Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM SARJANA (S1) DAN MAGISTER (S2)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS DAN AGRIBISNIS
Kampus I : Jl. Raya Bandung – Sumedang Km. 29 Tanjungsari Sumedang 45362 Tlp/Fax. (022) 7912585

TUGAS 1
MATA KULIAH EKOFISIOLOGI TUMBUHAN LANJUT
Nama : Neng Fika Nurhakiki
Klas : 17-Agro-2021
NIM : 4122121210009
Tanggal : 12 Januari 2022
DOSEN : Dr. Dra. Tien Turmuktini, M.P.

1. UV A, UV B dan UV C , di cari perbedaanya, definisi dan peranannya masing

masing!

Jawaban :

Sinar matahari dikenal sebagai sumber vitamin D yang baik. Meski ada banyak

alasan bagus untuk mendapatkan sinar matahari, matahari memancarkan radiasi

ultraviolet (UV). Jika terpapar dalam jangka waktu lama, sinar ultraviolet ini bisa

memiliki dampak buruk bagi kulit. Ada tiga jenis sinar ultraviolet yang dipaparkan

matahari. Sinar ini dikenal dengan UVA, UVB, dan UVC. Istilah UVA dan UVB

mungkin sudah tak asing dalam produk perawatan kulit. Biasanya produk seperti

sunscreen atau sunblock menwarkan perlindungan pada kedua jenis ultraviolet ini.

Ketiga jenis sinar UV ini memiliki perbedaan mulai dari level energi, dampaknya pada

kulit baik jangka pendek dan jangka panjang.


Mengetahui perbedaan antara UVA, UVB, dan UVC bisa membuatmu lebih

waspada akan dampaknya pada kulit. Radiasi UV ini dapat menembus kulit dan

merusak DNA sel. Bahkan 80 persen penuaan yang terlihat pada kulit disebabkan oleh

paparan sinar ultraviolet. Sinar matahari dikenal sebagai sumber vitamin D yang baik.

Meski ada banyak alasan bagus untuk mendapatkan sinar matahari, matahari

memancarkan radiasi ultraviolet (UV). Jika terpapar dalam jangka waktu lama, sinar

ultraviolet ini bisa memiliki dampak buruk bagi kulit. Ada tiga jenis sinar ultraviolet

yang dipaparkan matahari. Sinar ini dikenal dengan UVA, UVB, dan UVC. Istilah

UVA dan UVB mungkin sudah tak asing dalam produk perawatan kulit. Biasanya

produk seperti sunscreen atau sunblock menwarkan perlindungan pada kedua jenis

ultraviolet ini.

Ketiga jenis sinar UV ini memiliki perbedaan mulai dari level energi,

dampaknya pada kulit baik jangka pendek dan jangka panjang. Mengetahui perbedaan

antara UVA, UVB, dan UVC bisa membuatmu lebih waspada akan dampaknya pada

kulit. Radiasi UV ini dapat menembus kulit dan merusak DNA sel. Bahkan 80 persen

penuaan yang terlihat pada kulit disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet. Berikut

perbedaan sinar UVA, UVB, dan UVC, dirangkum Liputan6.com dari berbagai

sumber.
a. UVA

Sinar UVA merupakan sinar ultraviolet yang berada pada pita gelombang

315 - 400 nm (nanometer). Sinar UVA memiliki panjang gelombang yang lebih

tinggi, tetapi tingkat energinya lebih rendah daripada sinar UV lainnya. Sekitar 95

persen sinar UV yang mencapai tanah adalah sinar UVA. Sinar ini Mereka dapat

menembus jendela dan awan.

b. UVB

Sinar UVA merupakan sinar ultraviolet yang berada pada pita gelombang

280 - 325 nm. Sinar UVB memiliki panjang gelombang lebih pendek dan tingkat

energi yang lebih tinggi. UVB sebagian diserap oleh lapisan ozon, tetapi sebagian

lagi masih bisa menembus atmosfer. Sekitar 5 persen dari sinar UV yang mencapai

tanah adalah sinar UVB. Sinar ini tidak menembus jendela dan lebih cenderung

disaring oleh awan.

c. UVC

Sinar ultraviolet C (UVC) memiliki panjang gelombang terpendek dan

tingkat energi tertinggi dari ketiga jenis sinar UV. Radiasi UVC sepenuhnya

disaring oleh lapisan ozon. Hasilnya, seluruh UVC sinar matahari tidak pernah

mencapai tanah. Manusia tidak bisa terpapar sinar ini dari matahari.
2. C3, C4 dan CAM, menjelaskan definisinya, perbedaan dari sisi anatomi dan

contoh tanamannya!

Jawaban:

Perbedaan Tanaman Jenis C3, C4 dan CAM.

a. Pengertian Tanaman C3

Uraian yang pertama seputar pengertian tanaman C3. Sebuah ulasan yang

menjadi pembeda antara tanaman jenis ini dengan tanaman jenis C4 bahkan dengan

tanaman tipe CAM. Tanaman C3 adalah tanaman yang memiliki proses fotosintesis

paling sederhana. Karena itu, tumbuhan inilah yang paling banyak ditemukan di

dunia. Bahkan menurut para peneliti, jumlah tanaman jenis C3 mendominasi

hingga 85%. Penjelasan ilmiah dari pengertian ini sesuai dengan siklus calvin yang

menyatakan kalau tanaman C3 dikategorikan sebagai tanaman yang melakukan

fiksasi CO2 atau molekul berkarbon dengan bantuan enzim rubisco. Lintasan di

dalam analisis di atas yang disebut C3.

Karena proses ini pula maka tanaman C3 sejatinya tidak menggunakan

fotosintesis untuk menurunkan kadar fotorespirasi. Salah satu tanaman yang

termasuk ke dalam jenis C3 adalah tanaman mangga, padi, gandum dan kedelai.

Bisa disimak kalau tanaman ini memang mendominasi di bumi. Sebagian besarnya

juga sangat bermanfaat bagi manusia dan mahluk yang lainnya.

b. Pengertian Tanaman C4
Sesuai dengan namanya tentu pengertian tanaman C4 adalah jenis tanaman

yang menggunakan lintasan C4 sebagai pembentuk proses fotosintesis. Karena

alasan ini maka daun tanaman C4 sebagian besar terbentuk dari anatomi kranz. Ciri

cirinya daun mempunyai dua jenis kloroplas dimorfik yang terletak di dua tempat

yang disebut sel mesofil dan seludang pembuluh. Tempat pembentukan proses

fotosistesis yang berbeda juga menimbulkan proses reaksi yang juga berbeda.

Untuk tempat yang pertama proses fiksasi CO2-nya menggunakan molekul

berkarbon 4 dikolaborasikan dengan enzim PEP. Sedangkan untuk prosesnya

terjadi di dalam sel mesofil.

Pada reaksi yang kedua molekul berkarbon 4 dikonversi menjadi zat malat

yang akan menempati seludang pembuluh. Setelah itu malat akan dipecah lagi

untuk menghasilkan zat piruvat dan CO2. Jika proses ini sudah selesai maka piruvat

yang sudah terbentuk sempurna akan dikembalikan ke sel mosefil. Proses

pembentukan fotosintesis seperti C3 baru mulai terlaksana. Yang mana ketika

piruvat sudah ada di dalam sel mesofil, maka proses konversi PEP akan terjadi

dengan bantuan PEP. Sedangkan CO2 juga di-fiksasi melalui bantuan Enzim

rubisco. Jika dilihat dari proses di atas, maka pembentukan fotosintesis C4 lebih

rumit dibandingkan C3. Menurut riset terbaru, tanaman C4 tidak begitu banyak di

bumi dan memiliki ciri-ciri tanaman berpembuluh. Salah satu tanaman yang masuk

ke dalam jenis ini adalah jagung, tebu dan shorgum.


c. Pengertian Tanaman CAM

Setelah dijelaskan tentang pengertian tanaman jenis C3 dan C4, maka

selanjutnya akan dijelaskan tentang tanaman CAM. Ini juga jenis tumbuhan yang

bisa dibedakan melalui proses terjadinya fotosintesis. Tanaman CAM adalah

tanaman yang proses fotosintesis-nya menggunakan sistem lintasan CAM atau

Crassulacean Acid Metabolism. Salah satu fungsi dari sistem ini ialah untuk

memperkecil peluang terjadinya fotorespirasi ketika fotosintesis sedang terjadi.

Fakta ilmiah ini ditemukan pertama kali dalam pembentukan fotosintesis untuk

tanaman crassulaceae.

d. Fisiologi Tanaman C3, C4 dan CAM

Setelah mengetahui tentang pengertian tanaman C3, C4 dan CAM, maka di

ulasan berikut ini akan dijelaskan tentang fisiologi tiga jenis tanaman tersebut.

Silakan disimak ini dia ulasan selengkapnya.

e. Fisiologi Tanaman C3

Pada narasi berikutnya akan dijelaskan tentang fisiologi tanaman C3. Satu

rangkatian proses fotosintesis yang berfungsi untuk menghasilkan energi. Nah,

fisiologi tanaman C3 memiliki ciri fisiologis yaitu fotosintesis akan menghasilkan

dua tahapan reaksi yaitu reaksi terang dan gelap. Yang dimaksud reaksi terang yaitu

siklus perubahan energi cahaya menjadi energi kimia.Sedangkan output yang

dihasilkan adalah O2. Kalau reaksi gelap adalah proses terjadinya tahapan siklik,
atau perubahan Co2 dan energi yang dihasilkan dari reaksi terang ATP yang sudah

berbentuk gula.

f. Fisiologi Tanaman C4

Fisiologi tanaman C4 relatif sama dengan tanaman C3 yaitu fotosintesis-

nya dilatarbelakangi oleh terjadinya dua reaksi yaitu terang dan gelap. Yang mana

reaksi terang memungkinkan energi cahaya bisa dirubah menjadi energi kimia

tetapi hasilnya adalah oksigen. Sedangkan reaksi gelapnya bertugas untuk

melahirkan reaksi siklik, namun ketika sudah terbentuk maka akan muncul gula

yang terbuat dari campuran CO2 dan energi.

Fisiologi tanaman C4 masih sama dengan C3. Namun yang membedakan

ialah tanaman C4 memiliki dua jenis sel fotosintesis. Yaitu mesofil dan bundle

shealth. Selain itu tanaman jenis ini juga memiliki unsur pemisah reduksi yang

disebut NO2 + NO3.

g. Fisiologi Tanaman CAM

Fisiologi Tanaman CAM terletak pada sistem penambatan CO2 yang nyaris

sama dengan Tanaman C4. Namun yang membedakan ialah tanaman CAM

melakukan proses penambatan Co2 di malam hari supaya bisa terbentuk senyawa

gugus yang disebut 4-C. Sedangkan kalau siang hari biasanya stomata tertutup

akibat adanya dekarboksilase senyawa C4.


Jika dibaca dari analisis ini maka antara Tanaman CAM dengan C4 ada

persamaannya. Salah satunya adalah terdapat dua tahapan reaksi pembentukan

fotosintesis. Namun perbedaannya kalau tanaman C4 proses penambatannya

permanen sedangkan untuk tanaman CAM proses penambatannya sementara

(parsial).

h. Ciri-Ciri Tanaman C3, C4 dan CAM

Berikut ini akan dijabarkan tentang ciri-ciri tanaman C3, C4 dan CAM.

Tujuannya supaya pembaca lebih memahami detil perbedaaan dari ketiganya. Ini

dia ciri-ciri yang dimaksud:

i. Ciri-Ciri Tanaman C3

Tanaman C3 adalah tanaman yang dominan di bumi yang sekaligus

memiliki ciri-ciri tertentu. Ini terkait dengan proses fotositesis, profil tumbuhan

(morfologi) dan selainnya. Berikut ciri-ciri dari tanaman C3:

 Sel seludang berukuran kecil dibandingkan dengan tanaman C4 atau CAM

 CO2 difiksasi Rubisco siklus Calvin (dalam mesofil)

 Daya ikat lebih rendah

 Penyesuaian tanaman C3 pada keadaan yang panas dan lembab lebih kuat

 Laju fotosintesis lebih rendah disebabkan tanaman tidak menggunakan banyak

energi.

j. Ciri-Ciri Tanaman C4
Tanaman C4 memiliki ciri yang berbeda dari tanaman C3. Maka dari itu,

dari segi morfologi tanaman saja memiliki banyak perbedaan sehingga tanaman C4

dianggap tidak begitu populer di bumi. Ini dia ciri-ciri tanaman yang lebih lengkap:

 Memiliki kloroplas dalam seludang pembuluh

 CO2 difiksasi PEP membentuk asam berantai

 Memiliki Rubisco kurang lebih 10%

 Mampu beradaptasi di tempat yang panas kering dan lembab

 Laju fotosintesis tinggi

 Tidak ada fotorespirasi yang terukur

k. Ciri-Ciri Tanaman CAM

Tanaman CAM adalah tanaman yang paling sukar ditemukan di muka

bumi. Dari segi morfologi tanaman juga memiliki perbedaan dibandingkan jenis

tanaman yang lain. Ini dia ciri-ciri yang berbeda tersebut:

 Tidak mempunyai lapisan sel pelisade yang berkembang sempurna

 Sebagian besar hasil sel fitosintesis batang atau daun adalah bunga karang

 Terdapat selubung kertas tapi tidak jelas

 Sel – selnya mempunyai vakuola cukup besar dari pada sitoplasma

 Terdapat sel budle sheat

l. Contoh-Contoh Tanaman C3, C4 dan CAM


Setelah mengetahui pengertian, fisiologi dan ciri-ciri dari tanaman C3, C4

dan CAM, maka di bawah ini akan dijelaskan tentang contoh-Contoh tanamannya.

Dari contoh-contoh ini akan terlihat dengan jelas mana tumbuhan yang populer dan

mana yang tidak.

m. Contoh Tanaman C3

Semua tanaman yang memiliki sitem fotosintesis dengan cara mengikat

C02 dari atmosfir lalu menghasilkan produk asimiliasi, akan disebut Tanaman C3.

Di antaranya adalah kedelai, gandum, padi serta durian. Tanaman golongan

leguminosae dan aglonema juga termasuk tanaman C3.

n. Contoh Tanaman C4

Tanaman C4 biasanya jenis tanaman yang menggunakan senyawa C4 untuk

melakukan proses fotosintesis. Di antaranya adalah tebu, jagung dan sorgum.

Karena tanaman ini memiliki proses fotosintensis yang sangat pendek makanya

keberadaan tanaman tidak begitu populer di bumi.

o. Contoh Tanaman CAM

Tanaman CAM biasanya memiliki morfologi berpembuluh dan berduri

halus. Hal ini bisa dilihat pada nanas, kaktus, cocor bebek dan lain sebagainya. Dari

ketiga contoh tersebut bisa dibaca dengan jelas terkait perbedaan ciri-ciri tanaman.

Sejatinya masih banyak contoh-contoh tanaman C3, C4 dan CAM yang lainnya.

Namun, yang dijelaskan di atas merupakan contoh yang paling populer dalam
artian tanaman yang paling banyak ditemukan di bumi. Sedangkan jika ingin

mengetahui yang lebih detil silakan pelajari lebih lanjut di buku biologi tingkat atas.
3. Proses fotosintesis gelap dan terang/ proses fotosintesis siang dan malam,

menjelaskan prosesnya fotosinteis gelap terang tersebut, organel apa saja

yg terlibat dlm proses tersebut, bahan baku yg di prosesnya apa serta alat

yg bekerja apa saja (Organel yg terlibat dlm proses fotosintesi gelap dan

terang)

Jawaban:

a. Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis ialah proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh

tumbuhan yang menggunakan air (H2O), karbondioksida (CO2) dengan

membutuhkan bantuan energi cahaya matahari sehingga menghasilkan dapat zat

makanan dan juga Oksigen (O2). Atau definisi Fotosintesis yang lainnya yaitu

suatu proses meengolah / pembentukan bahan organik seperti karbohidrat yang

berasal dari air dan juga karbondioksida dengaan bantuan energi cahaya matahari.

Proses fotosintesis dapat dilakukan oleh tumbuhan hijau, alga dan juga bakteri yang

mempunyai klorofil (zat hijau daun) pada siang hari. Kenaapa terjadi pada siang

hari? karena guna melakukan proses fotosintesis tumbuhaan membutuhkan eneergi

cahaya matahari. Tumbuhan dapat menyerap energi cahaya matahari karena

memiliki pigmen yang disebut klorofil, pigmen inilah yang memberikan warna

hiijau di daun tumbuhan. Klorofil ada dalam organel yang disebut juga dengan

kloroplas.
Umumnya energi dari fotosintesis dihasilkan paada daun akan tetapi bisa

juga terjadi pada organ atau bagian tumbuhan lainnya yang mempunyai zat hijau.

Fotosintesis yaitu peristiwa pembentukan makanan dengan bantuan sinar matahari,

yaitu proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan organik (CO2 dan H2O) pada

tumbuhan berpigmen dengan bantuan cahaya matahari dengan persamaan reaksi

kimia

Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H20 merupakan substrat

dalam reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen

fotosintesis (berupa klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akanmenghasilkan

karbohidrat dan melepaskan oksigen.Cahaya matahari meliputi semua warna dari

spektrum tampak dan merah hingga ungu, tetapi tidak semua panjang gelombang

dan spektrum tampak diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis.Atom O pada

karbohidrat berasal dari CO2 dan atom H pada karbohidrat berasal dari H20 .Energi

cahaya diubah menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis yang terdapat pada

membran interna atau tilakoid.Pigmenfotosintesis yang utama ialah klorofil

dankarotenoid.Klorofil a dan b menunjukkanabsorpsi yang sangat kuat untuk

panjanggelombang biru dan ungu, jingga dan merah (lembayung) dan menunjukkan
absorpsi yang sangat kurang untuk panjang gelombanghijau dan kuning hijau (500-

600 nm).

Proses ini membutuhkan bahan makanan berupa air, karbon dioksida,

oksigen dan berbagai zat mineral. Hasil dan fotosintesis akan diedarkan keseluruh

bagian tumbuhan melalui pembuluh tapis. Zat-zat mineral yang dibutuhkan oleh

tumbuhan dalam fotosintesis ini ada 14 unsur, yaitu

nitrogen,fosfor,belerang,potasium,kalsium,sedikit unsur besi, magnesium, tembaga,

boron, klor, seng,kobalt, mangan, dan molibdenum. Jika salah satu dan unsur

tersebut tidak terpenuhi, tumbuhan tidak dapat tumbuh secara normal.Dari penstiwa

fotosintesis dihasilkan makanan berupa karbohidrat sebagai hasil utama dan oksigen

sebagai hasil sampingnya.

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau adalah

kemampuan dalam mengggunakan zat karbon dan udara untuk diubah menjadi

bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Oleh karena proses

pengubahan itu memerlukan energi cahaya, maka asimilasi zat karbon disebut

fotosintesis. Atau secara lengkap pengertian fotosintesis atau asimilasi karbon ialah

proses pengubahan zat – zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil menjadi zat

organic karbohidrat dengan bantuan cahaya.


Klorplas sebagai bahan dasar fotosintesis memiliki energi dan sinar matahari

disimpanlalu diubah menjadi molekul dan glukosa. Didalam mitokondria energi

yang telah diubah menjadi glukosa dibongkar kembali

untuk digunakan bagi keperluan proses – proses dalam sel.Kioroplas

dibungkus oleh dua lapisan (membran), lapisan dalam berupa suatu membran yang

kompleks, pada membrane ini terdapat beberapa lapisan kantung yang rata , disebut

grana.Zat wama klorofil dan molekul – molekul yang membantu penangkapan sinar

matahari berada sisalam grana.didalam seluruh grana terdapat larutan protein yang

disebut stroma.
b. Sejarah Fotosintesis

Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum

dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada

awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang

Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui

faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu.

Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah

hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727, ahli botani Inggris, Stephen

Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan. Ia

mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan

cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum diketahui bahwa

udara mengandung unsur gas yang berlainan.


Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta

berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala

dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar.

Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama

lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan

bahwa nyala lilin telah “merusak” udara dalam toples itu dan menyebabkan

matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh

lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus

dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat

tumbuhan.

Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi

eksperimen Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada

tumbuhan sehingga dapat “memulihkan” udara yang “rusak”. Ia juga menemukan

bahwa tumbuhan juga ‘mengotori udara’ pada keadaan gelap sehingga ia lalu

menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk

mencegah kemungkinan meracuni penghuninya. Akhirnya di tahun 1782, Jean

Senebier, seorang pastor Perancis, menunjukkan bahwa udara yang “dipulihkan”

dan “merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam

fotosintesis.
Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan

hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan “pemulihan”

udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena

penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian

eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum

dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa).

c. Tempat Terjadinya Proses fotosintesis

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut

klorofil.Pigmen inilah yang memberi wama hijau pada tumbuhan.Klorofil terdapat

dalamorganel yang disebut kioroplas.klorofil menyerap cahaya yang akan

digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang

berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di

daun.Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung

setengah juta kloroplas setiap milimeter persegìnya. Cahaya akan melewati lapisan

epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil.dari lilin yang bersifat

anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan

air yang berlebihan.

d. Fotosintesis Pada Alga dan Bakteri

Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga

mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur
sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang

sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya,

maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi.Semua alga

menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil sala

yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh

organisme lain.

e. Waktu Terjadinya Proses Fotosintesis

Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi, yaitu

reaksi terang dan reaksi gelap.

f. Reaksi terang

Terjadi bila terdapat sinar, misalkan sinar matahari.Selama tahap ini klorofil

didalam membran gana menyerap sinar merah dan nila yang bergelombang panjang

pada spectrum sinar.Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk

memecah molekul air.Pemecahan ini disebut fotolisis.Fotolisis mengakibatkan

molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Reaksi fotolisis dapat ditulis

dengan persamaan:

H2 yang terlepas ditampung oleh koenzim NADP.Dalam hal ini, NADP

bertindaksebagai akseptor H2, bentuknya berubah menjadi NADPH2 dan O2tetap

dalam keadaanbebas.
NADP (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat) merupakan

koenzim yang penting peranannya dalam kegiatan oksidasi reduksi dan banyak

terdapat dalam sel hidup.Selama proses tersebut dihasilkan ATP.

g. Reaksi Gelap

Blackman (1905) adalah seorang ahli membuktikan bahwa reduksi dari

CO2 ke CHO berlangsung tanpa sinar. Sehingga reaksi gelap disebut pula

sebagai reaksi blackman atau reduksi CO. Bila reaksi terang (Hill) dan reaksi

gelap (blackman) digabung maka reaksinya sebagai berikut:

 Hill:

2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2

 Balckman:

CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2


 Penggabungan:

2 H2O + CO——>CH2O + H2O +O2

Bila baris terakhir ini dikalikan 6 , maka kita akan memeroleh:

12H20+6C02(CH2O)6+6H2+602’

h. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis

Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang

dapatmemengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang

tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ

yang penting bagi proses fotosintesis.Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap

beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu

lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal

juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju

fotosintesis.Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai

kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah

sebabnya faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis

yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor

seperh translokasi karbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi

fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak Iangsung ikut

memengaruhi laju fotosintesis.


Adapun faktor-faktor yang bisa mempengaaruhi proses fotosintesis,

diantaranya adalah seperti di bawah ini:

 Ketersediaan air

Kekurangan kadar air dapat menyebabkan daun layu dan stomata pada daun

menutup, sehingga akan menyebaabkan penyerapan karbondioksida berkurang.

 Konsentrasi karbondioksida

Konsentrasi karbondioksida-pun bisa mempengaruhi proses fotosintesis,

karena semakin tinggi Konsentrasi karbondioksida maka akan semaakin

meningkatkan laju dari fotosintesis.

 Intensitas cahaya matahari

Intensitas cahaya matahari bisa berpengaruh pada proses fotosintesis, karena

energi cahaya matahari saangat dibutuhkan oleh tumbuhan dalam melakukan

proses ini. Karena semakin tiinggi intensistas cahaya matahari maka akan

semakin banyak energi yang dibentuk sehingga bisa mempercepat proses

fotosintesis. Tapi apabila intensitas cahaya terlalu tinggi dapat menyebabkan

rusaknya klorofil pada tumbuhan.

 Intensitas cahaya

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

 Konsentrasi karbon dioksida


Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang

dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.

 Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada

suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan

meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

 Kadar air

Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat

penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)

Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.

Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai ienuh, laju fotosintesis

akan berkurang.

 Tahap pertumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada

tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.Hal ini

mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak

energi dan makanan untuk tumbuh.

i. Fungsi atau Manfaat Fotosintesis


Fungsi utama dari fotosintesis adalah untuk menproduksi zat makanan yang

berupa gulkosa / gula. Karena gulkosa menjadi bahan yang paling utama dalam

pembuatan zat makanan lainnya seperti lemak dan protein pada tumbuuhan. Zat

tersebut nantinya akan menjadi makanan untuk manusia dan juga hewan. Fungsi

lain dari fotosintesis adalah bisa membersihkan udara dari pencemaran dengan cara

mengurangi kadar karbondioksidan di udara kaarena karbondioksida merupakan

bahan yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau untuk melakukan forosintesis.

Dan sebagai hasilnya selain zat makanan akan dihasilkan juga Oksigen

yang sangat diperlukan guna kelangsungan hidup manusia dan hewan di muka

bumi. Kemampuan tumbuhan untuk meelakukan fotosintesis selama hidupnya

membuat sisa-sisa tumbuhan yang hidup di masa lampau tertimbun oleh tanah

selama berjuta-juta tahun dan akan menjadi batubara yang bisa digunakan oleh

manusia sebagai sumber enegri.

 Fungsi utama fotosintesis adalah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber

energi utama bagi tumbuhan, dengan adanya glukosa ini akan terbentuk sumber

energi lemak dan protein pula. Nah zat-zat ini akan menjadi sumber makanan

bagi manusia dan hewan, oleh karena itu proses fotosintesis ini sangat penting

dalam kehidupan kita.

 Prose Fotosintesis dapat membersihkan udara. Udara dibersihkan dengan

diserapnya karbondioksida dan dihasilkannya oksigen. Sehingga sering kita


dengar penanaman pohon untuk membersihkan lingkungan, karena ada proses

fotosintesis inilah pohon bisa berguna untuk membersihkan udara kita.

 Kemampuan fotosintesis tumbuhan pada masa hidupnya akan membuat sisa

sisa tumbuhan tersebut tertimbun di dalam tanah. Timbunan dari tumbuhan

dalam waktu yang lama akan membuatnya menjadi batu bara yang merupakan

bahan baku dan sumber energi pada kehidupan modern.


DAFTAR PUSTAKA

Pattyekon, A.Haris. 2011. Fotosintesis. Makalah Fotosintesis, Ambon

Song, Nio Ai. “Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan”. J IlmiahSains. 2012 April
;12(1):28-29

Anda mungkin juga menyukai