PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
Kelas : B / 02
FAKULTAS PSIKOLOGI
2023 / 2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada Rasulullah
SAW., yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus
menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu Ilahi.
Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah psikologi Pendidikan, bapak Dr. Ahmad, S.Ag., S.Psi., M.Si. dan ibu Andi
Halima, S.Psi., M.A. yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini.
Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kompetensi Guru
dalam Pembelajaran”.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kompetensi dalam perspektif pendidikan dipandang sebagai hasil
pembelajaran yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja. Sebagai karakteristik individu yang melekat, kompetensi merupakan
bagian dan kepribadian individu yang relative dan stabil, dan dapat dilihat, serta
diukur dari perilaku individu yang bersangkutan di tempat kerja atau dalam
berbagai situasi.
Undang- Undang dan Dosen serta PP No.19 Tahun 2005 menyatakan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik/metodologis, profesionalisme,
sosial dan kepribadian. Standar kompetensi guru adalah ukuran mendapatkan
pendidik yang baik dan professional, yang memiliki kompetensi untuk
melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah pada khususnya serta tujuan pendidikan
pada umumnya.
1
Teacher Education, mengemukakan kompetensi pribadi meliputi (1)
pengetahuan tentang adat
istiadat baik sosial maupun agama, (2) pengetahuan tentang budaya dan
tradisi. (3) pengetahuan tentang inti demokrasi, (4) pengetahuan tentang estetika.
(5) memiliki apresiasi dan kesadaran sosial, (6) memiliki sikap yang benar
terhadap pengetahuan dan pekerjaan, (7) setiap terhadap harkat dan martabat
manusia. Sedangkan kompetensi guru secara lebih khusus lagi adalah bersikap
empati, terbuka, beribawa, bertanggung jawab, dan mampu menilai diri pribadi.
Johnson sebagaimana dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan kemampuan
personal pendidik, mencakup (1) penampilan sikap yang positif terhadap
keseluruhan tugasnya sebagai pendidik, dan terhadap keseluruhan situasi
pendidikan beserta unsur-unsurnya, (2) pemahaman, penghayatan, dan
penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang pendidik, (3)
kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan dalam upaya untuk menjadikan
dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para peserta didiknya. Dengan
demikian, kompetensi personal mengharuskan pendidik memiliki kepribadian
yang mantap sehingga menjadi sumber inspirasi bagi subjek didik, dan patut
diteladani oleh peserta didik. Berdasarkan uraian di aas, kompetensi kepribadian,
diharapkan guru memiliki jiwa pendidik, terbuka, mampu mengendalikan dan
mengembangkan diri, serta memiliki integritas kepribadian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu: “Bagaimana kompetensi guru di bidang pendagogik, profesional,
sosial, kepribadian, kepemimpinan (leadership), dan spiritual dalam proses
pembelajaran?”.
2
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
kompetensi guru di bidang pendagogik, profesional, sosial, kepribadian,
kepemimpinan (leadership), dan spiritual dalam proses pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun
pembacanya dalam hal penambahan wawasan mengenai psikologi Pendidikan
dan kompetensi guru dalam pembelajaran. Makalah ini juga diharapkan dapat
dijadikan sebagai referensi atau acuan untuk penelitian atau penulisan
selanjutnya. Sehingga, di masa depan makalah ini dapat saling melengkapi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi berasal dari kata competency (bahasa Inggris) yang memiliki arti
ability (kemampuan, capability (kesanggupan), proficiency (keahlian),
qualification (kecakapan), eligibility (memenuhi persyaratan), readiness
(kesiapan), skill (kemahiran), dan adequency (kepadanan) (Marshal, 1994).
4
melekat, kompetensi merupakan bagian dan kepribadian individu yang relative dan
stabil, dan dapat dilihat, serta diukur dari perilaku individu yang bersangkutan di
tempat kerja atau dalam berbagai situasi.
5
pendidik menjadi prasyarat dalam memberikan pembelajaran, pembimbingan, dan
pelatihan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kebutuhan masing-
masing individu peserta didik.
C. Penjabaran Kompetensi
Penjabaran kompetensi terdiri dari enam bagian. Yaitu:
C.1 Kompetensi Pedagogik
Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 entang Guru dan Dosen
dikemukakan kompetensi pedagogic adalah “kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik”. Kompetensi ini sebagai kompetensi pengelolaan pembelajaran.
Kompetensi ini sebagai pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat
dari kemampuan seorang guru dalam merencanakan program belajar mengajar,
6
kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan
kemampuan melalukan penilaian.
7
Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dari pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
8
belakang pribadi anak sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi anak serta dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.
3) Pengembangan kurikulum/silabus. Pendidik memiliki kemampuan
mengembangan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan
kondisi spesifik lingkungan sekolah.
4) Perancangan pembelajaran. Pendidik memiliki merencakan sistem
pembelajaram yang memanfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas
pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncakan secara
strategis,termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari
scenario yang direncakan.
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pendidik
menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan.
Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi
dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran. Dalam menyelenggarakan
pembelajaran, pendidikan menggunakan teknologi sebagai media.
Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan
menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan
menggunaka teknologi.
7) Evaluasi hasil belajar. Pendidik memiliki kemampuan untuk
mengevalusasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan,
responsa nak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat
mengevaluasi, pendidik harus dapat merencanakan penilaian yang tepat,
melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat dan solusi secara
akurat.
8) Pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. Pendidik memiliki kemampuan untuk membimbing anak,
menciptakan wadah bagi anak untuk mengenai potensinya dan melatih
untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
9
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
ini adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian
tindakan kelas, berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang
dihadapi anak dalam belajar sehingga hasil belajar anak dapat meningkat
dan target perencanaan pendidik dapat tercapai. Pada prinsipnya, semua
aspek kompetensi pedagogik di atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui
pengembangan kajian masalah dan alternatif.
10
C.3 Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Peran
yang dibawa pendidik dalam masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh
karena itu, perhatian yang diberikan masyarakat terhadap pendidik pun
berbeda dan ada khususan, terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor
pembangunan di daerah tempat pendidik tinggal.
11
terhadap anak didik maupun masyarakatnya. Dengan demikian, pendidik
akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati
nasihat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (dicontoh sikap dan perilakunya).
12
diri. Gumelar dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut
for Teacher Education, mengemukakan kompetensi pribadi meliputi (1)
pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama, (2)
pengetahuan tentang budaya dan tradisi. (3) pengetahuan tentang inti
demokrasi, (4) pengetahuan tentang estetika. (5) memiliki apresiasi dan
kesadaran sosial, (6) memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan
pekerjaan, (7) setiap terhadap harkat dan martabat manusia. Sedangkan
kompetensi guru secara lebih khusus lagi adalah bersikap empati, terbuka,
beribawa, bertanggung jawab, dan mampu menilai diri pribadi. Johnson
sebagaimana dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan kemampuan
personal pendidik, mencakup (1) penampilan sikap yang positif terhadap
keseluruhan tugasnya sebagai pendidik, dan terhadap keseluruhan situasi
pendidikan beserta unsur-unsurnya, (2) pemahaman, penghayatan, dan
penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang pendidik, (3)
kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan dalam upaya untuk menjadikan
dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para peserta didiknya. Dengan
demikian, kompetensi personal mengharuskan pendidik memiliki
kepribadian yang mantap sehingga menjadi sumber inspirasi bagi subjek
didik, dan patut diteladani oleh peserta didik. Berdasarkan uraian di aas,
kompetensi kepribadian, diharapkan guru memiliki jiwa pendidik, terbuka,
mampu mengendalikan dan mengembangkan diri, serta memiliki integritas
kepribadian.
13
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam
mempengaruhi orang lain yang diwujudkan dalam hubungan kerja sama
serta interaksi dalam kelompok demi ketercapaian suatu tujuan
(Mutohar,2013) Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan situasi tertentu sehingga secara sukarela
orang tersebut mau melakukan tujuan yang akan dicapai
(Makawimbang,2012).
14
d. Keterampilan melindungi, mengendalikan dan mengarahkan
pembiasaan di lingkungan sekolah serta merawat hubungan yang
harmoni dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (Mulyasa;2009). Selain itu,
kompetensi guru juga merupakan perpaduan antara kemampuan personal,
keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara bersama-sama akan
membentuk profesi guru. Kompetensi tersebut meliputi penguasaan materi,
pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, serta
pengembangan pribadi dan profesionalisme. Penjabaran kompetensi
meliputi:
1). Kompetensi Pendagonik. Kompetensi pedagogik merupakan
kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.
2). Kompetensi Profesional. Kompetensi profesional adalah
kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam.
3). Kompetensi Sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan
pendidik untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
4). Kompetensi Kepribadian yang mantap dari sosok seorang
pendidik akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik
maupun masyarakatnya.
5). Kompetensi Kepemimpinan. Guru harus mampu untuk
mempengaruhi peserta didiknya baik pada proses pembelajaran
maupun diluar waktu proses pembelajaran.
6). Kompetensi Spiritual. Kompetensi spiritual merupakan
kemampuan guru untuk mengaitkan keilmuannya dengan ajaran
16
agama yang diyakininya sehingga ilmu yang dimilikinya menjadi
lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Kami sebagai penulis berharap dengan adanya makalah ini para
pembaca dapat bertambah wawasannya mengenai materi “Kompetensi
Guru dalam Pembelajaran”. Kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, kami
memohon para pembaca untuk memberikan sarannya agar kami bisa
membuat makalah yang lebih baik lagi. Terakhir, semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita dalam memahami
materi ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18