Anda di halaman 1dari 28

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman jagung dalam bahasa ilmiah disebut Zea mays, L. adalah salah satu
jenis tanaman pangan yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi sebagai
sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Beberapa
penduduk di Indonesia (misalnya Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan
jagung sebagai sumber karbohidrat.
Selain itu jagung manis dikonsumsi oleh manusia dalam berbagai bentuk
penyajian dan olahan. Buah jagung yang masih muda, disajikan dalam bentuk
jagung rebus,jagung bakar, dan bakwan jagung. Selain itu juga sering di jumpai
dalam bentuk tepung jagung atau tepung maizena.
Permintaan jagung manis dari tahun ketahun terus meningkat. Berdasarkan
analisa, produksi jagung dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan
konsumen akan jagung manis yang mencapai 22 juta ton pertahun. Banyaknya
permintaan terhadap komoditas jagung terutama dari negara negara asia akibat
berkembang pesatnya industri peternakan dan pengolahan pangan menunjukkan
bahwa pasar jagung dunia sangat terbuka. Negara Indonesia berpeluang besar
sebagai produsen jagung internasional.Indonesia sebagai negara agraris memiliki
lahan yang cukup luas untuk mengembangkan bisnis budidaya jagung (Budiman
2015).
Ditinjau dari segi ekonomis budidaya jagung manis merupakan usaha yang
cukup menjanjikan, dilihat dari harga jagung manis yang relatif lebih mahal
dibanding jagung biasa serta produksinya lebih tinggi dibanding jagung lainnya.
Berdasarkan beberapa alasan diatas maka penting dilakukan upaya
peningkatan produksi jagung. Namun berbagai hasil penelitian mengidentifikasi
bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan
telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya
kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%. Padahal untuk memperoleh
produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5% (Budiman, 2015).
Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik

1
kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meciptakan
pertanian sehat berkualitas secara bekelanjutan.
Penambahan pupuk kandang bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah
dan komposisi hara tanah. Tekstur dari kotoran kambing yang khas yaitu
berbentuk butiran-butiran yang sukar dipecah secara fisik, sehingga sangat
berpengaruh terhadap dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio
C/N pupuk kandang kambing umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang
baik harus mempunyai rasio C/N<20, sehingga pupuk kandang kambing harus
dikomposkan. Kadar hara K pada pupuk kandang kambing relatif lebih tinggi
dari pupuk kandang lainnya, serta kadar hara N dan P hampir sama dengan pupuk
kandang lainnya (Suprapto, Surachman, Prabowo dan Silalahi, 2003).
Kotoran kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat
hara bagi tanaman melalui proses penguraian (dekomposisi), proses ini terjadi
secara bertahap dengan melepaskan bahan organik yang sederhana untuk
pertumbuhan tanaman, kotoran kambing mengandung sedikit air sehingga mudah
di urai. Penggunaan kotoran ternak dalam bentuk kompos sebagai pupuk organik
akan memperbaiki struktur dan komposisi hara tanah. Tanah olahan yang diberi
kompos menjadi lebih gembur, mengandung cukup hara, serta mampu
meningkatkan dan menyimpan air. Produksi tanaman juga lebih tinggi dibanding
yang tidak mendapat tambahan bahan organik, baik pada lahan basah maupun
lahan kering. Pengelolaan secara terpadu dapat meningkatkan efisiensi pupuk,
produktivitas tanah dan menjamin kemantapan produksi tinggi. Pupuk kandang
dapat menyediakan unsur hara makro (N, P, K) dan mikro (Ca, Mg, S, Na, Fe, Cu,
Mo). Daya ikat ionnya tinggi, sehingga akan mengefektifkan penggunaan pupuk
anorganik dengan meminimalkan kehilangan pupuk anorganik akibat penguapan
atau tercuci oleh hujan. Selain itu, penggunaan pupuk kandang dapat mendukung
pertumbuhan tanaman karena struktur tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat
diperbaiki (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan budidaya jagung
manis pada Proyek Usaha Mandiri (PUM) dengan judul Budidaya Jagung Manis
(Zea mays var. Saccharata Sturt) dengan Penggunaan Pupuk kandang kambing.

2
1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang maka rumusan masalah dari


Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah :
1. Bagaimana produksi jagung manis dengan penggunaan kompos kotoran
kambing?
2. Bagaimana kelayakan finansial usaha budidaya jagung manis dengan
penggunaan kompos kotoran kambing sehingga dapat meningkatkan
keuntungan?

1.3Tujuan

Tujuan dari pelaksanan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah :


1. Mengetahui produksi jagung manis dengan penggunaan kompos kotoran
kambing.
2. Menganalisis kelayakan finansial usaha budidaya jagung manis dengan
penggunaan kompos kotoran kambing kambing.

1.4Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini yaitu :


a. Penggunaan kompos kotoran kambing sebagai pupuk organik bagi tanaman
jagung manis merupakan suatu teknologi yang ramah lingkungan. Sehingga
dapat diaplikasikan oleh petani dan masyarakat.
b. Mahasiswa dapat merencanakan suatu usaha budidaya jagung manis dari
proposal sampai pemasarannya.
c. Dari pelaksanaan proyek usaha mandiri ini mahasiswa bisa belajar bagaimana
berwirausaha dengan baik dan benar sehingga mendapatkan keuntungan yang
maksimal tanpa harus menggurangi kualitas hasil.

II. TINJAUAN PUSTAKA

3
2.1 Aspek Komoditi

2.1.1 Taksonomi tanaman jagung

Menurut Budiman (2015), sistematika tanaman jagung ialah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophtya (Tumbuhan berbiji)
Sub divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species :Zea mays L.

2.1.2Marfologi Tanaman Jagung Manis

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya


diselesaikan dalam 80-150 hari. Setengah dari umur tanaman jagung untuk fase
vegetatif sedangkan setengah umur lagi untuk fase generatif. Morfologi tanaman
jagung dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Akar
Pada saat jagung berkecambah akar yang pertama muncul ialah akar temporer
(akar sementara) yang berfungsi untuk merpertahankan tanaman berdiri atau
tegak. Setelah 6-10 hari tumbuhlah akar yang sebenarnya, disebut dengan akar
adventif berfungsi untuk memeperkuat tegak batang jagung dan menambah organ
penghisap air dan garam-garam tanah (Agromedia, 2007).
B. Batang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat sebagaimana shorgum dan tebu
namun tidak seperti padi. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat
sehingga tanaman bebentuk roset. Batang beruas-ruas, cukup kokoh namun tidak
banyak mengandung lignin (Budiman, 2015).

C. Daun

4
Daun jagung adalah daun sempurna mempunyai kelopak, helaian, dan lidah
daun. Jumlah helaian daun pertanaman tergantung varietas berkisar 12-18 helai
sedangkan panjang daun berkisar 30-150cm. Helaian daun termasuk tipe
linear,terdapat ibu tulang daun yang diikuti lainnya dengan arah sejajar (kanisius,
2015).
D. Bunga
Pada satu tanaman jagung terdapat bunga jantan dan bunga betina
(monoseus). Bunga jantan terletak dibagian puncak tanaman, serbuk sari
berwarna kuning dan beraroma khas sedangkan bunga betina tersusun dalam
tongkol. Pada umumnya satu tanaman hanya mampu menghasilkan 2 tongkol
pertanaman meskipun memeiliki banyak bunga betina (Budiman, 2015).
E. Buah dan Biji
Biji jagung memiliki berbagai bentuk yang dipengaruhi oleh varietas
tanaman, kesesuian tanah, iklim, diantaranya : 1) Dentcorn 2) flint corn 3) sweet
corn 4) pop corn 5) flour corn 6) Pod corn 7)waxycorn.Biji jagung kaya akan
karbohidrat dapat mencapa 80%. Jagung manis diketahui mengandung
amilopektin lebih rendah (Budiman 2015).

2.1.3 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Manis.

Menurut Aulia(2010) tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya
jagung menghendaki beberapa persyaratan, yaitu :
A. Iklim

Iklim yang dikehendaki ialah iklim daerah-daerah yang beriklim sedang


hingga beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah
yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.

Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah
hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan
dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya
jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.

5
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman
jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil
biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.

Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi
bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27
derajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang
cocok sekitar 30 derajat C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau
akan lebih baik daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu
pemasakan biji dan pengeringan hasil.

B. Media Tanam

Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus Agar tumbuh optimal


tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah yang dapat ditanami
jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah
berpasir. Pada tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung
dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk
tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah tanah terbaik untuk
pertumbuhannya. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung
adalah pH antara 5,6-7,5. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan
unsur-unsur hara tanaman.

Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerase dan ketersediaan air


dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami
jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.
Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan
pembentukan teras dahulu.

C. Ketinggian Tempat

Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di


daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah

6
dengan ketinggian antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang optimum bagi
pertumbuhan tanaman jagung.

2.1.4Teknis Budidaya

A. Pengolahan Tanah

Jagung manis membutuhkan kondisi tanah yang gembur, remah, bebas gulma,
serta cukup air dan hara. Pengolahan tanah yang sempurna akan memperoleh
media yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan akar, mengurangi
keberadaan gulma serta memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah.

Persiapan lahan dilakukan dengan pembajakan dan penghalusan


tanah.Pemberian pupuk kandang juga diperlukan untuk memperbaiki struktur
tanah dan meningkatkan jumlah mikroorganisme dalam tanah(Syukur dan
Rifianto, 2013).

B. Penanaman
Merupakan kegiatan pembenaman benih kedalam tanah, baik secara manual
maupun dengan alat dan mesin pertanian. Waktu penanaman paling bagus ialah
awal musim hujan dan awal kemarau, jarak tanam paling bagus ialah 25x75 cm,
25 cm di dalam barisan dan 75 cm antar barisan. Luas lahan yaitu 150 m 2 maka
akan didapatkan populasi optimal sebanyak 800 tanaman jika ditanam 1 biji
perlobang tanaman (Aulia, 2010).
C. Penyulaman
Seminggu setelah penanaman dilakukan penyulaman jika ada tanaman yang
tidak tumbuh. Bertujuan agar jumlah tanaman persatuan luas tetap optimum
sehingga target produksi dapat dicapai (Aulia, 2010).
D. Penyiangan

7
Penyiangan dilakukan 2kali seminggu, pada tanaman jagung yang masih
muda dapat menggunakan tangan, garu,dan cangkul kecil, jangan sampai
mengganggu perakaran tanaman (Budiman, 2015). Gulma dapat menurunkan
produksi jagung dan apabila dilakukan pembersihan gulma maka dapat
mengurangi intensitas serangan hama penggerek batang.Pengendalian gulma
dilakukan ketika tanaman berumur 2-4 MST (Purwono dan Purnomowati, 2013).
E. Pemupukan
Pemupukan secara berimbang dan rasional merupakan kunci utama
keberhasilan peningkatan produktivitas jagung. Pupuk utama yang dibutuhkan
jagung manis adalah nitrogen, fosfor dan kalium. Nitrogen digunakan untuk
pertumbuhan jaringan tanaman.Fosfor digunakan untuk pembentukan bunga dan
biji,mempercepat pemasakan buah, menstimulir pembentukan akar pada
pertumbuhan awal.Kalium dibutuhkan sebagai aktivator dan berperan dalam
fotosintesis (Syukur dan Rifianto, 2013).
F. Pembumbunan
Tanaman jagung sistem perakarannya dangkal sehingga mudah rebah, untuk
menghindari kejadian tersebut maka dibutuhkan pembubunan. Bukan hanyauntuk
itu pembumbunan juga bertujuan sebagai media penyalur irigasi dan efektif
memperkuat perakaran tanaman.
Pembumbunan umumnya dilakukan menggunakan cangkul, kedalaman
pembumbunan mencapai 22cm, memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan
tahan rebah (Aulia, 2010). Sedangkan menurut Syukur dan Rifianto (2013)
menyatakan bahwa tujuan pembumbunan ialah untuk memperkokoh posisi
batang, mematikan rumput, menutup akar baru, dan merangsang tumbuhnya akar-
akar baru. Dilakukan pada saattanaman berumur 4 minggu setelah tanam.
G. Pengairan
Tiga hari sebelum tanam lahan perlu diairi untuk menciptakan kondisi tanah
yang lembab dan hangat sehingga mempercepat perkecambahan dan
meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Jadwal pengairan yang
dianjurkan pada umur 3, 15, 30, 45 hari (Budiman, 2015). Syukur dan Rifianto
(2013), menyatakan bahwa tanaman membutuhkan air yang lebih banyak ketika
menjelang berbunga.

8
H. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama biasa dilakukan dengan penanaman serentak dan
menerapkan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup. Mencabut dan
memusnakan tanaman yang terserang baik hama maupun penyakit, menjaga
kebersihan lahan serta mengendalikan dengan pestisida dengan dosis sesuai
anjuran (Budiman, 2015).
I. Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan sekitar umur 64 hari sampai 82hari tergantung varietas dan
ketinggian tempat. Karena dikonsumsi dalam bentuk segar. Kandungan gula
tertinggi pada pada saat umur 20 hari setelah berbunga betina, setelah itu
kandungan gula akan menurun (Syukur dan Rifianto, 2013).
Sedangkan untuk pasca panennya umumnya dilakukan pemilahan tongkol
berdasarkan mutu fisik, merapikan ujung dan pangkal tongkol, kelobot terluar
dibuang dan lakukan pemasaran.

2.2Aspek Teknologi
Dalam melakukan budidaya tanaman keadaan tanah merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan budidaya yaitu menyangkut makanan yang disediakan
tanah untuk tanaman, agar makanan untuk tanaman tercukupi secara optimal dan
tanah tetap subur maka penting dilakukan pemberian pupuk organik terhadap
tanah (Penebar Swadaya 2013).
Tanaman seperti halnya makhluk hidup memerlukan makanan atau hara untuk
hidup dan berkembang biak. Tanaman memperoleh makanan terutama dari
cadangan mineral yang ada didalam tanah yang terkandung dalam bahan organik,
limbah organik, bakteri penambat nitrogen, endapan melalui udara, dan lain- lain.
Unsur hara diperoleh tanaman dari tanah diubah menjadi karbohidrat melalui
proses fotosintesa tanaman (Rahayu,Simanjuntak dan Suprihati, 2014).
Pupuk organik selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,
membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk
tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif
pengganti pupuk kandang Pupuk organik umumnya merupakan pupuk lengkap
karena mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit

9
Penggunaan pupuk organik alam yang dapat dipergunakan untuk membantu
mengatasi kendala (Hanum, Putra, dan Damanik, 2015).
Menurut Penebar Swadaya (2013), ada beberapa kelebihan pupuk organik
ialah 1) memperbaiki struktur tanah 2) meningkatkan daya serap oleh tanaman 3)
sebagai sumber makanan bagi tanaman. Salah satu jenis pupuk organik ialah
pupuk kandang.Pupuk kandang ialah pupuk yang berasal dari kandang ternak baik
berupa feses maupun urin, namun dalam pengambilannya pengambilan pupuk
kandang padat (feses) jauh lebih praktis dari pada pengambilan pupuk kandang
cair(urin).
Penggunaan pupuk kandang dapat mengurangi unsur hara yang bersifat racun
bagi tanaman. Salah satu ternak dalam skala besar yaitu peternakan kambing
dimana, pada penelitian BPS (2004 menyatakan bahwa jumlah kotoran ternak
kambing mencapai 4,91 juta ton per tahunnya) (Hanum, Putra, dan Damanik,
2015).
Pupuk organik yang berasal dari pupuk kandang merupakan bahan pembenah
tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Sebagai bahan
pembenah tanah, pupuk organik membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan
mengurangi terjadinya retakan tanah. Pemberian bahan organik mampu
meningkatkan kelembapan tanah dan memperbaiki porositas tanah. Secara
umum, kandungan hara dalam kotoran hewan jauh lebih rendah daripada pupuk
kimia sehingga takaran penggunaannya juga akan lebih tinggi. Hara dalam
kotoran hewan ini ketersediaannnya lambat sehingga tidak mudah hilang.
Ketersediaan hara sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/mineralisasi dari
bahan-bahan tersebut. Rendahnya ketersediaan hara dari pupuk kandang antara
lain disebabkan karena bentuk N, P serta unsur lain terdapat dalam bentuk
senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam humat atau lignin yang sulit
terdekomposisi (Berlin, 2012).
Pupuk kandang kambing memiliki kadar unsur N yang tinggi dimana, pada
penelitian BPPP (2006) dinyatakan bahwa pupuk kandang kambing memiliki
kadar N sebesar 0.7% dan C/N sebesar 20-25 sehingga diharapkan dapat
mengurangi penggunaan pupuk urea (Budiman, 2015).

10
Prinsip pengomposan adalah untuk menurunkan rasio C/N bahan organik
hingga sama dengan C/N tanah (<20). Semakin tinggi rasio C/N bahan organik
maka proses pengomposan atau perombakan bahan semakin lama. Waktu yang
dibutuhkan bervariasi dari satu bulan hingga beberapa tahun tergantung bahan
dasar. Proses perombakan bahan organik terjadi secara biofisika-kimia,
melibatkan aktivitas biologi mikroba dan mesofauna. Secara alami proses
peruraian tersebut bisa dalam keadaan aerob (dengan O2) maupun anaerob (tanpa
O2).
Karakteristik umum yang dimiliki kompos antara lain: (1) mengandung unsur
hara dalam jenis dan jumlah bervariasi tergantung bahan asal; (2) menyediakan
unsur hara secara lambat (slow release) dan dalam jumlah terbatas; dan (3)
mempunyai fungsi utama memperbaiki kesuburan dan kesehatan tanah. Berikut
ini diuraikan fungsi kompos dalam memperbaiki kualitas kesuburan fisik, kimia
dan biologi tanah.
Pupuk kandang kambing (feses) memiliki kandungan unsur hara relatif lebih
seimbang dibandingkan pupuk alam lainnya karena kotoran kambing bercampur
dengan air seninya (mengandung unsur hara), hal tersebut biasanya tidak terjadi
pada jenis pupuk kandang lain seperti kotoran sapi (Rahayu, Simanjuntak, dan
Suprihati, 2015).

2.3Potensi Produksi dan Gambaran Pasar

Menurut Rifianto (2013), prospek jagung manis di Indonesia sangat bagus


seiring didukung oleh iklim dan topografi Indonesia berkembangnya perusahaan
industri yang melakukan pengolahan pada jagung manis menjadi sirup, gula
jagung, pati jagung/maizena, minuman sari jagung manis, susu, donat ,bakwan,
dan berbagai macam olahan lainnya
Untuk pemasarannya jagung manis langsung dijual ke pedagang pengumpul
yang ada di sekitar Tanjung Pati Kabupaten Lima Puluh Kota yaitunya jagung
manis muda dan masih berkelobot.

Produsen

Konsumen Pedagang Pengumpul


11
Gambar 1. Bagan Alir Pemasaran Produk

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu

Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini akan dilakukan di lahan percobaan


Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Kecamatan Harau Kabupaten Lima
Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini akan dilakukan pada semester
VII tahun ajaran 2017/2018 mulai September sampai November selama satu kali
periode tanam dengan luas lahan 150 m2.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan ialah cangkul, gembor, koret, garu, gunting, ember dan
meteran. Sedangkan bahan yang diperlukan ialah benih jagung manis F1 Bonanza,
pupuk urea, pupuk SP-36, Pupuk KCl, EM-4, Pupuk Kandang kambing, dan
karung.

3.3 Pelaksanaan

Tahapan kegiatan budidaya tanaman jagung manisialah: pembuatan pupuk


kompos, pengolahan tanah, penanaman, penyulaman, pemupukan, penyiangan
dan pembumbunan, pemanenan, pemasaran, dan pengamatan variabel finansial.
Pelaksanaan masing-masing kegiatan budidaya ialah sebagai berikut:

3.3.1 Pembuatan Pupuk Kompos Dari Kotoran Kambing

12
Pembuatan pupuk kompos ini akan dilakukan 2 minggu sebelum pengolahan
tanah. Cara pembuatan pupuk kompos kotoran kambing menurut (Joynim, 2017)
Pertama ialah dengan membuat larutan starter yaitu pencampuran air dan starter
(EM-4). Perbandingannya 1 ml EM-4 untuk 100 ml air. Lalu diamkan campuran
ini selama dua hari supaya bakteri dalam EM-4 teraktifkan.
Kemudian siramkan secara merata larutan yang berisi EM-4, dan air ke
kotoran kambing yang akan di buat kompos secara merata. Ditutup rapat selama
7-14 hari. 1 liter EM4 untuk 1 ton bahan atau pupuk kandang.dan untuk 1 kg
bahan jadi jumlah bahan yang akan digunakan pada kegiatan ini ialah pupuk
kandang sebanyak 150 kg, EM4 sebanyak 250ml,dan air sebanyak 25 liter(2,5
ember).

3.3.2 Budidaya Tanaman Jagung Manis

A. Pengadaan benih
Dalam kegiatan PUM ini benih yang digunakan ialah benih jagung manis
varietas bonanza karena beberapa keunggulannya batang kokoh dan tidak mudah
rebah serta produksi juga tinggi. Jumlah benih yang dibutuhkan ialah 9,4 ton/ha
sedangkan untuk luas 150m2 dibutuhkan benih 0,15 kg.
A. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah yang akan dilakukan ialah membersihkan lahan dari gulma
rumput dan akar-akar tanaman, kemudian proses membalik tanah dan pembuatan
bedengan menggunakan alat cangkul parang dan koret dan pemberian kompos
kandang kambing.
B. Penanaman
Penanaman dilakukan seminggu setelah pengolahan tanah. Penanaman
dilakukan dengan cara membuatkan lobang tanam dengan tugal, kedalaman
lobang3 cm, benih dimasukkan kedalam lobang tugal dan di tutup kembali dengan
tanah yang sudah halus. Setelah selesai penanaman sebaiknya lakukan
penyiraman dengan mengunkan gembor.
C. Pemeliharaan
1. Pemupukan

13
Pemberian pupuk anorganik dilakukan pada dua tahap yaitu sebagai pupuk
dasar atau waktu tanam sebanyak setengah dosis anjuran urea 75kg/ha, SP36
75kg/ha, kcl 100kg/ha dan pada saat jagung berumur 30 hari setelah tanam
dengan dosis urea sebanyak 75 kg/ha. Sehinggatotal penggunaan pupuk
anorganik untuk luasan 150m2 ialah urea sebanyak 2,25 kg, SP36 1,13kg, dan
KCL 0,75kg.
Sedangkan untuk pemberian pupuk kandang kambing menurut penelitan
dosis terbaik ialah 10 ton/ha jadi untuk luasan 150m 2 dibutuhkan kompos kandang
kambing 150 kg.

2. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore saat cuaca musim
kemarau. Namun, jika akan terjadi hujan tidak dibutuhkan penyiraman. Pengairan
juga memperhatikan fase tanaman pada saat menjelang berbunga tanaman akan
memerlukan lebih banyak air.
3. Penyulaman, Penyiangan dan pembumbunan
Penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang tidak tumbuh dialakukan
secepat mungkin yaitu 1 minggu setelah tanam. Penyiangan dilakukan saat
tanamn berumur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam sedangkan pembumbunan
dilakukan pada saat tanaman berumur 4 mnggu setelah tanam.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dengan cara sanitasi lahan, mengutip hama yang ada di
lahan sedangkan tanaman yang terserang penyakit dicabut dan di buang jauh dar
lahan.
5. Panen dan Pasca panen
Panen pada tanaman jagung manis varietas bonanza dilakukan ketika tanaman
telah berumur 82-84 HST. Kriteria panen jagung manis yaitu rambut warna coklat
kehitaman, warna kelobot hijau kekuningan dan tongkol sudah terisi sepenuhnya.
Panen dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan setelah itu
memasukkannya ke dalam karung untuk dipasarkan kepada pedagang pengumpul
dan konsumen dan dilakukan saat pagi hari. Penjualan jagung manis memiliki
sistem pembayaran langsung/tunai.

14
3.4Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data pada Proyek Usaha Mandiri ini adalah analisis finansial
yang meliputi :
1. Total Pendapatan
Pendapatan total untuk satu periode tanam budidaya jagung manis.

TR = P Q
Dimana : TR = TotalRevenue (Total Pendapatan) (Rp)
P = Harga (Rp)
Q = Kuantitas (Kg)

2. Total Biaya

Total dari seluruh biaya yang dikeluarkan dalam satu periode tanam budidaya
jagung manis.

TC = FC + VC
Dimana : TC = TotalCost (Total Biaya) (Rp)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) (Rp)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel) (Rp)
2. BEP Harga

Analisis BEP harga pokok digunakan untuk melihat pada harga jual berapa
suatu usaha akan menemui titik impas/titik pulang pokok. Dimana usaha tersebut
tidak untung dan tidak rugi.

BEP harga = TC / Q
Dimana : TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp)
Q = Kuantitas (Kg)

4. BEP Produksi

Analisis BEP produksi digunakan untuk melihat pada produksi berapa suatu
usaha akan menemui titik impas/titik pulang pokok. Dimana usaha tersebut tidak
untung dan tidak rugi.

BEP produksi = TC / P
Dimana : TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp)

15
P = Harga (Rp)

5. R/C Ratio
R/C ratio adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengukur layak atau
tidaknya suatu usaha.Usaha dikatakan layak jika R/C rationya kecil dari 1 (R/C
ratio<1).

R/C = TR / TC
Dimana : TR = Total Revenue (Total Pendapatan) (Rp)
TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp)

6. Laba
Laba adalah keuntungan dari usaha budidaya jagung manis yang dijalankan
selama satu periode tanam.

Laba = TR TC

Dimana : TR = Total Revenue (Total Pendapatan) (Rp)


TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp)

16
IV. ANALISIS FINANSIAL

4.1 Biaya Alat

4.1.1 Biaya Pembelian Alat

Tabel 1 . Biaya Pembelian Alat untuk Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama
Satu PeriodeTanam(3 Bulan)pada Luas Lahan 150 m2.
No Jenis Alat Satuan Jumlah Nilai Beli (Rp)
1 Cangkul Unit 1 65.000
2 Kored Unit 1 25.000
3 Tugal Unit 1 10.000
4 Garu Unit 1 35.000
5 Meteran Unit 1 45.000
6 Gembor Unit 1 30.000
7 Ember Unit 1 15.000
8 Parang Unit 1 35.000
9 Pisau Unit 1 20.000
Total 280.000

4.1.2 Biaya Penyusutan Alat

Tabel 2. Biaya Penyusutan Alat untuk Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama
Satu Periode Tanam (3Bulan) pada Luas Lahan 150 m2.
Usia Penyusutan
Nilai Beli Nilai Penyusutan
No Jenis Alat Ekonomis per periode
(Rp) Sisa (Rp) per tahun (Rp)
(th) (Rp)
1 Cangkul 65.000 2 3.250 30.875 7.718,8
2 Kored 25.000 2 1.250 11.875 2.968,8
3 Tugal 10.000 1 0 10.000 2.500,0
4 Garu 35.000 2 1.750 16.625 4.156,3
5 Meteran 45.000 2 2.250 21.375 5.343,8
6 Gembor 30.000 2 1.500 14.250 3.562,5
7 Ember 15.000 1 0 15.000 3.750,0
8 Parang 35.000 2 1.750 16.625 4.156,3
9 Pisau 20.000 2 1.000 9.500 2.375,0
Total 146.125 36.531
Keterangan :
Umur ekonomis 1 tahun nilai sisa = 0% dari nilai beli
1) Umur ekonomis 2 tahun nilai sisa = 5% dari nilai beli

17
Nilai BeliNilai Sisa
2) Depresiasi/tahun = Umur Ekonomis
Depresiasi/tahun
Umur Periode(3 bulan)
Depresiasi/periode = 12 bulan

4.1.3 Biaya Kebutuhan Bahan

Tabel 3. Biaya Pembelian Bahan untuk Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama
Satu Periode Tanam (3Bulan) pada Luas Lahan 150 m2.
Teknologi
No Nama Bahan Satuan Kebutuhan Biaya
Harga (Rp)
(Rp)
1 Benih Jagung Manis varietas Kg 0,15 125.000 18.750
Bonanza

2 EM4 Liter 0,25 20.000 5000

3 Pupuk Urea Kg 4,5 3.000 13.500


4 Pupuk SP-36 Kg 2,25 3.000 6.750
5 Pupuk KCL Kg 1,5 7.000 10.500
9 Tali Rafia Gulung 1 5.000 5.000
10 Pupuk Kandang kambing Kg 150 200 30.000
11 Karung Goni Buah 5 2.000 10.000
Total 99.500

18
4.3 Biaya Tenaga Kerja

Tabel 4. Biaya Tenaga Kerja untuk Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama
Satu Periode Tanam (3Bulan) pada Luas Lahan150 m2.
No Jenis Kegiatan Satuan Kebutuhan Upah/HKO Biaya (Rp)
(Rp)
1 Peninjauan dan Pengukuran HKO 0,07 60.000 4.200
Lahan
2 Persiapan Bahan Tanam dan HKO 0,04 60.000 2.400
Seleksi
3 Pengolahan Tanah HKO 0,57 60.000 34.200
4 Persiapan bahan kompos HKO 0,14 60.000 8.400
kotoran kambing
5 Pembuatan pupuk kompos HKO 0,04 60.000 2.400
kotoran kambing
6 Penanaman dan Pemupukan HKO 0,36 60.000 21.600
7 Peyulaman HKO 0,04 60.000 2.400
8 Penyiraman HKO 0,83 60.000 49.800
10 Penyiangan dan HKO 0,36 60.000 21.600
Pembumbunan
11 Pemupukan Susulan HKO 0,12 60.000 7.200
12 Pengendalian Hama dan HKO 0,02 60.000 1.200
Penyakit
13 Panen HKO 0,14 60.000 8.400
14 Pemasaran HKO 0,17 60.000 10.200
Total 174.000

4.4 Biaya Lain-lain

Tabel 5. Biaya Lain-lain untuk Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama Satu
Periode Tanam (3Bulan) pada Luas Lahan150 m2.
No Jenis Biaya Perhitungan Biaya (Rp)
1 Sewa Lahan Luas areal/10.000 x tarif sewa tanah 7.500
(2.000.000) x lama usaha (3 bulan) /
12 bulan
2 Transportasi 10.000
3 Biaya tak terduga 10 % dari biaya bahan dan alat 13.585
Total 31.085

4.5 Rekapitulasi Biaya

Tabel 6. Rekapitulasi Biaya Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama Satu


PeriodeTanam (3Bulan) pada Luas Lahan150 m2.

19
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1 Biaya Penyusutan Alat 36.531
2 Biaya Bahan 99.500
3 Biaya Tenaga Kerja 174.000
4 Biaya Lain-lain 13.585
Total 323.436

4.6 Kebutuhan Kas Minimum

Tabel 7. Kebutuhan Kas Minimum Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama


Satu Periode Tanam (3Bulan) pada Luas Lahan150 m2.
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1 Biaya Alat/Investasi 280.000
2 Biaya Bahan 99.500
3 Biaya Tenaga Kerja 174.000
4 Biaya Lain-lain 13.585
Total 567.085

4.7 Proyeksi Produksi dan Pendapatan

Tabel 8. Proyeksi Produksi dan Pendapatan Budidaya Tanaman Jagung Manis


Selama Satu Periode Tanam (3Bulan) pada Luas Lahan150 m2.
No Produk Satuan Jumlah Harga (Rp) Pendapatan (Rp)
1 Teknologi Kg 373,6 2.500 934.000
Total 934.000

Perhitungan Proyeksi Produksi


Luas Lahan Terpakai = 800 x 467 g
Populasi = Jarak Tanam = 373.600 g
= 373,6 kg
150 m2 Proyeksi Pendapatan
= 0,75mx 0,25 m = 373,6 Kg x Rp.
= 800 populasi 2.500
Setiap populasi terdapat 1 tongkol = Rp. 934.000

4.8 Proyeksi Laba Rugi

Tabel 9. Proyeksi Laba Rugi Budidaya Tanaman Jagung Manis Selama Satu
Periode Tanam (3Bulan) pada Luas Lahan150 m2.
No Keterangan Teknologi (Rp)
1 Rencana Produksi 800 tongkol (373,6 Kg)
2 Harga Produk/Kg 2.500
3 Penjualan 934.000
4 Biaya Variabel

20
a. Biaya Bahan 99.500
b. Biaya Tenaga Kerja 174.000
Total Biaya Variabel 273.500
5 Biaya Tetap
a. Biaya Penyusutan Alat 36.531
b. Biaya Lain-lain 13.585
Total Biaya Tetap 50.116
6 Total Biaya (Biaya Variabel+Biaya Tetap)
323.616
7 Laba 610.334
8 R/C Ratio 2,8
9 BEP Produksi 129,5Kg
10 BEP Harga 867

4.9 Rasio Keuangan


4.9.1 R/C Ratio

Pendapatan
R/C Ratio = Total Biaya
Rp . 934.000
= Rp . 323.616

= 2,8
Artinya : Setiap Rp. 1 modal yang dikeluarkan, akan mendapatkan
Keuntungan 2,8.
R/C Ratio > 1 maka usaha untung.

4.9.2 Analisis Titik Impas (BEP)

a. BEP Produksi
Total Biaya
BEP Produksi = Harga Pokok
Rp 323.616
= Rp . 2.500

= 129,5Kg
Artinya: Usaha budidaya tanaman jagung manis mencapai titik impas (tidak
untung dan tidak rugi) jika tingkat produksi 129,5 Kg dengan luas lahan 150 m2.

21
b. BEP Harga
Total Biaya
BEP Harga = Jumlah Produk
Rp . 323.616
= 373,6 Kg

= Rp. 866,209 / Kg
Artinya: Usaha budidaya tanaman jagung manis mencapai titik impas (tidak
untung dan tidak rugi) jika harga jual Rp 867/ Kg dengan luas lahan 150 m2.

DAFTAR PUSTAKA
Syukur M dan Rifianto A, 2013. Jagung manis. Penebar swadaya. Jakarta

Anggota IKAPI, 2010. Aksi agraris kanisius Jagung. Kanisius. Yogyakarta

Karya tani mandiri, 2010. Pedoman bertanam jagung. Nuansa aulia. Bandung

22
Purwono dan Purnamawati H, 2007. Budidaya 8 jenis tanaman pangan unggul.
Penebar swadaya. Jakarta

Budiman H, 2015. Budidaya jagung manis organik. Pustaka baru putra.


Yogyakarta

http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo32-4-
1.pdf?secure=1

http://lib.unnes.ac.id/20210/1/6450406094.pdf

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/14398/Jurnal
%20%20acc.pdf?sequence=1

http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/172_181_murni1.pdf

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/14398/Jurnal
%20%20acc.pdf?sequence=1

http://eprints.upnjatim.ac.id/6918/1/file1.pdf

https://peternakankambingkmerh.wordpress.com/2013/04/26/cara-
membuat-pupuk-organik-dari-kotoran-kambing/

LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan PUM


Bulan

No 0
Kegiatan 09 10 11 12
. 8

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

23
Pembuatan kompos
1
kotoran kambing

Peninjauan dan
2
pengukuran lahan

Persiapan alat dan


3
bahan

Pengolahan tanah dan


4
pemberian teknologi

Pembuatan lobang
5
tanam dan penanaman

Pemberian pupuk
6
kimia

7 Penyulaman

Penyiangan dan
8
pembumbunan

9 Pemupukan susulan

10 Penyiraman

11 Pengamatan

Panen dan pasca


12
panen

13 Penyusunan laporan

Keterangan :
* Dilakukan penyiraman apabila terjadi musim kemarau atau kekeringan
* Dilakukan pengendalian apabila tanaman terserang hama dan penyakit

24
Lampiran 2. Lay Out Lahan Produk PUM luas 150 m2.

15 m

Budidaya Tanaman Jagung Manis Menggunakan POC Urine Sapi

x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

A 10 m

x x x B x x x x x x x

x x x x x x x x x x

Keterangan Gambar :
A = Jarak tanam dalam barisan 25 cm
B = Jarak tanam antar barisan 75 cm

Lampiran 3. Deskripsi Jagung Manis Varietas Bonanza


Asal : East West Seed Thailand
Silsilah : G-126 (F) x G-133 (M)
Golongan Varietas : Hibrida Silang Tunggal
Bentuk Tanaman : Tegak

25
Tinggi Tanaman : 220 250 cm
Kekuatan Akar Pada Tanaman Dewasa : Kuat
Ketahanan Terhadap Kerebahan : Tahan
Bentuk Penampang Batang : Bulat
Diameter Batang : 2,0 3,0 cm
Warna Batang : Hijau
Ruas Pembuahan : 5 6 Ruas
Bentuk Daun : Panjang Agak Tegak
Ukuran Daun : Panjang 85,0 95,0 cm, Lebar 8,5
10,0 cm
Tepi Daun : Rata
Bentuk Ujung Daun : Lancip
Warna Daun : Hijau Tua
Permukaan Daun : Berbulu
Bentuk Malai (Tassel) : Tegak Bersusun
Warna Malai (Anther) : Putih Bening
Warna Rambut : Hijau Muda
Umur Mulai Keluar Bunga Betina : 55 60 Hari Setelah Tanam
Umur Panen : 82 84 Hari Setelah Tanam
Bentuk Tongkol : Silindris
Ukuran Tongkol : Panjang 20 ,0 22,0 Cm, Diameter
5, 3 5,5 cm
Berat Per Tongkol Dengan Kelobot : 467 495 g
Berat Per Tongkol Tanpa Kelobot : 300 325 g
Jumlah Tongkol Per Tanaman : 1 2 Tongkol
Tinggi Tongkol Dari Permukaan Tanah : 80 115 cm
Warna Kelobot : Hijau
Baris Biji : Rapat
Warna Biji : Kuning
Tekstur Biji : Halus
Rasa Biji : Manis
Kadar Gula : 13 15o Brix

26
Jumlah Baris Biji : 16 18 Baris
Berat 1.000 Biji : 175 200 gr
Daya Simpan Tongkol Dengan Kelobot
Pada Suhu Kamar (Siang 29 31oc,
Malam 25 27 oc) : 3 4 Hari Setelah Panen
Hasil Tongkol Dengan Kelobot : 33,0 34,5 ton/ha
Jumlah Populasi Per Hektar : 53.000 Tanaman (2 Benih Per
Lubang)
Kebutuhan Benih Per Hektar : 9,4 10,6 Kg
Keterangan : Beradaptasi Dengan Baik Di
Dataran Tinggi Dengan Altitude
900 1.200 mdpl
Pengusul : PT. East West Seed Indonesia
Peneliti : Jim Lothlop (East West Seed
Thailand), Tukiman Misidi Dan
Abdul Kohar (PT. East West Seed
Indonesia)
Sumber : Apriantono, 2009.

Lampiran 4. Validasi dan Proof Reader


No Nama Tanggal Tanda Tangan

2 Dilan Putri Maharani


NBP.1411312033
3 Selviana Soputri
NBP.1411311012

27
28

Anda mungkin juga menyukai