Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FOTOSINTESIS TANAMAN C3 ,C4 DAN CAM

Untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran biologi sel dan molekuler yang diampu oleh
Fatimah, Biotech.

Oleh :
EKA NOVA NUR SARTIKA ( 2313408005 )

STIKes KARYA PUTRA BANGSA

PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil 'Alami, Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam atas segala
karunia nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya.Makalah yang berjudul "FOTOSINTESIS TUMBUHAN C3, C4 , CAM" disusun
dalam rangka memenuhi satu di antara tugas mata pelajaran biologi sel dan molekuler yang
diampu oleh Bapak Fatimah, M.Biotech.Makalah ini berisi tentang Tanaman C3 , C4 dan CAM
Meski telah disusun secara maksimal, penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari
ibu dosen. .Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga dapat nilai yang bagus
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan .............................................................................................................................. 5
1.3 Manfaat ............................................................................................................................ 5
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
2.1 Tanaman C3 ..................................................................................................................... 5
2.2 Tanaman C4 ..................................................................................................................... 7
2.3 Tanaman CAM ............................................................................................................... 10
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
BAB 1
1.1 Latar Belakang

Tanaman adalah mahluk hidup yang mendapat makanannya sendiri dengan


fotosintesis. Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok
besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM
lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3.
Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir
dan produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang
menyatukan CO2 adalah RuBP dalam proses awal assimilasi, yang juga dapat
mengikat O2pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi . Jika konsentrasi
CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih
menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah
besar.

Tipe crassulacean acid metabolism ( CAM) merupakan tipe tanaman yang


mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang
harinya. Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan
bunga lili.

Dalam kaitannya dengan proses fotosintesis, tumbuhan dibagi menjadi


tumbuhan C3, C4 dan CAM, masing-masing mempunyai cara tersendiri untuk
mengelola kebutuhan dasar fotosintesis yaitu karbon dioksida dan air. Perbedaan cara
mengelola kebutuhan tersebut terletak pada perbedaan morfologi dan fisiologi
kelompok tumbuhan tersebut. Morfologi dan fisiologi merupakan bentuk adaptasi suatu
organism untuk bertahan hidup. Tumbuhan CAM, merupakan contoh tubuhan dengan
morfologi yang khusus, daun tebal, kecil, duri, batang berair, agar dapat bertahan hidup
di iklim yang ekstrim.

Dalam pertanian, ketiga kelompok tanaman ini memiliki cara yang berbeda
dalam budidayanya karena memiliki cara metabolism yang berbeda. Tanaman CAM,
nanas, harus mendapatkan tempat di daerah yang kering, penyinaran matahari terik dan
kelembaban rendah agar optimal, akan berbeda dengan padi sawah, C3, yang butuh air
cukup banyak, selain itu, jagung dan tebu, C4, membutuhkan iklim kering hamper
seperti tanaman CAM.
1.2 Tujuan

Makalah disusun bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap mahasiswa


mengenai tipe tanaman berdasarkan proses fotosintesisnya.

1.3 Manfaat

Dengan disusunnya makalah ini maka diharapkan mahasiswa dapat lebih paham
terkait perbedaan tanaman berdasarkan tipe fotosintesisnya.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tanaman C3

Tanaman C3 merupakan tanaman yang mempunyai siklus atau lintasan calvin


yang dapat menghasilkan asam organik yang mengandung 3 atom C dan jaringan yang
terlibat dalam proses fotosintesis adalah jaringan mesofil. Siklus atau lintasan itu
dimulai dari pengikatan CO2 dengan RBP dan RuBP (Sitompul, 1995).

Tanaman C3 adalah spesies tanaman yang menghasilkan 3 atom C dalam PGA


sebagai produk utama awal pembakaran CO2. Sebagian besar tanaman di bumi
merupakan tipe tanaman C3. Contoh tanaman C3 yang paling umum dan banyak
ditemui adalah padi, gandum, dan kedelai (Kimbal, 1994). Disebut tanaman C3 karena
enzim rubisco akan menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan ribulosa bifosfat
menjadi 3-fosfogliserat yang merupakan molekul berkarbon 3. Molekul berkarbon 3 ini
selanjutnya akan menjalani serangkaian proses siklus calvin dan melepaskan glukosa
sebagai hasilnya.
Tanaman C3 pada siang hari akan menutup sebagian stomata untuk mengurangi
penguapan. Hal ini banyak mengakibatkan konsentrasi CO2 yang ada dalam jaringan
akan berkurang dan konsentrasi O2 dari hasil fotosintesis akan meningkat. Hal ini akan
memicu terjadinya fotorespirasi yang kurang menguntungkan bagi tumbuhan.
Fotorespirasi akan mengikat O2 untuk diolah dan menghasilkan CO2 namun dengan
menggunakan ATP yang justru membuang-buang energi tumbuhan. Tumbuhan C3
rentan mengalami fotorespirasi di siang hari yang panas.
Umumnya tanaman C3 biasanya berada di wilayah dingin dan biasanya dapat
berfotosintesis lebih baik dari pada tanaman C4. Tanaman C4 relatif berada pada
wilayah di bawah suhu 25 derajat celcius. Tanaman C3 akan mengalami fiksasi CO2
secara langsung pada siklus atau lintasan calvin. Pada tanaman C3 kloroplas terdapat
pada semua sel mesofil, masing-masing berisi enzim fotosintetik yang mengikat
sebagian CO2 yang berdifusi ke dalam daun. Contoh tanaman C3 antara lain adalah
padi, kedelai, gandum, kapas, kacang- kacangan, wijen dan lain- lain. Dalam bidang
pertanian, tanaman C3 dapat di budidayakan dengan tanaman C4 dengan system
tumpangsari

• YANG TERMASUK TANAMAN C3 :

1.Padi

2. Gandum

3.Tanaman Kapas

• CONTOH GAMBAR PROSES POTOSINTESIS TANAMAN C3


2.2 Tanaman C4

Tumbuhan C4 memiliki kekhususan pada metabolismenya yaitu dinding ikatan


pembuluhnya memiliki fungsi ganda untuk mentransfer CO2 ke dalam sel-sel ikatan
pembuluh sekaligus mengakumulasikannya ke daerah-daerah karboksilasi dengan
bantuan enzim RuBP-karboksilase. Karena kekhususan metabolisme tersebut maka
sifat struktural dan fungsional tumbuhan C4 memungkinkan terjadinya kecepatan
penambatan CO2 yang tinggi dalam sel-sel mesofil pada saat konsentrasi CO2 udara
rendah (Utomo, 2007). Tumbuhan C4 memiliki anatomi daun yang unik yang dikenal
dengan anatomi Kranz yaitu ikatan pembuluhnya dikelilingi sel-sel seludang parenkim
dan memisahkannya dengan sel-sel mesofil. Terdapat pembagian kerja antara sel-sel
mesofil dan sel-sel seludang parenkim pada tumbuhan C4, yaitu terjadi pembentukan
asam malat dan aspartat dari CO2 di sel-sel mesofil dan terjadi daur Calvin di sel-sel
seludang parenkim. Tumbuhan yang termasuk kedalam golongan C4 contohnya adalah
beberapa spesies Gramineae di daerah tropis termasuk jagung, tebu, dan sorghum (Ai,
2012).
Tumbuhan C4 dapat menjadi tanaman pionir yang adaptif pada lahan pasiran
untuk pertanian, perkebunan atau penghitanan kembali karena tumbuhan C4 dapat
hidup dengan baik walaupun tanpa naungan. Tanaman rumput C4 dapat meningkatkan
pertumbuhannya dengan penambahan bahan organik dan lebih responsif terhadap
bahan organik Contoh dari rumput C4 adalah Rumput zoysia (Rahayu, dkk., 2014).
Tumbuhan C4 lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan
C3. Pada tumbuhan C4 tidak terjadi kompetisi antara CO2 dengan O2 karena
CO2 diikat oleh PEP dimana enzim tersebut tidak dapat mengikat O2 (Widodo, 2011)

Tumbuhan dinamakan C4 karena tumbuhan tersebut memulai siklus Celvin


dengan mode alternative fiksasi karbon yang membentuk senyawa karbon 4 sebagai
produk pertamanya. Pada tumbuhan C4 ada dua tipe sel fotosintetik yang berbeda yaitu;
selseludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh tersusun
menjadi seludang-seludang yang dikemas rapat disekitar urat daun diantara seludang
berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun lebih longgar
(Neil A., 2010)

Tumbuhan C4 memiliki dua tipe sel yang berbeda yaitu sel seludang berkas
pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh tersusun menjadi seludang-
seludang yang dikemas rapat di sekitar urat daun. Diantara seludang berkas pembuluh
daun permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun lebih longgar. Siklus calvin
hanya berlangsung di kloroplas sel seludang berkas pembuluh. Akan tetapi siklus
tersebut didahului oleh penggabungan CO2 kedalam senyawa organic di dalam sel
mesofil.

pada tumbuhan C4 ini dimulai dengan cara: Langkah pertama dilakukan oleh
sejenis enzim yang hanya terdapat dalam sel mesofil yang disebut PEP karboksilase.
Enzimg ini menambahkan CO2 ke fosfoenolpiruvat (PEP), membentuk produk
berkarbon empat, oksaloaseta. PEP karboksilase memiliki afinitas yang jauh lebih
tinggi terhadap CO2 dari pada rubisco dan tidak memiliki afinitas terhadap O2. Oleh
karena itu PEP karboksilase dapat memfiksasi karbon secara efisien ketika rubisco tidak
bias yaitu saat hari panas dan kering, dan stomata tertutup sebagian, menyebabkan
konsentrasi CO2 di daun turun dan konsentrasi O2 naik.

Setelah tumbuhan C4 memfiksasi karbon dari CO2, sel mesofil mengekspor


produk berkarbon empat yang dihasilkan ke sel seludang berkas pembuluh melalui
plasmodemata. Dalam sel-sel seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat ini
melepaskan CO2, yang diasimilasi kembali kedalam materi organik oleh rubisco dan
siklus calvin. Reaksi yang sama meregenerasi piruvatm yang ditransfer ke sel mesofil .
Disana ATP digunakan untuk mengubah piruvat menjadi PEP, sehingga siklus
reaksipun dapat berlanjut.

Demgan demikian, sel mesofil tumbuhan C4 mempompa CO2 kedalam seludang


berkas pembuluh, menjaga konsentrasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh
cukup tinggi bagi rubisco untuk mengikat CO2, bukan O2. Adaptasi yang digunakan
tanaman C4 dapat meminimalkan foto resporasi dan meningkatkan produksi gula.

• YANG TERMASUK GOLONGAN TANAMAN C4


1.Jagung
2. Tebu

3.Hotong

• CONTOH PROSES FOTOSINTESIS TANAMAN C4


2.3 Tanaman CAM

Tumbuhan CAM mempunyai karakter mampu hidup pada suhu tinggi (35 sampai
dengan 50 derajat) biasanya lingkungan gurun. Contoh tumbuhannya adalah kaktus dan
nanas memiliki adaptasi fotosintesis yang berbeda dibandingkan tanaman lain yang
berdaun tipis. Tumbuhan CAM, pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada
tanaman C4, tetapi dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-
C. Pada siang hari pada saat stomata dalam keadaan tertutup terjadi dekarboksilase
senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2 melalui kegiatan Rudp
karboksilase. Jadi tumbuhan CAM mempunyai beberapa persamaan dengan kelompok
C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem penambatan CO2. Pada C4 terdapat
pemisahan ruang sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat sementara. Yang
termasuk golongan tumbuhan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae,
Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum. Beberapa tumbuhan
CAM dapat beralih ke jalur C3 bila keadaan lingkungan lebih baik.

Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan


tumbuhan lainnya, yakni tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan
menutup pada siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis
sukulen yang tumbuh di daerah kering. Dengan menutupnya stomata pada siang hari
membantu tumbuhan ini menghemat air, dapat mengurangi laju transpirasinya,
sehingga lebih mampu beradaptasi pada daerah kering tersebut. Selama malam hari,
ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan
memasukkannya kedalam berbagai asam organik.

Fotosintesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam menghasilkan energi


yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam fotosintesis terjadi
perubahan energi cahaya menjadi energi kimia yang terekam dalam senyawa organik
glukosa (amilum/ karbohidrat). Dalam proses fotosintesis diperlukan Air ( H2O) dari
tanah melalui xylem dan CO2 dari udara lewat stomata pada daun.
Proses fotosintesis tanaman CAM pada dasarnya merupakan kombinasi antara
fotosintesis tanaman C-3 dengan fotosintesis tanaman C-4. Tanaman CAM
(Crassulacean Acid Metabolism) merupakan golongan tanaman yang memiliki daun
yang berdaging. Karakteristik fisiologis tanaman CAM adalah mealkukan pembukaan
stomata pada malam hari untuk menekan adanya transpirasi yang berlebihan pada siang
hari. Pembukaan stomata pada malam hari berdampak pada waktu difusi CO2 yang
hanya bisa dilakukan pada malam hari yang juga berpengaruh terhadap fotosintesis
yang dilakukan.

Seperti pada fiksasi karbon tanaman C-4, hasil pertama fotosintes berupa
molekul dengan 4 atom karbon yaitu asam oksaloasetat. Tidak seperti tanaman C-4
yang fiksasi karbonnya berlangsung di dua tempat (mesofil dan bundle sheet cell),
fiksasi karbon CAM berlangsung di dua waktu, siang dan malam.

Pada malam hari, pati-pati diurai dalam respirasi (glikolisis) menjadi PEP. PEP
yang terbentuk ini kemudian menangkap CO2 dari udara dan mengubah CO2 tersebut
menjadi asam oksaloasetat yang memiliki 4 atom C. Oksaloasetat kemudian diubah
menjadi malat dengan bantuan enzim malat dehidrogenase dan pereduksi NADH.
Malat yang terbentuk kemudian disimpan dalam bentuk asam malat di dalam
vakuola. Pada siang hari, saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus
Calvin-Benson, Asam Malat dipecah lagi menjadi CO2 dan Asam Piruvat yang
selanjutnya dijadikan PEP. Dengan terbentuknya CO2 maka masuklah CO2 itu ke
siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas, molekul CO2 segera di fiksasi oleh RuBP
menjadi PGA kemudian dijadikan Triosa dan jadilah produk Karbohidrat.

• CONTOH TANAMAN YANG TERGOLONG CAM


1. Lidah Buaya

2. Kaktus

3. Nanas
• CONTOH PROSES TERJADINYA FOTOSINTESIS TANAMAN CAM
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tanaman C3 adalah tanaman yang biasanya beradadiwilayah dingin, bisa


berfotosintesis dengan lebih baik dari tanama C4 dibwah suhu 25 derahat celcius. Pada
tanaman C3, fiksasi CO2 akan terjadi secara langsung oleh siklus calvin. Contoh dari
tanaman C3 adalah gandum, padi. Tanaman C4 hampir memiliki cara kerja yang sama
dengan tanaman C3, namun tanaman C4 perlu membentuk molekul C4 terlebih dahulu
sebelum dapat memfiksasi CO2. Contoh dari tanaman C4 adalah jagung dan tebu. CAM
(Crassulacean Acid Metabolism) dapat dilakukan oleh tanaman sukulen, biasanya
tanaman ini hidup di tempat yang kering. Bedanya dengan tanaman C4 ialah mereka
membuka stomata mereka pada malam hari. Contoh paku-pakuan, kaktus, teratai, dan
lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Ai, Nio Song. 2012. Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1) : 28-34.

Capriyati, R., Tohari, D. Kastono. 2014. Pengaruh Jarak Tanam dalam Tumpangsari Sorgum
Manis (Sorghum bicolor L. Moench) dan Dua Habitus Wijen (Sesamum indicum L.)
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil. Vegetalika, 3(3): 49- 62.Kimbal, W. John. 1994. Biologi
Jilid 1. Erlangga: Jakarta.Rahayu, D. P. Ariyanto, Komariah, S. Hartati, J. Syamsiyah, W. S.
Dewi. Dampak Erupsi Gunung Merapi Terhadap Lahan dan Upaya-Upaya Pemulihannya.
Ilmu Ilmu Pertanian, 29(1) : 61-72.Sitompul, SM. 1995. Fisiologi Tanaman Tropis.
Universitas Mataram press, Lombok.Utomo, Budi. 2007. Fotosintesis Pada Tumbuhan.
Medan : USU e-Repository.
Widodo, Yudi. 2011. Strategi Sinergistik Peningkatan Produksi Pangan Dalam Hutan Lestari
Melalui Wanatani. PANGAN, 20(3) : 251-270.

Anda mungkin juga menyukai