Abstract
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO 2 dan H2O)
pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari. Fotosintesis terdiri
atas 2 fase,
yang
ATP dan
Molekul air tidak dipecah dalam fotosintesis primitif dan setelah evolusi molekul air
dipecahkan melalui 2 fotosistem sehingga O2 dilepaskan ke atmosfir. Fotosintesis
berkembang menjadi lebih kompleks secara biokimia sampai terjadinya pemisahan antara
respirasi dan fotosintesis beserta regulasinya. Evolusi tipe-tipe fotosintesis seperti C 4 dan
CAM merupakan akibat menurunnya rasio CO2/O2 dan radiasi yang intensif pada atmosfer.
Kata kunci : C4,CAM, fotosintesis, sukrosa, pati
PENDAHULUAN
Masa depan manusia banyak ditentukan oleh produksi bahan makanan, bahan bakar dan
serat melalui fotosintesis. Proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO 2 dan
H2O) pada tumbuhan berpigmen
dengan
disebut
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam reaksi
fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis (berupa klorofil
dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Cahaya matahari meliputi semua warna dari spektrum tapak dari merah hingga ungu, teatpi
tidak semua panjang gelombang dari spektrum tampak diserap (diadsorpsi ) oleh pigmen
fotosintesis. Atom O pada karbohidrat berasal dari CO 2 dan atom H pada karbohidrat
berasal dari H2O.
FOTOSINTESIS
Fotosintesis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan synthesis.
Foto sendiri diartikan sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata yang bermakna
menggabungkan atau penggabungan. Fotosintesis dapat diartikan sebagai proses
penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton.
1
Proses fotosintesis terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa
menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida
juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut
kemudian akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Tumbuhan yang
melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka mampu
menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil ini
sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan,
terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. pada bagian ini terdapat kurang
lebih setengah juta kloroplas yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari
selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju
mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung.
Fotosintseis pada tumbuhan hijau terjadi dalam dua tahap yaitu fase terang dan fase gelap.
Reaksi terang terjadi jika tumbuhan diberi cahaya matahari sedangkan reaksi gelap dapat
terjadi dengan atau tanpa adanya matahari. Reaksi terang merupakan reaksi dimana energi
cahaya dari matahari diubah menjadi energi kimia. Reaksi gelap (reaksi yang tidak
memerlukan energi cahaya) tidak harus berlangsung dalam kondisi gelap, merupakan
reaksi kimia yang mengubah karbon dioksida dan senyawa lain menjadi glukosa.
Reaksi terang
Reaksi
terang
berlangsung
dalam
membran
tilakoid
didalam
kloroplas.
Klorofil
mengabsorbsi energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Hal ini terjadi ketika
elektron dari molekul air tereksitasi dengan adanya energi cahaya dan diteruskan melalui
serangkaian protein yang disebut rantai transport elektron (ketika molekul air terpecah akan
dihasilkan oksigen). Pergerakan elektron akan mendorong proton melintasi membran
2
tilakoid. Jika telah terbentuk gradien proton yang kuat, proton akan mengalir melalui protein
channel yang disebut ATP synthase untuk menghasilkan ATP (adenosine triphosphate).
Elektron akan terus bergerak menuju fotosistem II dimana energi cahaya juga akan
mengakibatkan eksitasi, dan rantai transport elektron yang pendek akan memberikan
elektron dan proton ke NADP+ untuk membentuk NADPH (koensim yang diperlukan untuk
reaksi gelap).
Reaksi Gelap
Reaksi gelap berlangsung tidak hanya dalam kondisi gelap. Reaksi ini merupakan bagian
fotosintesis yang mereduksi karbondioksida menjadi senyawa gula. Reaksi ini disebut siklus
Calvin, dan berlangsung dalam stroma.
Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi,
dan regenerasi.
1. Fiksasi
Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul
beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
Fotosintesis mengalami evolusi sehingga dikenal adanya tumbuhan C3, C4 dan CAM yang
dapat diamati sebagai variasi dalam fotosintesis fase II atau reaksi fiksasi CO 2. Pada
beberapa tumbuhan, fiksasi karbon mendahului siklus Calvin dengan cara membentuk
senyawa berkarbon 4 sebagai produk pertamanya.Tumbuhan seperti ini disebut tumbuhan
C4. Contohnya adalah tebu, jagung, dan anggota rumput-rumputan. Tidak seperti pada
tumbuhan C3 dan C4, tumbuhan kaktus dan nanas membuka stomatanya pada malam hari
dan menutupnya pada siang hari. Pada saat stomata terbuka, tumbuhan mengikatkan CO2
pada berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini pertama kali dtiemukan pada tumbuhan
famili Crassulaceae (tumbuhan penyimpan air) dan disebut metabolisme asam krasulase
(Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuhannya disebut tumbuhan CAM. Asam
organik (senyawa intermediate) yang dibuat pada malam hari disimpan dalam vakuola sel
mesofil sampai pagi hari. Pada siang hari (stomata tertutup), reaksi terang dapat memasok
ATP dan NADPH untuk siklus Calvin. Pada saat itu, asam organik melepaskan CO 2 dan
memasuki molekul gula (RuBP) dalam kloroplas. Dengan demikian, baik tumbuhan C 3, C4,
maupun CAM akan menggunakan siklus Calvin setelah fiksasi CO 2, untuk membentuk
molekul gula dari karbondioksida.
2.
Fase Reduksi
Lintasan CAM
Sejumlah spesies sukulen yang hidup di daerah yang beriklim kering mempunyai daun tebal
dengan ratio permukaan terhadap volume rendah dan dengan laju transpirasi rendah. Selselnya mempunyai vakuola relatif besar dan lapisan sitoplasma tipis. Stomata banyak
tumbuhan sukulen membuka dan memfiksasi CO 2 menjadi asam organik pada malam hari.
Pada malam hari kadar asamnya meningkat dengan nyata dan pada siang hari kadar asam
tersebut menurun. Metabolisme seperti mi disebut metabolisme asam crassulaceae.
Pola metabolisme asam crassulaceae melibatkan sintesis asam malat oleh karboksilasi
pada malam hari dan penguraian asam malat pada siang hari untuk melepaskan CO 2 yang
digunakan untuk fotosintesis.
Pada waktu gelap, pati diuraikan melalui glikolisis hingga terbentuk PEP. Selanjutnya CO 2
bereaksi dengan PEP membentuk oksaloasetat. Kemudian, oksaloasetat direduksi menjaui
malat oleh malat dehidrogenase bergantung NADH2 Sebagian besar malat dipindahkan dan
disimpan dalam vakuola sebagai asam malat hingga siang hari. Siang hari asam malat
berdifusi dari vakuola dan didekarboksilasi oleh salah satu dari tiga mekanisme pada
gambar 8 di atas. CO2 yang dilepaskan difiksasi kembali oleh RuBP karboksilase
membentuk PGA dari daur Calvin, yang kemudian diubah menjadi sukrosa, pati dan hasilhasil fotosintesis lainnya.
Piruvat yang dibentuk oleh dekarboksilasi diubah menjadi PEP oleh piruvat fosfat dikinase,
seperti pada tumbuhan C4. Kemudian sebagian PEP digunakan dalam respirasi, sebagian
6
diubah menjadi gula dan pati oleh kebalikan glikolisis dan sebagian lagi diubah menjadi
asam amino, protein, asam nukleat, dan lain-lain.
Perbedaan prinsip yang terjadi antara tumbuhan C 4 dengan tumbuhan CAM disamping
membukanya stomata pada malam hari adalah dalam tumbuhan C4 terdapat pemisahan
tempat antara sel-sel mesofil dan sel-sel seludang parenkim untuk pembentukan dan
dekarboksilasi malat, dan kedua proses berlangsung pada siang hari, sedangkan pada
tumbuhan CAM kedua proses terjadi pada sel yang sama, namun satu proses terjadi malam
hari dan yang lain siang hari.
Jalur Lntas CAM
2.
3.
4.
5.
6.
Fotorespirasi
Fotorespirasi adalah proses respirasi yang berlangsung sangat cepat dan terjadi pada organ
fotosintesis yang terkena sinar matahari dan bergantung sepenuhnya pada cahaya. Pada
peristiwa ini RuBP mengikat O2 dan menghasilkan CO2 amoniak (NH3) melalui jalur Gliserat
dan Glikolat dan berlangsung ketika terdapat sinar matahari bersamaan dengan peristiwa
fotosintesis.
Fotorespirasi tidak menghasilkan energi berupa ATP dan NADP. Energi yang dikeluarkan
pada peristiwa ini hilang begitu saja berupa panas. Pada keadaan konsentrasi CO 2 rendah
dan konsentrasi O2 tinggi RuBP lebih mudah mengikat O2 karena afinitas O2 lebih tinggi dari
pada CO2. Akibatnya laju fotosintesis pada kadar CO 2 rendah terutama pada tumbuhan C 3.
Untuk tumbuhan C4 hal ini tidak terjadi karena suplai CO2 dijamin oleh asam malat melalui
perubahannya menjadi asam piruvat dan CO2, sehingga efisiensi fotosintesis lebih tinggi
pada tanaman C4.
Jalur lintas Fotorespirasi
1. Oksigenase Rubisco
Rubisco berikatan dengan oksigen membentuk senyawa antara atau intermediate
yang tidak stabil. Kemudian terpecah menjadi 2-fosfoglikolat (digunakan kembali)
dan 3-fosfogliserat (untuk siklus Calvin)
2. Jalur Glikolat
7
Energi tersebut disediakan oleh uridin terifosfat dan uridin difosfat yakni sebuah nukleosida
trifosfat serupa ATP tetapi mengandung basa pirimidin urasil bukan
basa purin adenosin.
OOCCC H 2 C H 2 CO O
)
C
Mekanismenya :
4. Suksinat
akan
berpindah
dari
glioksisom menuju mitokondria
5. Terbentuk Glioksilat setelah terjadi
pemisahan antara Suksinat dan
Isositrat
6. Glioksilat kemudian akan diproses
kembali menjadi oxaloasetat untuk
membentuk Sitrat dengan bahan
Asetil-CoA
11
Mitokondria
Mekanisme :
1. Suksinat yang masuk pada
mitokondria
akan
membentuk
Fumarat dengan bantuan SuksinalCoA
2. Fumarat diubah menjadi Malat dan
selanjutnya menjadi Oksaloasetat.
3. Pengubahan ini terjadi dibantu
oleh enzim asam asetat.
4. Oksaloasetat kemudian berpindah
dari Mitokondria menuju sitosol.
5. Sebagian Oksaloasetat dikonversi
kembali dalam mitokondria untuk
membentuk Suksinil-CoA
Sitosol
Mekanismenya :
1. Oksaloasetat
yang
masuk
dikonversi menjadi fosfoenolpiruvat
dan menghasilkan CO2.
2. Fosfoenol piruvat masuk dalam
proses
glukonegenesis
untuk
membentuk Fruktosa-6 Fosfat dan
Glukosa - 6 Fosfat yang menjadi
bahan pembentukan Sukrosa
12
Kesimpulan :
1. Evolusi fotosintesis dimulai dengan tidak dipecahnya molekul air dan tanpa
pelepasan oksigen sampai dengan terjadinya pemisahan antara fotosintesis dan
respirasi.
2. Evolusi tipe-tipe fotosintesis seperti C4 dan CAM merupakan respons terhadap
menurunnya rasio CO2 dan O2 dan kondisi atmosfir dengan radiasi yang intensif.
3. Fiksasi CO2 pada beberapa tumbuhan CAM dapat berubah menjadi tumbuhan C 3
setelah hujan atau temperatur lingkungan yang tinggi pada malam hari.
4. Sintesis sukrosa terjadi pada sitosol, sedangkan sintesis pati di kloroplas
5. Sintesis karbohidrat terintegrasi terdapat pada tiga kompartemen yaitu : Glioksisom,
Mitokondria dan Sitosol.
Daftar Pustaka :
Campbell, N.A., J.B. Reece & L.G. Mitchell. 2006. Biology. Concepts & Connections.
5th Ed. Addison Wesley Longman Inc. pp 118.
Lehninger. 1982. Dasar-dasar biokimia jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Nelson DL, Cox MM. 2004. Lehninger Principals of Biochemistry Fourth Edition. New York:
W.H. Publisher
Wirahadikusumah,
M.
1985. Biokimia: