Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Fisiologi

Lanjut dengan judul Perbedaan Fotosintesis C3, C4 dan CAM.

            Makalah ini berisikan informasi mengenai perbedaan Fotosintesis C3,C4 dan CAM pada

tumbuhan, dimana di dalamnya ada penjelasan lengkap tentang pengertian, proses dan gambar-

gambar yang memudahkan pembaca memahaminya.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang

perbedaan fotosintesis C3,C4 dan CAM. Dalam hal inipun kami masih dalam tahapan belajar,

oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan laporan ini.

            Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.


Ambon, 4 Mei 2019.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……...……………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.……………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah………….……………………………………….. 5
C. Tujuan …………...…….…………………………………………… 5
D. Manfaat …………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Fotosintesis C3…………………………………………………….. 6
B. Fotosintesis C4……………………………………………………... 7
C. Fotosintesis CAM…………………………………………………… 9
D. Perbedaan fotosintesis C3, C4 dan CAM…………………………… 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …….…………………………………………………... 11

DAFTAR PUSTAKA……………………….…………………………...... 12
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan
Setiap tumbuhan pasti melakukan transpirasi guna menyeimbangkan cairan dalam
tubuhnya sehingga tetap dapat bertahan hidup. Kecepatan laju transpirasi tumbuhan satu dengan
yang lain berbeda-beda karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi. Salah satu
dari beberapa faktor yang mempengaruhi laju transpirasi adalah banyaknya stomata yang
terbuka.
Terbukannya stomata sendiri juga terjadi karena ada faktor yang mempengaruhinya.
Salah satu dari banyaknya faktor yang mempengaruhi terbukanya stomata adalah cahaya. Pada
siang hari, ketika ada cahaya matahari, stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan,
dan cahaya meningkatkan suhu daun sehungga air menguap lebih cepat. Naiknya suhu membuat
udara mampu membawa lebih banyak kelembaban, maka transpirasi meningkat dan bukaan
stomata pun terpengaruh. Angin membawa lebih banyak CO2 dan mengusir uap air. Hal ini
menyebabkan penguapan dan penyerapan CO2 meningkat, tapi agak kurang dari yang diduga,
karena meningkatnya CO2 menyebabkan stomata menutup sebagian. Bila daun dipanaskan oleh
sinar matahari dengan panas yang melabihi suhu udara, angin akan menurunkan suhunya.
Akibatnya, transpirasi menurun. Cahaya mempunyai hubungan langsung dengan proses
fotosintesis dalam menghasilkan karbohidrat, untuk digunakan dalam proses respirasi sampai
dihasilkan energi dalam bentuk ATP.
Tanaman C3 dan CAM lebih dikenal pada permasalahan fotosintesis karena merupakan
bagian dari tiga besar (satu lainnya adalah kelompok tanaman C4) penggolongan tanaman
berdasarkan tipe fotosintesisnya dengan kemampuannya dalam mengikat CO2. Hal yang
mendasar dari penggolongan tersebut adalah perbedaan bahwa tanaman jenis C3 mengikat CO 2
pada siang hari sedangkan tanaman jenis CAM mengikat CO2 pada malam hari. Hal ini
mengakibatkan pada tanaman jenis C3 stomata terbuka pada siang hari dan menutup pada malam
hari sedangkan tanaman jenis CAM adalah sebaliknya. Untuk mempelajari tentang fotosintesis
perlu dipelajari ketiga tahapan fotosintesis ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka yang menjadi permasalahaan dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana proses fotosintesis C3, C4 dan CAM ?
2. Apa perbedaan fotosintesis C3, C4 dan CAM ?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengatahui proses fotosintesis C3, C4 dan CAM ?
2. Untuk mengetahui perbedaaan fotosintesis C3, C4 dan CAM ?

C. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna dan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa terutama mahasiswa biologi dalam
mendalami mata kuliah fisiologi tumbuhan, BTT dan mata kuliah lain yang masih berkaitan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tanaman C3
Fotosintesis gelap yang menggunakan daur calvin untuk sintesis gula disebut tumbuhan
C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon
3, 3-fosfogliserat. Padi, gandum, dan kedelai merupakan contoh-contoh tumbuhan C3 yang
penting dalam pertanian.
Gambar 1. Proses Fotosintesis C3

Langkah-langkah reaksi dalam siklus Calvin terbagi menjadi 3 fase, yaitu fiksasi, reduksi, dan
regenerasi.
Fase pertama: fiksasi karbon
Karbondioksida akan ditangkap dan disatukan dengan ribulosa bifosfat (RuBp) oleh
enzim rubisco. Rubisco adalah protein enzim yang paling banyak terdapat di dalam
kloroplas. Dalam tahap ini ribulosa bifosfat akan mengikat karbondioksida dan
hasilnya adalah molekul dengan 6 karbon yang tidak stabil dan segera pecah menjadi
2 molekul 3 fosfogliserat. Dalam sekali siklus terdapat 3 molekul ribulosa bifosfat
yang menangkap 3 molekul karbondioksida dan akan diubah menjadi 3 molekul
berkarbon 6 yang tidak stabil sehingga langsung pecah menjadi 6 molekul 3
fosfogliserat.
Fase kedua: reduksi
Masing-masing molekul 3 fosfogliserat akan menerima fosfat dari ATP sehingga
berubah menjadi 1,3 difosfogliserat. Dibutuhkan 6 ATP untuk merubah 6 molekul 3
fosfogliserat menjadi 6 molekul 1,3 difosfogliserat. Molekul 1,3 difosfogliserat akan
mengalami reduksi oleh NADPH sehingga berubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat
(G3P), dibutuhkan 6 molekul NADPH dalam sekali siklus Calvin. Hasil dari tahap
reduksi adalah 6 molekul gliseraldehida 3 fosfat dengan 1 molekul tersebut akan
dikeluarkan untuk bahan baku glukosa sehingga tersisa 5 molekul G3P.
Fase ketiga: regenerasi
Tahapan ini merupakan pembuatan kembali ribulosa bifosfat (molekul dengan 5
atom C) dari sisa gliseraldehida 3 fosfat (molekul dengan 3 atom C). Pada tahapan
ini 5 molekul gliseraldehida 3 fosfat akan diubah menjadi 3 molekul ribulosa bifosfat
yang dapat digunakan kembali untuk menangkap karbondioksida. Dalam reaksi ini
terdapat 3 molekul ATP yang mendonorkan fosfatnya.
Reaksi gelap terjadi pada bagian stroma kloroplas. Reaksi gelap disebut siklus karena
reaksi-reaksi yang berlangsung berjalan berputar-putar dan kembali menjadi molekul asalnya.
Disebut reaksi gelap karena dalam tahap-tahap reaksinya tidak membutuhkan cahaya matahari
sebagai sumber energi.

B. Tanaman C4
Tumbuhan C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin yang
menghasilkan asam berkarbon 4 sebagai hasil pertama fiksasi CO2 dan yang memfiksasi
CO2 menjadi APG di sebut spesies C3, sebagian spesies C4 adalah monokotil (tebu, jagung, dll).

Gambar 2. Proses Fotosintesis C4

Langkah-langkah reaksi dalam siklus Calvin terbagi menjadi 3 fase, yaitu fiksasi, reduksi, dan
regenerasi.
Pada tumbuhan C-4 karbondioksida pertamakali akan diikat oleh senyawa yang disebut
PEP (phosphoenolphyruvate / fosfoenolpiruvat) dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan
membentuk oksaloasetat, suatu senyawa 4-C. Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut
tumbuhan C-4 atau C-4 pathway. PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-fosfat
dikinase. Berbeda dengan rubisco, PEP sangat lemah berikatan dengan O2.Ini berarti bisa
menekan terjadinya fotorespirasi sekaligus mampu menangkap lebih banyak CO2 sehingga bisa
meningkatkan laju produksi glukosa. 
Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil (daging daun).
Oksaloasetat yang terbentuk kemudian akan direduksi karena menerima H+ dari NADH dan
berubah menjadi malat, kemudian ditransfer menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath
cells) melalui plasmodesmata. Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang
mengelilingi jaringan pengangkut xilem dan floem.
Di dalam sel-sel seludang pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO2 yang
langsung memasuki siklus Calvin-Benson, dan piruvat dikembalikan lagi ke sel-sel mesofil.
Hasil dari siklus Calvin-Benson adalah molekul glukosa yang kemudian ditranspor melalui
pembuluh floem. 

C. Tanaman CAM

Fotosintesis CAM adalah suatu proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan
crasulaseae, yakni salah satu tumbuhan sekuen yang petama kali melakukan fotosintesis ini.
Contohnya pada tumbuhan nanas, kaktus, lidah buaya, dan lili.
Tanaman yang menggunakan fotosintesis CAM memiliki ciri mendasar yaitu mempunyai
daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah, Pada siang hari malat berdifusi
secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami dekarboksilasi. Melakukan proses yang sama
dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur Calvin. Melakukan proses yang sama dengan
tanaman C4 pada malam hari yaitu daur Hatch dan Slack.
Gambar 3. Fotosintesis CAM

Dalam kondisi kering, stomata pada malam hari akan terbuka untuk mengabsorbsi CO2
dan menutup pada siang hari untuk mengurangi transpirasi yang merupakan ciri khas adaptasi
tanaman Xerophyt. Fiksasi CO2 tanaman CAM sama seperti tanaman C4, hanya terjadi pada
malam hari dan energi yang dibutuhkan diperoleh dari glikolisis. Oksalo asetat ini kemudian
diubah menjadi Asam malat yang mempunyai 4atom C (persis seperti tumbuhan C-4).
Selanjutnya malat yang terbentuk disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari. 
Pada siang hari saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus
Calvin-Benson, Asam Malat dipecah lagi menjadi CO2 dan Asam Piruvat yang selanjutnya
dijadikan PEP. Dengan terbentuknya CO2 maka masuklah CO2 itu ke siklus Calvin-Benson di
stroma kloroplas , molekul CO2 segera di fiksasi oleh RuBP menjadi PGA kemudian dijadikan
Triosa dan jadilah produk Karbohidrat. 

D. Perbedaan Tanaman F3, F4 dan CAM

No Karakteristik
Jalur C3 Jalur C4 Jalur CAM
tumbuhan
1 Laju fotorespirasi Besar Kecil Sangat kecil
2 Anatomi Daun Khas Kranz Xeromorfik
3 Tropikal, suhu tinggi pada
 Keadaan Lingkungan Semua Kering
siang hari, kering
5 Tahapan 1 2 2
6 Produk awal fiksasi CO2 3-phophoglyceric acid Asam oksalo asetat Asam oksalo asetat
7 Ada Ada
 Menggunakan siklus Ada
(di matriks stroma kloroplas (di s stroma kloroplas
Calvin (di s stroma kloroplas )
sel seludang) pada siang hari)
8 PEP karboksilase dan PEP karboksilase dan
Enzim pengikat CO2 RubisCo
RubisCo rubisCo
9 Mesofil dan seludang
Tempat fotosintesis Jaringan mesofil saja Jaringan sel mesofil
pembuluh
11 Waktu membuka stomata Siang Siang Malam
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Fotosintesis (asimilasi karbon) merupakan proses pengubahan energi cahaya (energi
fisika) menjadi energi kimia (zat gula).
2. Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi cahaya dan reaksi gelap.
3. Fotosintesis terjadi pada sel-sel daun, terutama di bagian mesofil daun, yaitu jaringan
tiang dan bunga karang.
4. Fotosintesis dilakukan oleh organisme yang berhijau daun (berklorofil).
5. Zat gula hasil fotosintesis digunakan untuk sumber energi, cadangan makanan, atau
menjadi bahan baku untuk menyusun zat-zat penting lain.
6. Ada tiga tipe fotosintesis, meliputi tipe C-3, C-4 dan CAM
7. Fotosintesis tipe CAM dilakukan oleh beberapa golongan tumbuhan gurun atau
tumbuhan yang berasal dari gurun, terutama golongan Crassulaceae dan Cactaceae.
8. Pada tumbuhan C-3, hasil fiksasi CO2 paling awal adalah PGA, sedang pada tumbuhan
C-4 dan CAM berupaasam OAA.
9. Pada tumbuhan C-4, fotosintesis berlangsung didua tempat, yaitu mesofil dan jaringan
seludang berkas angkutan.
10. Pada tumbuhan CAM, fotosintesis berlangsungdalam dua waktu, yaitu malam (fiksasi
CO2 udara) dan siang (reaksi terang dan daun Calvin).
DAFTAR PUSTAKA

Budiarti. (2008). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.


Dwijoseputro. (1978). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Gardner. (1991). FisiologiTanamanBudidaya. Jakarta :UI Press.
Hopkins, William G. dan Norman P. A. Hüner. (2008). Introduction to Plant Physiology: Fourth
Edition. Hoboken :JohnWiley& Sons, Inc.
Lakitan . (2004). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Loveless, A. R. (1991). Prinsip-PrinsipFisiologiTumbuhanuntuk Daerah Tropis.
Jakarta :Gramedia.
Salisbury, F. B & Ross, C. W. (1995) . Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung : ITB Press.
Salisbury, F. B & Ross, C. W. (1995). Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung : ITB Press.
Sitompul. (1995). FisiologiTanamanTropis. Lombok :UniversitasMataram.

Anda mungkin juga menyukai