KOMPETENSI PEMBELAJARAN
(KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI KEPRIBADIAN,
KOMPETENSI SOSIAL, DAN KOMPETENSI PROFESIONAL) i
Di susun oleh:
1. Anis Faikatul Jannah (NIM 2097184031)
2. Fajar Aqil Azizi (NIM 2097184039)
3. Yuni Rahmah (NIM 2097184004)
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang tentunya dengan bahasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang diberi judul “Kompetensi Pembelajaran (Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional)” sebagai tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran. Dalam makalah ini penulis akan mencoba untuk menjelaskan
pengertian dari kompetensi pembelajaran dan beberapa kompetensi lain yang mencakup
didalamnya, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran sangat di butuhkan guna memperbaiki karya-karya
penulis dilain waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 1
1.3 TUJUAN ................................................................................................................................. 2
1.4 MANFAAT ............................................................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 KOMPETENSI ....................................................................................................................... 3
2.2 KOMPETENSI PEDAGOGIK ............................................................................................... 4
2.3 KOMPETENSI KEPRIBADIAN ........................................................................................... 5
2.4 KOMPETENSI SOSIAL ........................................................................................................ 8
2.5 KOMPETENSI PROFESIONAL ........................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 12
3.2 SARAN ................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan lebih detail definisi kompetensi,
menjelaskan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian,
dan kompetensi sosial.
1
1.3 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui definisi kompetensi.
2. Mengetahui tentang kompetensi pedagogik.
3. Mengetahui tentang kompetensi kepribadian.
4. Mengetahui tentang kompetensi sosial.
5. Mengetahui tentang kompetensi profesional.
1.4 MANFAAT
Makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca, yakni:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kompetensi pembelajaran.
2. Menambah pengetahuan tentang beberapa kompetensi pembelajaran yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KOMPETENSI
Berdasarkan pada arti estimologi kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang
dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Kompetensi merupakan suatu
karakteristik yang mendasar dari seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait
dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif. Kompetensi dengan demikian
merupakan sejumlah karakteristik yang mendasari seseorang dan menunjukkan cara-
cara bertindak, berpikir, atau menggeneralisasikan situasi secara layak dalam jangka
panjang.
Ada lima tipe karakteristik kompetensi, yaitu: (1) motif-motif, sesuatu yang
secara konsisten dipikirkan dan diinginkan, yang menyebabkan tindakan seseorang,
(2) ciri-ciri, karekteristik fisik dan respon-respon yang konsisten terhadap situasi atau
informasi, (3) konsep diri, sikap-sikap, nilai-nilai, atau gambaran tentang diri sendiri
seseorang, (4) pengetahuan, informasi yang dimiliki seseorang dalam area spesifik
tertentu, (5) keterampilan, kecakapan seseorang untuk menampilkan tugas fisik atau
tugas mental tertentu.
Level kompetensi seseorang terdiri dari dua bagian. Bagian yang dapat dilihat dan
dikembangkan, disebut permukaan seperti pengetahuan dan keterampilan, dan bagian
yang tidak dapat dilihat dan sulit dikembbangkan disebut sebagai sentral dan inti
kepribadian, seperti sifat-sifat, motif, sikap dan niai-nilai.
Penerapan istilah dan konsep kompetensi bisa berlaku di semua bidang kehidupan
manusia termasuk bidang pendidikan. Konsep kompetensi telah digunakan dalam
kurikulum sekolah di Indonesia pada awal abad ke-21. Kompetensi mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Secara tradisional, kurikulum di Indonesia
diberikan label sesuai dengan tahun pemberlakuannya, seperti kurikulum 1975
diberlakukan tahun 1975, begitu pula kurikulum 1994 dan kurikulum 2004.
Mengingat kompetensi sudah menjadi landasan konseptual kebijakan kurikulum,
pemikiran ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berharga bagi seluruh
pemangku kepentingan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. Melalui kurikulum yang berbasis pada kompetensi dan guru kompeten
dalam mengajar, pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan generasi muda bangsa
Indonesia yang mandiri, berdaya saing, dan berperadapan unggul dalam konteks
kehidupan lokal, nasional, dan global.
Kompetensi mempunyai makna dan cangkupan yang cukup luas. Banyak orang
seringkali mentafsirkan secara sempit bahwa kompetensi bermakna sama dengan
pekerjaan. Secara filosofis kompetensi tidak sama dengan pekerjaan. Pada hakikatnya
kompetensi dan pekerjaan memang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Seseorang
dikatakan kompeten dalam pekerjaan tertentu apabila kompetensi yang terdapat pada
3
dirinya dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan konteks pekerjaan untuk meraih
kinerja optimal.
4
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
6. Menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik dan membantu
pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
5
kepribadian menunjukkan keunikan diri seorang individu tentang segala sesuatu yang
ada pada dirinya yang menjadikannya berbeda dengan individu lain.
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, mencakup: 1) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan
yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender; dan 2) bersikap sesuai
dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam
masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, mencakup: 1) berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi; 2) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan
3) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, mencakup: 1) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan
stabil; dan 2) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri, mencakup: 1) menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab
6
yang tinggi; 2) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri; dan 3) bekerja
mandiri secara profesional.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, mencakup: 1)memahami kode etik
profesi guru; 2) menerapkan kode etik profesi guru; dan 3) berperilaku sesuai
dengan kode etik guru.
Kepribadian yang murni dan tulus merupakan syarat utama bagi seorang pendidik
dalam mengantar dan membimbing anak didiknya menuju cita-citanya, mengingat
peranan sebuah kepribadian sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik yang
sedang belajar. Sistem pendidikan yang tidak ditopang oleh guru yang memiliki
kompetensi kepribadian yang baik hanya akan menghasilkan orang pintar saja tetapi
bukan orang yang baik. Di Indonesia ini tak terbilang banyaknya orang yang pintar
bahkan sangat pintar, mereka dapat melakukan apa saja dengan kepintarannya, tak
peduli merugikan orang lain atau tidak, yang penting memberi keuntungan baginya.
Orang-orang itu adalah output dari pendidikan. Jadi terkesan bahwa pendidikan juga
terlibat dalam pemberdayaan orang-orang pintar tetapi merusak Negara. Hal ini tentu
bertentangan dengan fungsi pendidikan yakni melahirkan generasi yang berguna bagi
lingkungan sekitarnya. Pendidikan selayaknya menghasilkan orang pintar dan juga
orang baik.
Kepribadian seorang guru merupakan dasar bagi guru dalam menjalankan tugas
keguruannya secara profesional sebab kegiatan pendidikan pada dasarnya merupakan
komunikasi personal antara guru dan siswa. Esensi kepribadian guru semuanya
bermuara ke dalam intern pribadi guru. Ciri khas kepribadian guru terlihat dari
bagaimana cara guru melakukan pekerjaannya, karena sadar atau tidak kehadirannya
di kelas akan berdampak pada perkembangan siswa, termasuk motivasi siswa dalam
belajar. Berbeda dengan kompetensi lainnya, kompetensi kepribadian perlu perhatian
khusus karena sebagian besar kepribadian tidak terbentuk melalui pembelajaran
langasung dalam konteks pendidikan formal, tetapi sebagian besar terbentuk sebagai
hasil dari akumulasi pengalaman belajar dan pendampingan yang diperoleh
berdasarkan preposisi serta pendidikan sebelumnya dibentuk bahkan di lingkungan
keluarga.
7
yang berpandangan positif terhadap dirinya dan siswa-siswa, ia akan menunjukkan
sikap dan perilaku yang poritif pula, selalu tampil prima, penuh rasa percaya diri,
menghargai siswanya, mampu mengelola kelas dengan baik dalam proses
pembelajaran, untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.
8
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri ataupun profesi lain baik
secara tulis ataupun lisan.
9
Berkaitan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
mengenai Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa Guru merupakan
tenaga professional yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia sekolah pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
Berbicara mengenai kompetensi profesioal berarti berbicara tentang seberapa
guru dapat memberikan pelayanan pembelajaran terhadap peserta didiknya. Karena
kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang menghubungkan isi materi pemebelajaran dengan
memanfaatkan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi serta memberikan
bimbingankepada peserta didik yang sesuai dengan standar nasional pendidikan. Oleh
karena itu, guru dituntut harus memiliki wawasan yang luas serta penguasaan
mengenai konsep teoritik, mampu memilih model, strategi, dan metode yang tepat
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
10
Kompetensi profesional guru menuntut agar seorang guru mampu dalam memilih,
memilah dan mengelompokkan materi pembelajaran yang akan diajarkan pada peserta
didik dan disesuaikan dengan jenisnya. Kompetensi profesional juga menuntut guru
agar mampu untuk menguasai materi pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik
termasuk langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam memperdalam penguasaan
bidang studi yang di ampunya.
❖ Syarat atau Kriteria Guru Profesional
Adapun syarat dam kriteria guru profesional sebagai berikut :
a) Sehat jasmani dan rohani.
b) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c) Berlaku adil.
d) Berwibawa.
e) Mempu dalam merencanakan dan melaksanaka evaluasi pembelajaran.
f) Menguasai bidang yang ditekuni.
Dalam mengaplikasikan kompetensi profesional, guru dituntut untuk menyajikan
pembelajaran yang bermakna yakni proses pembelajaran yang mengikutsertakan
secara aktif peserta didiknya baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Untuk mencapai hal tersebut secara optimal guru perlu meningkatkan
kompetensi profesionalnya secara terus menerus agar semakin berkualitas dalam
menyajikan pembelajaran yang bermakna untuk peserta didiknya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Memiliki kompetensi berarti akan menjadi modal bagi seseorang dalam meraih
keunggulan hidupnya. Keunggulan tersebut akan ditentukan oleh kualitas
kompetensi yang mencakup unsur pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Kompetensi pedagogik meliputi memahami pemahaman wawasan dan landasan
kependidikan, memiliki kemampuan mengelola pembelajaran, memiliki
pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik
berada pada kategori cukup.
3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dengan lisan dan tulisan; menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; bergaul secara efektif
peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidik, orang tua/wali peserta didik; dan
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi profesional guru yang meliputi kemampuan dalam menciptakan iklim
belajar yang kondusif, mampu mengembangkan strategi dan manajemen
pembelajaran, mampu memberikan umpan balik (feedback) dan penguatan
(reiforcement), serta mampu meningkatkan diri berada pada kategori sedang dan
merupakan faktor determinan yang signifikan dan secara positif berpegaruh
terhadap minat belajar siswa.
5. Guru merupakan bagian penting dari sistem pendidikan, kehadiran guru dengan
segala kompetensinya sangat memberikan pengaruh kepada keberhasilan
pendidikan. Guru tidak hanya bertugas dalam mentransfer ilmu, tapi lebih dari itu
guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan potensi,
keterampilan, kecerdasan, serta kepribadian siswa. Sehingga untuk mencapai itu
semua guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang tinggi, sebagai
kompetensi kunci dari tiga kompetensi profesional lainnya.
3.2 SARAN
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca. Serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk para calon
pengajar ataupun pengajar. Penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan atau kalimat dalam makalah ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik
untuk memperbaiki karya-karya penulis lainnya
12
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Ade dan Andri Puji Astuti. 2010. Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru
Dan Calon Guru Kimia SMA Muhammadiyah 1 Semarang. URL:
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/3032/29
46#:~:text=Dilihat%20dari%20segi%20proses%20pembelajaran,dalam%20p
engelolaan%20pembelajaran%20peserta%20didik.&text=Seorang%20guru%
20yang%20profesional%20adalah,terdidik%20dan%20terlatih%20dengan%2
0baik. Diakses pada 08 September 2021.
Balqis, Putri dkk. 2014. Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. URL:
https://media.neliti.com/media/publications/73338-ID-kompetensi-
pedagogik-guru-dalam-meningka.pdf. Diakses 08 September 2021. Diakses
pada 08 September 2021.
Tyagita, Brigitta Putri Atika. 2018. Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik
Guru Untuk Meningkatkan Mutu Sekolah. URL:
https://ejournal.uksw.edu/kelola/article/download/938/1075/. Diakses pada
08 September 2021.
Putri, Santina Dwi dan Suwatno. 2017. Pengaruh Kompetensi pedagogik dan
Kompetensi Sosial Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pengantar Administrasi Perkantoran Kelas X Administrasi Perkantoran Di
SMK Negeri 1 Subang. URL:
https://Ejournal.Upi.Edu/Index.Php/Jpmanper/Article/Download/8101/5124.
Diakses pada 08 September 2021.
Prijanto, Jossapat Hendra. 2015. Kompetensi Kepribadian Guru Dan Relevasinya
Terhadap Tugas Mengajar Di Kelas. URL:
https://jurnal.makmalpendidikan.net/index.php/JPD/article/download/83/73/.
Diakses pada 08 September 2021.
Dwintari, Julita Widya. 2017. Kompetensi Kepribadian Guru Dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Penguatan Pendidikan Karakter.
URL:
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/pkn/article/download/4271/3826.
Diakses pada 08 September 2021.
Arifai, Ahmad. 2018. Kompetensi Kepribadian Guru Dalam Perspektif Pendidikan
Islam. URL: https://media.neliti.com/media/publications/300434-
kompetensi-kepribadian-guru-dalam-perspe-847f93b2.pdf. Diakses pada 08
September 2021.
Zola, Nilma dan Mudjiran Mudjiran. 2020. Analisis Urgensi Kompetensi Kepribadian
Guru. URL: https://jurnal.iicet.org/index.php/j-
edu/article/download/701/587. Diakses pada 08 September 2021.
Rahmawati, Anggun dan C. Indah Nartani. 2009. Kompetensi Sosial Guru Dalam
Berkomunikasi Secara Efektif Dengan Siswa Melalui Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia Di SD Negeri Rejowinangu 3 Kota Gede Yogyakarta.
13
URL: https://media.neliti.com/media/publications/259031-kompetensi-sosial-
guru-dalam-berkomunika-51b4bd37.pdf. Diakses pada 08 September 2021.
Huda, Mohammad Nurul. 2017. Peran Kompetensi Sosial Guru Dalam Pendidikan.
URL: https://media.neliti.com/media/publications/73338-ID-kompetensi-
pedagogik-guru-dalam-meningka.pdf. Diakses pada 08 September 2021.
Lutfiah, Lia Lu’lu’ul dan Eni Winaryati. 2010. Pengaruh Kompetensi Sosial Guru
Terhadap Hasil Belajar Siswa. URL:
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/3061/29
70. Diakses pada 08 September 2021.
Utami, Indah Hari dan Aswatun Hasanah. Kompetensi Profesional Guru Dalam
Penerapan Pembelajaran Tematik Di SD Negeri Maguwoharjo 1
Yogyakarta. URL: https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/Pionir/article/download/6232/3809. Diakses pada 08
September 2021.
Nurutami, Rizkiana dan Adman. 2016. Kompetensi Profesional Guru Sebagai
Determinan Terhadap Minat Belajar Siswa. URL:
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/download/3345/2337.
Diakses pada 08 September 2021.
Idris, Muh. Standar Kompetensi Guru Profesional. URL: https://e-
jurnal.stail.ac.id/index.php/tadibi/article/download/27/28/ Diakses pada 08
September 2021.
Somantrie, Hermana. 2010. “Kompetensi” Sebagai Landasan Konseptual Kebijakan
Kurikulum Sekolah Di Indonesia. URL:
https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/download/497/3
38/. Diakses pada 08 September 2021.
14