Anda di halaman 1dari 51

PENGEMBANGAN

PROFESI
Pelatihan Fungsional Penyuluh Kehutanan
This Photo by
Unknown Author is Kategori Keahlian
licensed under CC

Angkatan 1 Th 2022
BY-NC-ND

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM


Pusdiklat SDM LHK
Juli 2022
DESKRIPSI, HASIL BELAJAR Mata Pelatihan Pengembangan Profesi ini bertujuan
untuk membekali peserta dengan kemampuan untuk
DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR dapat melakukan kegiatan pengembangan profesi
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Tingkat
Ahli, yang ditunjukkan dengan kemampuan
menjelaskan pengertian pengembangan profesi
penyuluh kehutanan, menjelaskan jenis-jenis
kegiatan pengembangan profesi penyuluh kehutanan
dan menjelaskan penyusunan karya tulis

01 Deskripsi Pelatihan Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta


Hasil Belajar mampu melakukan kegiatan pengembangan
02 profesi penyuluh kehutanan kategori
keahlian
Indikator Hasil Belajar
03
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta
mampu:
1. Menjelaskan pengertian pengembangan profesi
penyuluh kehutanan
2. Menjelaskan jenis-jenis kegiatan pengembangan
profesi penyuluh kehutanan
3. Menjelaskan penyusunan karya tulis
POKOK BAHASAN

Pengertian Jenis-jenis Penyusunan


pengembangan Pengembangan Karya Tulis
profesi Profesi
Pokok Bahasan 1:
PENGERTIAN
PENGEMBANGAN PROFESI

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY


BATASAN/DEFINISI
Pengembangan -→“proses, cara,
perbuatan mengembangkan”
Mengembangkan ->“menjadikan
maju (baik, sempurna, dan
sebagainya).
Profesi →“bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu”.

KBBI
Pengertain menurut KBBI

Pengembangan Profesi -> sebagai suatu proses atau cara untuk menjadikan
maju bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu. (keahlian
penyuluhan kehutanan).

Penyuluhan Kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta


pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber
daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup (Permen LHK No. 4 tahun 2022)
Seorang
Profesional
itu….

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND


Seorang pekerja professional:
• menguasai visi yang mendasari
keterampilannya yang menyangkut
filosofis, pertimbangan rasional,
• sikap positif, dan tanggung jawab sosial
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC


Penyuluh Kehutanan yang professional:
❑ penyuluh yang tahu secara mendalam tentang apa (substansi
materi) yang disuluhkan/disampaikan,
❑cakap dalam cara menyuluhnya (metodologis) sehingga efektif,
efisien
❑ berkepribadian yang baik.

Ciri-Ciri Jenis Pekerjaan


Berkualitas Profesional (Saman A,
1994)

Kecakapan seorang
Memerlukan pekerja profesional . Jabatan profesional
dituntut memenuhi
persiapan atau tersebut mendapat
persyaratan yang telah
pendidikan khusus ditetapkan/dibakukan oleh
pengakuan dari
bagi calon pihak berwenang masyarakat dan
pelakunya (Organisasi Profesi, Negara (civil effect).
Pemerintah)
Pokok Bahasan 2:
JENIS-JENIS PENGEMBANGAN
PROFESI

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY


Mengapa
Pengembangan
Profesi penting bagi
penyuluh kehutanan:
• Kegiatan
pengembangan profesi
menjadi penting
dilakukan bila dilihat
dari perolehan angka
kredit untuk naik
jenjang
PK yang akan naik ke jenjang jabatan penyelia, ahli
madya, dan ahli utama wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi JF Penyuluh Kehutanan, Angka
Kredit pengembangan profesi

a. 4 (empat) bagi Penyuluh Kehutanan Mahir yang akan naik


jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Penyuluh Kehutanan
Penyelia;
b. 6 (enam) bagi Penyuluh Kehutanan Ahli Muda yang akan
naik jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Penyuluh
Kehutanan Ahli Madya;
c. 12 (dua belas) bagi Penyuluh Kehutanan Ahli Madya yang
akan naik jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Penyuluh
Kehutanan Ahli Utama
kenaikan jenjang Penyuluh Kehutanan dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi
a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang Penyuluhan
Kehutanan;
b. penyusunan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang Penyuluhan Kehutanan;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di bidang Penyuluhan
Kehutanan;
d. penyusunan pedoman/petunjuk teknis di bidang Penyuluhan Kehutanan;
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang Penyuluhan Kehutanan;
atau
f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang
Penyuluhan Kehutanan.
Jenis-jenis Kegiatan FR
Pengembangan Profesi
1. Perolehan Ijazah/Gelar Pendidikan Formal
di Bidang Penyuluhan Kehutanan
D3/S1/S2/S3 di bidang kehutanan,
peternakan, perikanan, kelautan,
pertanian, biologi, geografi, sosial
ekonomi, sosiologi, antropologi, ilmu
lingkungan, ilmu penyuluhan, atau ilmu
komunikasi
Jenis-jenis Kegiatan Pengembangan
Profesi (lanjutan) FR
2. Karya Tulis/Karya Ilmiah
– hasil penelitian/pengkajian/sosial/ evaluasi di
bidang Penyuluhan Kehutanan yang
dipublikasikan dan tidak dipublikasikan
– tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri di bidang Penyuluhan Kehutanan yang
dipublikasikan dan tidak dipublikasikan
– Prasaran
– Artikel di bidang Penyuluhan Kehutanan yang
dipublikasikan
FR
Jenis-jenis Kegiatan Pengembangan Profesi
(lanjutan)
3. Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Karya
Ilmiah di bidang Penyuluhan Kehutanan
yang dipublikasikan dan tidak
dipublikasikan
• Penerjemahan = pengalihbahasaan buku dari
bahasa sumber ke dalam bahasa tertentu, baik
gaya, makna, maupun konteks
• Penyaduran = penggubahan yang disesuaikan
dengan maksud pihak penggubahnya, termasuk
mengganti nama pelaku, tempat, waktu, dan
suasana dalam sebuah cerita atau mengubah
bentuk penyajian
(UU no. 3 thn 2017)
Jenis-jenis Kegiatan Pengembangan FR
Profesi (lanjutan)
4. Penyusunan Pedoman/Petunjuk Teknis
di bidang Penyuluhan Kehutanan
5. Pelatihan/Pengembangan Kompetensi
di Bidang Penyuluhan Kehutanan
6. Kegiatan Lain di Bidang Penyuluhan
Kehutanan
5.Pelatihan/Pengembangan Kompetensi di
Bidang Penyuluhan Kehutanan
a. Pelatihan
➢Lembaga pelatihan terakreditasi
➢Sesuai hasil analisis kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja
Penyuluh Kehutanan
➢pelatihan fungsional dan pelatihan teknis bidang Penyuluhan
Kehutanan (teknis/manajerial/ sosialkultural)
➢Total durasi 20 JP/tahun
5.Pelatihan/Pengembangan Kompetensi di Bidang
Penyuluhan Kehutanan
b. Pengembangan Kompetensi
➢Pemeliharaan kinerja dan target kinerja/penyegaran
➢Penyuluhan Kehutanan (maintain performance)/sosialisasi
➢Seminar/lokakarya/workshop/bimbingan teknis
➢Konferensi
➢Sarasehan
➢Simposium
➢Studi banding/lapangan
6.Kegiatan Lain di Bidang Penyuluhan Kehutanan
Meliputi keanggotaan dalam:
❖Kelompok kerja atau tim terkait kegiatan prioritas
pembangunan kehutanan pada tingkat nasional atau
provinsi
❖Tim perumus kebijakan pada tingkat nasional atau
provinsi
❖Tim penyusun atau perumus perencanaan bidang
pembangunan kehutanan tingkat nasional, provinsi, atau
UPT KLHK/UPTD.
Materi Pokok 3:
PENYUSUNAN KARYA
TULIS/KARYA TULIS
ILMIAH BIDANG
PENYULUHAN
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

KEHUTANAN

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC


KARYA TULIS/KARYA ILMIAH

Tulisan hasil pokok pikiran, pengembangan, dan hasil


kajian/penelitian yang disusun oleh Penyuluh Kehutanan baik
perorangan atau kelompok di bidang Penyuluhan Kehutanan.
Sumber: Permen LHK no. 4 tahun 2022
1. Karakteristik dari sebuah karya ilmiah menurut Widodo (2018)
• pembahasan masalah merujuk pada teori sebagai landasan berfikir
• Lugas: tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain
• Logis : disusun berdasarkan urutan yang konsisten
• Efektif : ringkas dan padat
• Efisien : hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami
• Objektif berdasarkan fakta
• Sistematis: baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sitem
yang berlaku
2. Adanya kode etik
Kaidah di sini bersangkutan dengan pengutipan, perizinan, perujukan,
terhadap materi yang akan digunakan dan penyebutan sumber referensi atau
informasi (Widodo, 2018).

3. Ada beberapa jenis-jenis karya tulis ilmiah (Widodo, 2018).


• Artikel
• Makalah
• Skripsi, tesis, dan disertasi
• kertas kerja
• paper/jurnal
Penyusunan karya tulis
(secara umum)
• Mencari atau menciptakan gagasan/ide Berdasarkan atas suatu
masalah/fenomena dengan menggunakan kaidah penulisan 5 W + 1 H
• Fokus pada gagasan yang diciptakan dan menghindari plagiat
• Membuat kerangka tulisan
• Mulai menulis konsep dengan menggunakan kaidah penulisan 5 W + 1 H
• Mempelajari tulisan
• Revisi
5W-1H
Contoh : Catatan Lapangan: “Pembentukan kelompok Tani Gula Semut di Desa X.
Tanggal:

1) What (Apa) :
Apa yang dilakukan? Apa yang terjadi?, Dst
2) Who (Siapa) :
Siapa yang membentuk? Siapa yang jadi anggota?, Dst
3) Where (Dimana):
Di mana pembentukan dilakukan? Misal di dusun, desa..., Dst
4) When (Kapan) :
Kapan dilakukan? Kapan saja pertemuan dilakukan (Jika pertemuan sudah pernah
dilakukan beberapa kali), Dst.
5) Why (Mengapa):
Mengapa pembentukan dilakukan?, Dst Catatan penting lainnya jika ada:
1) Ada yang dominan, ada yang pasif
1) How (Bagaimana) : 2) Cara menyelesaikan perdebatan di kelompok.
Bagaimana proses pembentukan? (Tahapan, prosesnya, hasilnya), 3) .....
Dst
Majalah
Majalah
Majalah
1. Tahap persiapan
• Menemukan atau mengajukan masalah yang akan menjadi
pembahasan dalam penelitian dengan didukung oleh latar belakang,
identifikasi dari masalah, batasan topik, dan rumusan masalahnya.
• Melakukan pengembangan terhadap kerangka pemikiran dalam
bentuk kajian teoritis.
• Pengajuan terhadap hipotesis atau dugaan sementara terkait
penelitian yang akan dilaksanakan.
• Metodologi yang mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam
pengambilan dan pengumpulan data, teknik pengukuran serta
teknik analisis data.
2. Tahap Penulisan
Perwujudan tahap persiapan ini ditambah dengan pembahasan yang
akan dilakukan selama dan setelah penulisan itu selesai.

3. Tahap Penyuntingan
Tahap penyuntingan ini dilakukan setelah proses penulisan dianggap
selesai.
PENYUSUNAN KARYA
TULIS ILMIAH BIDANG
PENYULUHAN
KEHUTANAN
karya tulis yang disusun oleh seseorang
atau lebih yang membahas sesuatu
Pengertian Karya pokok bahasan dengan menuangkan
gagasan tersebut secara sistematis
Tulis Ilmiah melalui identifikasi, diskripsi dan analisis
permasalahan, kesimpulan dan saran-
saran pemecahannya
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND


Macam-macam kegiatan ilmiah penelitian/
pengkajian/ survey/evaluasi yang lazim
dikerjakan oleh para ilmuwan termasuk
para penyuluh kehutanan dalam
mengembangkan profesinya

Kegiatan Ilmiah

Pengkajian/
Penelitian
pengembangan
Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian/kajian/survei/evaluasi
dan Tinjauan atau Ulasan Ilmiah

Karya tulis ilmiah hasil suatu karya tulis yang


penelitian/pengkaji membahas tentang suatu
nan/ survey/evaluasi pokok bahasan yang
suatu karya tulis ilmiah merupakan hasil penelitian/
yang berdasarkan kaidah pengkajian/survey/ evaluasi
ilmu disusun oleh Tinjauan atau ulasan di bidang penyuluhan
seseorang atau lebih ilmiah kehutanan
yang membahas suatu
pokok persoalan
berdasarkan kaidah-
kaidah ilmu kehutanan
Tiga (3) syarat Karya Tulis Ilmiah

01 Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah;

Langkah pengerjaannya dijiwai atau


02 menggunakan metode ilmiah

Penyajiannya memenuhi persyaratan sebagai


Text suatu tulisan ilmiah.
Karya Tulis Ilmiah tidak bersifat subyektif, emosional,
terkaan, prasangka, kebohongan, khayalan atau

Karya Tulis Ilmiah


pandangan-pandangan tanpa fakta dan irasional.

Persyaratan karya tulis ilmiah: isi


bahasannya berada pada kawasan
pengetahuan ilmiah.

Pengetahuan: knowledge (Bhs Inggris)


Pengetahuan ilmiah: science

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita


ketahui, mulai dari pengetahuan tentang keyakinan,
kesenian, sampai dengan pengetahuan ilmiah

Ilmiah mempunyai ciri khusus, yaitu : dilakukan


melalui metode spesifik yang menggabungkan
cara deduktif dan induktif.
Metode Deduktif dan Induktif

INDUKTIF :
pengambilan
kesimpulan berdasarkan
1 pada data berupa
pengalaman dan
pengamatan
DEDUKTIF:
pengambilan
kesimpulan dari
hukum-hukum atau
prinsip-prinsip atau
teori-teori umum
kepada kondisi khusus
yang dibahas
Suatu kegiatan dapat dikatakan menggunakan
metode ilmiah
Argumentasi teoritik Fakta empiris Mempertautkan argumentasi
empirik dan teoritik

Menerapkan argumentasi Analisis kajiannya


teoritik yang benar, obyektif, Terdapat dukungan fakta
mempertautkan antara
sahih (terpercaya) dan empiris (pengalaman dan atau
argumentasi teoritik dengan
relevan pengamatan)
fakta empirik terhadap
permasalahan yang dikaji
SUATU KARYA DIKATAKAN KARYA
ILMIAH, apabila:
1. Memiliki nilai yang rasional
2. Memenuhi aspek empiris
TIGA (3) INDIKATOR 3. Disajikan secara sistematis
Karya Imiah: ( Sugiyono, 2007)
Menggunakan Metoda Ilmiah, apabila :

1. Menerapkan argumentasi teoritik yang


benar, obyektif, sahih dan relevan

2. Terdapat dukungan fakta


empirispengalaman dan atau pengamatan)

3. Analisis kajiannya mempertautkan antara


argumentasi teoritik dengan fakta empirik
terhadap permasalahan yang dikaji.
KTI “APIK”
➢ Asli, harus merupakan karya diri si
penulis..
➢ Perlu, harus merupakan sesuatu yang
diperlukan dalam upaya
mengembangkan profesinya
➢ Ilmiah, (a) permasalahan yang dikaji
berada di khasanah keilmuan, (b)
menggunakan kriteria kebenaran
ilmiah, (c) menggunakan metode
ilmiah, dan (d) memakai tatacara
penulisan ilmiah.
➢ Konsisten, sesuai dengan kompetensi si
penulis dalam penulisan
J E N I S T U L I SA N BAG I A N BAG I A N I S I BAG I A N
P E N DA H U LUA N P E N U N JA N G

1. Karya tulis/karya ilmiah hasil a. Halaman judul I. Pendahuluan a. Daftar Pustaka


penelitian/pengkajian/survei/ev b. Lembar a. LatarBelakang b. Lampiran
c. pengesahan b. Maksud dan Tujuan
alua si dalam bidang tertentu d. Abstrak/ c. Ruang Lingkup
yang dipub- likasikan, dalam Ringkasan II. Tinjauan Pustaka
bentuk buku. e. Kata Pengantar II. Metodologi
f. Daftar Isi III. Rumusan dan Analisis
g. Daftar Tabel Masalah
h. Daftar Gambar
i. Daftar Lampiran. IV. Kesimpulan dan saran

2. KTI dipublikasikan dalam a. Judul I. Pendahuluan Daftar Pustaka


majalah yang diakui LIPI b. Abstrak/ II. Tinjauan Pust
III. Metodologi
Ringkasan IV. Rumusan dan
Analisis Masalah
V. Kesimpulan dan
saran

Format Penulisan 3. KTI yang tidak dipublikasikan,


dalam bentuk buku
a.
b.
Halaman judul
Lembar Pengesahan
I. Pendahuluan
a. LatarBelakang
b. Maksud dan Tujuan
a.
b.
Daftar Pustaka
Lampiran

Karya Tulis Ilmiah


c. Abstrak/ c. Ruang Lingku
Ringkasan II. Tinjauan Pustaka
d. Kata Pengantar III. Metodologi

Bagi Penyuluh
e. Daftar Isi IV. Rumusan dan Analisis
f. Daftar Tabel Masalah
g. Daftar Gambar V Kesimpulan dan Saran
h. Daftar Lampiran.

Kehutanan
J E N I S T U L I SA N BAG I A N BAG I A N I S I BAG I A N
P E N DA H U LUA N P E N U N JA N G

1. Karya a. Halaman judul I. Pendahuluan a. Daftar Pustaka


tulis/karya ilmiah hasil pene litian/pengkajia b. Lembar a. LatarBelakang b. Lampiran
c. pengesahan b. Maksud dan Tujuan
n/survei/evalua si dalam bidang tertentu yang d. Abstrak/ Ringkasan c. Ruang Lingkup
dipub- likasikan, dalam bentuk buku. e. Kata Pengantar II. Tinjauan Pustaka
f. Daftar Isi II. Metodologi
g. Daftar Tabel III. Rumusan dan Analisis Masalah
h. Daftar Gambar
i. Daftar Lampiran. IV. Kesimpulan dan saran

2. KTI dipublikasikan dalam majalah yang diakui a. Judul I. Pendahuluan Daftar Pustaka
LIPI b. Abstrak/ Ringkasan II. Tinjauan Pust
III. Metodologi
IV. Rumusan dan Analisis Masalah
V. Kesimpulan dan saran

3. KTI yang tidak dipublikasikan, dalam bentuk a. Halaman judul I. Pendahuluan a. Daftar Pustaka
b. Lembar Pengesahan a. LatarBelakang b. Lampiran
buku b. Maksud dan Tujuan
c. Abstrak/ Ringkasan c. Ruang Lingku
d. Kata Pengantar II. Tinjauan Pustaka
e. Daftar Isi III. Metodologi
f. Daftar Tabel IV. Rumusan dan Analisis Masalah
g. Daftar Gambar V Kesimpulan dan Saran
h. Daftar Lampiran.
TAHAPAN STRATEGI KTI
Berpikir,
Keinginan Membaca ,
Menentukan
Menulis melihat
tema
KTI
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Arigatou….mercy
Thank You
Add a footer
SELAMAT BELAJAR
51

Anda mungkin juga menyukai