Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH JARAK TANAM DALAM BARIS

DAN TAKARAN PUPUK KANDANG AYAM


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN JAGUNG MANIS
(Zea mays saccharata Sturt)
VARIETAS BONANZA F1

Oleh :
Arif Priyatna, SP
4122121210006

Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/XVII-21


UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
SUMEDANG
2022

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,

selain gandum dan padi. Jagung merupakan alternatif pangan yang mendukung

ketahanan pangan nasional dimana beberapa daerah di Indonesia (misalnya di

Madura dan Nusa Tenggara) menggunakan jagung sebagai bahan pangan pokok.

Saat ini penggunaan jagung semakin meningkat, selain sebagai bahan pangan,

jagung digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri sehingga hampir

seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Jenis jagung yang dikembangkan di Indonesia terdiri dari beberapa

macam, salah satunya jenis jagung yang paling digemari di Indonesia adalah jenis

jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau dikenal dengan sweet corn.

Jagung manis sangat digemari karena memiliki rasa yang lebih manis

dibandingkan dengan jagung jenis lain. Menurut Koswara (1986), kadar gula

pada endosperm jagung manis sebesar 5-6% dan kadar pati 10-11% sedangkan

pada jagung biasa kandungan gulanya hanya mencapai 2-3 % atau setengahnya

dari jagung manis. Tanaman jagung manis memiliki rasa manis disebabkan

tanaman ini memiliki gen resesif yang berfungsi untuk menghambat proses

pembentukan gula menjadi pati, dengan adanya gen resesif tersebut menyebabkan

tanaman jagung manis menjadi 4 - 8 kali lebih manis dibandingkan dengan

tanaman jagung pipil (Ermanita, 2004).

2
Kebutuhan akan tersedianya jagung manis setiap tahun semakin

meningkat. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan

upaya untuk meningkatkan volume produksi terus dilakukan. Total kebutuhan

jagung manis dalam setahun mencapai 14,37 juta ton. “Stok akhir jagung

Desember 2020 sebesar 1,43 juta ton, dan proyeksi stok jagung 2021 sebanyak

2,85 juta ton” (Suwandi, 2021). Permintaan jagung yang terus meningkat dari

tahun ke tahun terlihat pada tahun 2014 sampai 2017 meningkat sebesar 4.57%

untuk kebutuhan pangan (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2017).

Disisi lain produksi jagung hanya mengalami peningkatan setiap tahun

berturut-turut sebesar 3.08% (2014), 3,18% (2015), 3,34% (2016), dan 3.91%

(2017) dengan produksi jagung sekitar 30 juta ton sehingga masih

diperlukan impor sekitar 1 juta ton (Badan Pusat Statistik, 2020).

Permintaan pasar terhadap jagung manis semakin meningkat dan peluang

pasar yang besar belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh petani karena

berbagai kendala, diantaranya terbatasnya lahan pertanian produktif dengan kata

lain tingkat kesuburan lahan semakin menurun kemudian dalam aspek teknis

(pemupukan, pengaturan populasi tanaman, penggunaan benih yang bermutu)

petani belum sepenuhnya dapat menerapkannya dengan tepat.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam peningkatan produksi tanaman

jagung manis adalah pemupukan. Pemupukan bisa dilakukan dengan

menggunakan pupuk anorganik atau pupuk organik. Pemakaian pupuk

anorganik atau kimia selain dapat meningkatkan produksi tanaman namun dapat

merusak sifat fisik tanah serta populasi mesofauna di dalam tanah (Lingga dan

3
Marsono, 2001). Pemupukan yang tidak tepat dan berlebihan dan sebagian besar

hasil pertanian diangkut keluar, tanpa adanya usaha pengembalian sebagian sisa

panen ke dalam tanah menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah

semakin rendah, terutama pada tanah-tanah pertanian yang diusahakan intensif,

akibatnya terjadi penurunan kesuburan tanah.

Pada umumnya tanah-tanah pertanian tidak dapat menyediakan semua

unsur hara yang dibutuhkan oleh tananaman dalam waktu yang cepat, untuk itu

perlu dilakukan pemupukan terutama pupuk organik. Pemupukan bertujuan

untuk menggantikan unsur hara yang terangkut pada saat panen atau hilang

akibat erosi dan pencucian serta pemakaian yang tinggi. Salah satu upaya

untuk menjaga kesuburannya adalah dengan pemberian bahan organik karena

selain menambah unsur hara makro dan mikro di dalam tanah, pupuk organik

terbukti sangat baik dalam memperbaiki kondisi tanah dan potensi pengikat dari

tanah terhadap zat makanan tanaman karena tanah besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Lingga, 2001).

Menurut Harjadi (1989), pertumbuhan dan mutu hasil jagung manis

dipengaruhi oleh faktor lingkungan kesuburan tanah. Salah satu cara untuk

meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan menambahkan bahan organik ke

dalam tanah. Pemupukan dengan pupuk organik merupakan salah satu cara yang

digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah secara fisik, kimia dan biologi

terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis.

Perbaikan terhadap sifat fisik, biologi dan kimia tanah melalui pemupukan

sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang sebagai

4
pupuk organik berperan dalam menambah ketersediaan unsur hara, memperbaiki

struktur tanah dan mendorong aktivitas jasad renik tanah, selain itu pupuk

kandang juga mengandung unsur -unsur mikro (tembaga (Cu) , mangan (Mn)

dan boron (Bo) yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

Suwahyono (2011) mengemukakan bahwa pupuk kimia tidak mampu

memperbaiki kualitas tanah, berbeda dengan pupuk organik yang bisa berfungsi

sebagai penyubur dan pembenah tanah. Selain itu, pupuk organik dapat

meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman karena mampu berperan dalam

memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya simpan air, meningkatkan

aktivitas biologi tanah, serta sebagai sumber nutrisi tanaman yang lengkap. Oleh

karena itu dalam usaha pertanian saat ini lebih dianjurkan menggunakan pupuk

organik.

Pemanfaatan pupuk organik sangat diperlukan untuk perbaikan

produktivitas. Bahan organik di dalam tanah sangat berperan dalam proses kimia,

fisika dan biogis dalam tanah. Proses kimia berkaitan dengan meningkatkan daya

jerap dan kapasitas tukar kation (KTK). Sekitar setengah dari kapasitas tukar

kation (KTK) tanah berasal dari bahan organik, sedangkan proses biologis

berkaitan dengan pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan

aktivitas mikroorganisme (Ermadani dan Mahbub, 2011).

Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan untuk perbaikan

kesuburan tanah adalah pupuk kandang ayam. Kotoran ayam merupakan salah

satu jenis pupuk kandang. Pupuk kandang ayam ini termasuk pupuk panas, cepat

terurai sehingga langsung diserap oleh tanaman (Jumin, 2005). Pupuk kandang

5
ayam selain mudah diperoleh juga merupakan salah satu jenis pupuk kandang

yang cukup baik untuk dijadikan pupuk, karena mengandung unsur-unsur hara

makro (N, P, K,Ca) dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Zn,Mn, dan Mo) yang

diperlukan oleh tanaman (Listyawati, 1997).

Peningkatan produktivitas jagung manis selain ditentukan oleh

peningkatan kesuburan tanah melalui pemupukan organik, juga dipengaruhi oleh

pengaturan jarak tanam, karena dalam suatu pertanaman, tanaman akan

mengalami persaingan/kompetisi antar tanaman dengan tanaman lain (gulma)

dalam hal unsur hara, air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh. Salah satu

upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan pengaturan jarak tanam

yang optimal, sehingga sumber daya tersedia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya

oleh tanaman.

Menurut (Hariyati, 2017) salah satu solusi untuk meningkatkan

produksi jagung adalah dengan mengatur jarak yang optimum, karena

dengan menggunakan jarak tanam yang optimum bisa tingkatkan

produksi jagung secara optimal. Pernyataan tersebut hampir sama dengan

pendapat(Anggraini, et all., 2013) yang menerangkan jumlah populasi tumbuhan

per hektar ialah salah satu aspek terpenting untung memperoleh hasil

optimal. Hasil maksimal dapat dicapai apabila jumlah populasi tanaman

optimal. Ketika suatu tumbuhan semakin rapat hal tersebut dapat

menyebabkan meningkatnya persaingan antara tumbuhan untuk memperoleh

kebutuhan tanaman tersebut baik unsur hara maupun cahaya matahari. Maka

dari itu mengatur penggunaan jarak yang tepat merupakan faktor penting dalam

6
melakukan budidaya tanaman jagung karena apabila populasi tanaman jagung

tidak optimum maka dapat meunurnkan hasil (Trimin, 2018).

Harjadi (1989) menyatakan, bahwa produksi persatuan luas akan

meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi, akan tetapi setelah kompetisi

berlangsung produksi tanaman akan menurun. Berdasarkan hal tersebut maka

pengaturan jarak tanam perlu dilakukan agar dicapai produksi jagung manis yang

tinggi.

Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman, efisiensi penggunaan

cahaya, perkembangan hama penyakit dan kompetisi antara tanaman dalam

penggunaan air dan unsur hara. Penentuan jarak tanam jagung dipengaruhi oleh:

(a) jenis/varietas jagung yang ditanam, (b) pola tanam, (c) kesuburan tanah, dan

(d) bagian tanaman yang akan dipakai sebagai pendekatan ekonomi. Jarak tanam

yang tidak teratur akan mengakibatkan terjadinya kompetisi baik terhadap cahaya

matahari, air, maupun unsur hara, jarak tanam yang rapat mengakibatkan proses

penyerapan unsur hara menjadi kurang efesien, karena kondisi perakaran didalam

tanah yang saling bertaut sehingga kompetisi antar tanaman dalam mendapatkan

unsur hara menjadi lebih besar.

Pengaturan jarak tanam pada suatu areal tanah pertanian merupakan

salah satu cara yang berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai. Makin rapat

jarak tanam menyebabkan lebih banyak tanaman yang tidak berbuah. Harjadi,

(2002) menyatakan bahwa jarak tanam juga mempengaruhi persaingan antar

tanaman dalam mendapatkan air dan unsur hara, sehingga akan mempengaruhi

hasil.

7
Berbagai pola pengaturan jarak tanam telah dilakukan guna

mendapatkan produksi yang optimal. Penggunaan jarak tanam pada tanaman

jagung dipandang perlu, karena untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman

yang seragam, distribusi unsur hara yang merata, efektivitas penggunaan

lahan, memudahkan pemeliharaan, menekan pada perkembangan hama dan

penyakit juga untuk mengetahui berapa banyak benih yang diperlukan pada

saat penanaman. Penggunaan jarak tanam yang terlalu rapat antara daun

sesama tanaman akan saling menutupi, akibatnya pertumbuhan tanaman akan

tinggi memanjang karena bersaing dalam mendapatkan cahaya sehingga akan

menghambat proses fotosintesis dan produksi tanaman tidak optimal.

Penelitian mengenai pengaturan jarak tanam dalam baris dengan

pemberian pupuk kandang ayam merupakan suatu alternatif yang perlu

dipertimbangkan dalam meningkatkan hasil tanaman jagung manis

(Zea mayssaccharata Sturt).

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka salah satu

aspek yang mempengaruhi produksi jagung manis adalah produktivitas.

Lima hal penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan produktivitas

tanaman, yaitu : pengairan, jarak tanam, pemupukan, pengendalian hama, dan

penggunaan varietas tanaman yang baik (Poehlman and Borthakhur, 1969).

Permasalahan yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah

kurangnya penambahan bahan organik ke dalam tanah sehingga tingkat kesuburan

8
tanah rendah, pengaturan jarak tanam yang tidak ideal menyebabkan terjadinya

kompetisi antar tanaman dalam hal air, unsur hara, cahaya serta ruang tumbuh

yang tidak optimal menyebabkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung

rendah. Selain itu, penggunaan benih jagung yang tidak unggul merupakan salah

satu kendala dalam peningkatan produksi jagung manis.

Menurut Bakhri (2007), usaha peningkatan produksi jagung di Indonesia

dapat dilakukan melalui dua program utama yakni: (1) Ekstensifikasi (perluasan

areal) dan (2) intensifikasi (peningkatan produktivitas). Dalam peningkatan hasil

tanaman jagung juga diperlukan benih yang berkualitas, sehingga diperlukan

varietas jagung yang memiliki sifat unggul (Pusat Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Pangan, 2012). Kualitas biji yang baik akan menjamin harga jual yang

tinggi, sehingga pendapatan petani akan maksimal (Hariyadi, 2013).

Pengaturan populasi tanaman dengan mengatur jarak tanam yang sesuai

merupakan salah satu program intensifikasi untuk meningkatkan laju produksi

tanaman. Secara tidak langsung, pengaturan jarak tanam dapat mempengaruhi

intensitas cahaya matahari yang dapat diterima tanaman. Cahaya matahari

merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis. Selain pengaturan jarak tanam,

faktor kesuburan tanah merupakan salah satu faktor produksi yang mempunyai

sumbangan cukup besar (sekitar 55 %) terhadap keberhasilan produksi (Deptan,

2013). Pemberian pupuk organik merupakan salah satu upaya dalam

meningkatkan kesuburan tanah. Menurut Sutanto (2002), pemberian pupuk

organik, selain dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman, juga

9
akan memperbaiki kemampuan tanah menyimpan air, meningkatkan kapasitas

infiltrasi dan memperbaiki drainase tanah

Kombinasi perlakuan jarak tanam dalam baris dan pemberian pupuk

kandang ayam diharapkan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman

jagung manis yang terbaik

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat ditarik beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat interaksi antara jarak tanam dalam baris dengan takaran

pupuk kandang ayam yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil

tanaman jagung manis varietas Bonanza F1.

2. Apakah terdapat takaran optimum pupuk kandang ayam pada setiap jarak

tanaman dalam baris yang menghasilkan jagung manis varietas Bonanza

F1 tertinggi?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat hubungan yang

saling mempengaruhi (interaksi) antara jarak tanam dalam baris dengan takaran

pupuk kandang ayam yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

jagung manis serta mengetahui takaran pupuk kandang ayam optimum pada

setiap jarak tanam dalam baris yang menghasilkan jagung manis varietas Bonanza

F1 tertinggi.

10
1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

pengaturan jarak tanam dalam baris dan takaran pupuk kandang optimum dalam

upaya meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis varietas

Bonanza F1. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan atau

referensi untuk penelitian selanjutnya.

11
12

Anda mungkin juga menyukai