Anda di halaman 1dari 6

PERHITUNGAN KIMIA

Oleh. Dra. Tati Setiawati M.MPd


Tim Konten Dra Tati Setiawati M.MPd
Email. setiawati58@gmail.com

Pada saat akan mereaksikan zat untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu kita
perlu melakukan perhitungan kimia untuk mengetahui berapa banyak zat kimia tersebut
diperlukan dalam suatu percobaan. Dalam perhitungan kimia diperlukan satuan yang
mendefinisikan jumlah zat kimia yang disebut mol.
Perhitungan kimia selalu menerapkan hukum-hukum dasar ilmu kimia sehingga
diperlukan pemahaman persamaan reaksi, massa atom relatif, massa molekul relatif, dan
konsep mol dalam perhitungan kimia serta perhitungan kimia dengan pereaksi pembatas
.
Seorang guru mata pelajaran kimia perlu memahami konsep/hukum/teori yang terkait
dengan komposisi materi dan satuan kimia. Sesuai dengan kompetensi profesional guru
mapel kimia no 20.1 : memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia
meliputi struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel.

Beberapa Perhitungan Kimia


Perhitungan kimia yang dimaksud antara lain tentang perhitungan massa pereaksi yang
diperlukan untuk menghasilkan sejumlah massa produk, pereaksi pembatas, pengubahan
mol zat ke massa zat atau sebaliknya.
1. Pengubahan mol ke gram atau sebaliknya
hubungan mol suatu zat dengan massanya dapat dinyatakan sebagai berikut :

Diagram mol massa

2. Pengubahan massa ke jumlah partikel


Satu mol suatu zat mengandung 6,022x1023 jumlah partikel zat itu. Jumlah partikel
tersebut akan diperoleh jika massa zat tersebut sama dengan massa atom relatif (jika zat
tersebut merupakan unsur) dan massa rumus relatif (jika zat tersebut merupakan

molekul atau pasangan ion). Dengan demikian kita dapat mengubah satuan massa suatu
sampel zat ke jumlah partikel zat tersebut.
Contoh soal :
Berapa jumlah atom dalam sampel Uranium dengan massa 1 g?
Penyelesaian :
Karena massa atom Uranium = 238,03
1 mol U

= 238,03 g U = 6,022.10 23 atom U

238,03 g U

= 6,022.10 23 atom U

maka 1 gram U = 2,53.10 25 atom U

3. Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Rumus empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan persentase massa unsur-unsur
yang membentuk senyawa itu.
Rumus molekul menggambarkan jumlah atom sebenarnya dari tiap unsur dalam
molekul suatu senyawa. Rumus molekul merupakan kelipatan bulat (kelipatan satu, dua,
tiga, empat, dan seterusnya) dari rumus empiris.
Contoh soal :
1. Dari hasil analisis kimia yang dilakukan ditemukan bahwa cuplikan (contoh)
senyawa yang bernama Hidrazin terdiri atas 87,42% massa N dan 12,58% massa H.
Bagaimanakah rumus empiris dan rumus molekulnya?
Penyelesaian :
Massa atom N =14, dan H=1.
,
mol atom N : mol atom H = 6,24:12,58. = 1: 2
Rumus empiris hidrazin adalah (NH2)x
Bagaimana menentukan rumus molekul hidrazin?
Hasil percobaan menunjukkan bahwa Mr(Hidrazin) = 32.
Mr(Hidrazin)

= x [Ar(N) + 2Ar(H)]

32

= 16x

=2

Rumus empiris hidrazin (NH2)x dimana x=2. Dengan demikian, rumus molekul
hidrazin merupakan kelipatan dua dari rumus empiris hidrazin NH2. Jadi rumus
molekul hidrazin adalah N2H4.

4. Perhitungan mol
Contoh Soal :
Bila kita memiliki 2 mol Nitrogen (N2) direaksikan dengan Hidrogen (H2) secukupnya,
berapa mol Amonia (NH3) akan dihasilkan?
Diketahui persamaan kimia

N2 + 3 H2 2 NH3

Penyelesaian :
1 mol molekul N2 = 2 mol molekul NH3
Maka 2 mol N2

= 4 mol molekul NH3

5. Perhitungan massa zat


Jika kita memiliki sejumlah gram tertentu pereaksi A, berapakah gram pereaksi B yang
harus direaksikan dan berapa gram produk yang akan dihasilkan?
Jawaban pertanyaan tersebut dapat digambarkan dalam diagram alur penyelesaian soal
sebagai berikut:
: Mr atau Ar
Mol zat

Massa zat
X Mr atau Ar

Contoh soal :
1. Berapa gram Klor (Cl2) dapat dibuat dari penguraian 64 gram Emas(III) Klorida
(AuCl3), dengan persamaan kimia: 2 AuCl3 2 Au + 3 Cl2
Penyelesaian :
2 AuCl3 2 Au + 3 Cl2
2 mol AuCl3 ~ 3 mol Cl2 , Mr AuCl3 = 203,5
64 gram AuCl3 =

= 0,314 mol AuCl3

Mol Cl2 = x 0,314 mol = 0,472 mol


0,472 mol Cl2 x

= 33,02 gram

Jadi klorin yang dapat terbentuk dari penguraian 64 gram AuCl3 adalah sebanyak
33,02 gram.

6. Pereaksi Pembatas
Jika kita mereaksikan zat-zat dengan jumlah sembarang dalam suatu reaksi kimia,
sangat mungkin satu pereaksi habis terlebih dahulu sedangkan pereaksi yang lain
tersisa. Pereaksi yang habis terlebih dahulu dinamakan pereaksi pembatas. Kita dapat
memperkirakan jumlah maksimal produk yang akan dihasilkan berdasarkan
perbandingan stoikiometri zat-zat dalam reaksi dan pereaksi pembatasnya.
Perhatikan bagan dibawah ini !
X

2Y....

......XY2

Gambar 3.5 Pereaksi Pembatas

Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X


membutuhkan 2 mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X
direaksikan dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat
X yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat
Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.
Cara menentukan pereaksi pembatas.
Penentuan pereaksi pembatas bergantung pada komposisi awal zat-zat dalam campuran.
Sebagai contoh, kita mempunyai campuran yang terdiri dari 2 mol N2 dan 5 mol H2,
dimana persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Dari persamaan reaksi di atas, untuk menghasilkan 2 mol NH3, 1 mol N2 memerlukan 3
mol H2.
Jika 2 mol N2 yang tersedia maka jumlah H2 yang dibutuhkan sebanyak 6 mol, tetapi
pada kenyataannya H2 yang tersedia hanya 5 mol, sehingga N2 akan habis terlebih
dahulu dan menjadi pereaksi pembatas.
Contoh soal :

Hitung berapa gram Kalsium Klorida (CaCl2) maksimal yang dihasilkan jika sebanyak
20 gram Asam Klorida (HCl) dicampurkan dengan 30 gram Kalsium Hidroksida
(Ca(OH)2) (kedua zat tersebut dilarutkan dalam air berlebih)!
Penyelesaian :
2 HCl (aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCl2 (aq) + 2 H2O (l)
2 mol HCl ~ 1 mol Ca(OH)2
Mr HCl = 36,5 dan Ca(OH)2 = 74.
20 gram HCl memerlukan Ca(OH)2 sebanyak :
x

74

= 20,27 gram Ca(OH)2

Dari perhitungan di atas kita mendapatkan bahwa Ca(OH)2 lebih dari cukup untuk
bereaksi dengan HCl secara sempurna. Dengan demikian, yang menjadi pereaksi
pembatas adalah HCl.
Kita juga akan menghitung berapa gram HCl yang diperlukan jika Ca(OH)2 yang
digunakan sebanyak 30 gram.
x

x 36,5 = 29,59 g HCl

Massa Ca(OH)2 yang diberikan, memerlukan lebih banyak HCl daripada yang tersedia
sehingga HCl adalah sebagai pereaksi pembatas.
Selanjutnya kita dapat menghitung massa CaCl2 yang dihasilkan dari massa HCl yang
diketahui. Dari persamaan reaksi kita mengetahui bahwa:
2 mol HCl ~ 1 mol CaCl2
maka banyaknya gram CaCl2 (Mr = 110) yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
x

x 110 = 30,14 gram CaCl2

DAFTAR PUSTAKA
(1) Chang Raymond.2006. General Chemistry : The Essensial Concepts. Fourth
Edition, New York : Mc Graw- Hill
(2) Brown, Theodore L. 1977. CHEMISTRY, The Central Science. Seventh , USA
:Edition,Prentice-Hall International, Inc.
(3) Domingo. Cristina MA. 2005. CHEMISTRY (Science & Technology III Skills
Builder & Exercices. Philippines : Great Minds Book Sales, Inc.
(4) Michael and Guy. 1997. Thinking Chemistry. GCSE Edition Great Britain,
Oxford, Scotprint Ltd.
(5) Modul Online SMA Kelas X Kimia Hukum Dasar Kimia Dan Perhitungan
Kimia
(6) Tati Setiawati, dkk. 2003.Kimia SMU Kelas 2. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
(7) Williams,Linda.2006. Chemistry Demystified .Philippines: Mc Graw Hill
(8) http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/soal-dan-jawabanstoikiometri/diunduh tgl 13 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai