaan agens hayati dalam
pengendalian penyakit membutuhkan waktu yang lama tetapi mampu mendukung
sistem keberlanjutan lingkungan, murah dan tidak berbahaya bagi kehidupan dan
lingkungan.

Bakteri rizosfer dan bakteri endofit sebagian memiliki peran sebagai


pengendali hayati terhadap patogen tanaman. Pemanfaatan bakteri penghuni akar
tumbuhan (rizosfer) memiliki peran dalam optimalisasi siklus hara, pertumbuhan
tanaman, dan sebagai pengendalian hayati terhadap patogen tular tanah. Seperti
contoh, Isolat Pseudomonas fluorescens T906, P. cepacia 44 dan Bacillus sp dapat
menekan penyakit layu bakteri pada jahe putih kecil, aplikasi campuran ketiga
isolat bakteri tersebut dalam satu formulasi dapat menekan serangan bakteri dari

1
47 % menjadi 7,4 %. Pemanfaatan bakteri endofit yang berada dalam jaringan
tanaman yang sehat telah banyak dilaporkan memiliki kontributor bagi kesehatan
tanaman dalam hal antagonisme langsung terhadap patogen, mengiduksi
ketahanan sistemik, dan meningkatkan toleransi tanaman terhadap tekanan
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan hama sebagai pengendali hama dan penyakit
pada tanaman?
2. Apa contoh penerapannya di zaman sekarang?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui hubungan hama sebagai pengendali hama dan penyakit
pada tanaman serta contoh penerapannya di zaman sekarang

2
BAB II

PEMBAHASAN

Pestisida Mikroba

Pestisida Mikroba adalah semua mikroorganisme hidup yang mampu


dijadikan pestisida, karena semua mikroorganisme mengandung suatu toksin dan
berkembangnya daya bunuh terhadap serangan hama(Yulensri, 2020).

Pestisida ini relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan


yang terbatas. Oleh karena terbuat dari mikroorganisme hidup atau bahan alami
maka jenis pestisida ini bersifatmudah terurai (biodegradable) di alam. sehingga
tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan,
karena residunya mudah hilang. Pestisida mikroba bersifat"pukul dan lari (hit and
run)", artinya apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktuitu dan
setelah hamanya terbunuh maka residunya akan cepat menghilang di
alam(Rohmatin Maulana, 2016).

Pestisida mikroba (microbial pesticides) juga dikenal dengan mikroba


komersial yang mengendalikan hama dengan cara menjangkitkan penyakit pada
serangga hama atau menjadi pesaing untuk mikroba patogen yang menyerang
tanaman. Produksi dan penerapan pestisida mikroba biasanya dilakukan dalam
skala besar. Pestisida mikroba yang paling umum digunakan adalah Bacillus
thuringiensis (Bt).

Di dalam imunisasi tanaman digunakan mikroba atau senyawa kimia yang


dapat meningkatkan atau menginduksi ketahanan tanaman terhadap hama.

3
BAB III

KESIMPULAN

Semua tanaman diduga berpotensi menyediakan mikroorganisme yang


bersifat antagonis terhadap patogen tanaman dan dapat digunakan untuk
mengendalikan penyakit tanaman. Penelitian tentang eksplorasi mikroba
antagonis yang dapat mengendalikan penyakit tanaman paling banyak ditemukan
di tanah dekat perakaran dan bagian akar tanaman karena pada daerah-daerah
tersebut terdapat banyak mikroorganisme yang dapat dianalisa secara langsung
atau dengan teknik isolasi. Mikroorganisme tersebut sebagian besar memiliki
kemampuan memproduksi metabolit sekunder yang sesuai dan menguntungkan
tanaman inangnya. Contoh penerapannya di zaman sekarang adalah pestisida
mikroorganisme.

4
DAFTAR PUSTAKA

Adi Basukriadi. Pengendalian Hayati Untuk Pengelolaan Hama

Rohmatin Maualana. 2016. Pestisida Mikroba

Ilmi, E. M. (2019). Pemanfaatan Bakteri Rizosfer dan Bakteri Endofit Akar


Tanaman Jahe (Zingiber officinale) di UB Forest untuk Menghambat Penyakit
Layu Bakteri Pada Tanaman Jahe (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Yulensri, Y. (2020). Efektifitas Formulasi Cair Konsorsium Bakteri sebagai


Pengendali Hama dan Penyakit pada Padi Sawah Organik. Jurnal Ilmiah
Inovasi, 20(3).

Anda mungkin juga menyukai