Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL FISIOLOGI TANAMAN

PENGARUH PEMBERIAN ECO-ENZIM TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS
(Zea Mays var. sacharata sturt)

Dosen Pangampu :
Prof. Dr. Ir. Mapegau, M.S.
Dr. Ir. Rainiyati, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Erwin Prima Sinaga D1A022153


M.syahreza Rakan Maisa Putra D1A022167
Awaldi Tri Raja Guk Guk D1A022170
Josh Agustino Sinaga D1A022171
Achmad Bagus Tri Septio D1A022172
Raju Pesta Rejeki Simanullang D1A022176

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu


komoditas penting dalam pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
menjadi sumber pangan utama bagi banyak masyarakat di berbagai belahan dunia,
termasuk di Indonesia. Produksi yang optimal dari tanaman jagung manis
memerlukan perhatian yang cukup terhadap kesehatan dan produktivitas tanaman.

Pemberian eco enzyme, yang merupakan larutan fermentasi dari bahan


organik seperti buah-buahan, sayuran, dan gula, telah menjadi subjek penelitian
yang menarik dalam bidang pertanian. Eco enzyme memiliki potensi untuk
meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi, dan
meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang menguntungkan. Namun, pengaruh
pemberian eco enzyme terhadap tanaman jagung manis masih perlu diteliti lebih
lanjut.

Penelitian tentang pengaruh pemberian eco enzyme terhadap tanaman


jagung manis memiliki relevansi yang besar dalam upaya meningkatkan
produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan
memahami efek eco enzyme pada pertumbuhan, perkembangan, dan hasil
tanaman jagung manis, kita dapat mengembangkan strategi pertanian yang lebih
efisien dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus
meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan praktik pertanian
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh Aplikasi Eco-enzim
terhadappertumbuhan tanaman jagung manis (Zea Mays var. sacharata sturt)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jagung manis (Zea mays var. sacharata sturt) merupakan salah satu jenis
tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi. Jagung
mempunyai citra rasa enak dan manis serta banyak mengandung karbohirat. Di
dalam 100 gram jagung manis terdapat 3,5 g protein, 96 kal energi, 1,0 g lemak,
3,09 mg kalsium, 22,8 g karbohidrat, 111,0 g fosfor, 0,7 g besi, 400 SI vitamin A,
0,15 mg vitamin B, 12 mg vitamin C, dan 72,7 g air (Adinuraini et al. 2017).
Jagung dapat dijadikan pangan penganti beras (Sitepu dan Andiwirman, 2017).
Namun, produktivitas tanaman jagung manis masih dapat ditingkatkan untuk
memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat, salah satunya yaitu
penggunaan eco-enzim.

Eco-enzim adalah senyawa enzimatik yang dihasilkan melalui proses


fermentasi bahan organik alami. Eco enzim merupakan hasil proses fermentasi
dari limbah berupa limbah sayuran dan buah-buahan ditambah gula dan air.
Ekstrak Cairan eco-enzim mengandung nitrat (NO3) yang dimanfaatkan sebagai
sumber nitrogen untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman (Novianto, 2023).
Selain itu Eco-enzim memiliki kandungan zat aktif seperti enzim,
mikroorganisme, asam amino, serta nutrisi lainnya yang dapat meningkatkan
kualitas tanah dan merangsang pertumbuhan tanaman (Tarigan, dan dukabain,
2023). Dalam konteks jagung manis, penggunaan eco-enzim dapat memberikan
manfaat dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, penyerapan nutrisi,
resistensi terhadap penyakit, dan hasil panen.

Penggunaan eco-enzim dalam pertanian memiliki potensi untuk


memberikan solusi yang ramah lingkungan dalam meningkatkan produksi
tanaman jagung manis. Eco-enzim dapat meningkatkan efisiensi nutrisi tanaman,
memperbaiki struktur tanah, dan memperkuat sistem pertahanan tanaman terhadap
serangan penyakit dan hama. Menurut Yuliandewi et al., (2018) bahwa dalam
eco-enzim terdapat unsur makro antara lain 203 Mg/l kalium (K) dan 21,29 mg/l
fosfor (P). unsur hara ini berperan didalam pertumbuhan serta kualitas umbi
tanaman bawang
merah.beberapa limbah pasar yang mengandung kalium cukup tinggi dan
umumnya dijadikan sebagai sumber eco-enzim antara lain adalah kulit jeruk, sawi
putih, serta kulit nenas.

Yuliandewi et al. (2018) menyatakan bahwa pemberian eco-enzim pada


tanaman selada berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi eco-enzim yang terbaik
untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea maysvar.saccharata
Sturt). Dari permasalahan tersebut telah dilakukan penelitian Studi Pengaruh
Pemberian Eco-enzim terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman jagung manis
(Zea maysvar.saccharata Sturt).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di lokasi Teaching and Research Farm


Fakultas Pertanian Universitas Jambi, yang terletak di Desa Mendalo Indah,
Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April – Mei 2024.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini berupa Polybag,
cangkul, tali rapia, jangka sorong, meteran, Handspayer dan gembor . Sedangkan
bahan yang dibutuhkan berupa benih jagung manis, pupuk dasar Trichokompos,
dan Eco-enzim yang siap pakai.

3.3 Rancagan Percobaan

Praktikum ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu


faktor yakni Eco-enzim yang terdiri dari 4 taraf yaitu : E0 (0,0 ml/L), E1 (0,5
ml/L), E2 (1 ml/L), E3 (1,5 ml/L) , masing-masing dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali, Sehingga jumlah keseluruhan jagung sebanyak 12 tanaman atau 3
tanaman/taraf perlakuan.

Pemberian pupuk kompos diaplikasikan 1 minggu sebelum penanaman


benih jagung pada polybag. Pada setiap polybag mendapatkan 1 kg pupuk degan
perbandingan tanah 1 : 4 (1 kg kompos : 4 kg tanah).

3.4 Pelaksanaan Praktikum

3.4.1 Persiapan Lahan

Tahap awal praktikum dimulai dengan pengolahan lahan yang dilakukan


dengan cara membersihkan lahan dari gulma dan meratakan tanah yang akan
dijadikan sebagai tempat peletakan polybag.
3.4.2 Penanaman
Penanaman benih jagung pada media tanam dilakukan 7 hari setelah
polibag diberikan pupuk kampos . Hal ini dilakukan sebab tanah yang baru di beri
pupuk masih tinggi aktifitas mikrobanya sehingga tanah akan memiliki suhu yang
cukup tinggi oleh karena penanaman dilakukan sehari setelah pemberian pupuk
ketanah. Penanaman benih jagung kangkung dilakukan dengan pada kedalaman
±2 cm. Jumlah benih yang di masukan kedalam lubang masing-masing 3 benih
lalu tutup kembali lubang dengan tanah.

3.4.3 Aplikasi Eco-enzim


Aplikasi eco-enzim dilakukan 1 kali pada saat umur 4 MST sesuai dengan
konsentrasi diatas. Pemberian Eco-enzim dilakukan dengan cara melarutkanya
dengan air, kemudian menyemprotkannya menggunakan handsprayer pada saat
pagi hari.

3.4.4 Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan dan pembumbunan.
Penyiraman tanaman jagung dilakukan 1 kali dalm sehari, penyiangan dilakukan
dua minggu sekali serta pembumbunan dilakukan dalam keadaan situasional.

3.4.5 Variabel Pengamatan


Variabel pengamatan merujuk pada pertumbuhan tanaman secara
fisiologis, yang meliputi : Tinggi tanaman , diameter batang, dan Jumlah daun.
Pengukuran variable pengamatan ini dilakukan sekali dalam seminggu selama
praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada

Novianto, N. 2022. Response Of Liquid Organic Fertilizer Eco Enzyme (EE) on


Growth and Production of Shallot (Allium Ascalonicum.L). Jurnal
Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA), 4(1):147-154.

Tarigan, L. B., & Dukabain, O. M. 2023. Pengelolaan Sampah Kreatif. Rena


Cipta Mandiri.

Yuliendewi, W. Y. N., Sumerta, 1.M., Wiswara, A. IGN. 2018. Utilization of


Organic Garbage Enzyme for Lettuce Plant Growth (Lactuca sativa L.).
Iinternational Journal Science and Research (IJSR) (7) : 15.

Anda mungkin juga menyukai