Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KOMPETENSI PERSONAL DAN KOMPETENSI SOSIAL”

Dosen Pengampu : Drs. Hermanzoni, M.Pd

Oleh :
Muhammad Aldo Fakhrozi
NIM : 17087166

JURUSAN PENDIDIKAN KEPElATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kompetensi
personal dan kompetensi sosial “ pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
maa kuliah Micro Teaching. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang kompetensi personal dan kompetensi sosial bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Hermanzoni. M.pd selaku
dosen Micro Teaching yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 12 Agustus 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komptensi.................................................................................... 6
B. Kompetensi Personal...................................................................................... 6
C. Kompetensi Sosia........................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial sehingga sebagian besar dari kehidupannya
melibatkan interaksi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial yang perlu
diperhatikan adalah manusia secara hakiki dilahirkan selalu membutuhkan interaksi
dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya (Dayakisni & Yuniardi, 2004:36).
Dengan demikian seseorang akan selalu berinteraksi satu sama lain, dengan berbagai
macam individu tentunya dengan pola kepribadian, keunikan dan kekhasan masing-
masing. Untuk itu seseorang tidak hanya dituntut bisa berinteraksi dengan orang lain,
tetapi cerdas berinteraksi dengan orang lain, kecerdasan itu oleh Goleman disebut
sebagai kecerdasan sosial (Goleman 2006:102; Williamson, 2012). Bagi Goleman
(2006:30) kecerdasan atau kompetensi sosial merupakan rujukan tepat bagi
kecerdasan yang tak hanya tentang relasi kita dengan orang lain namun dalam relasi
itu. Bahkan kompetensi sosial menunjukkan kemampuan terbesar yang berhubungan
dengan banyak aspek yang sangat dekat pada konstruk kecerdasan sosial (Riggio &
Reichard, 2008:17). Keberhasilan proses belajar siswa sangat ditentukan oleh
kompetensi sosial guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai pemimpin pembelajaran,
sebab guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat
inisiatif pembelajaran.Oleh karenanya, guru harus senantiasa mengembangkan
kemampuan diri. Guru perlu memiliki standar profesi dengan menguasai materi serta
strategi pembelajaran dan dapat mendorong siswanya untuk belajar bersungguh-
sungguh. Guru juga merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam
pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa, guru sering dijadikan tokoh
teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu, guru seharusnya
memiliki perilaku kompetensi yang memadai untuk mengembangkan siswa secara
utuh, sesuai tujuan pendidikan yaitu mengembangan potensi yang dimiliki siswa
secara optimal.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pada Bab IV Pasal 10 menyebutkan, ada empat kompetensi kepribadian guru,
yakni Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan
Kompetensi Sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kompetensi?

4
2. Apa yang dimaksud kompetensi personal?
3. Apa yang dimaksud kompetensi sosial?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud kompetensi
2. Mengetahui tentang komptensi personal
3. Mengetahui tentang kompetensi sosial

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dan bahasa Inggris,
yaitu competence yang berarti kecakupan atau kemampuan.Sedangkan Menurut
Martinis Yamin, kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan siswa yang
mencakup tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan pembelajaran
yang berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang memiliki standar. Standar yang
dimaksud adalah acuan bagi guru tentang kemampuan yang menjadi fokus
pembelajaran dan penilaian.

B. Kompetensi Personal
Secara etimologi istilah personal (kepribadian) berasal dari kata “pribadi”. Kata
yang disebut terakhir artinya “person”(individu, diri). Sedangkan “kepribadian”
adalah terjemahan dari bahasa Inggris “personality”yang pada mulanya berasal dari
bahasa Latin “per” dan “sonare”yang kemudian berkembang menjadi kata “persona”
yang berarti topeng
Kompetensi personal adalah kompetensi yang dikembangkan untuk membantu
siswa mampu membentuk dan mengembangkan kepribadiannya sebagai makhluk
personal atau individu dalam konteks kehidupan keseharian personal, sosial dan
kultural. Dengan kata lain, pembentukan dan pengembangan kompetensi personal
dimaksudkan pada upaya mengenalkan dan memahamkan siswa atas identitas dirinya,
dan membangun “kesadaran diri” (self awareness) siswa pada dirinya sebagai
makhluk pribadi, (homo persona) dengan segala keunikan dan keutuhan pribadinya
yang senantiasa akan terus berkembang (Hasan, 1993; Sumaatmadja, 2003;
Wiriaatmadja, 2003).
Seorang guru dalammelaksanakan tugas dan perannya guru yang profesional
mempunyai kualifikasi personal tertentu. Ada beberapa ungkapan untuk melukiskan
kualifikasi personal, diantaranya adalah:
a. Guru yang baik (a good teacher)
Baik dalam arti yaitu punya konotasi sifat moral yang baik. Sifat-sifat diutamakan
dari asumsi dasar bahwa manusia itu sejak lahir sudah membawa sifat-sifat yang baik,

6
seperti jujur, setia, sabar, dan bertanggung jawab.
b. Guru yang berhasil
Seorang guru dikatakan berhasil jika dalam mengajar ia dapat menunjukkan
kemampuannya sehingga tujuan-tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai oleh para
siswa. Hal itulah sebab setiap guru yang mengajar harus dapat melihat dengan jelas
tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
c. Guru yang efektif
Seorang guru disebut sebagai guru efektif bila ia dapat mendayagunakan waktu
dan tenaga yang sedikit, tetapi dapat mencapai hasil yang banyak. Guru yang pandai
menggunakan strategi mengajar dan mampu menerapkan metode-metode mengajar
secara berdaya guna akan disebut guru yang efektif.
Sehubungan dengan uraian diatas, setiap guru dituntut untuk memiliki
kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau
menjadi landasan bagi kompetensi–kompetensi lainnya. Seperti kompetensi
pedagogik, kompetensi profesioanl, dan kompetensi sosial.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa menjadi guru itu tidak
hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga harus memiliki kepribadian-
kepribadian yang pantas untuk dijadikan suri tauladan bagi peserta didik. Guru juga
harus memiliki penegetahuan yang mumpuni agar ketika menyampaikan ilmu
pengetahuan dapat tersalurkan dengan baik. Serta dapat memilih metode
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat belajar siswa supaya tidak bosan
dengan metode yang monoton, seperti ceramah dan tanya jawab.
Pribadi guru memilki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan,
khususnya dalam hal pendidikan. Berikut ini beberapa indikator kompetensi personal
guru yaitu sebagai berikut:
a. Kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa
Guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa. Hal ini
penting, karena banyak masalah pendidikan yang disebabkan oleh faktor
kepribadianguru yang kurang mantap, kurang stabil, dan kurang dewasa. Kondisi
kepribadian yang demikian sering membuat guru melakukan tindakan-tindakan yang
tidak profesional, tidak terpuji, bahkan tindakan-tindakan yang tidak senonoh yang
merusak citra dan martabat guru.
b. Disiplin, arif, dan berwibawa
Sebagai guru dia harus memeiliki pribadi yang disiplin, arif, dan berwibawa. Hal

7
ini penting karena masih sering kita menyaksikan dan mendengar peserta didik yang
perilakunya yang tidak sesuai bahkan bertentangan dengan sikap moral yang baik.
c. Menjadi teladan bagi peserta didik
Guru merupakan telaadan bagi para peserta didik dan semua orang yang
menanggap bahwa dia sebagai guru. Menjadi teladan merupakan sifat dasar kegiatan
pembelajaran, dan ketika sifat dasar kegiatan pembelajaran, dan ketika seorang guru
tidak mau menerima ataupun menggunakannya secara kontruktif maka telah
mengurangi keefektifan pembelajaran.
d. Berakhlak mulia
Guru harus berakhlak mulia, karena ia adalah seorang penasehat bagi peserta
didik, bahkanbagi orang tua, meskipun mereka tidak memilki latihan khusus sebagai
penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang
e. Memiliki rasa toleransi
Sebagai seorang guru dituntut untuk bersikap toleran tehadap teman sejawat.
Setiap orang dilahirkan dalam keadaan yang berbeda-beda, baik latar belakang sosial,
ekonomi, agama, dan sebagainya. Kerjasama akan berjalan baik manakala masing-
masing pihak saling bersikap toleran satu sama lain. Toleransi menjadi hal yang
sangat penting dalam membangun interaksi dan komunikasi yang baik.
f. Mengisi jam kerja secara efektif
Penulis yakin efektivitas merupakan menu sehari-hari bagi para pendidik. Bapak
dan ibu guru yang baik sudah pasti akan berusaha melaksanakan proses belajar
mengajar semaksimal mungkin. Ia akan menggunakan seluruh waktunya secara
efektif. Selama berada di sekolah seluruh waktu, tenaga dan pikirannya semata-mata
untuk sekolah. Guru yang baik tidak akan menyisakan waktu kerjanya untuk berleha-
leha, karena ia menyadari bahwa gaji setiap bulan yang diterimanya itu harus diganti
dengan kontribusi yang optimal terhadap tugas dan kewajibannya.
g. Mampu memotivasi murid untuk belajar
Guru yang baik adalah guru yang bisa memotivasi murid-muridnya menjadi anak
yang berjiwa positif. Memberi motivasi merupakan kewajiban tak tertulis seorang
guru terhadap murid-muridnya. Motivasi itu tidak harus ucapan, tetapi harus
dibarengoi dengan tindakan nyata. Guru yang pintar memotivsi murid-muridnya akan
tampil dengan penuh semangat dan percaya diri. Hal ini penting untuk
membangkitkan motivasi anak didik agar memiliki semangat belajar dan bercita-cita
tinggi. Disinilah pernanan guru sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi yang

8
mereka perlukan.
h. Menyumbangkan ide
Seorang guru yang baik semestinya mampu menjalin kerjasama dengan
atasannya. Ia harus bahu membahu mensukseskan dunia pendidikan demi
meningkatkan kualitas SDM anak didiknya. Guru yang 31selalu aktif tidak akan
mudah puas meskipun sudah banyak prestasi yang berhasil ditorehkan atas namanya.
Guru yang mengerti betapa peliknya dunia pendidikan pasti akan berusaha menjalin
kerjasama dengan semua pihak. Khususnya kepada pihak-pihak yang terkait langsung
dengan dunia pendidikan terutamanya atasannya sendiri.Ia akan selalu membantu
atasannya dengan memberikan ide dan masukan yang berguna bagi masa depan dunia
pendidikan. Guru yang berkualitas tidak akan menunggu atasan memerintahkan
dirinya, diperintah atau tidak ia akan selalu memberikan masukan atau ide.
i. Senantiasa bersikap bijak terhadap murid
Guru dituntut untuk bersikap bijak. Ciri-ciri guru yang bijaksana adalah yang
mampu mengendalikan dirinya dengan baik. Segala tingkah lakunya mencerminkan
sosok yang arif dan bijaksana sehingga dapatdipercaya oleh murid-muridnya. Luhur
budinya dan lurus ucapannya.Guruyang bijaksana akan selalu berhati-hati dalam
bertutur kata dan bertingkah laku.
j. Memberikan perintah secara menyenangkan
Guru yang bijaksana pasti akan memberikan perintah secara menyenangkan. Ia
akan mampu menghormati dan menghargai murid-muridnya dengan memperlakukan
mereka sebagai manusia. Sering kali seorang guru memberi perintah seenaknya
sendiri, bahkan untuk sesuatu yang tidak termasuk tugas sekolah. Selama proses
belajar mengajar berlangsung, seorang guru berhak memberikan perintah kepada
murid-muridnya. Misalnya mengerjakan PR di papan tulis secara bergantian. Hal ini
akan di sadari anak didik sehingga mereka tidak akan protes. Sudah menjadi
kewajiban anak didik untuk mematuhi perintah guru.

C. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien dengan peserta didik, guru lain, orang tua/wali dan
masyarakat sekitar (Trianto 2006: 67). Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari

9
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, ortang tua/wali peserta didik dan masyarakat.
Adapun menurut Arbi dalam Trianto (2006:67) kompetensi sosial adalah
kemampuan guru dan dosen dalam membina dan mengembangkan interaksi sosial
baik sebagai tenaga profesional maupun sebagai tenaga anggota masyarakat.
Guru yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil
mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan
interaksi dalam proses komunikasi. Surya (2003:138) mengemukakan kompetensi
sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam
berhubungan dengan orang lain.

Dalam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan
melaksanakan tanggung jawab sosial. Gumelar dan Dahyat (2002:127) merujuk pada
pendapat Asian Institut for Teacher Education, menjelaskan kompetensi sosial guru
adalah salah satu daya atau kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik,
membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Untuk dapat melaksanakan peran sosial kemasyarakatan, guru harus memiliki
kompetensi diantaranya:

1.  Aspek normatif kependidikan, yaitu untuk menjadi guru yang baik tidak cukup
digantungkan kepada bakat, kecerdasan, dan kecakapan saja, tetapi juga harus
beritikad baik sehingga hal ini bertautan dengan norma yang dijadikan
landasan dalam melaksanakan tugasnya.

2.    Pertimbangan sebelum memilih jabatan guru.

3. Mempunyai program yang menjurus untuk meningkatkan kemajuan


masyarakat dan kemajuan pendidikan.

Johnson sebagaimana dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan kemampuan


sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Arikunto
(1993:239) mengemukakan kompetensi sosial mengharuskan guru memiliki
kemampuan komunikasi sosial baik dengan peserta didik, sesama guru, kepala
sekolah, pegawai tata usaha, bahkan dengan anggota masyarakat.

Dari penjelasan tersebut kompetensi sosial dapat diuraikan sebagai berikut:

10
a. Tenaga Kependidikan sebagai petugas kemasyarakat

Setiap guru memegang peranan sebagai wakil masyarakat yang representatif


sehingga jabatan guru sekaligus merupakan jabatan kemasyarakatan, guru bertugas
membina masyarakat agar masyarakat berpartisipasi dalam membangunan. Untuk
melaksanakan tugas itu, guru harus memiliki kompetensi sebagai berikut:

1)Aspek normatif kependidikan. Untuk menjadi guru yang lebih baik tidak
cukup digantungkan kepada bakat, kecerdasan, kecakapan saja, tetapi juga
harus beritikad baik sehingga hal ini perbuatan dengan norma yang dijadikan
landasan dalam melaksanakan tugasnya.
2)Pertimbangan sebelum memiliki jabatan guru.
3)Mempunyai program yang menjurus untuk meningkatkan kemajuan
masyarakat dan kemajuan pendidikan.

b. Tenaga kependidikan di mata masyarakat

Kedudukan guru ternyata bukan hanya terbatas disekolah saja kan tetapi juga
berada ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu, guru harus memiliki kompetnsi
sebagai berikut:

1) Mampu berkomunikasi dengan masyarakat


2) Mampu bergaul danmelayani masyarakat dengan baik
3) Mampu mendorong dan menunjang kreatifitas masyarakat
4) Menjaga emosi dan prilaku yang kurang baik.

c. Tanggung jawab sosial guru

Peran guru di sekolah tidak lagi terbatas untuk memberikan pembelajaran, tetapi
juga harus memikul tanggung jawab yang lebih banyak, yaitu bekerja sama dengan
pengelolah pendidikan lainya di dalam lingkungan masyarakat, untuk itu guru harus
lebih banyak melibatkan dirinya diluar sekolah. Perangkat kompetensi yang
dijabarkan secara operasional di atas merupakan bekal bagi calon guru,dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah sekaligus guru di masyarakat.

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan
1. Kompetensi personal adalah kompetensi yang dikembangkan untuk membantu
siswa mampu membentuk dan mengembangkan kepribadiannya sebagai makhluk
personal atau individu dalam konteks kehidupan keseharian personal, sosial dan
kultural.
2. Kompetensi sosial menunjuk kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar

B. Saran
Sebagai seorang calon pendidik hendaknya bisa memahami apa yang harus
dimiliki agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang
dituntut oleh dunia pendidikan. Melalui makalah ini penulis berharap kepada pembaca
khususnya kepada calon pendidik agar bisa memahami serta dapat mengaplikasikan
kompetensi kepribadian dan sosial dalam dunia pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

12
Nurbaity,Pembinaan Kompetesi Mengajar (Diktat)
Rastodio.2009.kompetensiguru.(http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-
kompetensi-guru.html)
http://repository.uinsu.ac.id/4780/4/BAB%20II%2012%20PDF.pdf
http://zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/kompetensi-kepribadian-dan-
sosial.html
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6539/5/BAB%20II.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai