Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TANAMAN

PENGARUH PEMBERIAN MULSA (DARI RUMPUT KERING)


TETAP DIBERI PUPUK UREA/TSP/KCL TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS ( Zea Mays )

DOSEN PENGAMPU :
Ir. Yg Armando, M.S.
Elly Indra Swari, S.P., M.P.

DISUSUN OLEH:
1. Endah Safitri (D1A022151)
2. Achmad Bagus Tri Septio (D1A022172)
3. Eka Ramona Putri (D1A022173)
4. Eben Ezer Kaban (D1A022175)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tanaman jagung (Zea mays) adalah salah satu tanaman penting dalam pertanian
global yang memiliki peran vital dalam memenuhi kebutuhan pangan dan industri.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung menjadi aspek kunci yang perlu
dipahami secara mendalam, terutama dalam upaya meningkatkan hasil produksi dan
kualitas tanaman ini. Oleh karena itu, kami melakukan laporan praktikum ini dengan
tujuan untuk mengamati dan melaporkan pertumbuhan serta perkembangan pada
tumbuhan jagung selama fase 0 – 15 hari sebelum perlakuan.

Pengetahuan mengenai pertumbuhan vegetatif pada tanaman jagung memiliki


dampak signifikan dalam sektor pertanian. Fase awal pertumbuhan tanaman jagung
merupakan periode kritis yang memengaruhi produktivitas dan kualitas panen.
Pemahaman yang mendalam tentang proses pertumbuhan vegetatif pada fase ini akan
memungkinkan peningkatan praktik pertanian yang lebih efisien, termasuk pemilihan
varietas tanaman, pengaturan lingkungan, serta pengelolaan nutrisi yang lebih baik.
Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang pertumbuhan jagung juga dapat
berkontribusi pada upaya peningkatan ketahanan pangan dan perubahan iklim. Dalam
konteks global yang terus berubah, penting untuk mengevaluasi bagaimana faktor-
faktor lingkungan, seperti suhu, cahaya, kelembaban, dan perawatan tanaman,
memengaruhi pertumbuhan vegetatif jagung.

Dalam usaha peningkatan produksi jagung di Indonesia telah digalakan melalui


dua program utama yakni Ekstensifikasi (perluasan areal) dan intensifikasi
(peningkatan produktivitas). Program peluasan areal tanaman jagung selain
memanfaatkan lahan kering juga lahan sawah, baik sawah irigasi maupun lahan sawah
tadah hujan melalui pengaturan pola tanam. Usaha peningkatan produksi jagung
melalui program intensifikasi adalah dengan melakukan perbaikan teknologi dan
manajemen pengelolaan. Usaha-usaha tersebut nyata meningkatkan produktivitas
jagung terutama dengan penerapan teknologi inovatif yang lebih berdaya saing
(produktif, efisien dan berkualitas) telah dapat menghasilkan jagung sebesar 7-9 ton/ha
seperti ditem ukannya varietas unggul baru dengan tingkat produktvitas tinggi dan
metode manajemen pengelolaan tanaman dan sumberdaya secara terpadu.

Melalui laporan praktikum ini, kami bertujuan untuk menggambarkan


perkembangan tumbuhan jagung pada fase awal yang menjadi dasar penting untuk
pertumbuhan selanjutnya. Data dan temuan yang kami laporkan diharapkan dapat
memberikan pemahaman lebih mendalam tentang proses pertumbuhan vegetatif pada
tanaman jagung, sehingga informasi ini dapat bermanfaat bagi para petani, peneliti, dan
pihak-pihak terkait dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas jagung.

Dengan demikian, laporan ini bukan hanya merupakan kewajiban akademik


semata, melainkan juga merupakan kontribusi kami dalam upaya memahami dan
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman jagung, yang memiliki dampak besar dalam
ketahanan pangan dan lingkungan.

1.2. Tujuan
Untuk megetahui pengaruh mulsa tumbuhan diberi urea,tsp,kcl pada pertumbuhan
tanaman jagung manis ( Zea Mays )
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman jagung (Zea mays.) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji


tunggal (monokotil). Komoditi ini merupakan tanaman rumput kuat, sedikit berumpun
dengan batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m dan termasuk jenis tumbuhan
semusim dengan umur ± 3 bulan (Nuridayanti, 2011).

Tanaman jagung mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan


munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang
jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan
satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga
lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah
daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan dan dikendalikan oleh genotipe,
lama penyinaran, dan suhu (Subekti et al., 2009).

Menurut Paeru dan Dewi (2017) dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan,


kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Kingdom : Plantae

b. Divisi : Spermatophyta

c. Subdivisi : Angiospermae

d. Kelas : Monocotyledone

e. Ordo : Graminae

f. Famili : Graminaceae

g. Genus : Zea

h. Spesies : Zea mays

Tanaman jagung adalah tanaman yang menyerbuk silang, artinya sebagian


besar (95%) penyerbukannya berasal dari tanaman lain. Pada umumnya tanaman
menyerbuk silang atau bersari bebas, susunan genetik antar satu tanaman dengan yang
lain dalam suatu varietas akan berlainan. Oleh sebab itu sifat-sifat pada tanaman
menyerbuk silang akan menunjukkan suatu varietas yang besar. Walaupun demikian,
varietas tersebut masih menunjukkan sifat-sifat yang dapat diukur, seperti tinggi
tanaman, bentuk tongkol, tipe biji, warna biji dan sebagianya. Varietas yang telah
mengalami seleksi dan adaptasi pada suatu lingkungan akanmenunjukkan suatu
keseragaman fenotipe yang dapat dibedakan dengan varietas lain.

Berdasarkan penampilan dan tekstur biji (kernel), jagung diklasifikasikan ke


dalam 7 tipe, yaitu jagung mutiara (Zea mays var indurate), jagung gigi kuda (Zea
mays var. identata), jagung manis (Zea mays var saccharata), jagung berondong (Zea
mays var. everta), jagung tepung (Zea mays var. amylacea), jagung ketan (Zea mays
var. ceratina). dan jagung polong (Zea mays var. tunicate) (Paeru & Dewi, 2017).

Menurut Syukur dan Rifianto (2014), jagung manis memiliki karakteristik


unggul sebagai berikut.

a. Produktivitas Tinggi

Produktivitas jagung manis merupakan karakteristik keunggulan yang sangat


penting. Penanaman jagung manis menggunakan varietas unggul yang mempunyai
produktivitas tinggi dapat meningkatkan produktivitas hasil di lahan sempit maupun
skala luas. Potensi produktivitas jagung manis hibrida tanpa kelobot dapat mencapai
20 ton/ha/musim tanam. Potensi harus ditunjang oleh kualitas buah yang baik, seperti
ukuran, penampilan, biji, dan rasa.

b. Rasa Manis

Selain produktivitas, sifat utama jagung manis yang dikembangkan adalah rasa
manis. Konsumen jagung manis menginginkan rasa manis yang tinggi dan tetap
manis setelah disimpan beberapa hari.

c. Umur Panen Genjah

Umur panen merupakan salah satu karakter yang digunakan untuk mengukur
keunggulan suatu varietas. Varietas yang diinginkan adalah varietas yang memiliki
umur panen lebih awal. Umur tanaman berkaitan dengan lamanya tanaman di
lapangan. Umumnya umur panen jagung manis adalah 70-85 HST di dataran
menengah dan 60-70 HST di dataran rendah.

d. Daya Simpan Lebih Lama

Jagung manis umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar sehingga harus


tersedia dalam keadaan segar setiap saat dan tidak dapat disimpan dalam waktu
relative lama. Jagung manis biasanya langsung dijual setelah panen, karena mutu
akan turun setelah 2-3 hari disimpan dalam suhu ruang. Jagung manis unggul
mempunyai daya simpan lebih tinggi dan rasa manis.

Tanaman jagung secara spesifik merupakan tanaman pangan yang sangat


bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Jagung merupakan makanan
pokok kedua setelah padi di Indonesia.Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di
dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Tanaman jagung
hingga kini dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berbagai bentuk penyajian, seperti :
tepung jagung (maizena), minyak jagung, bahan pangan, serta sebagai pakan ternak
dan lain-lainnya. Khusus jagung manis (sweet corn), sangat disukai dalam bentuk
jagung rebus atau bakar (Derna, 2007).

Di Indonesia perkembangan tanaman jagung manis masih terbatas pada petani-


petani bermodal kuat yang mampu menerapkan teknik budidaya secara intensif.
Keterbatasan ini disebabkan oleh harga benih yang relatif mahal, kebutuhan pengairan
dan pemeliharaan yang intensif, ketahanan terhadap hama dan penyakit yang masih
rendah dan kebutuhan pupuk yang cukup tinggi. Di samping itu juga karena kurangnya
informasi dan pengetahuan petani mengenai budidaya jagung manis serta masih
sulitnya pemasaran (Budiman, 2013).

Jagung manis merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari terutama


oleh penduduk perkotaan, karena rasanya yang enak dan manis banyak mengandung
karbohidrat, sedikit protein dan lemak. Budidaya jagung manis berpeluang
memberikan untung yang tinggi bila diusahakan secara efektif dan efisien (Sudarsana,
2000).

Pemberian pupuk organik saja dalam jangka pendek belum mampu memenuhi
kebutuhan hara bagi tanaman jagung manis, sehingga perlu dilakukan penambahan
pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik perlu diimbangi dengan pemakaian pupuk
anorganik untuk memperbaiki unsur kimia yang ada ditanah dan juga mempercepat
pertumbuhan tanaman tersebut, pemakaian pupuk organik kascing yang
dikombinasikan dengan pupuk kimia dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia
sampai dengan 25% dari dosis pupuk kimia yang dianjurkan sehingga dapat
menghemat sumber daya alam dan ekonomi (Novizan, 2002).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini di telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Jambi, yang berlangsung dari bulan agustus sampai dengan bulan
november 2023
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

Cangkul,Gembor,Tali Rapia,Timbangan

Bahan Yang di gunakan pada praktikum ini adalah:

Benih jagung, pupuk urea,pupuk kcl,pupuk tsp , pupuk kotoran ayam,

3.3 Pelaksanaan praktikum

1. Pengolahan lahan

Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya, kemudian dicangkul dan
tanah digemburkan. Masing-masing individu luas bedengan 3 m x 3 m dibuat 3
bedengan

2. Pemberian pupuk kandang atau pupuk dasar

Pupuk kandang yang sudah matang diberikan pada setian bedengan setelah dilakukan
pengolahan tanah. Masing-masing bedengan diberikan 6kg pupuk kandang dan
dibiarkan, 1-2 minggu sebelum запаз

3. Penanaman

Penanaman, jagung dilakukan secara serentak Dilakukan dengan cara bunggal dengan
kedalaman Lobang tanam 3-5 cm dengan jumlah 3 buah/lubang tanam, Penyisipan
dilakukan 1 minggu setelah tanam, terhadap benih yang tidak tumbuh

4 Pemupukan
Pemupukan dilakukan, dengan menggunakan 200gr pupuk urea,tsp,dan kcl. Pada
praktikum ini perlakuan pemupukan dilakukan dengan cara dibuat garis diantara
tanaman jagung lalu dimasukan ketiga jenis pupuk sesuai dosis setelah itu ditutup
kembali dengan tanah

5. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Penyiraman, dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah, Hal ini menyangkut
ketersediaan, air bagi pertumbuhan tanaman. Apabila di rasa kurang air perlu
dilakukan penyiraman. Akan tetapi penyiraman biasanya dilakukan, 2kali sehari yaitu
pada pagi dan sore han.

b. Pengendalian gulma

Pengendalian gulma dilakukan pada seminggu sekali dengan cara mencabut, gulma
yang tumbuh di sekitar tanaman jagung
3.4 Diameter Pengamatan

1.Tinggi tanaman

Pada pengamatan tinggi tanaman yang dilakukan pada saat tanaman mulai berumur
sekitar 1 bulan setelah taman pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara
menggunakan meteran Pengukuran un dilakukan dengan cara mengukur dari titik
tumbuh (pangkal batang) sampai pada daun bagian atas

2. Jumlah daun

Pada pengamatan jumlah daun ini dilakukan pada saat jagung berumur kurang lebih 1
bulan. Jumlah daun dihitung mulai dari daun bagian bawah hingga daun bagian atas

3. Diameter batang

Pada pengamatan diameter batang dilakukan dengan cara menggunakan jangka


sorong.Pengamatan diakukan dengan cara meletakkan jangka sorong pada bagian
pangkal batang bawah tanaman jagung
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No Bedengan Sampel Tinggi Diameter Jumlah Dokumentasi
Tanaman Batang Daun

1 1 1 180 cm 8 cm 11 helai

2 2 1 165 cm 7,5 cm 11 helai

3 3 1 155 cm 8 cm 11 helai
4.2 Pembahasan

Jagung merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah padi, namun produksi
tanaman jagung masih belum mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional sehingga
menyekakkan pemerintah harus mengimpor jagung dari luar negeri untuk memenuhi
pangan nasional Peningkatan produksi barus dilakukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Peningkatan produksi tanaman jagung dapat dilakukan dengan
menerapkan teknologi pengelolaan tanaman terpadu.

Peningkatan produksi hasil panen jagung dapat dilakukan dengan upaya


penambahan jumlah input yang salah satunya adalah pupuk Pupuk merupakan faktor
penting dalam peningkatan produksi jagung. Penambahan pupuk organik pada tanaman
jagung merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan produksi, yang kaitannya
dengan kesuburan tanah. Armando, (2009) berpendapat bahwa pemberian pupuk
organik dapat memperpanjang daya serap dan simpan air, menggemburkan lapiasan
tanah sehingga dapat menigkatkan kesuburan tanah. Tanah yang subur dapat
menyebabkan akar tanaman dapat menembus lebih dalam dan luas sehingga tanaman
lebih kuat dan lebih mampu menyerap hara tanaman dan air lebih banyak sehingga
pertumbuhan dan hasil tanaman meningkat.

Benih yang baik (unggul) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar
terhadap produksi jagung yang diperoleh. Maka dari itu pengadaan benih sebelum
ditanam harus diketahui beberapa teknik pengadaan benih antara lain mengetahui
kualitas benih itu sendiri. Tiga hal penting yang berkaitan dengan kualitas benih adalah
1) teknik produksi benih berkualitas, 2) teknik mempertahankan kualitas benih yang
telah dihasilkan dan pendistribusian benih dan 3) teknik deteksi atau mengukur kualitas
benih. Selanjutnya, tiga kriteria kualitas benih yang perlu diketahui adalah, a) kualitas
genetik, yaitu kualitas benih yang ditentukan berdasarkan identitas genetik yang telah
ditetapkan oleh pemulia dan tingkat kemurnian dari varietas yang dihasilkan, identitas
benih yang dimaksud tidak hanya ditentukan oleh tampilan benih, tetapi juga fenotipe
tanaman, b) kualitas fisiologi, yaitu kualitas benih yang ditentukan oleh daya
berkecambah/daya tumbuh dan ketahanan simpan benih, c) kualitas fisik, ditentukan
oleh tingkat kebersihan, keseragaman biji dari segi ukuran maupun bobot, kontaminasi
dari benih tanaman lain atau biji gulma, dan kadar air.

Dalam pelaksanaan praktikum ini mulai dari pembukaan lahan dengan sifat
fisik tanah yang keras dan padat karena cuaca dalam keadaan musim panas/kemarau
sehingga dalam proses pembukaan lahan cukup sulit.Oleh karena itu pada saat
pembukaan lahan dilakukan pemberian pupuk kandang sebanyak 6,5kg dengan tiap
bedeng diberi sebanyak 2,1kg hal ini dilakukan agar tanah tidak terlalu kering dan
lebih gembur.

Selain diberikan pupuk kanndang,pada praktikum ini juga diberikan 3 pupuk


anorganik yaitu kcl,urea dan tsp yang bertujuan untuk menambah unsur hara pada
tanah, menyediakan nitrogen untuk pertumbuhan tanaman,kcl memberikan kalium
untuk perkembangan akar dan ketahan terhadap penyakit dan tsp memberikan posfor
yang dibutuhkan untuk pembetukan akar,sebab jika hanya diberi pupuk kandang unsur
hara yang terdapat didalamnya hanya sedikit dibanding pupuk anorganik yang
mengandung tinnnngi unsur hara.

Berdasarkan pengamatan yang kelompok kami lakukan pertumbuhan jagung


nya relatif normal dengan tinggi dan jumlah daun tiap bedeng yang memiliki ukuran
dan jumlah daun yang relatif hampir sama seperti yang sudah tertera ditabel dengan
tinggi tanaman bedeng 1,2,3 berkisar 155-180 cm dan jumlah daunnya sama yaitu 11
helai dan diamaternya berkisar 7,5cm-8cm
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Jagung merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah padi, namun produksi
tanaman jagung masih belum mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional sehingga
menyekakkan pemerintah harus mengimpor jagung dari luar negeri untuk memenuhi
pangan nasional Peningkatan produksi barus dilakukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan 3 pupuk


anorganik dan menggunakan mulsa tumbuhan itu sangat membantu pertumbuhan
jagung yang dimana dari 3 sampel yang kami ambil pertumbuhan jagungnya sangat
baik dengan tinggi ke 3 sampel tidak terlalu jauh atau relatif sama

5.2 Saran

Sebelum melakukan praktikum sebaiknya mahasiswa membaca referensi


megenai cara budidaya jagung yang baik agar dilapangan mahasiswa dapat
melaksanakan projek dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, H. 2013. Budidaya Jagung Organik Varietas Baru Yang Kian di Buru.

Depok:Agromedia Pustaka; 2002

Derna, H., 2007. Jagung manis. Diakses di http:// www.scribd.com

doc38158723jagungmanis-no4.pdf. Diakses pada tanggal 22 November 2023.

Novizan. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan.

Nuridayanti, Eka Fitri Testa. 2011. “Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air Rambut Jagung
(Zea mays L.) Ditinjau dari Nilai LD50 dan Pengaruhnya terhadap Fungsi Hati
dan Ginjal pada Mencit” (Skripsi S-1 Progdi Ekstensi). Jakarta: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Paeru, R.H., dan T.Q. Dewi. 2017. Panduan Praktis Budidaya Jagung. Penebar
Swadaya. Jakarta. Hal: 20-22..

pertumbuhan jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) pada tanah entisol.
FRONTIR : 32

Pustaka Baru Putra. Yogyakarta.

Subekti, N. A., Syafruddin, R, Efendi dan S. Sunarti. 2012. Morfologi Tanaman dan
Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Marros. Hal
185-204.

Sudarsana, K. 2000. Pengaruh efek mikroorganisme-4 (EM-4) dan kompos terhadap

Syukur dan A. Rifianto. 2014. Jagung Manis. Penebar Swadaya. Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai