Abstrak
Beragamnya hasil produksi dan kualitas buah alpukat dapat diperbaiki dengan
metode penyambungan. Penyambungan merupakan kegiatan untuk mengga-
bungkan dua atau lebih sifat unggul dalam satu tanaman. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh berbagai panjang entres terhadap keberhasilan penyam-
bungan tanaman alpukat. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan panjang entres,
yaitu 3 cm, 6 cm, 9 cm, 12 cm, dan 15 cm.Setiap perlakuan diulang sebanyak
lima kali dan setiap perlakuan terdiri atas lima tanaman;sehingga jumlah totalnya
sebanyak 125 tanaman. Pengamatan dilakukan pada peubah persentase sambung
hidup, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan diameter batang atas.
Berbagai panjang entres tidak memberikan pengaruh yang nyata pada peubah
persentase sambung hidup, panjang tunas terpanjang, jumlah daun, dan diameter
batang atas tetapi berpengaruh nyata pada peubah jumlah tunas. Perlakuan
panjang entres 15 cm memberikan hasil tertinggi untuk jumlah tunas, panjang
tunas, jumlah daun dan diameter batang atas, sedangkan untuk persentase hidup
perlakuan 6 cm, 12 cm memberikan hasil tertinggi yaitu 100%. Perlakuan panjang
entres 3 cm adalah perlakuan yang memberikan pengaruh yang rendah pada
persentase sambung hidup (yaitu 92%), peubah jumlah tunas, panjang tunas, serta
diameter batang atas pada berbagai umur tanaman alpukat.
Abstract
The diversity of productivity and the quality of the resulting avocado can be fixed
by grafting. Grafting is an activity to combine two or more superior properties in
one plant.This study discusses about the effect of various lengths entres to the
success of grafting alvocado plants. The experiment used Complete Block
Randomized Design with five lengthsshoot treatments which is 3 cm, 6 cm, 9 cm,
12 cm and 15 cm. Each treatment consisted of five plants and was replicated five
times, so the number of observation units as much as 125 plants. The observations
were made on percentage grafting to live, shoot number, shoot length, leaf
number and stem diameter.Various lengths shoothave no significant effect on the
percentage of successful grafting variable life, shoot length, number of leaves,
stem diameter and the real effect on the variable number of shoots. The treatment
of 15 cm lenght of shoot give the highest yield for the number of shoots, the
longest shoot length, number of leaves and upper stem diameter, while the
percentage of survival for treatment of 6 cm, 12 cm give the highest yield of
100%. Shoot lenght of 3 cm treatment is the treatment that gives a low effect on
grafting percentage of(92%), and variable number of shoots, shoot length and
stem diameter at multiple lenght shootavocado plants.
sebagai obat tradisional yaitu obat batu duksi buah alpukat Indonesia tahun
ginjal dan rematik (Kemal, 2000). 2010-2011 cenderung terus meningkat
dengan laju pertumbuhan produksi dari
Tahun 2012 tanaman alpukat
224,278 hingga 275,935 ton (Badan
termasuk dalam kegiatan pengem-
Pusat Statistik, 2011). Namun mening-
bangan kawa-san tanaman buah yang
katnya laju produksi belum dapat
merupakan salah satu program dari
mengimbangi kebutuhan pasar yang
Direktorat budidaya dan pascapanen
terus bertambah serta kesadaraan
buah. Adapun komoditas tanaman buah
masyarakat akan gizi dan masih
lainnya adalah buah naga, durian, duku,
rendahnya kualitas buah alpukat yang
jambu air, jambu biji, jeruk, mangga,
belum dapat bersaing di pasar global.
manggis, markisa, melon, nangka,
nenas, pepaya, pisang, sukun, salak, Beragamnya produktivitas dan kua-
semangka, dan kebun buah percon- litas buah yang dihasilkan disebabkan
tohan. Tujuan dari kegiatan pengem- antara lain oleh penggunaan benih yang
bangan kawasan tanaman buah adalah berasal dari biji dan pemeliharaan
untuk mendorong tumbuh dan berkem- tanaman yang kurang intensif. Langkah
bangnya sentra produksi yang berke- awal pengembangan dan perbaikan
lanjutan serta kebun percontohan yang buah alpukat adalah menyediakan
menerapkan good agricultural prac- benih bermutu dalam jumlah yang
tices (GAP), dan standard operating memadai, waktu yang singkat, dan
procedure (SOP). Sasaran yang ingin harga yang terjangkau. Salah satu
dicapai adalah terlaksananya pengem- upaya yang dilakukan adalah dengan
bangan kawasan buah melalui menggunakan bahan tanaman unggul
perluasan areal dan perbaikan mutu melalui perbanyakan tanaman secara
pengelo-laan kebun (Direktorat Budi vegetatif yaitu penyambungan tana-
Daya dan Pascapanen Buah, 2012). man.
sungkup plastik bening untuk menjaga penurunan persentase hidup yaitu 96%
bungan (MSP), setiap 1 minggu sekali berbeda dengan perlakuan P2, tetapi
dalam penelitian ini adalah sebagai Pengamatan pada minggu ke-10 sampai
Persentase hidup tertinggi pada 12 berkisar antara 23.9 -34.4 °C, dan
MSP adalah perlakuan P1 dan P3, yaitu kelembaban udara 66 – 82.3% sedang-
100%, sedangkan persentase terendah kan suhu yang optimum yang dikehen-
terdapat pada perlakuan P0, yaitu 92%. daki dalam penyambungan adalah 15 –
Namun, rendahnya persentase pada 25 oC dan kelembaban dipertahankan
perlakuan P0 tidak termasuk kedalam tetap tinggi ± 80% (Sunarjono, 2003).
persentase sambung rendah karena
Tingginya rata-rata suhu selama
tidak kurang dari 50%. Rendahnya per-
penelitian jika dibandingkan dengan
sentase sambung hidup pada perlakuan
suhu optimum yang diperlukan untuk
P0, P2 dan P4 karena tanaman terkena
penyambungan tanaman alpukat me-
serangan penyakit busuk akar dan
nyebabkan semua variabel pengamatan
entres yang kurang baik.
berpengaruh tidak nyata kecuali jumlah
Keberhasilan penyambungan selain tunas. Suhu yang terlalu tinggi dapat
harus didukung oleh bahan tanaman menyebabkan kelembaban udara
yang digunakan dan faktor pelak- rendah dan akan mengakibatkan keke-
sanaan, kondisi lingkungan tumbuh ringan serta menghambat pembentukan
juga sangat menentukan keberhasilan kalus karena sel-sel dalam jaringan
tersebut. Menurut Gardner, Roger dan tanaman banyak yang mati.
Mitchell (2001), pertumbuhan tanaman
Menurut Jumin (2004), suhu akan
merupakan akibat berbagai interaksi
mempengaruhi proses fisiologis tana-
antara berbagai faktor internal dan
man dalam hal pertumbuhan tanaman
faktor eksternal. Selama penelitian
jika suhu tinggi dan kelembaban
berlangsung rata-rata suhu harian
rendah menyebabkan terhambatnya
Salah satu faktor yang penting dan pengaruh nyata pada 7 MSP.Pada
perlu diperhatikan dalam penyam- Tabel 2 rata-rata jumlah tunas penyam-
bungan tanaman alpukat menggunakan bungan tanaman alpukat terbanyak
metode baji terbalik (V) adalah ukuran pada minggu ke 12 MSP yaitu per-
diameter batang dari kedua pohon yang lakuan P4 menghasilkan jumlah tunas
akan disambung. Dalam pemilihan terbanyak 3.08 buah dan berbeda nyata
diameter batang keduanya harus ber- dengan perlakuan P0, sedangkan
ukuran sama atau mendekati sama, jumlah tunas sedikit 1.43 buah terdapat
yang terpenting jangan sampai terdapat pada perlakuan P0 dan tidak berbeda
selisih yang besar pada ukuran tersebut nyata dengan P1.
(Fuller, 2005).
Banyaknya jumlah tunas yang
Hal-hal lain yang harus diperhatikan diperoleh akan memberikan respon
dalam penyambungan antara lain yang positif terhadap peningkatan
adalah jenis tanaman yang akan disam- produksi dan kandungan bahan orga-
bung, pemberian air pada tanaman, dan nik, mencerminkan tanaman semakin
kebutuhan sinar matahari. pada waktu berkualitas (Whitehead dan Tinsley
penyambungan, pisau harus tajam dan 2006). Menurut Campbell, Reece, dan
steril, cara mengikat harus benar, dan Mitchell (2000), pembentukan tunas
sambungan tidak boleh kemasukan air. lebih dipengaruhi oleh aktivitas hor-
Alat-alat yang digunakan hendaknya mon tumbuh selain giberelin, yaitu
bersih dari hama dan penyakit. Jika auksin dan sitokinin. Hormon auksin
salah satu dari hal-hal yang diatas tidak dan sitokinin endogen yang sudah
dilakukan dengan baik, penyambungan optimal akan memacu proses pembe-
yang dilakukan tidak akan berhasil atau lahan dan diferensiasi sel untuk mem-
tidak sempurna (Hanoto, 2000). bentuk tunas-tunas baru.
ruhi pertambahan panjang batang, per- ini dikarenakan adanya hormon auksin
tumbuhan, diferensiasi dan percaba- dan sitokinin endogen pada tanaman
ngan akar dan yang paling yang sudah mampu mempengaruhi
karakteristrik adalah meningkatkan proses pembelahan sel dan peman-
pembesaran sel. jangan sel. Pertumbuhan panjang tunas
dipengaruhi oleh hormon auksin dan
C. Panjang Tunas
sitokinin. Sitokinin akan merangsang
rikan pengaruh yang sangat nyata pada ruas dan buku tempat tumbuhnya daun.
umur 4 MSP dan berpengaruh nyata Menurut Anonim (2013), Pertumbuhan
pada umur 5 MSP, tetapi tidak berpe- daun terjadi akibat pembelahan,
ngaruh nyata terhadap jumlah daun pemanjangan dan diferensiasi sel-sel
pada umur 3, dan 6 sampai 12 MSP. pada meristem dari kuncup terminal
Pada Tabel 4 rata-rata jumlah daun dan kuncup lateral yang memproduksi
penyambungan tanaman alpukat terba- sel-sel baru secara periodik, sehinggga
nyak pada pengamatan minggu ke 5 akan membentuk daun baru.
MSP yaitu perlakuan P4 21.8 helai dan
Terbentuknya daun baru akan me-
berbeda nyata dengan perlakuan P0
ningkatkan laju fotosintesis. Semakin
sedangkan jumlah daun terendah 14.38
cepat laju ketiga proses tersebut,
helai. Pada12 MSP, perlakuan P4
semakin cepat daun terbentuk. Hal itu
mempunyai jumlah daun terbanyak
sesuai dengan pendapat Fahn (1995)
40.25 helai dan tidak berbeda nyata
yang menyatakan bahwa dalam proses
dengan semua perlakuan, sedangkan
fotosintesis akan dihasilkan fotosintat
jumlah daun terkecil 30.22 helai
sebagai sumber energi pertumbuhan
terdapat pada perlakuan P0, tetapi
tanaman yang ditentukan oleh jumlah
tidak berbeda nyata dengan semua
daun tanaman. Salah satu yang mem-
perlakuan.
pengaruhi fotosintesis adalah suhu,
Pertambahan jumlah daun dipenga- semakin tinggi suhu, laju fotosintesis
ruhi oleh panjang tunas sesuai dengan akan meningkat. Suhu pada saat pene-
pendapat Abidin (1994) yang menya- litian berjalan yang berkisar 23.9 – 33.7
o
takan bahwa banyaknya daun pada C masih dapat ditoleransi terhadap
tunas perbibit disebabkan oleh pertum- syarat tumbuh tanaman alpukat yang
buhan tunas yang baik. Jumlah daun berkisar 12.8 – 30 oC.
erat hubungannya dengan panjang
Fotosintat yang lebih banyak akan
tunas. Semakin panjang tunas, semakin
digunakan untuk memacu laju pertum-
banyak daun yang dihasilkan. Jumlah
buhan jumlah daun batang atas. Hal ini
daun akan bertambah seiring dengan
sesuai pula dengan pendapat Setiawan
panjang tunas, karena entres yang
(2009) yang menyatakan bahwa jika
mempunyai tunas lebih panjang
daun lebih banyak dan kandungan
menyebabkan bertambahnya jumlah
klorofil tinggi akan dihasilkan foto- nyai diameter batang atas terbesar 0.66
sintat yang lebih banyak untuk didis- cm dan tidak berbeda nyata dengan
tribusikan keseluruh organ tanaman semua perlakuan, sedangkan diameter
termasuk daun itu sendiri. Pertum- batang atas terkecil 0.61 cm terdapat
buhan daun sangat dipengaruhi oleh pada perlakuan P0 tetapi tidak berbeda
unsur hara baik itu makro maupun nyata dengan semua perlakuan.
mikro. Unsur hara nitrogen merupakan
Diameter batang atas umur 6 - 12
unsur hara yang berperan dalam
MSP tidak berbedanyata pada setiap
merangsang pertumbuhan secara
perlakuan. Hal ini disebabkan kandu-
keseluruhan, khususnya batang, daun,
ngan cadangan makanan dalam
dan cabang tanaman (Parsaulian dan
keadaan seimbang sehingga pembe-
Patriani, 2012).
lahan, pembesaran dan diferensiasi sel
E. Diameter Batang Atas juga berjalan dengan seimbang. Dalam
kondisi seimbang ini,kandungan cada-
Analisis ragam menunjukkan perla-
ngan makanan yang terdapat pada
kuan berbagai panjang entres membe-
masing-masing perlakuan panjang
rikan pengaruh yang nyata pada umur 3
entris sama-sama memadai untuk
- 5 MSP dan tidak berpengaruh nyata
terjadinya penyambungan (Parsaulian
terhadap diameter batang atas pada
dan Patriani, 2012).
umur 6 - 12 MSP.Berdasarkan uji Beda
Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%, rata- Entris yang digunakan dalam
rata diameter batang atas penyam- penyambungan harus mengandung
bungan tanaman alpukat menujukkan cadangan makanan yang cukup mema-
berbeda nyata pada pengamatan3 - 5 dai, selain untuk proses pembentukan
MSP, yaitu perlakuan P4 mempunyai kalus sampai terbentuknya jaringan
diameter batang atas terbesar 0.60 cm pembuluh juga untuk menunjang
dan berbeda nyata dengan perlakuan kelangsungan hidup sampai terjadinya
dengan perlakuan P0, sedangkan aliran hara dari batang bawah. Menurut
diameter batang atas terkecil 0.53 cm Lakitan (2001), di dalam batang terda-
terdapat pada perlakuan P0 tetapi pat zona pembelahan dan pembesaran
berbeda nyata dengan perlakuan P4. sel yang aktif tumbuh sehingga apabila
Pada 12 MSP, perlakuan P4 mempu- tersedia kandungan karbohidrat yang
Sutami, Athaillah Mursyid dan Gusti William, D., A. Teale, I. Paponov and
M. Sugian Noor. 2009. Pengaruh K. Palme. 2006. Auxin in Action:
Umur Batang Bawah dan Panjang Signalling, Transport and the
Entres terhadap Keberhasilan Sam- Control of Plant Growth and
bung bibit Tanaman Jeruk Siam Development Nature Reviews.
Banjar Label Biru. Agroscientiae, Molecular Cell Biology. Nature
16(2):121-127. Publishing Group. 7(11):847-859.