Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS INDONESIA

Pengolahan Minyak Bumi

Kilang Minyak Bumi di Indonesia dan Carbon Number Produk Minyak Bumi
Dibuat Oleh:
Miftakhul Huda
(1306370745)

DEPARTEMENT TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
APRIL, 2016
Crude Oil
Klasifikasi Umum dari minyak mentah
Jenis
Minyak mentah ringan (Light Crude

Karakteristik
Mengandung kadar logam dan belerang

Oil)

Minyak mentah berat (heavy crude oil)

rendah
Berwarna terang dan bersifat encer

(viskositas rendah)
Mengandung kadar logam & belerang

tinggi
Memiliki viskositas tinggi sehingga harus

dipanaskan agar meleleh


Komposisi Elementer Minyak Bumi
Komponen

Komposisi Rata-Rata (%)

Karbon
Hidrogen
Sulfur
Nitrogen
Oksigen
Logam
Garam

84 %
14 %
13%
<1 %
<1%
<1%
<1%

Fraksional dalam Minyak Bumi


Fraksi Minyak Bumi

Titik Didih
(oC)

Gas
Petroleum eter
Gasoline (bensin)
Kerosine (Minyak Tanah)
Stove Oil
Solar
Lubricating Oil
Residue

< 30
30 - 90
30 - 180
180 - 230
230 - 305
>305
425 - 600
>600

Jumlah Atom
C
C1 C4
C5 C7
C6 C12
C10 C15
C10 C20
C16 C20
C16 ke atas
C25 ke atas

Senyawa hydrocarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan sebagai berikut :


Jenis

Komponen

Definisi
Komponen

Contoh Komponen

Alkana

Parafin

Golongan
alkana (ikatan
jenuh antar

Propane
Butane
Isobutane

Sikloheksana

(naphtalena)
siklopentana

Etilen
Propylena

Benzena
Toluena

atom carbon)
dengan struktur
lurus (n parafin)
Isoalkana

Naphtena

atau bercabang
Golongan
sikloalkana
dengan struktur
cincin dan
ikatan jenuh
antar atom

Alkena

carbon
Golongan

Olefin

alkena (ada
ikatan rangkap
antar atom
carbon)

Aromat

Struktur cincin
dengan ikatan tidak
jenuh antara atom
carbon
-

Kilang Minyak Bumi dan Kapasitasnya di Indonesia

Gambar 1. Persebaran Kilang Minyak di Indonesia


Penyebaran kilang minyak Indonesia atau Pertamina tersebar dari sabang hingga marauke
guna menjawab kebutuhan akan hasil olahan crude oil untuk memenuhu kebutuhan
masyarakata Indonesia. Dari peta penyebaran kilang diatas menyatakan bahwa Indonesia atau
pertamina mempunyai 7 kilang minyak dan satu diantaranya sudah tak beroperasi yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

UP I Pangkalan Brandan (sudah tidak beroperasi)


UP II Dumai, Kilang Putri Tujuh
UP III Plaju, Sungai Gerong
UP IV Cilacap
UP V Balikpapan
UP VI Balongan
UP VII Kasim, Sorong,
Tabel 1. Unit Pengolahan Pertamina dan Kapasitasnya

Unit

Kapasitas

Kemampuan

Pengolahan

(barel/hari)

Produksi (%)

(UP)
UP I Pangkalan
Brandan
UP II Dumai,
Kilang Putri
Tujuh

Tidak beroperasi
170.000

Jenis Kilang

Jenis Crude Oil

80.5

Integrated

Minas, duri, lirik,


pedada, dan selat
panjang

UP III Plaju,

133.700

76.8

Complex

Sungai Gerong

Geragai, jene,
ramba, mixed
crude, klamona,
dan bula

UP IV Cilacap

348.000

79.3

Integrated

Arabian light crude


dan Mixed Curde

UP V

260.000

83.3

Complex

Balikpapan

Bekapai, bdak, dan


mixed crude

UP VI Balongan

125.000

82.5

Integrated

Duri dan Minas

UP VII Kasim,

10.000

0.5

Complex

Crude oil dan light

Sorong

slop
Sumber :www.pertamina.com
1.

Kilang Pangkalan Brandan

Kilang ini merupakan kilang milik Pertamina dengan nama Pertamna Unit Pengolahan I
Pangkalan Brandan, Sumatera Utara yang saat ini sudah tidak diopersikan lagi. Kapasitas
kilang ini mencapai 5.000 barel per hari, kilang ini sudah ditutup sejak awal 2007 karena
tidak cukupnya pasokan minyak mentah maupun gas. Selain itu, kilang ini sudah sangat tua
sekali. Pada saat masih beroperasi produk dari kilang ini digunakan untuk mencukupi
kebutuhan BBM dan hasil minyak bumi lain untuk daerah sumatera utara dan sekitarnya dan
daerah sumatera pada umumnya.
2. Kilang Dumai/ Sei Pakning di Riau
Kilang yang berlokasi di provinsi Riau ini merupakan kilang yang saat ini
dioperasikan untuk mencukupi kebutuhan BBM dan produk Non BBM untuk wilayah
Riau, Sumatera utara dan sekitarnya dan untuk Indonesia bagian barat. Kapasitas kilang
Dumai mencapai 170.000 barel per hari. Berbagai produk bahan bakar Minyak (BBM)
dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) telah dihasilkan dari kilang Putri Tujuh Dumai Sungai Pakning dan telah didistribusikan ke berbagai pelosok tanah air dan manca negara.
Kilang ini dimiliki oleh Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan II Dumai.
BBM dan BBK Terdiri dari 6 Jenis produksi yang dihasilkan, diantaranya :

Aviation Turbine Fuel

Minyak Bakar

Minyak Diesel

Minyak Solar

Minyak Tanah

Non BBM, terdiri dari 3 jenis produksi yang dihasilkan, diantaranya :

Solvent

Green Coke

Liquid Petroleum Gas (LPG)

Gambar 2. Kilang RU II Pertamina (Sumber :www.pertamina.com)


3. Kilang Plaju, Sumatera Selatan
Kilang minyak yang dimiliki Pertamina ini memiliki kapasitas produksi mencapai
133.700 barel per hari yang digunbakan untuk mencukupi kebutuhan BBM di daerah
Sumatera Selatan dan sekitarnya serta daerah sumatera pada umumnya. Kilang ini terintegrasi
dengan kilang Petrokimia, dan memproduksi produk-produk Petrokimia yaitu Purified
Terapthalic Acid (PTA) dan Paraxylene. Produk yang dihasilkan adalah Gasoline, kerosen,
ADO (Automotive desel oil), IDO (Industrial Diesel Oil), Slack wax, IFO (Industrial Fuel
Oil) dan LPG, mogas,a vigas, avtur, diesel oil, fuel oil, solvent.

Gambar 3. Kilang RU III Pertamina (Sumber :www.pertamina.com)


4. Kilang Cilacap
Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan di tanah
air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap
fasilitasnya. Produk dari kilang ini didistribusikan untuk mencukupi kebutuhan BBM di
daerah jawa bagian timur dan bagian tengah. Kilang ini bernilai strategis karena memasok
34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Selain itu kilang ini
merupan satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil untuk
kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air. hari. Produk yang dihasilkan adalah
Gasoline, kerosen, ADO (Automotive desel oil), IDO (Industrial Diesel Oil), Slack wax, IFO
(Industrial Fuel Oil) dan LPG..

Gambar 4 Kilang RU IV Pertamina (Sumber :www.pertamina.com)


5. Kilang Balikpapan
Kilang yang berada di Kalimantan Timur memiliki kapasitas produsi sebanyak 260.000.
hari digunakan untuk mencukupi kebutuhan BBM di daerah Kalimantan dan Indonesia
bagian timur. Produk yang dihasilkan adalah Heavy Naptha, Premium.avtur, kerosen, ADO
(Automotive desel oil), IDO (Industrial Diesel Oil), wax dan LPG..barel per hari.

Gambar 5. Kilang RU V Pertamina (Sumber :www.pertamina.com)

6. Kilang Balongan
Kilang ini merupakan kilang paling terakhir dibangun Pertamina dari tujuh kilang yang
dimiliki Pertamina. RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi
di Indramayu (Jawa Barat) sekitar 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di
Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan
adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau. Kilang ini
menghasilkan crude oil sebesar 125.000 barrel/hari. Produk yang dihasilkan adalah
premium, pertmax, kerosen, ADO (Automotive desel oil), IDO (Industrial Diesel Oil), Slack
wax, IFO (Industrial Fuel Oil), decan oil, sulfur dan LPG. Yang di distribusikan untuk
mencukupi wilayah pulau jawa bagian barat dan daerah khusus ibukota salah satunya.

Gambar 6 Kilang RU VI Pertamina (Sumber :www.pertamina.com)


7. Kilang Kasim
Bertempat di desa Malabam kecamatan Seget kabupaten Sorong Papua bersebelahan
dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petro China, kurang lebih 90 km sebelah selatan kota
Sorong Kilang BBM Kasim mengolah crude lokal produksi daerah kepala burung Papua.
Kilang BBM Kasim mempunyai kapasitas 10.000 barrel / hari, dirancang untuk mengolah
Crude(minyak mentah) Walio (60%) dan Salawati (40%). Produk yang dihasilkan adalah
Ligh Naptha, Premium.Reformate, Automotive desel oil dan residue. Hasil produksi dari
kilang ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan BBM di daerah papua, Maluku, dan
Indonesia bagian timur lainnya.

Gambar 7. Kilang RU VII Pertamina (Sumber :www.pertamina.com)

Anda mungkin juga menyukai